Bisnis online adalah salah satu peluang bagi masyarakat era sekarang untuk merintis bisnis sendiri dengan lebih mudah. Bisnis ini memang mengandalkan internet, meski terkesan ketergantungan pada jaringan internet dan perangkat elektronik. Potensi suksesnya terbilang tinggi.
Menariknya, bisnis daring atau online memiliki jenis yang beragam. Tidak hanya menjalankan bisnis dari produk dengan fisik. Melainkan juga produk berbentuk jasa sampai produk dalam format digital.
Jika sedang mencari peluang bisnis yang mudah untuk dijalankan dan tidak membutuhkan modal besar. Maka bisnis daring bisa dipertimbangkan. Namun, wajib memahami dulu apa dan bagaimana bisnis daring ini. Berikut informasinya.
Daftar Isi
Pengertian Bisnis Online
Dikutip melalui Repository Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah, bisnis online adalah aktivitas bisnis baik jasa maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari bergabung, negosiasi hingga kegiatan transaksinya.
Bisnis jenis ini menggunakan internet sebagai sarana utama. Bisnis bisa dijalankan lewat pembuatan website, membuat toko online di marketplace, toko di media sosial, dan lain sebagainya. Sehingga media online menjadi media utama yang digunakan.
Bisnis yang dijalankan secara online memungkinkan pelaku bisnis menjalankannya darimana saja dan kapan saja. Bisa dari rumah sendiri, sehingga tidak perlu menyewa ruko atau membangun toko di area bekas garasi di rumah.
Jenis Bisnis Online
Bisnis online adalah jenis bisnis yang memiliki fleksibilitas tinggi. Maka bisnis jenis ini dengan mudah berkembang dan tidak memakan waktu lama. Pada akhirnya, jenis bisnis ini terus berkembang dan menjadi sangat beragam.
Bisnis online bahkan bisa ditekuni dengan modal besar dan bahkan tanpa modal kecuali paket data internet. Jika dilihat dari kriteria tertentu, berikut adalah jenis-jenis bisnis online:
Jenis Bisnis Online Dilihat dari Media
Jika dilihat dari media atau platform online yang digunakan untuk menjalankan bisnis online. Maka bisnis online terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Marketplace
Secara umum, marketplace adalah platform online yang mempertemukan penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Marketplace dikelola pihak ketiga yang merupakan sebuah perusahaan.
Bisnis online yang dirintis dan dikelola lewat marketplace cenderung lebih aman dan potensial. Sebab pihak pengelola marketplace menjadi pihak penengah antara penjual dan pembeli. Sehingga transaksi online lebih aman.
2. Website
Jenis bisnis online kedua berdasarkan media yang digunakan adalah website. Artinya, suatu bisnis dijalankan secara online melalui website yang dibagun pelaku bisnis peroragan maupun sebuah perusahaan.
Pelaku bisnis membuat website yang akan menampilkan produk (barang atau jasa) yang dijual. Kemudian pembeli akan masuk ke website tersebut dan melakukan order. Dalam jenis ini, transaksi tanpa pihak ketiga seperti marketplace.
3. Media Sosial
Bisnis online jenis ketiga berdasarkan media adalah bisnis online media sosial. Yakni jenis bisnis secara online yang dijalankan melalui media sosial. Dimana pelaku bisnis akan membuat akun di media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan sebagainya.
Akun bisnis di media sosial selain bisa digunakan untuk menjaring konsumen dan melayani pembelian. Juga bisa digunakan untuk branding untuk memperkenalkan bisnis dan produk yang disediakan. Sementara order produk bisa melalui website, marketplace, kontak WhatsApp, dll.
Jenis Bisnis Online Dilihat dari Produk
Jika dilihat dari aspek produk yang ditawarkan atau dijual, maka bisnis online terbagi lagi menjadi tiga jenis. Berikut penjelasannya:
1. Bisnis Online Produk Fisik
Jenis yang pertama jika dilihat dari segi karakteristik produk yang dijual adalah bisnis online produk fisik. Pada bisnis online jenis ini, produk yang ditawarkan adalah produk yang memiliki fisik. Misalnya jualan baju, jualan jilbab, jualan buku cetak, jualan elektronik, jualan tanaman hias, dll.
2. Bisnis Online Produk Digital
Jenis kedua adalah bisnis online produk digital. Artinya, bisnis online jenis ini hanya menawarkan atau menjual produk dalam format digital. Misalnya menjual buku elektronik, menjual foto di marketplace atau situs jual beli foto, menjual aplikasi mobile di AppStore atau PlayStore, dll.
3. Bisnis Online Produk Jasa
Jenis yang terakhir dari kategori ini adalah bisnis online produk jasa. Jenis ini akan fokus pada penjualan atau penawaran produk berbentuk jasa atau layanan. Misalnya menyediakan jasa desain logo perusahaan, jasa pembuatan website, jasa menulis artikel website, jasa konsultasi online, dll.
Jenis Bisnis Online Dilihat dari Model Bisnis
Jenis bisnis online berikutnya jika dilihat dari model bisnis maka terbagi menjadi setidaknya 3 jenis. Berikut penjelasannya:
1. B2C (Business to Customer)
Jenis yang pertama adalah bisnis online B2B yang artinya bisnis ini dikelola dengan mendukung komunikasi bisnis secara langsung antara pengelola bisnis (penyedia produk) dengan konsumen. Misalnya jualan baju online, pemilik toko baju berkomunikasi langsung dengan pembeli baju.
2. B2B (Business to Business)
Jenis yang kedua adalah bisnis online B2B yang artinya bisnis dikelola dengan mendukung komunikasi antara pemilik bisnis online satu dengan pemilik bisnis online lainnya (antara dua perusahaan).
Misalnya perusahaan pengembang aplikasi mobile menerima orderan dari perusahaan yang meminta dibuatkan aplikasi mobile untuk terhubung ke target pasarnya.
3. C2C (Customer to Customer)
Jenis yang ketiga adalah bisnis online C2C yang artinya bisnis online ini dikelola dengan mendukung komunikasi antara konsumen dengan konsumen lainnya.
Jadi, pembeli produk yang ingin menjual produk yang sudah dibeli dan dipakai (setengah pakai) ke pembeli lain yang tertarik dan membutuhkan. Contohnya, menjual laptop setengah pakai melalui OLX dan dibeli oleh perorangan yang membutuhkan laptop tersebut.
Tujuan Bisnis Online
Beberapa pelaku bisnis fokus menjalankan bisnis online, beberapa lagi yang lainnya menggabungkan bisnis online dengan offline. Sehingga pelaku bisnis tersebut memiliki toko fisik dan toko online sekaligus. Secara umum, berikut berbagai tujuan dari pendirian bisnis online:
1. Meraih Pangsa Pasar yang Luas
Pelaku bisnis bisa saja membuat toko online dengan tujuan memperluas pangsa pasar. Sebab dengan bisnis berjalan secara online maka mengatasi hambatan geografis. Toko di Bandung bisa melayani pembeli dari Yogyakarta, Malang, Denpasar, dll.
2. Meningkatkan Omset dan Keuntungan
Bisnis online bisa saja dibangun seseorang atau sebuah perusahaan dengan tujuan meningkatkan omset. Semakin tinggi omset, maka semakin tinggi pula keuntungan atau profit. Sebab bisnis yang berjalan secara online memiliki pangsa pasar lebih luas, sehingga berpotensi memiliki orderan lebih tinggi.
3. Menghemat Biaya Modal dan Operasional
Tujuan lainnya, bisnis online adalah solusi untuk membangun atau merintis bisnis dengan modal tipis. Selain itu, biaya operasional juga lebih ekonomis. Pasalnya, membuka toko online bisa jadi hanya butuh modal foto produk dan kuota internet. Kemudian memangkas biaya operasional seperti tagihan listrik, sewa ruko, dll.
4. Melakukan Branding
Bisnis online bisa dibangun dengan tujuan branding. Yakni untuk memperkenalkan perusahaan dan produk. Kemudian memangun citra positif dan reputasi yang baik di mata konsumen. Sehingga membuat website, aplikasi mobile, akun official di media sosial, dll untuk lebih mudah dikenal oleh konsumen.
5. Meningkatkan Akses Konsumen
Tujuan berikutnya dari dibangunnya bisnis online adalah untuk meningkatkan akses kepada konsumen pada produk. Bisa juga bertujuan untuk meningkatkan pengalaman konsumen tersebut dalam berinteraksi dan bertransaksi.
Misalnya, memudahkan konsumen dari luar kota melakukan pembelian produk. Maka sebuah perusahaan membuka toko buku online di marketplace. Sehingga konsumen ada kemudahan akses, yakni order produk secara online tanpa perlu datang ke lokasi bisnis.
6. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Tujuan lain dari merintis bisnis online adalah untuk diversifikasi sumber pendapatan. Pertama, suatu perusahaan ingin mendapatkan pemasukan tidak hanya dari toko offline melainkan juga dari toko online. Jadi, jika omset di toko offline sepi, bisa bertahan lewat pemasukan dari toko online. Begitu juga sebaliknya.
Kedua, bagi perorangan atau individu merintis bisnis secara online bisa bertujuan mendapat sumber pemasukan lain. Artinya, bisnis online ini dijadikan bisnis sampingan. Bisa jadi pemilik toko online bekerja sebagai direktur, manajer, atau pegawai di sebuah perusahaan. Tapi aktif mengelola toko online.
Baca Juga:
- 7 Rekomendasi Buku Bisnis Terbaik untuk Entreprenuer Sukses 2025
- 10 Permasalahan Bisnis di Indonesia yang Sering Terjadi
Manfaat Bisnis Online
Menjalankan bisnis online adalah pilihan yang menarik untuk dipertimbangkan. Sebab ada banyak manfaat dari pilihan ini. Diantaranya adalah:
1. Tidak Membutuhkan Banyak Sumber Daya
Manfaat yang pertama adalah bisnis online tidak membutuhkan banyak sumber daya. Pertama, sumber daya berbentuk uang berupa modal dimana modal skala kecil pun tidak menjadi hambatan.
Kedua, pengelolaannya tidak membutuhkan banyak SDM. Bahkan bisa dikelola sendiri oleh pemilik bisnis di tahap awal. Sehingga membantu menghemat biaya operasional dari gaji karyawan.
2. Pangsa Pasar Luas
Bisnis plan menjadi solusi untuk mengatasi hambatan geografis, hambatan waktu transaksi, dll. Sehingga pangsa pasarnya luas bisa menjangkau berbagai wilayah dan bahkan lintas negara dan benua. Konsumen bisa melakukan order kapan saja, baik di hari kerja maupun tanggal merah. Baik di pagi hari maupun tengah malam.
3. Mudah Dipelajari, Dirintis, dan Dikelola
Manfaat berikutnya, bisnis online memberi kemudahan bagi pengelola. Yakni kemudahan dalam mempelajari cara merintis bisnis, menjalankannya, mengelolanya, dan sebagainya. Sebab membuka toko online lebih mudah dibanding membuka toko fisik di pasar, ruko, dan sebagainya.
4. Bisa Dijalankan Siapa Saja
Bisnis online membuka peluang untuk siapa saja menjadi pelaku bisnis, memiliki perusahaan sendiri, berpenghasilan, dan bebas dalam menetapkan kebijakan sesuai prinsip hidup. Sebab siapa saja bisa menjalankan bisnis online. Mulai dari pegawai kantoran, mahasiswa, ibu rumah tangga, pelajar sekolah, dll.
5. Potensi Bisnis Jangka Panjang
Bisnis online termasuk bisnis yang peka jaman, sehingga berpotensi menjadi bisnis jangka panjang. Sebab, semakin banyak orang merasa lebih nyaman berbelanja apapun secara online.
Ada banyak website dan aplikasi belanja online bisa dituju untuk menemukan berbagai produk menarik. Pelaku bisnis pun bisa tetap mendapat pangsa pasar dan berpotensi bertahan dalam persaingan bisnis.
Melalui penjelasan dari Deepublish Store di atas, tentunya bisa memahami bisnis online adalah peluang menarik untuk mengembangkan maupun merintis bisnis. Namun, pastikan mempersiapkan berbagai hal yang dibutuhkan agar bisnis berjalan dengan baik. Sebab bisnis online pun ada resiko gagal atau gulung tikar.
Sumber:
- Repository Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung. (n.d). Bab II Bisnis Online. http://repo.uinsatu.ac.id/23033/4/BAB%20II.pdf
- Amalia, N. (2023). Apa Itu Bisnis Online? Pengertian, Jenis, hingga Tantangannya. Diakses pada 2 Juli 2025 dari https://fazz.com/id/newsroom/business/bisnis-online-untuk-pemula/
- Kristanto, D. (2024). Pengertian Bisnis Online: Manfaat, Tujuan, Jenis. Diakses pada 2 Juli 2025 dari https://blog.ionnetwork.co.id/pengertian-bisnis-online/
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.


