Deskripsi
Sinopsis Buku Kacang Tunggak Sebagai Pangan Sumber Antioksidan Potensial dan Alternatif Strategi Peningkatan Kapasitas Antioksidatifnya
Buku Kacang Tunggak Sebagai Pangan Sumber Antioksidan Potensial dan Alternatif Strategi Peningkatan Kapasitas Antioksidatifnya
Produksi ROS dan antioksidan yang tidak seimbang dalam tubuh dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Maka dari itu, asupan pangan yang kaya antioksidan diperlukan untuk menjaga keseimbangan produksi ROS dan antioksidan dalam tubuh. Legum berpotensi sebagai salah satu sumber antioksidan. Kacang tunggak memiliki kelebihan, yaitu kadar senyawa antioksidan yang tinggi, tahan terhadap kekeringan, dan dapat menjaga kesuburan tanah. Proses elisitasi dengan menggunakan NaCl merupakan salah satu cara untuk lebih meningkatkan senyawa antioksidan pada kecambah. Namun, proses elisitasi dengan NaCl juga dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Untuk mengetahui potensi elisitasi menggunakan elisitor NaCl dalam meningkatkan potensi antioksidatif kacang tunggak, perlu dilakukan beberapa tahapan riset, yaitu 1) proses perkecambahan kacang tunggak dengan variasi konsentrasi NaCl (50, 100, 150 mM), waktu elisitasi (8, 12, 16 jam), dan waktu perkecambahan (24, 36, 48 jam); 2) analisis kadar flavonoid total, aktivitas radical scavenging, dan reducing power kecambah kacang tunggak terelisitasi NaCl; 3) analisis korelasi antara kadar flavonoid total dengan aktivitas antioksidan (radical scavenging dan reducing power); 4) analisis karakteristik fisik (daya perkecambahan, panjang kecambah, dan rendemen) kecambah kacang tunggak terelisitasi NaCl; 5) penentuan teknik elisitasi NaCl terbaik dalam meningkatkan antioksidan kecambah kacang tunggak; dan 6) analisis potensi elisitasi NaCl dalam meningkatkan kadar senyawa flavonoid dan aktivitas antioksidan (radical scavenging dan reducing power) kacang tunggak, dengan pembanding kecambah kacang tunggak tanpa elisitasi dan kacang tunggak tanpa perkecambahan.
Hasil menunjukkan bahwa konsentrasi NaCl yang semakin tinggi, waktu elisitasi yang semakin lama, dan waktu perkecambahan yang semakin lama menghasilkan kecambah kacang tunggak terelisitasi dengan kadar flavonoid, aktivitas radical scavenging, dan reducing power yang semakin tinggi. Kadar flavonoid menunjukkan korelasi yang sangat signifikan (p<0,01) dengan aktivitas radical scavenging (r =0,777) dan reducing power (r=0,713) kecambah kacang tunggak dengan elisitor NaCl. Proses elisitasi NaCl juga berpengaruh terhadap karakteristik fisik perkecambahan. Konsentrasi NaCl yang semakin rendah, waktu elisitasi yang semakin cepat, dan waktu perkecambahan yang semakin lama menghasilkan daya perkecambahan, panjang kecambah, dan rendemen yang semakin tinggi. Proses perkecambahan terbukti mampu meningkatkan kadar flavonoid total maupun aktivitas radical scavenging dan reducing power kacang tunggak. Perkecambahan dengan teknik elisitasi NaCl terbukti mampu meningkatkan kadar flavonoid total maupun aktivitas radical scavenging kecambah kacang tunggak namun menurunkan aktivitas reducing power-nya. Dapat disimpulkan bahwa perkecambahan dengan teknik elisitasi menggunakan NaCl dapat menjadi alternatif strategi dalam meningkatkan potensi antioksidatif kecambah kacang tunggak dengan cara yang mudah dan sederhana.
Buku Kacang Tunggak Sebagai Pangan Sumber Antioksidan Potensial dan Alternatif Strategi Peningkatan Kapasitas Antioksidatifnya ini diterbitkan oleh Penerbit Buku Pendidikan Deepublish.
Dapatkan buku-buku berkualitas hanya di Toko Buku Online Deepublish. Kami berfokus menjual buku-buku kuliah untuk Mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan pilihan terlengkap kamu pasti mendapatkan buku yang Anda cari.
Kelebihan kami :
*Buku Baru
*Original
*Pengiriman Cepat
*Stok selalu tersedia
*Packing aman & rapi
*Garansi 100% jika produk rusak/cacat/tidak sesuai KAMI GANTI atau UANG ANDA KEMBALI
Ulasan
Belum ada ulasan.