Data Kuantitatif Adalah: Pengertian, Teknik Pengumpulan dan Contoh

Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah teknik mengolah yang wajib dilakukan, setiap melakukan penelitian ilmiah. Salah satu tujuan teknik pengumpulan data ini dilakukan adalah,mendapatkan data secara objektif, sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Secara umum, teknik pengumpulan data karya ilmiah ada dua metodologi, yaitu metodologi kualitatif dan kuantitatif. Namun pada kesempatan kali ini, kita akan fokus pada teknik penelitian kuantitatif. 

Pengertian Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah metodologi penelitian yang cocok digunakan untuk menganalisis statistik. Jenis ini lebih banyak digunakan untuk menjawab pertanyaan “apa” dan “berapa banyak”. Secara umum, data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Dimana angka tersebut dapat dihitung dan dapat dibandingkan. 

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kuantitatif adalah pengumpulan, penyajian data dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan objektif, dengan tujuan untuk menemukan problem solving, sekaligus menguji hipotesis guna mengembangkan prinsip-prinsip umum berdasarkan pada jumlahnya/banyaknya yang identik dengan angka dan statistika. 

Data kuantitatif itu sendiri memiliki dua jenis yang yaitu data diskrit (nominal) dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang hanya dapat dibedakan dalam  kategori-kategori. Sementara data kontinum adalah data yang dapat dibagi menjadi data interval, ordinal dan rasio.

Affiliate Buku

Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif 

Data Kuantitatif Adalah: Pengertian, Teknik Pengumpulan dan Contoh
(image source: muhluqmanhakim)

Jika melihat teknik pengumpulan data kuantitatif, maka dapat dilakukan menggunakan beberapa cara, diantaranya sebagai berikut

1. Kuesioner

Kuesioner salah satu teknik pengumpulan yang bisa kamu lakukan. Cara ini dilakukan dengan cara membuat pertanyaan. Kemudian daftar pertanyaan tersebut diberikan kepada responden. Untuk daftar pertanyaan kuesioner, seorang peneliti harus membuat sebaik mungkin, sesuai dengan data yang dicari. Karena tujuan dari kuesioner adalah mendapatkan informasi yang kita butuhkan.

Kuesioner yang disebarkan semakin banyak,maka semakin bagus. Karena data yang diperoleh juga semakin mewakili. Tentu saja hasilnya akan mempengaruhi hasil analisis lebih presisi.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan kedua, kamu bisa menggunakan teknik wawancara. Teknik wawancara bisa kamu lakukan secara terstruktur dan tidak struktur. Maksud wawancara terstruktur adalah wawancara yang  yang diberikan kepada responden mengacu padapedoman pertanyaan. Sebaliknya, wawancara tidak terstruktur adalah pertanyaan yang ditanyakan secara spontan dan bebas, tanpa ada pedoman. 

Salah satu kelebihan menggunakan wawancara terstruktur adalah, kamu akan mendapatkan data berdasarkan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Kamu juga tidak perlu bingung membuat pertanyaan spontan. 

Karena pertanyaan yang diajukan sudah direncanakan sebelumnya. Sementara, kelebihan wawancara tidak terstruktur, pertanyaan dan jawaban yang diberikan bisa out of the box dan lebih beragam. Sayangnya ini memicu banyak data-data yang tidak terpakai. Sementara bagi peneliti pemula, akan memungkinkan mengalami blank, sehingga bingung dengan apa yang akan ditanyakan, dan penelitian bisa semakin berantakan. 

3. Observasi 

Peneliti juga bisa menggunakan teknik observasi. Teknik ini mengharuskan peneliti untuk mengamati fenomena dan gejala yang sedang diteliti. Jadi teknik observasi dalam penelitian kuantitatif dibagi menjadi participant dan non participant.

Reseller Buku

Jadi yang dimaksud participant observation adalah teknik observasi yang mana si peneliti ikut terlibat dan ikut mengobservasi. Sehingga peneliti bisa mengetahui suka duka dan mengetahui situasi dan kondisi yang terjadi dilapangan. 

Sementara yang disebut dengan non participant observation adalah teknik observasi yang mana peneliti tidak terlibat secara langsung. Kelemahan teknik ini adalah, peneliti tidak tahu secara mendalam dan mendetail situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Dimana, ini nanti akan mempengaruhi peneliti dalam menganalisis, membuat hipotesis ataupun saat membuat kesimpulan dan solusi.

Baca Juga: Pengertian Teknik Pengumpulan Data Menurut Para Ahli

Jenis Data Kuantitatif

Dalam praktiknya, data kuantitatif dibagi menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1. Data Diskrit atau Nominal

Data Diskrit merupakan data yang bisa digolongkan secara terpisah atau dibentuk menjadi beberapa kategori. Untuk mendapatkan data ini harus melakukan perhitungan, misalnya dalam suatu kelas terdapat 40 mahasiswa, terdiri dari 20 mahasiswa pria dan 20 mahasiswa wanita.

2. Data Kontinum

Selanjutnya, jenis data kuantitatif merupakan kumpulan informasi yang bervariasi dan didasarkan oleh tingkatan serta didapatkan dari hasil pengukuran. Data kontinum dibagi menjadi data ordinal, interval, dan rasio.

Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah tahapan dalam mengelola sebuah data. Hal ini disebabkan karena tahap ini akan menghasilkan informasi yang berguna untuk dijadikan pedoman dalam penarikan sebuah kesimpulan. Berikut adalah teknik analisis data kuantitatif yang perlu kamu ketahui:

Analisis Deskriptif

Metode ini digunakan untuk menyajikan data secara deskripsi dan biasanya menggunakan teknik statistika, seperti mean, median, skewness, varian, simpangan baku, dan masih banyak lagi.

Promo Buku

Analisis inferensial

Metode ini menggunakan rumus tertentu dan hasil dari perhitungannya akan menjadi daya untuk pengambilan kesimpulan. Analisis inferensial biasanya digunakan untuk uji-T, Anova, Korelasi, dan Regresi.

Univariat

Teknik ini bisa diterapkan saat melakukan penelitian yang mengandung satu variabel.

Bivariat

Teknik bivariat bisa digunakan untuk melihat hubungan pada dua variabel, yaitu dependen dan independen.

Multivariat

Analisis ini mempunyai kemiripan dengan bivariat namun dengan variabel yang dianalisis dari dua, yang mana variabel independen memiliki sub-subnya sendiri. Adapun tekniknya dengan analisis faktor, diskriminan, konikal, Manova, dan Mancova.

Baca Juga: Data Kualitatif Adalah: Pengertian, Teknik Pengumpulan, dan Contoh

Contoh Data Kuantitatif

Contoh data kuantitatif ini sebenarnya tidak melulu kita temukan dalam penelitian karya ilmiah saja loh. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari juga kita sering menemukannya. Untuk mempertegas, berikut adalah contoh tersebut. 

1. Contoh Hasil Data Kuantitatif 1 

Sebanyak 18,7% mahasiswa mengalami stres sedang, 73% stres berat, dan 8,3% mengalami stres sangat berat. Uji korelasi spearman menghasilkan nilai p=0,03. Domain stressor utama mahasiswa adalah stressor akademik, disusul stresor kegiatan kelompok, stressor proses belajar dan mengajar, stresor interpersonal dan intrapersonal, stressor sosial, dan stresor motivasi.

Tingkat stres berhubungan secara bermakna dengan pencapaian UKMPPD. Stressor akademik terkait UKMPPD menjadi stressor utama pada mahasiswa program profesi dokter. (sumber jurnal kedokteran dan kesehatan yang berjudul Tingkat Stress dan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter https://jurnal.umj.ac.id/index.php/JKK/article/view/17154 )

2. Contoh Hasil Data Kuantitatif 2 

Berdasarkan uji regresi sederhana, diperoleh hasil yaitu t hitung sebesar 5,727 dan t tabel pada taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05 didapat t tabel sebesar 1,960. T hitung sebesar 5,727 > tabel sebesar 1,960 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh cara belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa SD kelas IV se-Gugus Imam Bonjol Kecamatan Purbalingga.

Sumbangan variabel cara belajar matematika terhadap variabel prestasi belajar matematika adalah sebesar 19,9%. Jadi sisanya sebesar 80,1% adalah faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. (Sumber : https://eprints.uny.ac.id/13969/1/Skripsi%20Rofiqoh%20Nur%20Rokhmah%2009108241066.pdf)

3. Contoh Hasil Data Kuantitatif 3

Tinggi rata-rata siswa kelas 9 SMK N 2 Pengasih adalah 168 cm. Contoh dari data kuantitatif ini memuat informasi tentang tinggi badan siswa rata-rata yaitu 168 cm.

4. Contoh Hasil Data Kuantitatif 4

Sebanyak 10 orang pendaftar tes Calon Akademi Militer kurang dari 170 cm, maka mereka tidak diterima. Hal ini menggunakan metode eksperimen yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara satu variabel (tinggi badan) dengan variabel lainnya (tidak terima tes)

Baca Juga: Data Kualitatif dan Kuantitatif: Jenis dan Perbedaan

Kesimpulan

Itulah Teknik pengumpulan data kuantitatif disertai dengan contohnya dari deepublishstore.com. Semoga sedikit pembahasan ini cukup memberikan jawaban dan gambaran. Sehingga kamu yang sedang mempersiapkan membuat karya ilmiah ataupun skripsi, sedikit banyak membantu. (Iruekkawa Elisa)

Tinggalkan komentar