Selain mengajar, dosen juga memiliki tugas untuk menulis buku. Contohnya adalah buku referensi. Pembahasannya hanya berfokus pada suatu bidang ilmu saja. Jika berhasil menerbitkan buku ini, dosen akan menambahkan poin angka kredit hingga 40 poin.
Urutan materi dan struktur buku referensi disusun berdasarkan logika bidang ilmu (content oriented). Lantas, bagaimana cara membuat buku referensi? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Buku Referensi
Apakah yang dimaksud dengan buku referensi? Buku referensi adalah buku ilmiah yang biasanya ditulis oleh dosen berdasarkan hasil penelitian dan diterbitkan secara resmi. Pembahasan dalam buku referensi berfokus pada satu bidang ilmu.
Buku referensi membahas berbagai topik yang berkaitan dengan suatu bidang keilmuan. Hal ini membuat isinya kompleks. Sehingga, jumlah halamannya cukup banyak jika dibandingkan dengan buku ajar.
Pembahasan dalam buku referensi akan diawali dengan materi yang paling dasar dengan tingkat kesulitan yang paling ringan. Kemudian, berlanjut ke materi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.
Buku ini bisa dijadikan sebagai rujukan dalam mencari informasi yang spesifik untuk kebutuhan akademis, penelitian, dan pembelajaran umum. Buku referensi menyajikan informasi yang bersifat akurat, terkini, dan didukung oleh data atau penelitian yang relevan.
5 Ciri-Ciri/Karakteristik Buku Referensi
Buku referensi memiliki beberapa karakteristik yang meliputi:
1. Membahas Suatu Bidang Keilmuan
Salah satu karakteristik dari buku referensi, yaitu membahas suatu bidang keilmuan secara mendalam. Jadi, buku referensi akan membahas seluruh topik yang berkaitan dengan bidang keilmuan tersebut.
Dosen bisa menyesuaikan pembahasan dalam buku referensi dengan latar pendidikannya. Contohnya, dosen ekonomi akan membahas topik yang berkaitan dengan ekonomi, bukan fisika, matematika, ataupun kimia.
2. Mengambil Sumber dari Hasil Penelitian
Karakteristik lainnya adalah mengambil sumber dari hasil penelitian, terutama penelitian yang dilakukan oleh dosen tersebut. Dosen juga bisa mengambil referensi dari hasil penelitian yang sebelumnya.
Buku referensi yang baik biasanya didasarkan pada hasil penelitian yang valid dan terpercaya. Sehingga, dapat menyajikan informasi yang lebih akurat.
3. Sebagai Pegangan Bagi Dosen untuk Mengajar
Buku referensi berisi pembahasan mengenai semua topik yang berkaitan dengan suatu bidang keilmuan. Sehingga, buku tersebut dapat dijadikan sebagai referensi dalam pendidikan dan penelitian.
Dosen bisa menggunakannya dalam kegiatan mengajar dan meneliti. Buku tersebut bisa membantu dosen memahami materi dan menjelaskannya kembali kepada mahasiswa dengan jelas. Maka dari itu, buku referensi harus disusun dengan baik.
4. Memiliki ISBN
Buku referensi diterbitkan secara resmi sehingga memiliki ISBN. ISBN merupakan kode unik yang dimiliki oleh setiap publikasi buku. Sehingga, buku ini dapat diedarkan ke masyarakat luas.
ISBN memiliki fungsi sebagai identitas buku secara global sehingga mempermudah proses pencatatan, pencarian, dan distribusi buku. Buku yang memiliki ISBN biasanya dipublikasikan oleh penerbit yang terdaftar dan kredibel, sehingga kualitas isi dan penyajiannya lebih terjamin.
5. Memakai Bahasa Formal
Karena termasuk buku ilmiah, penulisan buku referensi umumnya menggunakan bahasa yang formal dan ilmiah. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kaidah format penulisan ilmiah. Biasanya, digunakan istilah-istilah teknis yang berkaitan dengan bidang ilmu yang dibahas.
Format Buku Referensi
Format buku referensi terdiri atas format fisik dan format struktur isi. Format fisik dari buku referensi adalah:
- Format ukuran referensi sesuai dengan ketentuan dari Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Dosen, yaitu berukuran UNESCO dan memiliki minimal 60 halaman.
- Mempunyai International Serial Book Number (ISBN).
- Menggunakan bahasa formal.
- Diketik dengan menggunakan spasi 1,15 dengan huruf Serif, seperti Times New Roman dengan ukuran 11 pt atau 12 pt.
- Memiliki struktur kalimat yang mengikuti kaidah Bahasa Indonesia yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
- Bebas dari plagiarisme.
- Tidak menyimpang dari falsafah negara.
Format isinya juga harus mengikuti ketentuan yang ada. Berikut ini adalah bagian-bagian pokok dari buku referensi.
- Bagian Awal (Preliminaries): Terdiri atas halaman judul (cover), halaman pengesahan, daftar isi, kata pengantar, prakata, dan ucapan terima kasih.
- Isi Buku (Text Matter): Terdiri atas bab-bab buku.
- Bagian Akhir (Postliminaries): Meliputi biografi penulis, kontributor, dan indeks.
Cara Membuat Buku Referensi
Setelah memahami format buku referensi, Kamu juga perlu memahami cara membuatnya. Pembuatan buku referensi memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang mendalam terhadap topik yang akan dibahas. Berikut ini adalah beberapa tahap yang perlu dilakukan untuk membuat buku referensi.
1. Mengerti Kode Etik Kepenulisan
Pastikan memahami kode etik kepenulisan dengan baik. Isi dari buku referensi yang ditulis harus berasal dari buah pikiransendiri. Pastikan tulisanmu juga terbebas dari plagiarisme.
2. Memahami Pengertian dari Buku Referensi
Selain memahami kode etik kepenulisan, Kamu juga perlu memahami pengertiannya. Sehingga, bisa tahu apa saja isi yang perlu dicantumkan dalam buku referensi. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara memaparkan isi berdasarkan hasil penelitian dan referensi lainnya.
3. Memahami Struktur Isi Buku Referensi
Berikutnya, Kamu juga perlu mempelajari struktur isi buku referensi. Pastikan mengikuti aturan penulisan, seperti gaya bahasa yang digunakan dan bagian apa saja yang perlu dicantumkan. Pemahaman seperti ini penting supaya buku referensi sesuai dengan ketentuan.
4. Mengumpulkan Data dan Referensi Sebanyak Mungkin
Tahap berikutnya yaitu mengumpulkan data. Data utama bisa diambil dari hasil penelitian. Namun, tidak cukup hanya mengandalkan data penelitian sendiri. Kamu perlu mencari referensi sebanyak mungkin supaya isi dari buku yang kamu tulis berkualitas dan mendalam. Kamu bisa mengumpulkan data dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal ilmiah, artikel, dan sumber lainnya yang terpercaya.
5. Membuat Kerangka Tulisan
Kemudian, dosen perlu membuat kerangka tulisan. Kerangka ini akan membantu kamu mempunyai peta sehingga memberikan kemudahan saat menulis. Sehingga, hasilnya akan sistematis dan tetap fokus pada topik pembahasan.
Pastikan kerangka tulisan yang dibuat logis dan sistematis. Dalam kerangka tersebut, tentukan bab-bab utama dan subbab yang akan dibahas.
6. Menulis Bab Pertama Sampai Bab Terakhir
Tahap ini dilakukan jika kerangka karangan sudah selesai dibuat dan datanya sudah lengkap. Kamu bisa mulai menulis dari bab pertama sampai bab terakhir sesuai dengan kerangka yang sudah dibuat. Sebaiknya, menulis setiap hari walaupun hanya setengah atau satu jam saja.
Baca Juga: Cara Menulis Referensi Dari Website Pemula Wajib Menguasai
7. Membaca Ulang
Setelah selesai menulis, kamu bisa membaca ulang tulisannya untuk memeriksa apakah masih ada kesalahan atau tidak. Pastikan semua informasi yang dicantumkan akurat dan relevan.
Contoh kesalahan yang mungkin kamu temukan adalah kesalahan ketik, kesalahan penggunaan tanda baca, dan kesalahan dalam menyusun kalimat. Jika ada kesalahan, perbaiki gaya bahasa, tata kalimat, dan ejaannya. Untuk memperoleh masukan terhadap tulisan, mintalah bantuan orang lain untuk membacanya.
8. Mengirim ke Penerbit
Setelah menulis, membaca ulang, dan menyuntingnya, Kamu bisa mengirim naskahnya ke penerbit. Setelah diterbitkan secara resmi oleh penerbit, buku referensi akan memiliki ISBN. Pilihlah penerbit yang sesuai dengan bidang ilmu yang dibahas dalam buku Anda. Setelah mengirimkan tulisan ke penerbit, ikuti proses penerbitannya, termasuk tahap review dan revisi.
Itulah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat buku referensi. Dengan mengikuti langkah tersebut, Kamu bisa membuat buku referensi yang berkualitas dan bermanfaat bagi banyak orang.
10 Contoh Buku Referensi
Berikut ini adalah sepuluh contoh buku referensi.
- Biologi Sel Sebuah Sajian Pembuka Cakrawala karya Drs. Refai, M.Kes.
- Pengembangan Kurikulum (Teori Praktik dalam Perspektif Teknologi Pendidikan) karya Dr. Koderi, S.Ag., M.Pd.
- Sosiologi Pendidikan karya Agustin Sukses Dakhi, S.Sos, M.Pd.
- Pengantar Akuntansi Sektor Publik Ragam Entitas dan Standar Akuntansinya karya Andri Widianto, M.Si dan Dr. Yeni Priatna Sari, M.Si., Ak., CA.
- Pembelajaran Matematika Era Digitalisasi karya Prof. Drs. H. Ahmad, M.Pd, Ph.D dan Prof. Dr. H. Wahyudin, M.Pd.
- Belajar Microsoft Office (Word, Excel, Powerpoint) 2019 dengan Mudah dan Menyenangkan karya Johnie Rogers Swanda Pasaribu, S.Kom., M.Kom.
- Biologi Molekuler I: Konsep dan Teori karya Refai.
- Harmoni Modern karya Drs. Heri Yonathan Susanto, M.Sn.
- Teknologi Pengolahan Kopi Terkini karya Asmak Afriliana.
- Analisa dan Desain Struktur Baja Berdasarkan SNI 1729:2015 karya Yudha Lesmana.
Itulah pembahasan mengenai pengertian, format, cara membuat, dan contoh buku referensi. Kamu juga bisa mencari Buku Referensi di Deepublish Store dengan kategori yang cukup banyak. Semoga bermanfaat!
Sumber:
Universitas Medan Area. https://psikologi.uma.ac.id/memahami-politik-dinasti-definisi-dampak-dan-kontroversi/ diakses pada 25 Januari 2025
Zulfikar, Rizka. (2021). Menulis Buku Monograf dan Referensi. Webinar Pelatihan Penulisan Buku Referensi dan Monograf UPT Publikasi Uniska MAB Banjarmasin.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.