Pengertian Interaksi Sosial: Bentuk, Ciri-Ciri dan Contoh

Pengertian interaksi sosial – interaksi sosial menjadi kebutuhan dasar psikologis yang dimiliki pada setiap manusia sebagai makhluk sosial. Bahkan orang yang individualis sekalipun pasti perlu dan melakukan interaksi sosial. Tidak dapat dipungkiri, bahwasanya manusia hidup bergantung satu dengan yang lain. 

Coba kamu bayangkan, jika manusia tidak bergantung pada manusia lainnya. Kita tidak bisa melakukan transaksi jual beli. Kita tahu kita adalah manusia yang butuh makan, minum dan membutuhkan kebutuhan dasar lainnya. Untuk mendapatkan kebutuhan dasar tersebut kita harus membeli. Dimana proses jual beli diperlukan interaksi sosial. 

Jadi pada kesempatan kali ini kita akan mengulas dan mengintip tentang pengertian interaksi sosial menurut para ahli, ciri interaksi sosial, alasan kenapa terjadi interaksi sosial dan bentuk interaksi sosial itu apa saja. Langsung saja, kita simak satu per satu di bawah ini.

Pengertian Interaksi Sosial

Pengertian interaksi sosial menurut secara umum dapat diartikan sebagai mahluk sosial yang membutuhkan individu lain. Interaksi sosial juga dapat diartikan sebagai motif manusia terhadap sesuatu tentang dirinya. Dapat pula diartikan sebagai dorongan individu terhadap keinginan tertentu. 

Jadi apabila kamu memiliki keinginan terhadap sesuatu, itu hal yang wajar. Karena keinginan adalah hal yang lumrah bagi manusia. Pentingnya interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari juga tidak bisa kita abaikan. Sulit rasanya jika ada yang ingin hidup sendiri tanpa butuh bantuan orang lain. Bagaimana jika kita mati? 

Program Afiliasi

Sejak lahir manusia membutuhkan bantuan orang lain. Dalam hal ini adalah tenaga medis, atau dukun bayi. Saat mati pun juga demikian.

Selain keluarga, kita juga butuh orang lain. Misalnya penggali kubur. Masak iya menggali kubur sendiri, terus memposisikan diri mati sendiri di atas kuburan yang sudah di gali. Tidak mungkin bukan? Ini bukti bahwa interaksi sosial itu hal yang tidak terhindarkan.

Pengertian Interaksi Sosial Menurut Ahli

Pengertian interaksi sosial menurut beberapa ahli, memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Meskipun berbeda, pada dasar intinya memuat kesamaan makna. Langsung saja kita simak ulasannya berikut ini. 

1. MC. Clelland 

Jika kamu belajar di perguruan tinggi dan mengambil jurusan Psikologi, kamu sudah tidak asing lagi dengan nama MC. Cleland. Menurutnya pengertian interaksi sosial adalah dorongan atau motif sosial yang dimiliki manusia untuk mengadakan hubungan dan mengadakan interaksi dengan satu orang ke orang lain. 

2. Ahmadi 

Sementara menurut ahmadi mendefinisikan interaksi sosial sebagai bentuk hubungan antara satu individu, atau lebih dari dua individu yang saling mempengaruhi satu sama lain. Tidak hanya mempengaruhi, termasuk mengubah dan memperbaiki satu dengan yang lain. 

3. Walgito 

Tokoh yang tidak kalah populer di bidang Psikologi adalah Walgito. Menurutnya definisi interaksi sosial adalah hubungan individu satu dengan yang saling mempengaruhi dan saling memberikan timbal balik. 

4. Chaplin 

Menurut Chaplin pengertian interaksi sosial merupakan sistem kejadian yang terjadi sedemikian rupa dan berlangsung, sampai mempengaruhi kejadian atau sistem lainnya.

5. Suranto 

Program Afiliasi

Lebih spesifik lagi, pengertian interaksi sosial menurut Suranto tidak hanya sebagai bentuk hubungan. Tetapi sebagai bentuk interaksi yang bersifat dinamis dan saling memberi pengaruh.

6. Gillin dan Gillin 

Sementara menurut Gillin dan Gillin mengartikan interaksi sosial adalah hubungan sosial yang terjadi secara dinamis yang dilakukan oleh orang perorangan maupun perorangan ke kelompok atau kelompok ke kelompok.

Bentuk interaksi sosial tidak hanya dalam bentuk tegur sapa, menurut gillin dan gillin berjabat tangan dan berkelahi juga salah satu bentuk interaksi sosial.

Baca artikel terkait lainnya:

Ciri-ciri Interaksi Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali melakukan interaksi sosial. Saking banyaknya, sampai tidak terhitung berapa kali kita melakukan interaksi. Tidak berhenti sampai disitu, kita sampai tidak tahu ciri dari interaksi sosial itu seperti apa. Berikut adalah beberapa ciri interaksi sosial. 

1. Terjadi komunikasi yang melibatkan lebih dari satu orang

Ciri-ciri interaksi sosial yang paling menonjol adalah terjadi karena ada interaksi lebih dari satu orang. Jika interaksi dilakukan oleh satu orang (dilakukan sendiri) itu namanya gila, karena ngomong sendiri. Itu sebabnya syarat interaksi sosial harus ada orang lain. Baik itu dalam bentuk perorangan maupun dalam bentuk kelompok. 

2. Terjadinya Komunikasi

Ciri-ciri interaksi sosial yang selanjutnya adalah terjadinya komunikasi. Seperti yang sudah disebutkan di pengertian interaksi sosial menurut para ahli, bahwa bentuk interaksi sosial tidak melulu berbicara tatap muka.

Akan tetapi mengedipkan mata kepada orang lain, ternyentum, dan berantem sekalipun juga termasuk komunikasi. Dalam psikologi, ada yang disebut dengan komunikasi verbal dan nonverbal. 

3. Memiliki Dimensi Waktu

Maksud dari dimensi waktu adalahnya ada keterangan waktu. Misal masa lalu, masa kini dan masa depan. Dimensi waktu inilah yang akan menentukan sifat dari aksi yang sedang berlangsung. 

4. Memiliki Tujuan

Ciri interaksi sosial yang lain, segala bentuk interaksi memiliki tujuan-tujuan tertentu. Misalnya, interaksi dengan pedagang sayur, tujuannya kita ingin membeli sayur. Atau melakukan interaksi dengan tenaga pendidik atau guru, tujuannya belajar mencari ilmu, agar mendapat nilai bagus, lulus dan mendapat pekerjaan bergaji besar. 

5. Terjadi Komunikasi Menggunakan Simbol

Ciri interaksi sosial selain keempat yang sudah disebutkan di atas. Ada satu ciri lain, yaitu terjadinya komunikasi menggunakan simbol. Kita tahu bahwasanya tidak semua orang dimuka bumi ini bisa komunikasi secara lisan. Salah satunya tunanetra. Mereka berkomunikasi menggunakan simbol bahasa isyarat. 

Penggunaan simbol atau bahasa isyarat ini ternyata tidak hanya diperuntukan untuk tuna netra saja loh. Tetapi juga orang yang secara fisik normal pun bisa menggunakan symbol. Dalam psikologi ada istilah yang disebut Emblem, yang tidak lain adalah bahasa isyarat. 

Dari ciri-ciri di atas, jika dilakukan secara terus menerus dan menetap. Maka dapat menciptakan hubungan sosial atau social relation. Sementara syarat interaksi selain harus ada tindakan, juga harus ada tanggapan.

Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Segala tindakan, sikap dan perilaku yang kita tampilkan kepada orang ternyata tidak selalu dapat diartikan sebagai interaksi sosial. Ada Syarat Terjadinya Interaksi Sosial. Syarat tersebut dapat kita simak berikut ini. 

A. Kontak Sosial

Secara harfiah, kontak sosial memiliki penjelasan yang cukup panjang. Secara singkatnya, kontak sosial adalah terjadinya hubungan badaniah atau kontak fisik. Hubungan dalam hal ini bukan diartikan menyentuh lawan kita. Contoh berbicara, juga termasuk bentuk hubungan dengan orang lain. 

Apalagi di era teknologi canggih seperti sekarang, kontak sosial dapat dilakukan secara virtual, yang secara jelas tidak ada kontak fisik atau kontak badan secara langsung. 

1. Bentuk Kontak Sosial

Bentuk kontak sosial itu sendiri ada tiga macam bentuk, sebagai berikut. 

  • Sesuai dengan namanya, kontak sosial individu dengan individu lain terjadi karena adanya hubungan antara perseorangan (individu) satu dengan yang lain. 
  • Sementara yang dimaksud dengan kontak sosial individu dengan kelompok adalah terjadinya hubungan antara individu dengan kelompok. 
  • Bentuk kontak sosial kelompok dengan kelompok adalah terjadi hubungan interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok lain. 

2. Sifat Kontak Sosial

Selain bentuk kontak sosial, kamu juga penting mengetahui sifat kontak sosial. Ada dua bentuk sifat kontak sosial, sebagai berikut. 

  • Dikatakan terjadinya kontak sosial positif apabila terjadi interaksi sosial yang mengarah pada nilai-nilai yang bersifat menguntungkan dan baik. 
  • Sebaliknya, dikatakan sebagai kontak sosial negatif apabila terjadi interaksi sosial yang mengarahkan pada nilai-nilai kurang baik atau negatif bagi orang atau sekelompok orang tersebut. 

Itulah beberapa bentuk kontak sosial. Sebagai tambahan, kontak sosial juga bersifat sekunder dan primer. Dikatakan terjadinya kontak sekunder apabila terjadi hubungan langsung dalam bentuk bertatap muka.

B. Komunikasi

Syarat terjadinya interaksi sosial harus ada komunikasi. Komunikasi bisa berbentuk komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi adalah upaya seseorang untuk menyampaikan stimulus dan orang lain akan merespons stimulus yang diberikan sesuai dengan perasaan, pengalaman dan situasi mereka pada saat itu.

Maka dari itu komunikasi dapat dijadikan sebagai sarana mengetahui perasaan orang lain atau menunjukan perasaan kepada orang lain. 

Mengingat ada banyak bentuk komunikasi (bahasa verbal dan nonverbal) maka sangat mungkin memunculkan penafsiran yang berbeda. Sehingga ada istilah kesalahpahaman, terjadi konflik karena ketidak sepahaman dan masih banyak lagi.

Bentuk Interaksi Sosial

Terdapat dua bentuk interaksi sosial yang perlu kamu ketahui, yaitu:

1. Interaksi Sosial Asosiatif

Interaksi sosial asosiatif adalah proses sosial yang mendekatkan atau mempersatukan. Berikut adalah beberapa contoh interaksi sosial:

Kerja Sama (Cooperation)

Kerjasama atau Cooperation adalah kerjasama dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan. Terdapat empat faktor yang mendorong terjadi kerjasama, yaitu motivasi, kepentingan pribadi, kepentingan umum, dan tuntutan situasi.

Contohnya, ada kerja bakti gotong royong di desa dalam kerja bakti di desa karangsari.

Akomodasi (Accommodation)

Akomodasi adalah suatu keadaan dan usaha untuk mengakhiri pertikaian secara permanan atau semendara diantara pihak yang sedang berkonflik. Beberapa contoh bentuk akomodasi yaitu, pemaksaan, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan toleransi.

Asimilasi (Assimilation)

Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai dengan usaha untuk mengurangi perbedaan yang terdapat diantara perorangan atau kelompok-kelompok manusia.

Salah satu proses asimilasi bisa ditandai dengan usaha untuk mempertinggi kesatuan dengan memperhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

Interaksi Sosial Disosiatif

Interaksi sosial disosiatif adalah proses yang menjauhkan atau mempertentangkan sesuatu. Berikut contohnya:

Persaingan (Competition)

Proses persaingan atau competition adalah proses yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan.

Kontravensi

Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang sedang disembunyikan. Biasanya proses sosial ini berada diantara persaingan dan konflik.

Pertikaian

Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Konflik

Konflik adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha untuk saling menyingkirkan satu sama lain dengan cara kekerasan.

Kesimpulan

Berikut informasi dari deepublihstore tentang pengertian interaksi sosial. Buat kamu yang tertarik ingin mempelajari sendiri, bisa membaca buku-buku psikologi sosial. Semoga sedikit uraian ini ada manfaatnya.

Tinggalkan komentar