Deskripsi
Sinopsis Novel Gama |
Novel Gama | Seakan tak pernah mengkhianati penikmatnya. Semburat jingga di langit yang seirama dengan embusan angin di sekitar aliran sungai salah satu negeri kesultanan di Asia Tenggara membuat Darwin Maxime, jurnalis asing berdarah Belgia itu merasakan kedamaian lahir dan batin. Inilah waktu favoritnya untuk bercumbu dengan alam melalui kameranya. Terlebih, saat ini adalah momen perdana peliputannya di tengah belantara. Darwin menggerakkan lincah kedua tangannya, menjepret setiap keindahan alam yang dilaluinya melalui perahu kecil yang dikemudikan Ekbar, pemuda setempat. Pemandangan kerumunan bekantan yang berkumpul di atas pohon damar di hadapannya tentu tak disia-siakan Darwin. Dua kali jepret, Darwin puas dengan hasil bidikan kameranya. Sejurus kemudian, ia mengamati objek lain yang ada di sekitar. Tak lama, dua ekor bangau liar berbulu putih yang mendarat di antara pohon bakau menjadi sasaran berikutnya. Unggas-unggas itu terlihat tenang meski tak jauh dari mereka tengah mengapung sebuah perahu kayu bertenaga mesin. Sewaktu kedua bangau itu tampak mendekatkan diri satu sama lain, Darwin langsung bergerak cepat. Melalui pandangan lensanya, si jurnalis berjalan melihat kedua bangau itu saling mendekatkan paruhnya. Salah seekor bangau tampak membuka paruhnya seperti ingin menggigit teman satu spesiesnya. Sewaktu Darwin menekan tombol kameranya, kedua bangau itu tiba-tiba terbang. Gagal sudah ia mengabadikan momen cantik itu. “Pelan-pelan Mister, bangau lebih sensitif merasakan gerakan dibandingkan hewan lainnya,” ucap Ekbar berbahasa Inggris. “Gee! Padahal bagus sekali tadi momennya,” sahut Darwin sambil menunjukkan ekspresi kekecewaan. Ekbar tersenyum. “Bukan rezeki. Masih banyak bangau di depan sana. Kita juga belum melihat buaya. Perjalanan BND 40[1] ini masih panjang.” Darwin mengedikkan kedua bahunya lalu mengangguk. Perahu terus membawa keduanya menyusuri sungai. Ekbar membawa turis asing itu menuju tempat buaya sungai biasa menampakkan diri. Sesampainya di sana, mereka tak langsung melihat penampakan reptil besar itu. Ekbar menanti, Darwin menunggu. Keduanya meyakini tak lama lagi setidaknya ada seekor buaya hadir di tengah mereka. Novel Gama ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish. |
Ulasan
Belum ada ulasan.