Contoh Hard Skill Dan Soft Skill, Ini Pengertian dan Perbedaanya

Contoh hard skill dan soft skill – sedang lulus kuliah dan sekarang sedang mencari-cari pekerjaan? Memang dunia kerja tidak seramah ketika mencari gebetan untuk bersenang-senang. Dunia kerja memang selalu membicarakan dengan janji gombal, tetapi akan selalu berhadapan pada skill yang kamu miliki. 

Di dunia kerja juga tidak akan menanyakan makanan kesenangan kamu apa, tetap akan menanyakan apa ide kreatif dan pengalaman kamu? Jadi buat kamu yang kuliah hanya kuliah sambil bersenang-senang mengabaikan skill, harus siap-siap ketika melamar pekerjaan. Karena dunia kerja lebih senang mencari calon karyawan yang fresh graduate tetapi mereka juga memiliki skill. 

Jadi buat kamu nih yang masih kuliah, dan ingin cepat mendapatkan pekerjaan. Tidak ada salahnya untuk terus mengupdate diri kamu. Contohnya hard skill dan soft skill kamu harus tetap di asah.

Caranya gimana? Bisa kuliah sambil bekerja, jika misal orang tua tajir melintir, tidak perlu kerja biaya kuliah tetap lancar jaya, tetap tidak ada salahnya belajar mandiri sambil bekerja, karena bukan masalah orangtua kita tajir melintir, tetapi lebih mencari pengalaman dan mengasah dua skill itu tadi. 

Nah, pada kesempatan kali akan memberikan contoh hard skill dan soft skill itu apa saja dan beberapa hal yang mungkin ada yang masih bingung dengan dua  hal tersebut. langsung saja, bisa di simak sebagai berikut. 

Perbedaan Hard Skill vs Soft Skill 

1. Pengertian Hard skill 

Ada yang masih bingung perbedaan antara hard skill dan soft skill? Hard skill adalah keterampilan kasar yang umumnya dibutuhkan bagi para pekerja. Pekerja apapun itu yang sifatnya menunjuk pada kemampuan spesifik yang kamu kuasai.

Nah, hard skill inilah bisa diperoleh lewat jalur pendidikan formal. Seperti halnya kita belajar di bangku sekolah.

Misal mengikuti pelajaran di sekolah atau mengikuti kursus dan mengikuti kelas online juga termasuk dari hard skill loh. Bahkan mengikuti magang dan training di sebuah perusahaan juga termasuk loh. 

Membicarakan perbedaan antara keduanya, sebenarnya mudah diidentifikasi kok. Di dunia kerja contoh hard skill dapat ditulis atau dibuktikan dalam CV.

Contohnya di CV kamu bisa menuliskan memiliki keterampilan mendesain, di situ bisa dilihat langsung dari pengalaman yang pernah kamu ikuti atau bisa juga dilihat dari beberapa kejuaraan yang pernah dimenangkan. Jadi ada bentuk nyata dari apa yang tertulis. 

2. Pengertian Soft skill 

Tentu saja berbeda dengan hard skill, ternyata soft skill salah satu keterampilan lebih merujuk pada kemampuan yang tidak bisa dilihat secara langsung oleh kasat mata, tetapi bisa dirasakan. Soft skill bisa merujuk pada kemampuan berkomunikasi.

Kita tahu bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan berkomunikasi yang sama. Seperti saya, saya merasa tidak memiliki soft skill berbicara, tetapi saya merasa lebih eksplore berkomunikasi secara tulis. 

Program Afiliasi

Contoh soft skill yang mungkin kamu miliki, adalah kemampuan untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Tidak dapat dipungkiri, manusia sebagai pribadi yang unik bukan? Ada yang lebih senang bersosialisasi dan mudah akrab dengan lingkungan baru, bahkan ada pula tipe orang ketika bersama sekelompok orang merasa sangat produktif menciptakan atau melahirkan sesuatu. 

Ciri soft skill kebalikan dari hard skill, dan soft skill jika dituliskan dalam CV lamaran pekerjaan sulit untuk dilihat. Karena tidak bisa dilihat secara langsung dan sulit, justru kemampuan inilah yang akan menentukan karir, masa depan kamu.

Jika soft skill yang kamu miliki berintegritas, sudah dijamin akan memudahkan karir kamu di masa yang akan datang. Jika setengah-setengah ya hasilnya pun setengah-setengah. Jika tidak memiliki soft skill yang kuat, ya akan biasa-biasa saja. 

Hubungan Soft Skill dan Hard skill Jika Saling Bersinergi

Secara sederhana, soft skill adalah keterampilan atau kemampuan bawaan. Bahasa salah kaprahnya adalah bakat bawaan. Meskipun disebut bakat, bukan berarti tidak dapat dipelajari oleh mereka yang mau.

Tetap bisa dipelajari kok. Sedangkan hard skill adalah kemampuan yang sebenarnya bisa dipelajari oleh siapapun asal ada kemauan. Sederhananya, kita belajar di kelas, salah satu bukti bahwa itu bisa dipelajari oleh siapa saja. 

Ada yang menarik dari dua contoh hard skill dan soft skill tersebut. Dari ilmu yang dipelajari (hard skill) dapat mempengaruhi kemampuan bawaan (Soft skill) seseorang. Berlaku juga sebaliknya, soft skill bisa juga mengasah hard skill seseorang jika mampu dijalankan secara selaras. 

Contoh hard skill dan soft skill saling berpengaruh, ada seseorang yang memiliki bakat alami, sebut saja bakat alaminya menulis. Jika seseorang tersebut tidak mengasahnya, maka bakat alami itu tidak akan optimal.

Sebaliknya, jika bakat tersebut terus di asah dan dilatih, bakat itu akan memancar lebih cepat dan memiliki potensi yang lebih besar, dibandingkan seseorang yang tidak memiliki bakat, tetapi mau mempelajarinya.

Macam-macam dan Contoh Soft Skill 

Setelah mempelajari perbedaan diantara keduanya. Di sini kita akan mengintip macam-macam hard skill dan soft skill. Langsung saja berikut ulasanya. 

1. Kemampuan berkomunikasi

Seperti yang disinggung sebelumnya, salahs atu contoh soft skill adalah kemampuan berkomunikasi. Meskipun ini dapat dipelajari, pada dasarnya tidak semua orang memilik kemampuan bawaan berkomunikasi ini loh. 

Adapun beberapa bentuk yang menonjolkan kemampuan berkomunikasi, diantarannya kemampuan mempersuasi, kemampuan kelancaran berpresentasi, pandai melakukan negosiasi, memiliki kemampuan berbicara di depan umum serta bisa juga membaca bahasa tubuh dari lawan bicara.

Ada juga yang menyebutkan kemampuan berkomunikasi ini dalam bentuk membaca nonverbal seseorang hanya lewat dengan intonasi suara, gesture tangan atau ekspresi waja loh. wuih, kayak dukun aja ya. 

2. Berfikir kritis 

Contoh dari kemampuan soft skill yang kedua adalah kemampuan berfikir kritis. Nah, ini secara langsung juga tidak dapat dilihat begitu saja. butuh beberapa waktu kita bisa mengenali seseorang dan barulah kita bisa menilai bahwa orang tersebut kritis atau tidak kritis. 

Umumnya orang yang memiliki pemikiran kritis disertai analitis, mereka memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Karena dalam segala hal selalu ditimbang.

Memang menjadi sosok yang memiliki kemampuan berfikir kritis tidaklah mudah, butuh proses, karena kemampuan ini membutuhkan proses belajar (belajar secara akademik ataupun non akademik) dalam hitungna tahun dan tergantung dari pengalaman hidup orang tersebut. 

Adapun beberapa poin hal yang berkaitan dengan pola pikir kritis, yaitu memiliki kreativitas tinggi, memiliki pola pikir logis, menjadi problem solving, memiliki rasa ingin tahu yang itnggi dan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi pula. Dimana tidak semua orang memiliiki antuasiasme yang sudah disebutkan tadi. 

3. Leadership 

Memiliki jiwa kepemimpinan juga tidak semua orang memilikinya. Karena setiap orang memiliki jiwanya sendiri. Mungkin orang tersebut tidak memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi memiliki jiwa entrepreneurship.

Mungkin orang tersebut tidak memiliki jiwa kepemimpinan, tetapi orang tersebut memiliki jiwa produktif dan masih banyak lagi. Jadi, apapun yang kamu miliki, harus dioptimalkan karena soft skill yang kamu miliki saat ini belum tentu dimiliki oranglain.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, ada beberapa hal yang menonjol dari mereka. Misalnya, memiliki kemampuan manajemen konflik, memiliki kemampuan mentoring, mampu mengambil keputusan, memiliki kemampuan supervise dan masih banyak lagi sebenarnya.  

4. Perilaku Baik 

Termasuk juga perilaku baik juga salah satu kemampuan soft skill. Perilaku baik terbentuk tidak di jalur pendidikan formal, terbentuk karena pengalaman hidup masing-masing serta kemampuan dalam mengolah, meresapi dan merenungi apa yang dihadapinya menjadi pembelajaran hidup. Yang kemudian membentuklah perilaku baik. 

Ciri-ciri orang yang memilki perilaku yang baik, diantarannya memiliki kepercayaan diri, antusiaseme tinggi, jujur, sabar dan kooperatif. Tidak hanya itu saja, orang yang memiliki perilaku baik ternyata juga dapat dilihat dari selera humornya yang baik, termasuk memiliki kemampuan membagi waktu secara imbang.

5. Etos Kerja

Kelihatannya sepele, ternyata etos kerja juga soft skill yang sudah ada di dalam diri seseorang. Etos kerja inilah yang juga akan mempengaruhi perilaku dan sikap orang tersebut. jika etos kerja buruk, hasilnya pun mengecewakan, berlaku sebaliknya. 

Sedikit menarik memang, orang yang memiliki etos kerja, mereka memiliki kelebihan dibidang kemampuan yang multitasking. Dalam merencanakan segala sesuatunya juga diperhitungkan dengan matang.

Adapun ciri lain, misalnya dalam bekerja salah satu orang yang terorganisir, tepat waktu sesuai deadline, memiliki kemampuan merencanakan sesuatu secara matang, memiliki performa yang baik meskipun dibawah tekanan dan masih banyak lagi sebenarnya. 

6. Kerjasama dan Kolaborasi

Tidak semua orang memiliki kemampuan kerja tim. Ada yang senang melakukan pekerjaan dan bisa sukses berkat kerja tim. Ada pula tipe seperti saya yang tidak nyaman dan merasa tidak kreatif setiap kali bekerja dengan tim. Berdasarkan observasi kecil-kecilan, orang yang memiliki kerja tim mayoritas disukai oleh orang yang bergolongan O. 

Sedangkan ciri-ciri orang yang memiliki soft skill kerja tim yang baik, mereka dominan memiliki kemampuan empati yang baik, mampu menerima keberagaman, memiliki kemampuan berkolaborasi, termasuk dalam hal kemampuan memberikan dan menerima feedback dari orang lain. 

Macam dan Contoh Hard Skill

Mempelajari soft skill saja tidak cukup. Kamu juga perlu mempelajari tentang contoh hard skill juga. siapa tahu kamu memiliki kesesuaiannya di sini. 

1. Kemampuan berbahasa asing 

Ingat pesan yang disebutkan sebelumnya? Jika ciri hard skill adalah keterampilan yang sifatnya dapat dipelajari. Baik di pelajari lewat jalur formal ataupun non formal. Nah, salah satunya adalah kemampuan berbahasa asing.

Setiap orang jika mau belajar, pasti bisa berbahasa asing secara lancar juga loh. tentu saja kamu bisa mahir berbahasa asing bisa beberapa cara, bisa belajar ketika di bangku sekolah atau mengikuti kursus di luar sekolah. 

2. Memiliki kemampuan teknik

Kemampuan teknik atau mekanik juga salah satu ketrampilan yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki bakat sekalipun. Asal orang tersebut memiliki kemauan belajar yang tinggi pasti yang awalnya tidak memiliki kemampuan teknik dan mekanik akan bisa. 

Adapun contoh orang yang memiliki kemampuan teknik dan mekanik, misalnya tukang pembuat  furniture. Atau seorang tukang reparasi, baik itu reparasi elektronik dan masih banyak lagi.  Contoh lain :

  • Teknik mesin
  • Desain
  • Arsitek

3. Pengetahuan umum 

Ternyata seseorang yang memiliki kemampuan pengetahuan umum juga termasuk hard skill loh. Sesuai dengan namannya, pengetahuan umum bisa kita dapatkan dengan cara belajar. semakin banyak pengetahuan umum yang kita pelaajri, maka semakin banyak ilmu pengetahuan umum yang akan kita pahami dan akan membantu banyak hal. Missal untuk melakukan pertahanan diri, untuk menghasilkan uang dan lain sebagainya. 

4. Analisis Data 

Jika kamu salah satu tipe orang yang mahir dalam menganalisis data, ini juga sebuah keterampilan loh. bisa juga kamu cantumkan di dalam lamaran CV ketika memasukan lamaran kerja. Karena bisa menjadi bahan pertimbangan. Siapa tahu pihak perusahaan juga suka dengan orang yang memiliki kemampuan analisis data. 

5. Skill Menulis 

Ada banyak orang yang menganggap menulis itu bakat, padahal termasuk skill yang bisa dipelajari oleh siapapun selama ada kemauan. Salah satunya saya, saya merasa tidak memiliki bakat menulis, karena rasa ingin tahu dan semangat ingin menulis, akhirnya saya menguasainya juga. memiliki bakat menulis jika tidak diaktifkan, juga akan menjadi bakat terpendam dan meredup dalam tumpukan jerami. Bukankah demikian? 

Itulah lima contoh hard skill, sebenanrya tidak hanya lima yang disebutkan saja. Sebenarnya masih ada banyak sekali contoh hard skill. Misalnya keterampilan dalam melukis, keterampilan dalam menyanyi, keterampilan yang lain-lain. 

Itulah beberapa ulasan dan contoh hard skill dan soft skill yang bisa kamu pelajari. Dari beberapa ulasan di atas, apakah ada salah satu dari kalian yang merasa ‘wah ini aku banget?’ atau merasa tidak ada yang cocok sama sekali dari ulasan di atas? Sebenarnya saya menuliskan ini juga tidak untuk mencocok-cocokan dengan kalian. Tidak cocok dengan pembahasan ini tidak masalah, asal kalian cocok dengan pasangan kalian. Duh, jadi baper kan. 

Setidaknya dari beberapa pembahasan ini memberikan gambaran dan semoga ada hal yang bisa dipelajari. Harapan terakhir, semoga membantu. Terutama buat kamu yang sekarang baru mencari pekerjaan dan bingging ingin menonjolkan hard skill atau soft skill kalian. Atau mungkin buat kamu yang masih kuliah, yang masih fokus pendidikan formal saja, pengalaman saya lebih baik mulai kembangkan sayap. 

Meski secara ekonomi berkecukupan dan terjamin, pastikan untuk tetap mencoba pengalaman baru ke luar. Karena dunia kerja tidak selama mujarab menggunakan system KKN. Karena ketika kita mencoba belajar langsung ke luar (bisa magang, bisa aktif ikut organisasi atau kerja paruh waktu) adalah modal dasar untuk membangun relasi, modal dasar mencari pengalaman kerja, modal bagaimana berinteraksi sosial dan tidak hanya itu saja. 

Tetapi juga sebagai modal penjajakan atau pencarian jati diri, modal mencari passion yang pas sesuai karakter dan kesenangan kamu untuk masa depan. Karena kita tidak mungkin bekerja menjadi operator terus bukan? Ada kalanya kita juga bisa hidup mandiri dan bahagia.

Bekerja sesuai dengan apa yang kita sukai tanpa bergantung dengan pimpinan, atasan ataupun taat pada aturan yang menurut saya membosankan. Karena bagi saya, kebahagiaan terbesarku adalah bekerja dengan passion dan bekerja bebas tanpa banyak aturan dan tekanan. Yakin, banyak orang yang seperti saya juga, mungkin salah satunya kamu.

Kontribusi : Irukawa Elisa

Rekomendasi buku lainnya

Tinggalkan komentar