Deskripsi
Sinopsis Kinerja Perekonomian dan Keuangan Daerah: Teori dan Aplikasi Model Empiris di Wilayah Gorontalo |
Buku Kinerja Perekonomian dan Keuangan Daerah: Teori dan Aplikasi Model Empiris di Wilayah Gorontalo ini disusun untuk melengkapi referensi yang ada, terutama kajian-kajian yang bersifat empiris yang menyangkut perekonomian wilayah dan keuangan daerah. Dengan sendirinya buku ini dapat digunakan untuk akademisi, praktisi, pemerintah daerah dan mahasiswa Strata 1 (S1) dan Strata Dua (S2). Dengan terbitnya buku ini sekaligus sebagai tanggung jawab moral akademisi, selain ingin berkontribusi nyata dalam proses pembangunan ekonomi di Gorontalo secara khusus dan Indonesia secara keseluruhan. Model-model dan persamaan yang digunakan untuk menganalisis perekonomian maupun keuangan daerah bukan sesuatu yang baru, tapi sangat jarang digunakan di tingkat lokal. Padahal hasilnya sangat dibutuhkan untuk keperluan akademik maupun pengambilan keputusan sebagai rumusan kebijakan yang lebih aplikatif. Semua perencanaan dan kebijakan pemerintah daerah selayaknya menggunakan basis data disertai kajian akademik yang mendalam, tidak hanya menyandarkan pada akal sehat (common sense) belaka.Kabupaten Gorontalo awal pelaksanaan desentralisasi fiskal, ketimpangannya cenderung tinggi namun ada trend penurunan ketimpangan selama 10 tahun pelaksanaan desentralisasi fiskal. Dapat dimaknai bahwa kinerja perekonomian Kabupaten Gorontalo relatif membaik, meski sebenarnya angka ketimpangan berdasarkan hasil perhitungan masih terlalu tinggi lebih dari 0,50 poin. Idealnya nilai ketimpangan mendekati angka nol yang dapat dikategorikan terjadi sitribusi pemerataan.
Dinamika perekonomian daerah dibagian utara Gorontalo cukup tinggi, sementara daerah lain seperti Bone Bolango jarak dari ibukota dekat, sementara spreed perekonomian perkotaan masih sangat lambat. Limpahan perekonomian perkotaan kedaerah penyangga juga kecil, jadi potensi Gorontalo jauh lebih cepat berkembang kedepannya, karena itu momentum perbaikan dan kinerja perekonomian perlu terus dijaga. Dinamika perekonomian daerah dibagian utara Gorontalo cukup tinggi, sementara daerah lain seperti Bone Bolango jarak dari ibukota dekat, sementara spreed perekonomian perkotaan masih sangat lambat. Limpahan perekonomian perkotaan kedaerah penyangga juga kecil, jadi potensi Gorontalo jauh lebih cepat berkembang kedepannya, karena itu momentum perbaikan dan kinerja perekonomian perlu terus dijaga. Buku ini mencoba menguraikan perkembangan ekonomi daerah, yang berdampak terhadap pergeseran sektor selama pelaksanaan otonomi daerah di Gorontalo. Berbagai dinamika pembangunan yang berjalan, setiap kabupaten/kota memiliki potensi ekonomi yang berbeda karena resources yang dimiliki oleh daerah tidak sama. Hal ini dapat memicu terjadinya ketimpangan antar wilayah, jika disparitas yang terjadi belum dapat diperbaiki maka selanjutnya mempengaruhi kapasitas fiskal. Tidak itu saja kemampuan keuangan daerah berbeda pula maka perlakuan terhadap APBD maupun prioritas pendanaan berbeda satu sama lain. Berdasarkan dengan keadaan itu maka pembahasan tentang kemampuan keuangan antar kabupaten/kota di Gorontalo juga dimasukkan.
Lihat juga kategori buku-buku yang lain: Buku Biologi | Buku Kesehatan | Buku Hukum | Buku Ekonomi | Buku Kimia | Buku Manajemen |
Ulasan
Belum ada ulasan.