Deskripsi
Sinopsis Buku Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini |
Buku Place Branding dalam Hubungan Internasional – Buku ini dilatarbelakangi oleh menjamurnya fenomena place branding di berbagai tempat di dunia, mulai dari tingkat negara maupun kota, serta masih kurangnya literatur mengenai place branding dalam studi Hubungan Internasional.
Dengan mengambil kasus re-branding Jogja Istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta, buku ini menguraikan sejumlah isu yang melingkupi branding dan upaya mengkaji branding di level daerah (sub-state) dalam kerangka studi Hubungan Internasional. Sejumlah isu yang dimaksud meliputi kesesuaian antara citra dan identitas yang melekat bersama branding, kesesuaian antara motto dengan implementasi kebijakan branding di lapangan, serta potensi pengembangan branding sebagai visi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Buku ini tidak akan hadir di tangan pembaca tanpa dukungan dari berbagai pihak yang memfasilitasi proses penelitian dan penyusunan buku ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Dirjen Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, serta nara sumber dan informan dari sejumlah dinas pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, perwakilan asosiasi profesi dan komunitas, serta operator jasa wisata yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan survey, wawancara, dan focus group discussion. Premis kunci dari place branding adalah reputasi tempat, sehingga untuk membuat sebuah branding menjadi efektif, ia harus didukung oleh strategi komunikasi yang berbasis pada nilai-nilai dasar dan substansi tempat yang mengomunikasikan pesan tersebut. Dalam konteks negara maupun daerah, pilihan atas nilai nilai dasar yang ingin ditonjolkan melalui identitas negara atau daerah dalam hal ini menjadi sangat krusial bagi pembangunan citra yang diharapkan. Komitmen atas pilihan atas nilai-nilai dasar itulah yang menentukan lingkup kebijakan yang harus ditaati oleh para pengambil kebijakan di berbagai tingkat. Selanjutnya, dalam rangka memberikan merek untuk dirinya, suatu tempat membutuhkan kebijakan komunikasi yang terintegrasi atau kerangka kerja yang mengkoordinasikan cara tempat tersebut memerankan atau menggambarkan dirinya. Selain harus mudah diingat, gambaran tersebut haruslah konsisten agar kuat dan tidak hanya bagus untuk segi pariwisata dan bisnis, melainkan juga untuk ekosistem branding yang diwakilinya, yakni masyarakat dengan cipta, rasa, karsanya, serta lingkungan alam yang menjadi tempat tinggalnya. Buku Place Branding dalam Hubungan Internasional ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. |
Ulasan
Belum ada ulasan.