Literasi finansial merupakan hal yang penting, termasuk bagi pelajar. Literasi finansial merupakan kemampuan dan keterampilan untuk mengelola finansial dengan baik. Masyarakat perlu memiliki literasi finansial agar memiliki pengetahuan untuk mengelola uang dengan bijak.
Jika tidak memiliki literasi finansial, seseorang berpotensi untuk membuat keputusan yang salah dalam mengelola keuangan. Literasi finansial memungkinkan kita untuk meraih tujuan keuangan. Agar lebih paham, mari simak contoh literasi finansial dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Literasi Finansial
Apakah yang dimaksud dengan literasi finansial? Literasi finansial adalah kemampuan untuk mengelola finansial dalam kehidupan sehari-hari dengan baik. Literasi finansial merupakan kemampuan untuk mengatur keuangan, penganggaran, dan investasi.
Literasi finansial meliputi pemahaman tentang berbagai aspek keuangan, seperti perencanaan keuangan, investasi, pengelolaan utang, dan sebagainya. Literasi finansial dapat membantu kamu dalam menghindari kesalahan dalam pengelolaan uang.
Literasi finansial memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan finansial dan untuk melindungi diri dari penipuan. Penerapan literasi finansial diharapkan mampu meningkatkan ekonomi negara. Dengan menerapkan literasi finansial sejak dini, para pelajar akan mampu mengelola keuangan pribadi dengan baik.
Literasi finansial dibutuhkan oleh semua orang agar dapat mengelola keuangannya dengan efektif dan efisien. Para pelajar biasanya mendapatkan uang dari pemberian orang tua. Oleh karena itu, pelajar juga sangat membutuhkan literasi finansial.
Manfaat Literasi Finansial
Manfaat dari literasi ternyata tidak hanya dapat dirasakan oleh individu, namun juga berdampak positif bagi banyak orang. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Menghindari Investasi Bodong
Kasus investasi bodong masih sering terjadi di Indonesia. Literasi finansial dapat membantu kita terhindar dari investasi bodong, penipuan, dan perusahaan fiktif. Pelajar yang memiliki pengetahuan finansial akan bisa mengenali investasi atau tawaran pekerjaan yang terindikasi penipuan.
Dengan memahami dasar-dasar keuangan, kita bisa membedakan antara investasi yang sah dan investasi bodong. Literasi finansial mengajarkan bahwa setiap investasi memiliki risiko dan potensi imbal hasil yang berbeda. Kita perlu curiga terhadap investasi yang menjanjikan keuntungan yang tinggi dengan risiko yang sangat rendah dalam waktu singkat.
2. Membantu Mengelola Keuangan
Literasi finansial berfungsi untuk mengelola keuangan dengan bijak. Pelajar yang memiliki literasi keuangan tidak hanya memahami apa itu uang, tapi juga memahami cara mengelolanya dengan baik. Jika kamu memahami keuangan dengan baik, kamu bisa membuat rencana keuangan yang matang. Sehingga, dapat mencapai tujuan finansial yang ingin kamu raih.
Literasi finansial mengajarkan kita caranya membuat anggaran yang realistis. Dengan anggaran, kita bisa mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan. Literasi finansial juga mendorong kita untuk menabung secara teratur.
3. Membantu Menjaga Stabilitas Keuangan di Masa Depan
Stabilitas keuangan dapat dipengaruhi oleh inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Literasi finansial menjadi pedoman bagi kita agar dapat menjaga keuangan tetap stabil di masa depan. Literasi finansial membantu kita mengelola dana darurat, dana pensiun, dan sebagainya.
Seseorang yang memiliki literasi finansial yang baik cenderung lebih stabil secara finansial, khususnya ketika menghadapi perubahan ekonomi atau situasi darurat. Sehingga, dapat mengurangi risiko krisis keuangan.
4. Membantu Memahami Instrumen Investasi
Dengan literasi keuangan, kita bisa memahami instrumen investasi yang legal. Salah satu contohnya adalah reksadana. Reksadana adalah salah satu instrumen investasi yang minim risiko dan dapat diakses oleh pemula.
Dengan memiliki literasi keuangan, pelajar bisa belajar melakukan investasi dengan modal yang kecil. Literasi finansial memberikan pengetahuan tentang berbagai instrumen investasi, risiko, dan imbal hasilnya.
5. Membentuk Kebiasaan Menabung
Literasi finansial dapat membentuk karakter seseorang. Pelajar yang memiliki kebiasaan menabung kemungkinan besar akan terbiasa menabung saat dewasa nanti. Sementara itu, pelajar yang tidak biasa menabung kemungkinan akan sulit menyisihkan uangnya untuk menabung ketika dewasa.
Memahami konsep keuangan dengan baik akan membantu kita lebih termotivasi untuk menabung. Dari literasi finansial, kita bisa tahu bahwa menabung bukan sekadar menyimpan uang. Menabung merupakan investasi untuk masa depan. Dengan menabung, kita bisa meraih tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Mencegah Utang
Literasi finansial membantu kita menghindari utang yang berlebih. Seseorang dengan literasi yang baik memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dari pinjaman dan penggunaan kredit.
Mereka akan lebih berhati-hati dalam meminjam uang. Literasi finansial mengajarkan kita caranya mengelola utang, menghindari utang yang tidak perlu, dan melunasi utang yang ada secepat mungkin.
7. Membuat Keputusan Keuangan yang Cerdas
Dengan memahami konsep keuangan, kamu bisa membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Kamu bisa membuat keputusan yang cerdas terkait pengeluaran, investasi, asuransi, dan tabungan.
Literasi finansial memungkinkan kita membandingkan berbagai produk keuangan, seperti investasi, asuransi, dan kartu kredit. Sehingga, kita dapat memilih produk keuangan yang sesuai dengan tujuan kita. Literasi finansial juga membantu kita memahami risiko dari setiap keputusan keuangan.
Baca Juga: Literasi Keuangan Adalah: Manfaat, Tujuan dan Contoh
20 Contoh Literasi Finansial
Berikut ini adalah beberapa contoh literasi finansial di sekolah dan masyarakat yang perlu kamu ketahui:
Contoh Literasi Finansial di Sekolah
Berikut ini adalah contoh literasi finansial yang sering ditemukan di lingkungan sekolah.
- Siswa menggunakan KIP untuk membeli kebutuhan sekolah.
- Sekolah mendirikan koperasi yang menyediakan kebutuhan siswa. Biasanya, koperasi sekolah menjual berbagai kebutuhan siswa, seperti alat tulis, makanan ringan, dan lain-lain. Koperasi sekolah dapat menjadi tempat bagi siswa untuk belajar melakukan transaksi keuangan.
- Sekolah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada siswa. Siswa diajak untuk mengembangkan ide bisnis kecil-kecilan, seperti makanan ringan, kerajinan tangan, dan sebagainya. Mereka juga akan belajar tentang perencanaan bisnis, keuangan, pemasaran, dan produksi.
- Sekolah mengadakan program penyuluhan atau seminar tentang literasi keuangan. Tujuannya agar siswa dapat memahami pentingnya menabung. Siswa juga dapat mengenali berbagai metode pembayaran serta membedakan kebutuhan dengan keinginan.
- Sekolah memberikan pembelajaran dengan mengunjungi pasar swalayan atau tradisional. Dalam pembelajaran ini, siswa akan diberi sejumlah uang dan diminta untuk mencatat barang yang dibelinya.
- Sekolah memfasilitasi para siswa untuk mengunjungi berbagai lembaga keuangan, seperti bank, pegadaian, koperasi, Peruri, dan sebagainya. Kunjungan ini membantu siswa memahami bagaimana sistem keuangan bekerja.
- Sekolah mengadakan kantin kejujuran. Sekolah melatih siswa untuk membayar dan menghitung sendiri barang yang dibelinya.
- Sekolah mengadakan penyuluhan tentang bahayanya judi online.
- Sekolah mengadakan program menabung bagi siswa. Siswa dapat menabung sisa dari uang sakunya.
- Guru mengadakan game edukasi tentang keuangan sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.
Contoh Literasi Finansial di Masyarakat
Sekarang, kita akan membahas contoh literasi finansial dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kamu ketahui:
- Orang tua dapat memberikan contoh kepada anak dalam mengelola keuangan dengan baik. Contohnya, mencatat pemasukan dan pengeluaran secara teratur.
- Orang tua dapat mengenalkan kegiatan yang dapat menghasilkan uang. Misalnya, dengan berjualan.
- Orang tua dapat berdiskusi dengan anak mengenai hubungan antara menghasilkan, membeli, menabung, dan menyumbangkan uang.
- Orang tua mengajak anak bermain monopoli supaya anak memahami proses membelanjakan uang untuk tujuan investasi.
- Orang tua memberikan celengan kepada anak agar bisa memiliki kebiasaan menabung sejak dini.
- Orang tua mengenalkan aplikasi finansial yang kredibel kepada anak. Contohnya, aplikasi perbankan untuk transfer uang, investasi, atau pembayaran tagihan. Aplikasi seperti ini dapat mempermudah transaksi keuangan.
- Orang tua mengajari anak untuk membuat perencanaan keuangan. Misalnya, membuat anggaran untuk membeli barang.
- Seluruh anggota keluarga memiliki kebiasaan 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Recover). Contohnya yaitu dengan menggunakan barang yang masih mempunyai nilai guna.
- Masyarakat bisa mengikuti program arisan yang diadakan di lingkungan tempat tinggal.
- Masyarakat bisa mengikuti penyuluhan investasi yang aman.
Itulah contoh literasi finansial yang bisa dijumpai di sekolah dan kehidupan sehari-hari. Literasi finansial diperlukan seseorang agar dapat menggunakan uang dengan bijak. Kamu bisa membaca buku tentang keuangan, Dapatkan Buku Manajemen Keuangan terbaik di Deepublish Store.
Sumber:
Mamikos. https://mamikos.com/info/contoh-literasi-finansial-pljr diakses pada 24 Desember 2024
Kumparan. https://kumparan.com/berita-bisnis/contoh-literasi-finansial-pengertian-dan-prinsipnya-20pjiXeuvRT/full diakses pada 24 Desember 2024
Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/literasi-finansial diakses pada 24 Desember 2024
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.