Contoh Integrasi Koersif dalam Kehidupan Masyarakat

Apakah kamu pernah mendengar istilah integrasi koersif? Integrasi koersif merupakan salah satu jenis integrasi sosial. Istilah integrasi sosial terdiri atas kata integrasi yang artinya keseluruhan dan kata sosial yang artinya hubungan atau timbal balik dari suatu tindakan yang dilakukan oleh masyarakat.

Dalam kehidupan sosial, integrasi sosial melakukan penyesuaian terhadap berbagai unsur yang berbeda-beda. Sehingga, dapat mengurangi terjadinya konflik sosial dan menciptakan pola kehidupan yang nyaman bagi masyarakat.

Tujuan dari integrasi sosial, yaitu untuk membentuk situasi yang damai dalam kehidupan masyarakat. Lantas, apa yang dimaksud dengan integrasi sosial koersif dan apa saja contohnya? Mari simak penjelasannya dalam artikel berikut.

Pengertian Integrasi Koersif

Pengertian integrasi koersif adalah bentuk integrasi yang terbentuk karena adanya kekuasaan. Integrasi merupakan pembauran sampai menjadi kesatuan yang utuh. Sedangkan, koersif artinya berkenaan dengan koersi.

Contohnya yaitu penetapan Undang-Undang yang mewajibkan setiap orang untuk menghargai hak asasi orang lain. Contoh lainnya adalah tragedi kanjuruhan yang memaksa semua suporter sepak bola untuk berdamai agar tidak ada lagi korban.

Affiliate Buku

Istilah koersi sendiri mengandung arti sebagai bentuk akomodasi yang pelaksanaannya dilakukan dengan tekanan sehingga salah satu pihaknya berada dalam kondisi yang lemah. Berdasarkan pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa integrasi koersif mempunyai hubungan dengan tindakan menekan dan kekuasaan yang menyebabkan salah satu pihak menjadi lemah.

Contoh Integrasi Koersif

Setelah membahas pengertian integrasi koersif, mari kita bahas beberapa contohnya. Apa saja contoh integrasi koersif dalam kehidupan masyarakat? Contoh integrasi koersif, yaitu:

1. Polisi Melakukan Peluncuran Gas Air Mata Saat Terjadi Kerusuhan

Petugas atau polisi melakukan peluncuran gas air mata sewaktu terjadi kerusuhan yang diakibatkan oleh unjuk rasa atau demonstrasi. Dalam situasi ini, polisi melakukan hal tersebut dengan tujuan membubarkan aksi demo yang ricuh.

2. Penerapan Undang-Undang Lalu Lintas

Contoh lainnya adalah penerapan Undang-Undang lalu lintas di suatu negara. Misalnya, pengendara motor diwajibkan untuk menggunakan helm waktu berkendara. Pemerintah menerapkan aturan ini untuk menjamin keselamatan para pengendara dan meminimalkan terjadinya kecelakaan. Aturan ini memaksa masyarakat menaati aturan ini demi kepentingan bersama.

3. Satpol PP Membubarkan dan Menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang Berjualan dengan Sembarangan

Pedagang Kaki Lima adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penjaja dagangan yang berjualan di trotoar yang seharusnya digunakan oleh para pejalan kaki. Sering kali ada pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sembarang tempat, seperti di tempat yang tidak diperbolehkan untuk berjualan.

Maka, biasanya satpol PP akan membubarkannya secara paksa. Mereka melakukan penertiban tersebut supaya tidak mengganggu para pejalan kaki.

4. Penerapan Peraturan Tentang Parkir Kendaraan

Contohnya, ditetapkan sebuah peraturan bagi setiap masyarakat yang mempunyai kendaraan parkir mengenai parkir. Jika ada orang yang parkir di tempat yang dilarang, maka aparat penegak hukum akan memindahkan kendaraan tersebut secara paksa atau memberikan sanksi kepada pengendara, seperti membayar denda.

5. Penerbitan Undang-Undang untuk Menghargai Hak Asasi Individu Lain

Reseller Buku

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang dimiliki oleh semua orang, apa pun ras, suku, bahasa, atau latar belakangnya. Tidak hanya di Indonesia, negara-negara lain juga harus membuat Undang-Undang yang mengharuskan setiap orang untuk menghargai hak asasi orang lain sehingga tidak terjadi perpecahan.

6. Pembuatan Peraturan oleh Pihak Sekolah bagi Para Siswa

Biasanya, sekolah membuat peraturan bagi para siswa dan memberikan sanksi terhadap siswa yang melanggar peraturan. Contohnya, guru memberikan tugas kelompok bagi para siswa, seperti tugas pembersihan dan menentukan pembagian kelas bagi para siswa baru. Sedangkan, contoh sanksi yang diberikan, yaitu siswa yang datang terlambat mendapatkan tugas untuk memungut sampah.

Contoh lainnya di lingkungan sekolah adalah guru membuat peraturan dalam kegiatan class meeting dan memberikan sanksi kepada siswa baru yang melanggar peraturan tersebut. Itulah beberapa contoh integrasi koersif yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. 

Baca Juga: 9 Perbedaan Antropologi dan Sosiologi dalam Ilmu Sosial

Proses Integrasi Koersif dan Faktor yang Mempengaruhinya

Berikut ini adalah dua hal yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan proses integrasi sosial,yaitu:

1. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses sosial yang terjadi jika suatu kelompok sosial yang memiliki kebudayaan tertentu berhadapan dengan kebudayaan yang baru dan kebudayaan yang baru tersebut diserap dan diterima.

2. Asimilasi

Asimilasi merupakan bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga terbentuklah kebudayaan yang baru.

Proses integrasi sosial ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:

Promo Buku
  • Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda
  • Adanya sikap yang positif terhadap kebudayaan yang lain
  • Adanya persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan

Demikian pembahasan tentang pengertian, bentuk, dan contoh integrasi koersif. Kita perlu menjadi masyarakat yang tertib dan saling menghargai satu sama lain sehingga tidak perlu terjadi tindakan integrasi koersif.

Apakah kamu memiliki komentar yang ingin disampaikan? Jika ada, silahkan tulis di kolom komentar. Lalu, jangan lupa bagikan informasi ini kepada teman-teman kamu dengan mengklik tombol share.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar