Majas Personifikasi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

Ada banyak majas yang biasa digunakan dalam penulisan karya sastra, salah satunya majas personifikasi yang menggambarkan benda mati atau makhluk hidup selain manusia menjadi benda hidup atau memiliki sifat manusia.

Majas personifikasi paling sering digunakan dalam penulisan karya sastra, karena bertujuan menghidupkan imajinasi dan menggambarkan suasana dalam cerita tersebut.

Sebelum membahasnya lebih lanjut, kita perlu memahami pengertian majas personifikasi secara umum beserta fungsi dan contohnya.

Pengertian Majas Personifikasi

Majas merupakan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah kalimat semakin hidup. Dalam kata lain, majas bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat dengan menciptakan sebuah suasana.

Majas adalah penyimpangan makna dari suatu kata yang biasa digunakan dalam sebuah kalimat. Misalnya, kata “tangan kanan” bisa menggantikan istilah orang kepercayaan. Padahal, tangan kanan juga bisa menunjukkan organ tubuh manusia.

Menurut KBBI, majas adalah sebuah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya sesuatu atau kata yang lain dalam bentuk bahasa kiasan.

Apa itu Majas Personifikasi?

Kata personifikasi sendiri berasal dari Bahasa Yunani “prosopopoeia” yang berarti memanusiakan. Selain itu, personifikasi juga diambil dari istilah Bahasa Inggris “person” yang juga berarti orang.

Majas personifikasi adalah gaya bahasa indah yang digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu dalam sebuah tulisan, karya sastra dan ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu.

Sehingga, pengungkapan majas personifikasi menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat tersebut.

Adapun benda-benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas personifikasi, termasuk tumbuhan, hewan, benda mati, seperti langit, awan, kaca, dan lainnya.

Penggunaan majas personifikasi ini akan membuat benda-benda selain manusia itu dianggap seolah-olah hidup seperti manusia. Misalnya, benda-benda mati itu digambarkan seolah bisa menari, berjalan, bernapas dan melampaui.

Ciri-ciri Majas Personifikasi

Majas personifikasi memiliki karakteristik tersendiri. Adapun ciri-ciri majas personifikasi  antara lain: 

1. Membandingkan Benda Mati Selayaknya Hidup

Majas personifikasi terkadang mirip dengan fabel, yang masuk dalam kategori majas perbandingan. Ciri-ciri pertama majas personifikasi ini adalah membandingkan sebuah benda mati selayaknya benda hidup. Maksudnya, benda mati itu diberi sifat atau digambarkan seperti sebuah benda yang hidup.

2. Menggunakan Kata yang Menggambarkan Sifat Manusia

Ciri-ciri kedua majas personifikasi adalah menggunakan kata-kata yang menggambarkan sifat manusia pada benda mati. Dalam hal kni, kata-kata yang digunakan bisa bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia.

Program Afiliasi

Antropomorfisme adalah penggambaran sifat-sifat manusia pada binatang, tumbuhan atau benda mati. Benda mati atau makhluk hidup yang bukan manusia ini diberikan karakteristik selayaknya manusia.

Maksud penggambaran sifat manusia di sini adalah memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati, mulai dari berbicara, berpikir dan bertindak selayaknya manusia.

3. Melibatkan Panca Indera

Ciri-ciri majas personifikasi selanjutnya adalah majas yang melibatkan panca indera. Panca indera adalah lima alat perasa manusia yang spesifik.

Lima alat perasa itu adalah berfungsi melihat, menghirup atau mencium, mengecap, merasa tubuh diraba atau disentuh, dan mendengar. Keterlibatan lima panca indera inilah bisa menciptakan unsur proximity atau kedekatan, meskipun kalimat dengan majas personifikasi bersifat imajinatif.

Fungsi Majas Personifikasi

Majas personifikasi juga memiliki beberapa fungsi dalam penulisan karya sastra, antara lain:

1. Memperindah Susunan Kalimat

Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah karya sastra berfungsi untuk mempercantik atau memperindah susunan kalimat, agar tidak terkesan terlalu kaku.

2. Memberikan Efek dan Menggambarkan Suasana

Majas personifikasi juga berfungsi memberikan efek dan menggambarkan suasana tertentu berdasarkan susunan kata-kata yang indah sesuai keinginan penulis karya sastra kepada para pembacanya.

3. Menciptakan Kesan Imajinatif

Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah kalimat karya sastra juga berfungsi membangun imajinasi pembaca ketika membacanya. Ia bisa membayangkan suasana hingga perasaan subjek dalam karya sastra tersebut.

4. Memudahkan Pembaca Memahami Suasana dan Emosi Tokoh

Penggunaan majas personifikasi dalam karya sastra juga akan membantu pembaca lebih mudah memahami suasana dan emosi yang dirasakan oleh tokoh atau subjek dalam karya sastra tersebut. Hal ini sangat diperlukan penulis ketika menulis cerpen dan novel.

5. Memperkuat Hubungan 

Penggunaan majas personifikasi juga bisa membantu memperkuat rasa keterhubungan atau keterkaitan para pembaca sebagai manusia dan benda mati atau makhluk hidup selain manusia dalam karya sastra tersebut.

Ebook Bisnis

Contoh Majas Personifikasi

Berikut ini, beberapa contoh majas personifikasi.

  1. Lampu sorot dari mobil arah berlawan cukup menusuk mataku. Maksudnya, lampu mobil tersebut sangat menyilaukan hingga mengaburkan pandangannya.
  2. Asap rokok telah menggerogoti paru-parunya hingga ia tak berdaya. Maksudnya, seseorang yang kebiasaan merokok sedang jatuh sakit akibat paru-parunya yang sudah menghitam karena asap rokok yang dihirup.
  3. Longsor menyelimuti rumah warga desa Krincing dalam sekejap. Maksudnya, tanah longsor di daerah desa Krincing telah membuat rumah-rumah warga tertimbun hingga tak terlihat.
  4. Setibanya kami di pantai, daun pohon kelapa melambai-lambai seolah menyapa kedatangan kami. Maksudnya, pohon kelapa itu bergoyang karena tertiup angin kencang di pantai.
  5. Aku masih teringat jelas ketika detik-detik gunung Merapi mulai memuntahkan isi perutnya. Maksudnya, detik-detik ketika gunung Merapi meletus mengeluarkan lahar dingin, awan panas dan lainnya.
  6. Tawa Ainun yang khas membelah keheningan kelas ketika kami sedang bersitegang. Maksudnya, Ainun memiliki tawa yang khas dan keras hingga mengejutkan teman-teman di kelasnya yang sedang diam karena bersitegang.
  7. Aroma rendang ibu telah menusuk hidungku ketika baru saja aku hendak membuka pagar rumah. Maksudnya, aroma rendang yang merupakan masakan ibunya sudah tercium hingga depan rumah.

Semoga penjelasan diatas mengenai pengertian majas personifikasi, contoh dan ciri-cirinya mudah dipahami dan mari diimplementasikan langsung dalam sebuah karya ya.

Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 19 Januari 2025.

Referensi:

Gramedia. Majas Personifikasi: Pengertian, Ciri, dan Contohnya. Gramedia Literasi, 19 Januari 2025, https://www.gramedia.com/literasi/majas-personifikasi/.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar