Deskripsi
Sinopsis Buku Bagaimana Hidup dan Mati yang Baik
Buku Bagaimana Hidup dan Mati yang Baik | “Banyak orang berpikir bagaimana hidup yang baik, tapi lupa bagaimana mati yang baik.” Begitulah nasihat kiaiku yang masih terngiang di telinga hingga kini. Nasihat yang singkat namun memiliki makna yang mendalam. Hidup di zaman milenial yang penuh dengan pragmatisme, hedonisme, dan egoisme membuat manusia lalai akan masa depannya. Banyak orang yang salah dalam memandang masa depan. Banyak yang memandang masa depan adalah kehidupan dunia yang fana ini, padahal masa depan dalam cara pandang Islam bukanlah itu, sebab masih ada kehidupan setelah kematian yaitu kehidupan akhirat. Dan kehidupan akhirat itu lebih baik daripada kehidupan dunia yang fana, sebagaimana Allah berfirman: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal”. (Al-A’la: 17) Yakni pahala Allah di negeri akhirat lebih baik dan lebih kekal daripada kesenangan dunia. Karena sesungguhnya dunia itu pasti akan fana dalam waktu yang singkat, sedangkan kehidupan akhirat mulia lagi kekal. Maka bagaimana orang yang berakal bisa lebih memilih hal yang fana atas hal yang kekal, dan lebih mementingkan hal yang cepat lenyapnya serta berpaling dari memperhatikan negeri yang kekal dan pahala yang kekal di akhirat. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Duraid, dari Abu Ishaq, dari Urwah, dari Aisyah yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Dunia ini adalah rumah bagi orang yang tidak mempunyai rumah, dan harta bagi orang yang tidak mempunyai harta, dan karena untuk dunialah orang yang tidak berakal menghimpun hartanya. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Wadih, telah menceritakan kepada kami Abu Hamzah, dari Ata, dari Urfujah As-Saqafi yang telah mengatakan bahwa ia belajar mengenai firman Allah SWT. di bawah ini dari Ibnu Mas’ud. Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Mahatinggi. (Al-A’la: 1) ketika bacaannya sampai pada firman-Nya: Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. (Al-A’la: 16) Maka Ibnu Mas’ud meninggalkan bacaannya, lalu menghadap kepada muridmuridnya dan berkata, “Kita lebih memilih dunia daripada akhirat.” Kaum yang hadir terdiam, dan Ibnu Mas’ud kembali berkata, “Kita telah memilih dunia, karena kita melihat perhiasannya, wanita-wanitanya, makanan dan minumannya sedangkan kepentingan akhirat kita dikesampingkan. Maka berarti kita memilih kehidupan yang segera ini dan kita tinggalkan kehidupan akhirat kita.” Hal ini yang keluar dari Ibnu Mas’ud r.a. merupakan ungkapan tawadu’ (rendah diri)nya, atau barangkali dia hanya mengungkapkan tentang jenis keduanya semata-mata; hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui. Buku Bagaimana Hidup dan Mati yang Baik ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Biologi | Buku Kesehatan | Buku Hukum | Buku Ekonomi | Buku Kimia | Buku Manajemen | Buku Psikologi | Buku Pendidikan | Buku Sosial Politik | Buku Metode Riset | Buku Sains dan Teknologi
Review
Belum ada ulasan.