Norma sosial di Indonesia masih menjadi pegangan teguh setiap menjalankan segala aktivitas. Bisa dibilang norma sosial yang dimiliki Indonesia sebagai sarana untuk mengontrol perilaku dan sikap agar tidak terlalu menyimpang. Apalagi jika melihat Indonesia sebagai Negara muslim terbesar di dunia.
Dimana segala bentuk sikap dan perilaku memiliki norma sosial yang menurut saya ini lebih baik daripada perilaku dan sikap kebarat-baratan yang terlalu bebas. Jadi pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian norma sosial, ciri, tingkatan norma sosial, fungsi dan jenis normal sosial itu sendiri. Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut.
Daftar Isi
Pengertian Norma Sosial
Pengertian norma sosial diambil dari kata dasar norma yang memiliki makna sebagai aturan, tata kelakuan atau tata aturan yang terbentuk secara makro. Norma dapat tertuang dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah, konstitusi, konvensi hingga aturan tak tertulis pun juga bisa. Sementara kata dasar sosial itu mengacu pada kehidupan sosial yang tidak memiliki batasan luas.
Ada yang unik norma sosial yang berlaku di Indonesia. Indonesia ada norma yang tidak tertulis yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya. Apalagi di tiap daerah memiliki norma sosial yang berbeda-beda dan menjadi sebuah pedoman yang tidak berani untuk dilanggar.
Sementara ada juga norma sosial yang berlaku untuk masyarakat yang kuat secara agama, norma sosial yang diterapkan adalah norma yang diambil dari ajaran dan larangan yang disampaikan oleh hadis, Al Quran, Al Kitab dan aturan kitab masing-masing agama yang dianut.
Nah, bagaimana pemahaman norma sosial diatas? apakah paham? sebelum lanjut membaca, kamu bisa memahami pengertian secara umum pada artikel jenis dan pengertian norma.
Fungsi Norma Sosial
Setelah mengetahui pengertian, ciri dan tingkatan norma sosial, kita akan mengulas beberapa fungsi norma sosial. Apa saja sih? Simak ulasannya berikut ini.
1. Motor Penggerak Harapan dan Cita-cita
Ditinjau dari fungsi norma sosial, dapat digunakan sebagai motor penggerak harapan dan cita-cita. Tidak dapat dipungkiri dalam berinteraksi sosial dan menjalani hidup, kita tidak bisa hidup seorang diri. Dimana hidup harus berinteraksi dengan orang lain. Agar tidak menyinggung dan melebihi batas, maka perlu adanya norma sosial.
Mengingat ada banyak bentuk norma sosial, (bisa dilihat di jenis norma sosial) Misalnya aturan norma sosial yang mengacu pada agama, yang melarang untuk berbuat baik kepada semua makhluk, maka nantinya akan mendapatkan imbalan surga. Sehingga orang tersebut termotivasi untuk bersikap dan berbuat yang baik-baik.
2. Petunjuk Arah
Entah disadari atau tidak, norma sosial berfungsi sebagai petunjuk arah. Setidaknya kita jadi tahu apa yang boleh dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan. Kita juga tahu apa yang menjadi aturan adat, apa yang menjadi aturan negara. Setidaknya berkat kehadiran norma, menjadikan tau batas-batas, sehingga rambu-rambu jelas dan memudahkan kita melangkah sesuai petunjuk arah.
3. Membangun Solidaritas
Norma sosial mampu mendorong solidaritas semakin kuat. Terutama bagi orang-orang yang memiliki kelompok. Misa kelompok muda-mudi, kelompok karang taruna, kelompok mahasiswa papua, kelompok mahasiswa Maluku dan masih banyak lagi.
Umumnya kelompok-kelompok dibuat untuk menggalang kekuatan tim. Contoh sederhana, kelompok devisa Negara yang merantau di negeri orang. Karena berada di Negara orang, dimana nilai budaya, selera dan segala sesuatunya berbeda jauh.
4. Sebagai Stabilitas
Adapun fungsi nilai sosial, yaitu sebagai benteng atau penjaga stabilitas budaya kelompok yang ada di masyarakat. Jika konteksnya adalah internasional, maka norma sosial berperan sebagai filter budaya luar. Jika tidak ada norma sosial, budaya luar yang masuk akan merusak dan menghilangkan identitas nilai lokal dan khas Indonesia itu sendiri.
Sementara kita tahu, bahwa Indonesia Negara multikultural. Ada banyak sekali budaya, adat dan bahasa yang memberikan nilai dan keunikannya masing-masing. Perbedaan inilah yang dijadikan daya tarik dan memang harus dijaga.
Ciri-Ciri Norma Sosial
Berikut ini adalah ciri-ciri normal sosial yang perlu kamu ketahui. Simak ulasan berikut ini:
1. Dibuat dalam aturan tidak tertulis
Ciri-ciri norma sosial ada yang diatur secara tertulis. Namun banyak juga yang dibuat secara tidak tertulis. Mungkin selama ini kita hanya berfikiran norma sosial dalam bentuk yang lebi luas lagi. Ternyata norma sosial yang dibuat oleh keluarga inti juga banyak.
Misalnya, orangtua melarang pulang lebih dari pukul 21.00 WIB. Dan aturan-aturan lain yang tidak tertulis dan itu disepakati. Jika tidak menaati aturan yang sudah dibuat. Maka akan mendapatkan sanksi.
2. Disepakati bersama
Ciri norma sosial yang kedua, aturan yang dibuat disepakati bersama. Bahkan jika kamu tidak menyepakati, dan banyak yang bersepakatan, maka suara minoritas mau tidak mau sepakat dengan aturan yang ada.
3. Ditaati bersama
Norma sosial ditaati bersama. Jadi norma sosial tidak akan terbentuk jika tidak ada satupun yang sepakat. Untuk bisa menghasilkan kesepakatan bersama, dibutuhkan diskusi, musyawarah terlebih dahulu. Orang yang tidak ikut dalam musyawarah, dianggap setuju dengan kesimpulan yang dibuat.
4. Bersifat Berubah-ubah
Ternyata norma sosial memiliki sifat yang mudah berubah-ubah. Umumnya norma sosial akan berubah sesuai dengan perkembangan zaman yang berlaku dan perubahan perilaku, sikap, gaya hidup masyarakatnya.
5. Umum dan Abstrak
Ciri-ciri norma sosial memuat nilai dan batasan-batasan yang diinginkan. Tentu saja cita-cita yang dimaksud adalah harapan baik. Dimana aturan atau patokan yang dibuat untuk masyarakat sebagai bentuk pedoman umum untuk mengetahui mana yang layak, patut dan boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Tingkatan Norma Sosial
Jika ditinjau dari tingkatannya, maka norma sosial dibagi menjadi beberapa tingkatan, sebagai berikut.
1. Cara
Tingkatan yang pertama adalah cara atau usage, dimana norma sosial lahir karena dibentuk oleh individu ataupun kelompok dalam suatu masyarakat, namun tidak dilakukan secara terus menerus.
2. Kebiasaan
Tingkatan yang kedua berdasarkan kebiasaan atau folkways. Tingkatan kedua ini terjadi karena adanya kegiatan atau perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan dilakukan secara sadar. Dimana kegiatan yang dilakukan secara sadar dan memiliki tujuan yang dianggap benar dan baik.
3. Tata kelakuan
Tingkatan norma sosial yang ketiga adala tata kelakuan atau Mores. Tata kelakuan ini umumnya dilakukan berdasarkan sifat-sifat yang hidup, yang dilakukan oleh sekelompok orang yang dilakukan secara sadar untuk melakukan pengawasan kepada kelompok masyarakat.
Dimana aturan ini bersifat memaksa atau melarang sebuah perbuatan, agar tidak terjadi penyimpangan perilaku sikap akibat menyimpang dari norma yang disepakati bersama.
4. Adat Istiadat
Tingkatan norma yang terakhir saya yakin kamu sudah tidak asing lagi. Yap, betul sekali, adat istiadat termasuk dalam tingkatan norma sosial. Adat istiadat atau custom berisi tentang kumpulan tata kelakuan yang kedudukannya paling tinggi dan paling dihormati oleh masyarakat.
Sifat adat istiadat ini bersifat kekal dan terintegrasi dengan sekelompok masyarakat tertentu. Adat istiadat dapat pula disebut sebagai sistem nilai atau kebudayaan abstrak. Norma sosial yang mengacu pada aturan adat istiadat akan mendapatkan sanksi keras, baik dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.
Baca Juga:
- Pengertian Norma Hukum: Sanksi, Ciri-Ciri dan Contoh
- Pengertian HAM: Sejarah, Ciri-ciri dan Macam-Macam Hak Asasi Manusia
- Pengertian Hukum: Tujuan, Fungsi, Unsur dan Macam
Jenis Norma Sosial
Berbicara tentang norma, ternyata tidak hanya satu jenis norma sosial saja. Ada beberapa jenis norma sosial yang penting kamu ketahui nih, berikut ulasannya.
1. Norma Agama
Norma agama adalah norma yang dibuat berdasarkan pada ajaran-ajaran agama. Karena norma agama merujuk pada wahyu dan firman dari Tuhan, maka ketentuan yang dibuat bersifat tetap, tidak dapat ditawar-tawar lagi.
Sebagai negara yang beragam, cakupan norma agama tergantung dari masing-masing orang. Jika orang tersebut menganut agama Islam, tentu saja norma sosial yang dianut berdasarkan aturan agama Islam. Berlaku sebaliknya, jika orang tersebut beragama hindu, budha, katolik, kristen, protestan, maka norma agama yang mereka yakini adalah kitab atau pedoman ajaran mereka.
2. Norma Kesopanan
Selain norma agama, ada juga yang disebut dengan norma kesopanan. Norma kesopanan adalah aturan yang sumber ajarannya berdasarkan pada pola perilaku, dan berdasarkan hasil interaksi sosial. Baik itu yang bersifat individu maupun kelompok.
3. Norma Kesusilaan
Ada juga yang disebut dengan norma kesusilaan. Jadi yang dimaksud dengan norma kesusilaan adalah norma yang berisi aturan dan ketentuan yang dilatarbelakangi atas dasar hati nurani, norma susila atau moral. Jadi harus memperhatikan moral yang baik dan yang buruk itu bagaimana. Moral yang baik diterapkan, sementara moral yang buruk ditinggalkan.
4. Norma Hukum
Saya yakin kamu sudah tidak asing lagi dengan norma hukum. Norma hukum adalah aturan ketentuan yang dibuat mengacu pada undang-undang yang dibuat oleh lembaga formal kenegaraan. Dapat dibilang, norma hukum sebagai aturan yang dapat ditaati seluruh warga negara, tanpa terkecuali.
Rekomendasi Buku Ilmu Sosiologi
Buku Sosiologi, Gender, Dan Semiotika | Buku Perubahan Sosial Budaya… | Buku Aksiologi Sebagai Dasar…. |
Dapatkan Buku-Buku Sosiologi di Buku Sosiologi
Contoh Norma Sosial
Barangkali ada diantara kamu yang masih bertanya-tanya. Contoh norma sosial secara konkret itu yang seperti apa sih? Sebenarnya ada banyak kasus, diantaranya sebagai berikut.
- Membuang sampah di bak sampah.
- Jika tinggal di Indonesia, yang mayoritas adalah masyarakat muslim, maka menggunakan baju yang sopan.
- Makan dan minumnya secara sopan, tidak sambil berdiri, tetapi dengan duduk.
- Saat berpapasan dengan orang yang lebih tua, mengucapkan salam sebagai bentuk sopan santun. Perilaku semacam ini bagi anak muda generasi Z jarang melakukannya
- Makan dan minum menggunakan tangan kanan
- Saat memanggil orang yang lebih tua, tidak boleh menyebut nama nya langsung. Tetapi dengan menggunakan sebutan alus.
- Tidak menggunakan obat-obatan terlarang, termasuk narkoba, pil koplo dan mabuk-mabukan
- Patu terhadap rambu-rambu lalu lintas, sebagai bentuk kepatuhan terhadap aturan dan juga demi keselamatan diri.
- Bagi budaya jawa, ada kepercayaan dilarang duduk di depan pintu.
- Di lampung, ada kepercayaan dilarang bercerai dengan suaminya.
- Melakukan pencurian, sudah jelas melanggar dan akan dikenai hukuman sesuai dengan Undang-undang yang berlaku
- Sekarang teknologi digital sangat luar biasa pesat, banyak penyebar hoax, yang mana kelakuan ini termasuk dalam pelanggaran.
- Aturan taat pada protokol kesehatan covid-19, agar tidak terkena virus Corona.
- Aturan yang dikeluarkan pemerintah terkait penerapan PPKM untuk sementara mengurangi aktivitas perdagangan, perjalanan demi mengurangi angka kematian nasional.
- Mengikuti aturan melakukan tes PCR saat hendak bepergian atau melakukan event yang berkerumun.
- Jika ingin masuk surga, maka lakukan hal-hal kebajikan dan kebaikan.
- Saat ada teman kelompok yang kesusahan, kita membantu agar meringankan masalah mereka dan mereka tidak merasa sendirian.
Kesimpulan
Itu beberapa contoh dan pengertian norma sosial dari Deepublish Store yang sebenarnya kamu pun bisa menemukan contoh-contoh disekeliling kita. Semoga sedikit ulasan ini bermanfaat