Hipotesis Penelitian: Tujuan, Jenis dan Cara Membuat

Mahasiswa tidak bisa jauh-jauh dari kegiatan ini, yaa membuat karya tulis ilmiah. Seorang mahasiswa harus mampu berpikir secara ilmiah. Berpikir ilmiah ini harus diawali dengan adanya hipotesis yang baik. Mari pahami mengenai pengertian hipotesis, tujuan, jenis dan cara membuat hipotesis yang baik.

Mahasiswa harus mampu menulis tulisan yang sesuai dengan penulisan karya ilmiah. Nah, dalam karya ilmiah dikenal yang namanya hipotesis. Apakah kamu pernah mendengarnya? Mahasiswa harus paham tentang pengertian hipotesis dan segala hal tentangnya.

Dalam menulis karya ilmiah, kamu harus tahu hipotesis dari penelitian. Jadi, hipotesis ini adalah praduga peneliti terhadap masalah yang akan diteliti. Namun pengertian hipotesis tidak sesederhana ini, ya.

Selain itu proses merumuskan hipotesis tidak boleh seenaknya. Apalagi tanpa dasar dan argumen yang kuat. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai hipotesis. Kamu juga akan tahu bagaimana cara membuat hipotesis yang benar.

Baca Juga: Cara Mencari Judul Skripsi yang Baik

Pengertian Hipotesis Penelitian

Apa itu hiporeses penelitian? Hipotesis penelitian adalah pernyataan sementara yang diajukan sebagai jawaban suatu permasalahan atau pertanyaan penelitian.

Hipotesis disusun oleh peneliti berdasarkan landasan teori yang kuat dan didukung hasil penelitian yang relevan. Selain itu, peneliti harus memahami tentang isi dan bagaimana langkah-langkah dalam merumuskan suatu hipotesis penelitian.

Tujuan Hipotesis Penelitian

Kamu tentu bertanya-tanya; sebenarnya apa sih kegunaan hipotesis dalam karya tulis ilmiah? Hipotesis adalah salah satu bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah. Kegunaannya meliputi:

  1. Memberikan penjelasan sementara tentang gejala
  2. Memudahkan perluasan pengetahuan dalam bidang tertentu
  3. Memberikan pernyataan hubungan yang dapat diuji
  4. Memberikan arah penelitian
  5. Memberikan kerangka untuk laporan penelitian
  6. Memandu pemeilihan variabel dan indikator
  7. Menetapkan hubungan antara variabel
  8. membantu menguji dan memverivikasi prediksi
  9. Membukatikan apakah hipotesis dapat diterima atau tidak
  10. Mempermudah dalam penyusunan laporan penelitian

Fungsi Hipotesis Penelitian

Dalam menulis karya tulis ilmiah, adanya hipotesis ini dapat membantu sebagai peneliti dalam hal:

  1. Memberikan batasan penelitian
  2. Memperkecil jangkauan penelitian. Sehingga tidak melebar kemana-mana
  3. Membuat penelitian tetap pada jalur penelitian yakni meneliti fakta dan hubungan variabel
  4. Memfokuskan penelitian
  5. Memandu penelitian dalam pengujian dan penyesuain antar fakta

Dari sini, kamu bisa memahami mengapa hipotesis penting dalam sebuah penelitian. Maka saat membuat penelitian, kamu harus rancang hipotesisnya. Agar penelitian tidak keluar dari jalur penelitian: menemukan jawaban atas hubungan variabel.

Jenis-jenis Hipotesis

Ketika merancang sebuah hipotesis, kamu harus tahu kalau hipotesis punya banyak jenis. Jadi, tidak hanya satu jenis hipotesis. Nah, kamu merancang jenis hipotesis yang mana nih?

1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis ini berisi dugaan sementara dari masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal. Sebagai contoh, peneliti ingin meneliti masalah kandungan zat berbahaya dalam makanan. Rumusan masalahnya:

Program Afiliasi

Apakah bakso yang dijual di Pasar Sumbersari mengandung boraks? 

Penelitian ini hanya punya satu variabel yakni bakso di pasar Sumbersari. Penelitian ini bersifat deskriptif karena hanya menjelaskan apakah ada kandungan boraks di dalam bakso atau tidak. Jadi dugaan sementara ada 2 yakni bakso di Pasar Sumbersari mengandung boraks (H1) atau bakso di Pasar Sumbersari tidak mengandung boraks (H0).

2. Hipotesis Komparatif

Jenis hipotesis selanjutnya, Hipotesis Komparatif. Dugaan semenara ini berisi perbandingan antara ddua variabel penelitian. Misalnya kamu akan meneliti antara perilaku penggemar Korean Pop (K-Pop) dan perilaku penggemar Japanese Pop (J-Pop).

Kamu hendak membandingkan dua perilaku penggemar tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Bentuk penelitiannya adalah perbandingan dua variabel tersebut.

3. Hipotesis Asosiatif

Jenis Hipotesis Asosiatif yang terakhir adalah Hipotesis Asosiatif. Hipotesis ini adalah dugaan atau jawaban sementara atas hubungan dua variabel atau lebih. Jadi bila kamu meneliti hubungan (asosiasi) variabel-variabel penelitian, maka hipotesis yang digunakan adalah Hipotesis Asosiatif. 

Sebagai contoh, kamu akan meneliti tentang hubungan antara perilaku aktor negara dengan kebijakan luar negeri. Dalam penelitian ada dua variabel yani perilaku aktor negara dan kebijakan luar negeri. Sebagai peneliti, kamu ingin meneliti hubungan keduanya. Pertanyaan yang muncul: apakah perilaku aktor negara berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri?

Ingat ya, apapun temuan atau hasil penelitian adalah benar selama metodologi penelitian juga terukur. Meski hipotesis dan hasil penelitian tidak sama, bukan berarti hasilnya salah.Perbedaan atau persamaan hipotesis dengan hasil penelitian itu wajar dan tidak ada yang jauh lebih benar. Keduanya adalah benar.

Selain tiga jenis hipotesis di atas, ada beberapa ahli yang mengemukakan ada jenis-jenis lainnya. Pada dasarnya hampir sama Tapi kamu perlu mengetahuinya juga. Agar semakin memahami jenis-jenisnya. Apa saja? Ada dua jenis hipotesis lain yakni Hipotesis Statistik dan Hipotesis Penelitian. 

4. Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik adalah pernyataan matematis tentang populasi yang diteliti. Hipotesis ini dinyatakan dalam simbol-simbol matematika. Jadi pernyatan mengenai hubungan variabel digambarkan dalam simbol matematika.

Hipotesis Statistika terbagi menjadi Hipotesis Alternatif ( Ha) dan Hipotesis Nol (H0). Jenis ini serupa dengan hipotesis deskriptif. Namun terdapat perbedaan dalam penyebutan hipotesisnya. Ada dua jenis hipotesis ini yakni Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis Nol (H0).

Hipotesis Alternatif adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan satu variabel dengan variabel lainnya. Akan tetapi hipotesis ini juga bisa diartikan adanya hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. 

5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini disebut juga Hipotesis Substantif. mengapa? Karena hipotensi ini berisi pernyataan mengenai relasi dua variabel atau lebih. Bila kamu perhatikan, hipotesis ini sama dengan Hipotesis Asosiatif. Hipotesis ini tidak dinyatakan dalam bentuk simbol matematika tapi dalam bentuk kalimat.

Baca juga : 7 Jenis Metodologi Penelitian dan Pengertiannya

Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)

Promo Buku
Metode Penelitian Buku Metode
Penelitian Kuantitatif
Buku Metodologi
Penelitian Kuantitatif Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Ciri-Ciri Hipotesis Penelitian

Sebelum membahas cara membuat hipotesis, kamu harus tahu dulu ciri-ciri hipotesis yang baik. Menurut  Kerlinger, hipotesis yang baik harus memenuhi kriteria: a) Pernyataan tentang relasi antar variabel b) Mengandung implikasi yang jelas. Gunanya untuk pengujian hubungan variabel tersebut.

Lebih lengkap dan rinci, Nazir menjelaskan ada 6 ciri hipotesis yang baik. Dinukil dari eurekapenelitian.com, hipotesis yang baik adalah:

  1. Harus menyatakan hubungan antar variabel penelitian
  2. Sesuai fakta
  3. Berhubungan dengan ilmu dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
  4. Dapat diuji dengan nalar atau alat-alat statistika
  5. Dinyatakan dengan sederhana dan terbatas. Tujuannya agar menghindari kesalahpahaman pengertian
  6. Dapat menerangkan hubungan fakta-fakta dan bisa dikaitkan dengan teknik pengujian

Baca juga: Membuat Pendahuluan Penelitian

Cara Membuat Hipotesis

Setelah mengetahui ciri hipotesis yang baik, kamu harus paham bagaimana cara merumuskan atau cara membuat hipotesis. Untuk membuat hipotesis, seorang peneliti harus menggali banyak sumber informasi. Jadi, peneliti haru punya informasi yang banyak mengenai masalah yang akan dipecahkan. Caranya dengan membaca banyak sumber literatur.

Kedua, peneliti harus mampu membaca keterangan atau informasi yang didapatkan. tak hanya itu, penelitian harus mampu menemukan benang merah antara satu informasi dengan informasi lainnya. Ketiga, peneliti harus punya kemampuan untuk menghubungkan setiap fenomena yang ditemukan dan menyesuaikannya dengan teori. 

Sumber informasi yang bisa dirujuk oleh peneliti untuk merumuskan hipotesis diantaranya:

  1. Ilmu pengetahuan mendalam yang berkaitan dengan masalah atau fenomena yang diteliti
  2. Wawasan mendalam
  3. Bacaan literatur yang valid
  4. Pengalaman individu
  5. Data empiris
  6. Analogi atau kesamaan. Bisa juga menggunakan imajinasi atas masalah atau fenomena yang hendak diteliti

Baca juga : Cara Membuat dan Menyusun Hipotesis yang Benar

Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)

Buku Aplikasi Metodologi Penelitian Buku Belajar Microsoft Office 2019
(Word, Excel, Powerpoint)
Buku Teknik Penulisan Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Baca juga : 9 Rekomendasi Buku Metodologi Penelitian Terbaik

Tinggalkan komentar