Deskripsi
Sinopsis Buku Menanam dan Memanfaatkan Jahe Merah
Buku Menanam dan Memanfaatkan Jahe Merah| Jahe merah memiliki nama botani Zingiber officinale var. rubrum (famili Zingiberaceae) merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh hingga setinggi 50-100 cm. Daunnya berbentuk lancet dengan panjang 5-25 cm lebar 1,5-2 cm. Rimpang jahe merah berkulit tipis dan setelah dikupas menunjukkan bagian dalam berwarna coklat kemerahan dengan harum jahe tajam menyengat. Rimpang jahe merah mengandung karbohidrat (50–70%), lemak (3–8%), senyawa terpen (zingiberen, bisabolen, farnesen, seskuifelandren, dan kurkumen), serta senyawa fenolat (gingerol, paradol, dan shogaol). Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, tanaman jahe merah banyak digunakan sebagai minuman penghangat tubuh, mual atau muntah, perut kembung, gatal pada kulit, menyembuhkan bengkak, dan lain-lain. Selain sebagai obat, jahe merah juga dapat digunakan sebagai makanan atau minuman atau yang trend saat ini adalah pangan fungsional, seperti roti jahe merah. Definisi pangan fungsional menurut Peraturan Kepala Badan POM adalah pangan yang secara alamiah maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain tidak memberikan kontra indikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya. Lokasi penanaman jahe merah kami adalah di Kecamatan Parongpong yang merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan Parongpong berada pada jarak 22 km sebelah Utara kota Bandung 6o30’ LS dan 107o 30’ BT dengan ketinggian + 1300 meter di atas permukaan laut. Lokasi geografisnya terletak di antara kaki gunung Tangkuban Perahu dan Burangrang dengan perbatasan wilayah antara Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi. Daerah ini memiliki curah hujan di atas 1000 mm/tahun dengan suhu rata-rata + 10-22oC. Sebuah penelitian tentang karakter tanah Lembang dengan sampel tanah diambil dari beberapa titik lokasi di sekitar kaki Gunung Tangkuban Perahu dan Burangrang, menyimpulkan bahwa tanah di daerah tersebut berasal dari induk abu andesit dan tergolong ke dalam tipe andisol. Simpulan ini ditegakkan, antara lain karena tanah berwarna coklat kehitaman, banyak digunakan sebagai kebun sayuran, serta karakter tanah memiliki bulk density <0,9 mg/m3, kandungan aluminium oksida dan besi oksida > 2%, kandungan air 13-33% (Yatno and Zauyah, 2008). Pada kenyataannya, tanah di Kecamatan Parongpong (yang bertetangga dengan Kecamatan Lembang), kemungkinan memiliki karakter serupa. Tanah di daerah ini termasuk subur sehingga Kecamatan Parongpong menjadi pusat pertanian bunga, tanaman hias, dan sayuran. Buku Menanam dan Memanfaatkan Jahe Merah ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Biologi | Buku Kesehatan | Buku Hukum | Buku Ekonomi | Buku Kimia | Buku Manajemen | Buku Psikologi | Buku Pendidikan | Buku Sosial Politik | Buku Metode Riset | Buku Sains dan Teknologi
Ulasan
Belum ada ulasan.