Nira Surya, lahir di Balikpapan 26 juni 1966. Ia anak keempat dari tujuh bersaudara, buah dari pasangan H.Muhammaddin dan HJ. Saenah. Sapaan akrab waktu kecil saat bersama teman-temannya di lingkungan rumah adalah Diani sedangkan di sekolah disapa dengan sapaan Nira. Keluarga Nira adalah keluarga sederhana sekalipun Ayahnya dulu seorang pegawai Pertamina tapi Nira dan keenam saudaranya dididik untuk bertanggung jawab dan bekerja keras. Ibunya selalu mengajarkan bagaimana mencari uang secara mandiri dengan usaha sendiri. Kenangan yang paling berkesan saat masih bersama keluarganya adalah bagaimana ibunya mengajarkan tuk mencari uang dengan membagi tugas pada anak-anaknya. Kedua kakak laki-lakinya menjual Es Ganepo saat pulang sekolah sedangkan Nira dan kakak pertama seorang perempuan bertugas membungkus Es Ganepo pada malam hari selesai belajar. Saat berumur 7 tahun, Nira memulai pendidikan Sd di SD II Pertamina, lulus SD tahun 1978 lalu meneruskan ke SMP I Pertamina. Dua sekolah ini saat masannya adalah sekolah yang paling bergengsi karena sekolahnya gratis dan vasilitas sekolahnyapun terjamin. Nira melanjutkan ke SPG tahun 1982 dan tamat tahun 1985. Lalu melanjutkan Diploma Tiga di Universitas Mulawarman jurusan Bahasa Indonesia dan menamatkannya tahun 1988. Meneruskan S1 di IKIP malang pada tahun 1997 dan menamatkannya tahun 1998. Pada tahun 2009 Nira melanjutkan S2 di UNTRI Balikpapan jurusan manajemen Pendidikan dan menamatkannya pada tahun 2011. Saat ini Nira menjadi PNS (Pengawas) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur. Kesukaan Nira adalah membaca dan menulis puisi jadi tepatlah sudah dengan Jurusan yang dipilihnya saat kuliah. Puisi yang ditulis biasanya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari dan bahasa yang digunakan mudah dipahami sehingga puisinya banyak disukai oleh teman-temannya. Banyaknya teman Nira yang mendorongnya agar puisinya dibukukan menjadikan motivasi Nira untuk mewujudkan keinginan teman-temannya agar segera membukukan puisi-puisi tersebut. Terdorong dari motivasi teman-temannya itulah akhirnya Nira mencoba membukukan hasil puisinya. Puisi yang diberi judul Jejak ini adalah jawaban dari motivasi teman-teman tersebut. Harapan Nira semoga Kumpulan puisi yang diberi judul “Antologi Puisi Jejak” ini bisa dijadikan inspirasi bagi pembacanya.