Data Kualitatif Adalah: Pengertian, Teknik Pengumpulan, dan Contoh

Teknik pengumpulan data kualitatif semakin membuat bingung para peneliti pemula. Rata-rata mereka kebingungan antara data kualitatif dan data kuantitatif. Untuk menjawab kebingungan tersebut, kamu wajib baca artikel ini sampai selesai. 

Pengertian Data Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah metodologi penelitian ilmiah yang menggunakan data deskripsi berupa bahasa tertulis maupun lisan. Dimana data tersebut diperoleh dari subjek yang diteliti. Dimana penelitian kualitatif ini adalah penelitian yang memaparkan situasi, kondisi yang terjadi di lapangan. Dengan cara, si peneliti menjelaskan dan menganalisis fenomena yang diangkat.

Penelitian kualitatif ini berbeda dengan penelitian kuantitatif. Dimana penelitian kuantitatif sifatnya jelas/pasti karena berkaitan dengan angka, ada alat ukur statistik. Sementara penelitian kualitatif adalah penelitian yang mengembangkan asumsi -asumsi dasar yang kemudian dikaitkan dengan kaidah pemikiran sesuai dengan metodologi penelitian. Sehingga data yang diperoleh lebih berkembang dan lebih luas.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang paling banyak digunakan untuk jenis penelitian dari sosiologi, antropologi, psikologi dan ilmu sosial. Jenis penelitian ini juga sering digunakan untuk meneliti fenomena yang sedang terjadi. Untuk hasil penelitiannya pun bisa tidak terduga, karena sifatnya lebih luas dan terbuka.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Apakah kamu salah satu mahasiswa yang sekarang sedang mengerjakan skripsi? Dan sedang mengambil metodologi penelitian kualitatif? Jadi buat kamu yang menggunakan metodologi ini, ada beberapa teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu dengan teknik wawancara, observasi dan lain sebagainya. Untuk lebih lengkapnya langsung saja kita bahas teknik pengumpulan data kualitatif berikut ini. 

Affiliate Buku

1. Wawancara

Wawancara salah satu bentuk teknik pengumpulan data penelitian kualitatif. Disini kamu mengumpulkan data menggunakan teknik wawancara atau interview. Untuk cara interview, bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Wawancara tidak langsung bisa dilakukan lewat telepon, ataupun zoom. 

Dari teknik wawancara inilah, diharapkan peneliti akan mendapatkan data-data yang dicari. Wawancara juga dapat dimanfaatkan untuk klarifikasi terhadap hal-hal yang belum diketahui. Salah satu keterampilan peneliti saat mewawancarai responden adalah, harus bisa pandai menggali dan bisa memahami responden. Agar responden bisa bercerita secara gamblang, nyaman dan terbuka, sehingga data yang disampaikan pun lebih lengkap. 

2. Observasi 

Selain teknik wawancara, kamu sebagai peneliti juga bisa menggali data lewat observasi atau lewat pengamatan. Jadi metode observasi adalah metode mengumpulkan data yang umum dalam metode kualitatif.

Dimana peneliti melakukan pengamatan terhadap situasi dan kondisi atau fenomena yang diteliti. Kemudian dari hasil pengamatan tersebut dicatat secara sistestematif. Pencatatan juga harus bersifat logis, objektif dan rasional, karena agar sesuai dengan situasi yang sebenarnya terjadi di lapangan. 

Teknik observasi ini tidak sekedar mengumpulkan data. Tetapi juga bertujuan untuk menemukan teori dan hipotesis juga loh. Dimana data-data yang diperoleh dari proses observasi dapat membantu peneliti untuk menemukan analogi yang mungkin saja dapat digeneralisasikan. 

Dibandingkan dengan metode survei, kelebihan metodologi observasi lebih objektif dan lebih tersistematis. Karena dari hasil observasi peneliti bisa mendapatkan gambaran kondisi yang sebenarnya, yang terjadi di lapangan. 

Dimana data-data observasi akan sangat membantu peneliti dalam mengenal lingkungan fisik yang ada di sana. Sehingga memudahkan peneliti dalam banyak hal. Misalnya memudahkan dalam membuat rumusan masalah, hipotesis, memudahkan menemukan solusi dan melihat peluang-peluang lain yang bisa dijadikan sebagai penemuan teori baru.

3. Metode dokumentasi 

Reseller Buku

Ada yang disebut dengan metode dokumentasi, yaitu metode yang dilakukan melalui wawancara dan observasi. Jadi metode dokumentasi adalah metode menggali informasi dengan mengumpulkan dokumen dan file-file yang tersimpan.

Hanya saja, jika menggunakan metode dokumentasi, peneliti butuh kepekaan secara teoritik untuk memahami dan memaknai dokumen-dokumen tersebut. Karena sifat dokumen adalah interpretasi. Sehingga peneliti tidak boleh sembarangan dalam menginterpretasikan dokumen tersebut. 

Metode dokumentasi ini adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data-data historis. Sebenarnya bentuk dokumentasi tidak melulu berupa dokumen dalam arti sebenarnya. Tetapi dapat pula dalam bentuk teori, hukum, dalil maupun dalam bentuk arsip. 

4. Angket 

Pernahkah kamu mendengar istilah angket atau kuesioner? Yap, teknik pengumpulan data berupa angka ini memiliki kemiripan dengan teknik wawancara. Bedanya, teknik anket ini responden tidak suruh untuk menjawab secara lisan. Melainkan harus mengisi kuesioner yang sudah disusun oleh peneliti. 

Sementara seorang peneliti dalam membuat angket harus diperhatikan. Angket dibuat bukan bentuk daftar pertanyaan tertutup. Melainkan berupa deskripsi. Kelebihan teknik angket untuk mengambil data penelitian kualitatif adalah jangkauannya bisa lebih luas. Pihak responden juga merasa lebih nyaman, karena tidak ada gangguan saat menjawab angket. Adapun kelebihan lain, apa yang ditanyakan bisa lebih efektif.

Baca Juga: Teknik Pengumpulan Data Menurut Para Ahli

Teknik Analisis Data Kualitatif

Penggunaan teknik analisis data kualitatif merupakan hal penting yang tidak boleh kamu abaikan. Proses ini biasanya dilakukan setelah data yang terkumpul telah selesai. Berdasarkan beberapa ahli, terdapat macam-macam metode analisis data kualitatif sebagai berikut:

1. Model Miles dan Huberman

Miles dan Huberman mengenalkan 3 tahap dalam menganalisis data kualitatif, diantaranya sebagai berikut.

Promo Buku

Reduksi Data

Tahap pertama yaitu dengan melakukan analisis data kualitatif untuk mereduksi data. Dal hal ini, kamu perlu menyederhanakan data yang ada sehingga menjadi kumpulan informasi sederhana sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Penyajian Data

Setelah melakukan tahap reduksi, selanjutnya kamu dapat melakukan teknik analisis data kualitatif dengan menyajikan data (data display). Bentuk penyajianya bisa berbagai macam seperti chart, grafik, pictogram, dan masih banyak lagi. Tujuannya yaitu agar kumpulan data tersebut dapat disampaikan dengan baik kepada orang lain.

Penarikan Kesimpulan

Tahap terakhir yaitu penarikan kesimpulan, pada tahap metode analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan (conclusion drawing). Setelah data telah disiapkan, maka kamu dapat membuat kesimpulan yang menjadi informasi penutup dalam laporan penelitian.

2. Model Spradley

Selain menggunakan model Miles dan Huberman, kamu bisa menggunakan metode kajian data dari Spradley. Berikut teknik analisis data kualitatif menggunakan model Spradley:

Analisis Domain

Analisis Domain berfungsi untuk memperoleh gambaran umum dari objek atau permasalahan dalam penelitian. Deskripsi umum biasanya bisa kamu dapatkan melalui data yang telah dikumpulkan.

Analisis Taksonomi

Tahap berikutnya yaitu dengan melakukan analisis taksonomi. Ini merupakan tahap untuk mengulas seluruh domain yang telah ditemukan. Dengan begitu, peneliti dapat mengetahui unsur-unsur pembangun data penelitian.

Analisis Tema Kultural

Tahap terakhir yang bisa kamu lakukan adalah analisis tema kultural, dimana kamu dapat menghubungkan satu domain data dengan domain lainnya. Hubungan antara domain kemudian dirumuskan sebagai sebuah kesimpulan dari judul penelitian.

Baca Juga: Data Kualitatif dan Kuantitatif: Jenis dan Perbedaan

Contoh Data Kualitatif

Data Kualitatif Adalah: Pengertian, Teknik Pengumpulan, dan Contoh
tabel jenis-jenis data kualitatif (image source: muhluqmanhakim)

Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data non numerik atau non angka. Dimana data tersebut diperoleh melalui beberapa teknik yang sudah disebutkan sebelumnya. Dari teknik pengumpulan data diatas, yang nantinya akan memberikan wawasan, sudut pandang yang lebih mendalam. Adapun contoh data kualitatif sebagai berikut

Contoh 1

Ketika ditanya tentang rasa makanan rawon. Tentu saja setiap masing-masing orang memiliki pendapatnya sendiri-sendiri. Ketika diminta mendeskripsikan rasanya, akan diperoleh jawaban yang beragam, dan sangat mungkin pula jika jawabannya out of the box. Maka jawaban yang bersifat berkembang dan variatif inilah yang disebut data kualitatif. 

Contoh 2

Sementara jika pendapat rasa diukur menggunakan angka. Misal bagaimana rasa makanan rawon, angka dari 1 -10 berapa angka yang menggambarkan rasa makanan ini? Dimana angka satu adalah angka yang menunjukan rasa tidak enak, dan angka 10 menunjukan rasa super enak. Nah, data angka yang diukur menggunakan angka inilah yang disebut dengan data kuantitatif. Dimana jawaban dari rasa rawon terbatas pada jawaban angka 1-10 saja. Tidak ada jawaban yang lebih berkembang.

Contoh 3

Para pedagang sayur mengalami kesulitan menjual sayur dagangan karena sedang ada pandemi. Kalimat tersebut merupakan data kualitatif. Sebab, kamu tidak mendapatkan informasi mengenai kuantitas seberapa banyak pedagang, melainkan tentang siapa yang sedang memiliki kesulitan, serta masalah dan alasannya.

Contoh 4

Masyarakat Asia lebih pendek dibandingkan dari orang Eropa. Kalimat tersebut memberikan informasi mengenai kualitas suatu hal, yaitu tinggi badan orang Asia. Meski begitu, kamu tidak dapat memperoleh informasi terkait seberapa tinggi orang Asia dan Eropa.

Kesimpulan

Bagaimana? Sampai di sini semoga cukup menjelaskan dan menjawab rasa kebingungan kamu tentang data kualitatif. Semoga bermanfaat. (Iruekkawa Elisa)

Tinggalkan komentar