Majas Personifikasi: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contoh

Pengertian Majas Personifikasi. Ada banyak majas yang biasa digunakan dalam penulisan karya sastra, salah satunya majas personifikasi yang menggambarkan benda mati atau makhluk hidup selain manusia menjadi benda hidup atau memiliki sifat manusia.

Majas personifikasi paling sering digunakan dalam penulisan karya sastra, karena bertujuan menghidupkan imajinasi dan menggambarkan suasana dalam cerita tersebut.

Sebelum membahasnya lebih lanjut, kita perlu memahami pengertian majas personifikasi secara umum beserta fungsi dan contohnya.

Pengertian Majas

Majas merupakan salah satu bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah kalimat semakin hidup. Dalam kata lain, majas bisa menjadi ungkapan yang bisa menghidupkan suatu kalimat dengan menciptakan sebuah suasana.

Majas adalah penyimpangan makna dari suatu kata yang biasa digunakan dalam sebuah kalimat. Misalnya, kata “tangan kanan” bisa menggantikan istilah orang kepercayaan. Padahal, tangan kanan juga bisa menunjukkan organ tubuh manusia.

Affiliate Buku

Jadi, makna dari tangan kanan ini tergantung penggunaannya dalam sebuah kalimat. “Tangan kanan” bisa merupakan sebuah majas bila kalimatnya berbunyi “Rendy adalah tangan kanan keluarga Alfahri”. Sehingga “tangan kanan” dalam kalimat itu berarti orang kepercayaan.

Menurut KBBI, majas adalah sebuah cara melukiskan sesuatu dengan menyamakannya sesuatu atau kata yang lain dalam bentuk bahasa kiasan.

Majas yang juga bisa disebut sebagai gaya bahasa, yang merupakan pemanfaatan ragam bahasa tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu yang membuat sebuah karya sastra semakin hidup, ciri khas gaya bahasa penulis karya dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

Adapun majas yang digunakan dalam penulisan karya sastra biasanya diterapkan dalam puisi dan prosa. Tapi, puisi biasanya menggunakan lebih banyak majas dibandingkan prosa.

Karena, majas adalah bahasa kiasan yang bisa menghidupkan sebuah karya sastra dan menimbulkan konotasi tertentu. Penggunaan majas yang benar dan tepat akan membantu pembaca memahami makna sebuah karya sastra.

Majas juga memiliki banyak fungsi, antara lain menghasilkan kesenangan imajinatif, menambah intensitas perasaan pengarang dalam menyampaikan makna dan sikapnya, dan mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang singkat tapi makna dari sebuah karya tetap tersampaikan.

Oleh karena itu, majas juga bisa disebut sebagai bahasa yang indah untuk mempercantik sebuah kalimat. Tujuan penggunaan majas untuk sebuah karya sastra adalah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta kesan imajinatif bagi pembaca maupun pendengarnya, baik secara tertulis maupun lisan.

Nah, manfaat dan jenis-jenis majas bisa baca detailnya pada artikel, Apa itu Majas?

Apa itu Majas Personifikasi

Majas personifikasi adalah gaya bahasa indah yang digunakan untuk mengungkapkan maksud tertentu dalam sebuah tulisan, karya sastra dan ucapan untuk memberikan sifat manusiawi terhadap benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat seperti itu.

Kata personifikasi sendiri berasal dari Bahasa Yunani “prosopopoeia” yang berarti memanusiakan. Selain itu, personifikasi juga diambil dari istilah Bahasa Inggris “person” yang juga berarti orang.

Sehingga, pengungkapan majas personifikasi menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia, seperti benda-benda di kehidupan nyata yang tidak memiliki sifat tersebut.

Adapun benda-benda yang bisa diberikan sifat manusiawi menggunakan majas personifikasi, termasuk tumbuhan, hewan, benda mati, seperti langit, awan, kaca, dan lainnya.

Penggunaan majas personifikasi ini akan membuat benda-benda selain manusia itu dianggap seolah-olah hidup seperti manusia. Misalnya, benda-benda mati itu digambarkan seolah bisa menari, berjalan, bernapas dan melampaui.

Majas personifikasi ini juga masuk dalam kategori majas perbandingan yang biasa digunakan untuk membandingkan atau menyandingkan suatu objek dengan objek lainnya. 

Misalnya, embusan angin di tepi pantai membelai rambutku atau pohon-pohon menari menghiburku yang sendiri meratapi kesedihan di pinggir pantai.

Promo Buku

Pengertian Majas Personifikasi Menurut Ahli

Berikut pengertian majas personifikasi menurut beberapa ahli.

1. Tarigan (2013) 

Tarigan berpendapat majas personifikasi adalah gaya bahasa yang melekatkan sifat insani atau manusia terhadap benda yang sesungguhnya tidak nyata serta memiliki ide yang abstrak. Sehingga gaya bahasa personifikasi akan membuat suatu benda mati yang tidak bernyawa seolah memiliki sifat manusia. 

2. Gorys Keraf (2010)

Menurut Gorys Keraf, majas personifikasi merupakan bahasa kiasan yang digunakan untuk menggambarkan benda mati atau tidak bernyawa atau makhluk selain manusia seolah-olah mempunyai sifat dan karakteristik seperti manusia.

Ciri-ciri Majas Personifikasi

Majas personifikasi memiliki karakteristik tersendiri. Adapun ciri-ciri majas personifikasi  antara lain: 

1. Membandingkan benda mati selayaknya benda hidup

Majas personifikasi terkadang mirip dengan fabel, yang masuk dalam kategori majas perbandingan. Ciri-ciri pertama majas personifikasi ini adalah membandingkan sebuah benda mati selayaknya benda hidup. Maksudnya, benda mati itu diberi sifat atau digambarkan seperti sebuah benda yang hidup.

2. Menggunakan kata yang menggambarkan sifat manusia

Ciri-ciri kedua majas personifikasi adalah menggunakan kata-kata yang menggambarkan sifat manusia pada benda mati. Dalam hal kni, kata-kata yang digunakan bisa bersinggungan dengan antropomorfisme yang berkaitan dengan psikologi manusia.

Antropomorfisme adalah penggambaran sifat-sifat manusia pada binatang, tumbuhan atau benda mati. Benda mati atau makhluk hidup yang bukan manusia ini diberikan karakteristik selayaknya manusia.

Maksud penggambaran sifat manusia di sini adalah memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati, mulai dari berbicara, berpikir dan bertindak selayaknya manusia.

Tapi, majas personifikasi ini berbeda dengan fabel, yang memberikan karakteristik manusia hanya pada hewan secara spesifik. Sedangkan, majas personifikasi bisa mengandai-andai benda mati seperti hujan, angin atau aroma sesuatu.

Kita ambil contoh majas personifikasi yang berbunyi “Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang.”

Contoh majas personifikasi di atas adalah penggalan lirik lagu Berita Kepada Kawan yang dipopulerkan oleh Ebiet G. Ade. Pada contoh majas personifikasi itu, rumput digambarkan sebagai manusia, yang bisa ditanyakan.

3. Melibatkan panca indera

Ciri-ciri majas personifikasi selanjutnya adalah majas yang melibatkan panca indera. Panca indera adalah lima alat perasa manusia yang spesifik.

Lima alat perasa itu adalah berfungsi melihat, menghirup atau mencium, mengecap, merasa tubuh diraba atau disentuh, dan mendengar. Keterlibatan lima panca indera inilah bisa menciptakan unsur proximity atau kedekatan, meskipun kalimat dengan majas personifikasi bersifat imajinatif.

Fungsi Majas Personifikasi

Majas personifikasi juga memiliki beberapa fungsi dalam penulisan karya sastra, antara lain:

1. Memperindah Susunan Kalimat

Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah karya sastra berfungsi untuk mempercantik atau memperindah susunan kalimat, agar tidak terkesan terlalu kaku.

2. Memberikan Efek dan Menggambarkan Suasana

Majas personifikasi juga berfungsi memberikan efek dan menggambarkan suasana tertentu berdasarkan susunan kata-kata yang indah sesuai keinginan penulis karya sastra kepada para pembacanya.

3. Menciptakan Kesan Imajinatif

Penggunaan majas personifikasi dalam sebuah kalimat karya sastra juga berfungsi membangun imajinasi pembaca ketika membacanya. Ia bisa membayangkan suasana hingga perasaan subjek dalam karya sastra tersebut.

4. Memudahkan Pembaca Memahami Suasana dan Emosi Tokoh

Penggunaan majas personifikasi dalam karya sastra juga akan membantu pembaca lebih mudah memahami suasana dan emosi yang dirasakan oleh tokoh atau subjek dalam karya sastra tersebut. Hal ini sangat diperlukan penulis ketika menulis cerpen dan novel.

5. Memperkuat Hubungan 

Penggunaan majas personifikasi juga bisa membantu memperkuat rasa keterhubungan atau keterkaitan para pembaca sebagai manusia dan benda mati atau makhluk hidup selain manusia dalam karya sastra tersebut.

Contoh Majas Personifikasi

Berikut ini, beberapa contoh majas personifikasi.

1. Lampu sorot dari mobil arah berlawan cukup menusuk mataku.

Maksudnya, lampu mobil tersebut sangat menyilaukan hingga mengaburkan pandangannya.

2. Asap rokok telah menggerogoti paru-parunya hingga ia tak berdaya.

Maksudnya, seseorang yang kebiasaan merokok sedang jatuh sakit akibat paru-parunya yang sudah menghitam karena asap rokok yang dihirup.

3. Longsor menyelimuti rumah warga desa Krincing dalam sekejap.

Maksudnya, tanah longsor di daerah desa Krincing telah membuat rumah-rumah warga tertimbun hingga tak terlihat.

4. Setibanya kami di pantai, daun pohon kelapa melambai-lambai seolah menyapa kedatangan kami.

Maksudnya, pohon kelapa itu bergoyang karena tertiup angin kencang di pantai.

5. Aku masih teringat jelas ketika detik-detik gunung Merapi mulai memuntahkan isi perutnya.

Maksudnya, detik-detik ketika gunung Merapi meletus mengeluarkan lahar dingin, awan panas dan lainnya.

6. Tawa Ainun yang khas membelah keheningan kelas ketika kami sedang bersitegang.

Maksudnya, Ainun memiliki tawa yang khas dan keras hingga mengejutkan teman-teman di kelasnya yang sedang diam karena bersitegang.

7. Aroma rendang ibu telah menusuk hidungku ketika baru saja aku hendak membuka pagar rumah.

Maksudnya, aroma rendang yang merupakan masakan ibunya sudah tercium hingga depan rumah.

Semoga penjelasan diatas mengenai pengertian majas personifikasi, contoh dan ciri-cirinya mudah dipahami dan mari diimplementasikan langsung dalam sebuah karya ya.

Tinggalkan komentar