Deskripsi
Sinopsis Buku Referensi Papuanomic |
Buku Referensi Papuanomic | Papuanomic merupakan buku referensi dibidang ekonomi pembangunan. Buku ini mendiskripsikan kearifan-kearifan lokal yang dimiliki oleh beragam suku di Papua yang potensial untuk dikembangkan sebagai modal sosial (social capital) dalam membangun Provinsi Papua ke depan. Hal yang sangat mengesankan, kemampuan para penulisnya mengelaborasi hal tersebut dan mengkaitkannya dengan Sistem Ekonomi Pancasila yang selama ini terkesan dilupakan. Hasilnya nampak bahwa sesungguhnya sistem-sistem ekonomi tradisional orang Papua ternyata lebih dekat dengan apa yang dikandung-maksud oleh Sistem Ekonomi Pancasila. Buku Referensi Papuanomic ini terdiri dari enam bagian atau bab. Bab pertama menjelaskan latar belakang dan sistem-sistem ekonomi dunia. Pada Bab kedua menguliti Pancasila sebagai sistem ekonomi yang kini mulai ditinggalkan. Di Bab ketiga dan keempat merupakan pembahasan inti (core) dari buku ini, yakni bagaimana mengelobarasi pranata-pranata ekonomi lokal Papua yang disuluh dalam Papuanomics dikaitkan dengan filsafat ilmu dalam perspektif sistem ekonomi Pancasila. Bab kelima diuraikan bagaimana peluang ekonomi Papua menyongsong abad XXI, terutama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini di depan mata. Selanjutnya pembahasannya ditutup pada Bab keenam yang berisi kesimpulan dan saran bagaimana membuktikan bahwa Papuanomics adalah solusi untuk membangun Papua ke depan. Istilah “Papuanomics” diperkenalkan oleh “Lamadi De Lamato (2009) dalam bukunya “Bola Liar Kegagalan Otsus” Istilah ini sebagai jawaban terhadap isu-isu kegagalan pembangunan yang dilakukan dalam era Otonomi Khusus. Namun istilah Papuanomics yang dilontarkan terbatas pada isu-isu ekonomi Papua pada konteks kekinian. Bahwasanya sejak Provinsi Papua berintegrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak tahun 1963, sampai era Otonomi Khusus kehidupan rakyat Papua sebagian besar tergolong miskin. Data BPS (2010) melaporkan sekitar 31 % penduduk Papua masih dalam kategori miskin. Oleh karena itu diperlukan pendekatan baru dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi di Papua. Pendekatan baru tersebut, bersumber dari realitas ekonomi yang berbasis lokal di di wilayah Papua. Merujuk pada apa yang dilakukan oleh mantan Bupati Jayapura, Habel Melkias Suwae (HBS) sebelum Gubernur Barnabas Suebu melontarkan Program Rencana Pembangunan Kampung (RESPEK). HBS dengan beranimengalokasikan anggaran milyaran rupiah dalam mendorong rakyatnya pada tingkat distrik sampai kampung bekerja untuk kepentingan mereka sendiri. Buku Referensi Papuanomic ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Biologi | Buku Kesehatan | Buku Hukum | Buku Ekonomi | Buku Kimia | Buku Manajemen |
Ulasan
Belum ada ulasan.