10 Perbedaan Bioteknologi Modern dan Konvensional, Apa Saja?

Artikel kali ini akan mengupas tuntas perbedaan antara bioteknologi modern dan konvensional, dua cabang ilmu yang memanfaatkan makhluk hidup untuk menghasilkan produk bermanfaat bagi manusia.

Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana roti, yoghurt, dan keju bisa tercipta? Atau bagaimana cara para ilmuwan menghasilkan tanaman tahan hama dan penyakit? Itu semua bisa terjadi karena adanya bioteknologi.

Penasaran apa itu bioteknologi? Dan apa perbedaan bioteknologi modern dan konvensional? Simak pembahasan lengkapnya di sini.

Apa itu Bioteknologi?

Bioteknologi adalah ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk hasil metabolisme mereka (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia.

Lebih dari itu, bioteknologi merupakan perpaduan istimewa antara ilmu biologi dan teknologi yang memungkinkan manusia untuk memanfaatkan potensi mikroorganisme dan makroorganisme secara optimal. Cakupannya luas, mulai dari proses sederhana seperti fermentasi makanan hingga rekayasa genetika yang kompleks.

Program Afiliasi

Sejarah bioteknologi terbilang panjang, jejaknya dapat dilihat dari praktik fermentasi tradisional untuk menghasilkan roti, bir, dan keju. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi terus berkembang pesat, melahirkan berbagai cabang ilmu baru seperti bioteknologi medis, bioteknologi pertanian, dan bioteknologi industri.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perkembangan bioteknologi terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional. Yuk, simak perbedaannya!

Pengertian Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern adalah cabang ilmu bioteknologi yang memanfaatkan teknologi rekayasa genetika dan teknik laboratorium canggih untuk memanipulasi materi genetik makhluk hidup demi menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.

Berbeda dengan bioteknologi konvensional yang mengandalkan proses alami dan mikroorganisme, bioteknologi modern memungkinkan para ilmuwan untuk merancang dan memodifikasi gen makhluk hidup secara langsung.

Rekayasa genetika, teknik utama dalam bioteknologi modern, memungkinkan transfer gen dari satu organisme ke organisme lain, bahkan ke spesies yang berbeda. Hal ini membuka peluang untuk menciptakan organisme baru dengan sifat-sifat yang diinginkan.

Contoh Bioteknologi Modern

Berikut adalah contoh bioteknologi modern yang perlu kamu ketahui:

1. Bidang Pangan

Di bidang pangan, bioteknologi modern telah merevolusi industri pangan dengan menghadirkan berbagai produk yang lebih berkualitas dan tahan lama. Seperti rekayasa genetika yang memungkinkan pengembangan kacang dengan kandungan protein tinggi dan rendah zat alergen, meningkatkan nilai gizi dan keamanan pangan.

Program Afiliasi

Selain itu, rekayasa genetika pada bakteri berhasil menghasilkan enzim chymosin/rennin yang sebelumnya hanya diperoleh dari hewan, membuka jalan bagi produksi keju vegetarian yang lebih ramah lingkungan.

2. Bidang Pertanian

Pada bidang pertanian, bioteknologi modern telah menghasilkan tanaman yang lebih tahan hama dan penyakit, meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan. Kedelai tahan herbisida (Roundup soybean) dan jagung/kapas tahan serangga (Bt-corn/Bt-cotton) merupakan contoh nyata manfaatnya.

Buku teknologi ini juga memungkinkan pengembangan tanaman padi, kentang, dan tebu yang tahan kekeringan, serta tomat dengan masa simpan lebih lama (Flavr Savr Tomato) dan padi kaya vitamin A (golden rice).

3. Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, bioteknologi modern menawarkan solusi pengobatan dan pencegahan penyakit yang lebih efektif. Seperti rekayasa jaringan yang memungkinkan regenerasi organ dan jaringan yang rusak, memberikan harapan hidup bagi pasien dengan berbagai penyakit kronis.

Selain itu, pemanfaatan sel punca membuka potensi untuk penyembuhan berbagai penyakit degeneratif dan terapi gen untuk mengobati penyakit genetik. Tak hanya itu, produksi insulin pada bakteri dan vaksin melalui bioteknologi modern juga telah menyelamatkan banyak nyawa manusia.

4. Bidang Kelautan

Di bidang kelautan, bioteknologi modern telah membuka jalan bagi pemanfaatan senyawa aktif dari organisme laut untuk berbagai keperluan. Contohnya adalah produk perawatan kulit, bioremediasi, kontrol biofouling, restorasi habitat laut, pemantauan lingkungan terhadap wabah penyakit, manajemen sumber daya, dan pengobatan kanker.

5. Bidang Lingkungan

Bioteknologi modern juga menawarkan solusi ramah lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan. Seperti bioremediasi, teknik pemulihan tanah tercemar dengan mikroba atau tanaman, membantu mengembalikan keseimbangan alam.

Selain itu, biosensor, alat deteksi polusi udara berbasis enzim, membantu memantau kualitas udara. Enzim juga dimanfaatkan dalam proses bleaching tekstil, menggantikan bahan kimia berbahaya. Tidak hanya itu, bioenergi dari sumber terbarukan, seperti biodiesel dan biogas, menjadi alternatif energi ramah lingkungan.

Nah, itulah pengertian dan contoh bioteknologi modern. Agar tahu perbedaannya dengan bioteknologi konvensional, simak pembahasan bioteknologi konvensional berikut ini.

Pengertian Bioteknologi Konvensional 

Bioteknologi konvensional adalah cabang ilmu bioteknologi yang memanfaatkan prinsip dan metode tradisional dalam mengolah makhluk hidup dan produknya untuk menghasilkan barang dan jasa.

Berbeda dengan bioteknologi modern yang menggunakan teknik rekayasa genetika, bioteknologi konvensional mengandalkan proses alami dan mikroorganisme yang telah dikenal lama.

Meskipun terkesan sederhana, bioteknologi konvensional telah memberikan manfaat besar bagi manusia selama berabad-abad. 

Baca Juga:

Contoh Bioteknologi Konvensional

Berikut ini adalah contoh bioteknologi konvensional yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

1. Bidang Pangan

Di bidang pangan, bioteknologi konvensional berperan penting dalam menghasilkan makanan berkualitas. Fermentasi, dengan bantuan mikroorganisme, menghasilkan berbagai produk makanan dengan rasa khas dan nilai gizi tinggi, seperti keju, yoghurt, tempe, kecap, cuka, dan roti.

2. Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, bioteknologi konvensional membantu meningkatkan ketahanan pangan. Kultur jaringan memungkinkan perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cepat dan presisi, menghasilkan bibit unggul yang bebas penyakit.

Perkawinan silang menghasilkan varietas baru dengan keunggulan luar biasa, seperti tahan hama, kekeringan, dan menghasilkan panen berlimpah. Hidroponik menghadirkan solusi bercocok tanam tanpa tanah, membuka peluang budidaya di lahan terbatas dan menghasilkan tanaman yang lebih higienis.

3. Bidang Industri

Bioteknologi konvensional di bidang industri berperan dalam melestarikan lingkungan. Bioremediasi memanfaatkan mikroorganisme untuk membersihkan pencemaran lingkungan. Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida, dua mikroba handal, dilepaskan ke media limbah pabrik, mendegradasi polutan berbahaya dan mengembalikan keseimbangan alam.

4. Bidang Pengobatan

Bioteknologi konvensional di bidang pengobatan membantu menjaga kesehatan dan mengatasi penyakit. Antibiotik penisilin, hasil isolasi bakteri dan jamur, menjadi senjata ampuh melawan infeksi bakteri.

Vaksin memanfaatkan mikroorganisme yang telah dilemahkan untuk melatih sistem kekebalan tubuh melawan penyakit. Berkat bioteknologi konvensional, manusia terhindar dari berbagai penyakit menular dan menikmati hidup yang lebih sehat.

5. Bidang Peternakan

Bioteknologi konvensional di bidang peternakan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil. Domba Ankon, hasil mutasi alami yang diseleksi manusia, memiliki kaki pendek dan bengkok, memudahkan proses pemerahan susu.

Sapi Jersey, buah seleksi ketat, menghasilkan susu dengan kandungan krim yang tinggi. Bioteknologi konvensional terus berinovasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil peternakan, menunjang kebutuhan protein manusia.

Perbedaan Biotekneknologi Modern dan Konvensional

Nah berikut ini adalah 10 perbedaan bioteknologi konvensional dan modern yang perlu kamu ketahui. Simak selengkapnya!

Bioteknologi KonvensionalBioteknologi modern
Menggunakan makhluk hidup secara langsungMemakai makhluk hidup beserta komponennya secara langsung
Tidak menggunakan prinsip ilmiahMenggunakan prinsip ilmiah, misal rekayasa genetika
Didasarkan pada keterampilan yang diwariskan secara turun-temurunMerupakan hasil kajian dari berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan
Tidak diproduksi secara massalDiproduksi secara massal (berskala besar)
Sudah ada dan dipakai sejak ribuan tahun yang laluBaru mulai digunakan pada 1917
Hanya menggunakan teknologi yang adaSudah memakai teknologi rekayasa genetika
Biaya penerapannya lebih murahMembutuhkan banyak biaya
Butuh banyak waktuWaktunya relatif singkat
Tidak mampu membuat sifat organisme yang baruMampu membuat sifat organisme baru
Perbaikan genetiknya tidak terarah.Perbaikan genetiknya sangat terarah.

Kesimpulan

Nah, itu artikel dari deepublihstore.com perbedaan mendasar antara bioteknologi modern dan konvensional. Bioteknologi konvensional mengandalkan proses alami dan mikroorganisme yang telah dikenal lama, sedangkan bioteknologi modern memanfaatkan teknologi rekayasa genetika dan teknik laboratorium canggih untuk memanipulasi materi genetik makhluk hidup.

Perkembangan bioteknologi, baik konvensional maupun modern, telah memberikan banyak manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang, seperti pangan, pertanian, kesehatan, kelautan, dan lingkungan.

Di masa depan, bioteknologi diprediksi akan terus berkembang dengan pesat dan melahirkan inovasi-inovasi baru yang semakin bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar