Buku Seni Tutur Madihin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar| Buku ini terdiri dari beberapa bab. Bab pertama membahas tentang budaya dan bahasa, bab kedua tentang bahasa dan sastra banjar, bab ketiga tentang bahasa dan sastra banjar, bab keempat tentang pembelajaran puisi rakyat, bab kelima tentang puisi rakyat nusantara, bab keenam tentang bahan ajar madihin, dan bab ketujuh membahas tentang pelestarian puisi rakyat. Jika Anda membuka peta Indonesia, maka akan terlihat gugusan pulau, diselingi laut, selat, atau sungai yang terbentang dari ujung barat Kota Sabang sampai ke ujung timur Pulau Papua. Di dalamnya terkandung keindahan alam yang memesona, kekayaan alam yang tiada tara, dan kebudayaan yang beraneka. Kekayaan alamnya diibaratkan surga yang tercampak ke dunia. Sedangkan keragaman budayanya digambarkan oleh penyair berdarah Tionghoa, Tan Lioe Ie dalam puisinya, sebagai lumbung kebudayaan yang kaya raya. Keindahan, kekayaan, dan keragaman itu harus dijaga dan dipelihara. Bila tidak, keindahannya akan pudar, air yang bersih bisa tercemar, hutan yang lebat jadi kelimis, kekayaan material makin menipis bahkan bisa habis, dan budaya yang luhur juga bisa terkikis. Air yang tercemar, hutan yang gundul, kekayaan material yang menipis, dan budaya yang terkikis akan sangat mengganggu kelangsungan hidup biota alam, termasuk manusia, yang ada di dalamnya. Budaya yang terkikis juga dapat mengakibatkan sebuah bangsa akan kehilangan jati dirinya. Bahasa Banjar adalah bahasa daerah masyarakat suku Banjar terutama yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan. Dari sejumlah bahasa daerah yang ada di Indonesia, bahasa Banjar termasuk dalam daftar bahasa yang dominan. Jumlah penutur bahasa Banjar mencapai 3.500.000 jiwa lebih (sensus 2000). Bahasa Banjar berada pada peringkat ke-7 dari 10 bahasa daerah dengan penutur terbanyak di Indonesia di bawah bahasa Jawa, Sunda, Madura, Minang, Musi, dan Bugis, di atas bahasa Aceh, Bali, dan Betawi (Koran SINDONEWS.com, 30-10-2017). Peranan dan kedudukan bahasa Banjar lebih berprestasi lagi di kalangan penutur bahasa lainnya di Kalimantan Selatan, Tengah, dan Timur (Durasit, 1977: 1). Buku Seni Tutur Madihin: Ekspresi Bahasa dan Sastra Banjar ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. Lihat koleksi buku lainnya di : Toko Buku Online Deepublish |
Ulasan
Belum ada ulasan.