Deskripsi
Sinopsis Buku Mecula dan Haroa Ano Laa: Suatu Tinjauan Kearifan Lokal Masyarakat Buton Utara dalam Pemanfaatan Lahan |
Buku Mecula dan Haroa Ano Laa: Suatu Tinjauan Kearifan Lokal Masyarakat Buton Utara dalam Pemanfaatan Lahan – Pembangunan pada prinsipnya merupakan proses perubahan dalam kehidupan manusia. Perubahan-perubahan yang terjadi bukan saja berhubungan dengan lingkungan fisik, tetapi juga dengan budaya manusia.
Pembangunan yang diusung oleh aliran modernisasi menisbikan dimensi budaya lokal sebagai modal sosial yang penting. Menurut Salim (2002) pada era Orde Baru yang mengusung pembangunan, aspek pembaharuan yang menguntungkan, selalu datang dari luar, jika ada unsur pembaharuan yang datang dari dalam (misalnya ritual-ritual adat yang merupakan simbolisme kolektivisme) maka unsur tersebut harus dilihat relevansinya dengan unsur luar yang bersifat “universal”. Bahkan menurut Koentjaraningrat (1982) dalam Salim (2002) budaya petani di negara kita tidak menonjolkan individualismenya yang sangat berguna untuk peningkatan dasar rasionalitas menuju kemajuan. Dengan berjalannya waktu, kelemahan teori pembangunan yang meminggirkan peran budaya lokal sebagai pendorong kemajuan mulai nampak, dan muncul sebagai suatu topik perdebatan pada kalangan ilmuwan sosial, budayawan, ahli lingkungan, dan ekonomi. Dahulu menurut Ellen dan Harris, (2000) dalam Ellen et al., (2000) bahwa kearifan lokal selalu disandingkan dengan ilmu pengetahuan Barat yang bagi sebagian besar kalangan saat itu merupakan kajian yang secara ilmiah lebih kuat dibandingkan kearifan lokal. Ditengarai, perbedaan mencolok antara pengetahuan lokal dengan pengetahuan Barat adalah pada perbedaan dari sudut pandang epistemologi. Selanjutnya menurut Hobart dalam Ellen et al., (2000) menegaskan keterbatasan dari pembangunan dan pengetahuan ilmiah Barat bahwa mereka mengabaikan dan meremehkan konteks sosial lokal. Fairhead dan Leach (1994) dalam Ellen et al., (2000) mengatakan bahwa keunggulan dari kearifan lokal adalah kemampuannya dalam mengabstraksikan pengetahuan secara agroekologi dan relasi sosial yang terkait di dalamnya. Mecula dan Haroa Ano Laa merupakan salah satu wujud manifestasi dari sebuah kearifan lokal yang telah lama diimplementasikan oleh kalangan masyarakat lokal di Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara.Tradisi Mecula dan Haroa Ano Laamerupakan pemberian sesajian terhadap roh leluhur di hulu sungai yang dianggap sebagai tempat yang sakral (sangia). Apabila pelaksanaan ritual tersebut tidak dilaksanakan, maka masyarakat sekitar meyakini akan mendapatkan malapetaka berupa penyakit atau hasil kegiatan usahataninya (padi ladang) tidak akan berproduksi. Buku Mecula dan Haroa Ano Laa: Suatu Tinjauan Kearifan Lokal Masyarakat Buton Utara dalam Pemanfaatan Lahan ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. |
Ulasan
Belum ada ulasan.