Buku Pengembangan Elektroda Elektrokimia Berbasis Nanomaterial

Sensor elektrokimia untuk molekul kecil adalah salah satu jenis sensor yang umum digunakan. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi molekul[1]molekul kecil, seperti senyawa organik, ion logam, atau molekul obat dalam sampel. Dalam ilustrasi ini, terlihat penggunaan nanomaterial seperti graphene atau nanotube untuk meningkatkan sensitivitas dan respons sensor terhadap molekul-molekul kecil tersebut. Struktur nano yang unik dan luas permukaan nanomaterial memungkinkan pengikatan dan deteksi yang lebih efisien.

Biosensor berbasis enzim adalah jenis sensor yang menggunakan enzim sebagai elemen pengenalan molekuler. Enzim diikat pada permukaan elektroda yang dimodifikasi dengan nanomaterial, seperti nanowire atau nanopartikel, untuk meningkatkan area permukaan dan kemampuan sensor dalam mendeteksi dan mengukur reaksi biokimia. Dalam ilustrasi ini, terlihat penggunaan nanomaterial untuk meningkatkan kinerja biosensor berbasis enzim, termasuk peningkatan sensitivitas, stabilitas, dan respons sensor.

Genosensor adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur sekuens asam nukleat spesifik, seperti DNA atau RNA. Dalam ilustrasi ini, terlihat penggunaan nanomaterial, seperti quantum dots atau nanowire, untuk melabeli probe genetik yang spesifik terhadap target DNA atau RNA. Interaksi antara probe genetik dan target ditransduksi menjadi sinyal elektrokimia yang dapat diukur, sehingga memungkinkan deteksi dan analisis sekuens asam nukleat dengan tingkat sensitivitas tinggi.

Buku ini memuat berbagai pembahasan terkait sensor elektrokimia dan biosensor, jenis dan struktur elektroda nanomaterial, pengembangan elektroda nanomaterial serta aplikasi elektroda nanomaterial.