6 Cara Membuat Kerangka Berpikir Dalam Penelitian

Cara membuat kerangka berpikir sebenarnya cukup mudah terutama bagi kamu yang baru melakukan penelitian atau skripsi. Sebelum masuk ke bagian selanjutnya, kamu harus tahu terlebih dahulu pengertian dan tujuan dari kerangka berpikir.

Selain tulisanmu akan terarah, kamu juga tidak akan kehilangan ide saat melakukan proses penulisan penelitian. Dalam artikel berikut ini akan dibahas cara membuat kerangka berpikir penelitian kualitatif yang benar.

Pengertian Kerangka Berpikir

Apa itu kerangka berpikir? Dalam bahasa sederhananya kerangka berpikir adalah sebuah konsep yang berisi tentang poin apa saja yang akan ditulis sesuai tema yang sudah kamu tentukan. Sedangkan dalam dunia karya ilmiah, kerangka berpikir sangat membantu penulis untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan faktor lainnya.

Termasuk juga membantu penulis untuk mengetahui faktor dalam penelitian. Selain itu juga dapat membantu penulis untuk menentukan hipotesis juga.

Selama ini kerangka berfikir banyak digunakan untuk penulisan karya ilmiah. Sebenarnya tidak hanya diperuntukan untuk itu saja, tetapi juga diperuntukan untuk menulis buku, menulis novel atau semacamnya.

Program Afiliasi

Nah, pada kesempatan kali ini kamu akan membagi beberapa tips berdasarkan peruntukannya. Langsung saja, yuks simak pembahasannya berikut ini.

Cara Membuat Kerangka Berpikir Pada Karya Ilmiah

Ulasan pertama yang ingin saya bahas cara membuat kerangka pemikiran pada karya ilmiah. Simak langkah-langkah dibawah ini beserta penjelasanya agar kamu paham bagaimana cara membuat kerangka berpikir yang benar:

1. Menentukan Variabel

Menentukan variable adalah langkah awal untuk membuat kerangka berpikir. Hal ini disebabkan karena variable yang sudah ditemukan akan memudahkan dalam menentukan kelompok teori yang digunakan untuk menyusun kerangka berpikir untuk pengajuan hipotesis.

Nah, dalam menentukan variabel, penting sekali penulis juga menentukan variabelsebagai titik tolak dan nama variabelnya, karena kedepannya dapat membantu dalam menentukan teori.

Atau mungkin kamu masih bingung apa itu variabel? Nah, buat kamu yang belum tahu, bisa mempelajari Buku Metodologi Penelitian. Karena disana banyak pembahasan tentang apa itu sampel dan variabel.

2. Memperbanyak Referensi

Menentukan variabel yang sudah dipilih saja tidak bisa menjadi jaminan. Ada cara lain untuk memudahkan kamu membuat kerangka, yaitu dengan membaca. Mulai itu membaca hasil penelitian, membaca buku dan membaca apapun yang sesuai dan mendukung dengan tema yang kamu ambil.

Inti dari membaca di sini adalah, untuk memperkaya dan memperluas perspektif agar hasil karya ilmiah kamu lebih berbobot.

3. Mengemukakan Teori

Program Afiliasi

Dari hasil membaca referensi, baik lewat di tesis, skripsi, buku ajar, buku referensi, prosiding dan lain-lainnya. Ada banyak poin-poin penting yang bisa kamu ambil bukan? Dimana poin tersebut yang akan memperkaya perspektif dan memancing ide untuk karya ilmiah yang akan kamu konsep.

Poin inilah kamu bisa menggemukan dengan cara mendeskripsikan teori atau hasil penelitiannya.

4. Analisis Kritis

Dari hasil di atas, kemudian dikembangkan lagi. menjadi sebuah analisis kritis yang tidak hanya membahas secara teoritis saja, tetapi juga mencantumkan hasil penelitian. Setidaknya di analisis kritis ini akan fokus pada kajian, apakah teori tersebut betul-betul sesuai dengan objek penelitian atau belum.

5. Melakukan Komparasi dan Kesimpulan

Cara membuat kerangka berpikir selanjutnya adalah membuat komparasi dari hasil penelitian yang sudah ditemukan dengan hasil penelitian sebelum-sebelumnya. Nah, di sini kamu bisa menggunakan hasil penelitian yang menurutmu sudah sangat berkredibel.

Setelah dilakukan komparasi, barulah dapat dilihat apakah ada hasil atau tidak. Hasilnya inilah yang nantinya perlu dilakukan pengambilan kesimpulan.

6. Sintesa Kesimpulan

Dari langkah-langkah di atas, barulah masuk ke pembuatan kerangka berpikir. Salah satunya dilakukan dengan kerangka asosiatif atau kerangka komparatif.

Baca Juga: Kerangka Pemikiran: Pengertian, Contoh dan Cara Membuat

Cara Membuat Kerangka Berpikir Pada Buku

Setelah mengetahui cara membuat kerangka berpikir di atas, kita akan masuk ke bab kedua, membuat kerangka berpikir untuk buku. Secara teknis, kerangka untuk buku lebih simpel dan lebih mudah. Karena tidak terlalu banyak aturan ilmiah. Berikut cara membaut kerangka berpikir pada buku.

1. Menentukan Tema

Cara pertama tentu saja menentukan tema. Apapun jenis buku yang akan kamu tulis. Baik menulis buku novel, buku referensi ataupun buku motivasi. Tema sangat menentukan dan membantu kamu dalam menyelesaikan buku.

Jadi cara membuat kerangka berpikir lebih cocok digunakan untuk penulisan yang sifatnya tebal (banyak) dan memiliki alur yang cukup rumit seperti penelitian ilmiah.

Maka tidak heran, jika banyak penulis yang menulis puisi, cerpen atau deskripsi singkat tidak memerlukan kerangka berpikir. Jika tidak membuat kerangka berpikir, tentu saja akan kehilangan arah, jika dipaksakan jadi tidak nyambung dan semacamnya.

2. Membuat Sub-Sub Tema

Cara membuat kerangka berpikir selanjut adalah menentukan sub tema. Menentukan tema saja tidak cukup. karena tema hanya garis besar yang akan dibahas. Agar selama proses penulisan kamu tidak mengalami kebingungan dan hilang arah, maka kerangka karangan harus dibuat lebih spesifik.

Salah satunya dengan menentukan sub-sub tema. Ika di dalam sub-sub tema memiliki sub lagi, tidak ada salahnya dituliskan, sekedar membantu kamu dalam menuangkan gagasan dengan baik.

3. Membuat Bagan Pemetaan

Ada cara membuat kerangka berpikir yang modelnya seperti membuat daftar isi saja. Jika kamu tipe orang kreatif dan ingin menarik, tidak ada salahnya mengemasnya dengan membuat bagan pemetaan.

Fungsi pemetaan tidak lain hanya memudahkan kamu melihat hubungan antara satu turunan dengan yang lain. Karena bagaimanapun juga, memahami tema yang akan ditulis itu hal yang paling penting.

Atau bisa juga kamu mengemasnya dengan membuat gambar. Terkait dari pengemasan, tergantung dari masing-masing selera penulis, dan tergantung dari kreativitas penulis itu sendiri. Jika kamu tipe seperti saya, yang seadannya, maka membuat dengan model membuat daftar isi sudah cukup.

Kesimpulan

Itulah cara membuat kerangka berpikir yang bisa kamu coba. Jika dibandingkan kerangka berpikir untuk karya ilmiah dengan kerangka berpikir untuk buku, menurut pribadi saya, lebih menyenangkan dan mudah membuat kerangka buku.

Karena dari segi pengambilan data cukup menggunakan metodologi kajian literatur dan hasil penelitian atau pengalaman diri sendiri sebagai penulis terhadap tema yang akan ditulis.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar