Fenomena Penelitian: Definisi, Cara Menemukan dan Contoh

Fenomena penelitian sering menjadi kendala umum yang menghambat mahasiswa akhir semester. Umumnya kesulitan menentukan fenomena penelitian karena kemampuan intuisi yang kurang. Bisa juga dikarenakan terlalu jauh memikirkan, yang pada akhirnya justru tidak menemukan apa-apa. 

Nah, buat kamu para mahasiswa akhir semester, yang sebentar lagi membuat proposal atau membuat skripsi. Wajib tahu cara menentukan fenomena penelitian yang pas, agar penelitian skripsi kamu cepat selesai.penasaran bagaimana caranya? Sebelumnya kita ulas tentang apa itu fenomena penelitian berikut. 

Apa Itu Fenomena Penelitian

Fenomena penelitian merupakan peristiwa penelitian yang sengaja diangkat oleh peneliti. Dimana peneliti menjadi objek penelitian tersebut sebagai rumusan dan tujuan penelitian. Dimana fenomena penelitian yang diangkat sifatnya fleksibel, yang dapat diterapkan untuk penelitian kualitatif ataupun penelitian kuantitatif. 

Fenomena penelitian dapat pula diartikan sebagai metode penelitian yang mengangkat peristiwa tertentu untuk diamati oleh peneliti. Fenomena yang diangkat pun beragam, bisa fenomena yang terjadi secara alami ataupun yang diciptakan atau buatan. Dimana, fenomena yang terjadi atau yang diangkat inilah yang nantinya akan menjadi objek yang akan diteliti atau diteliti oleh si penulis. 

Mungkin ada diantara kamu yang menanyakan, apakah fenomena penelitian itu penting? Jawabannya adalah “ya!”. Karena kehadiran fenomena penelitian sebagai acuan untuk mengumpulkan data dan informasi seefektif mungkin. Dari data yang terkumpul inilah yang nantinya akan membantu peneliti membuat generalisasi secara efektif atau membantu dalam membuat kesimpulan.

Affiliate Buku

Cara Menemukan Dan Mencari Fenomena Penelitian

Setelah mengetahui pengertian singkat di atas, mungkin kamu merasa kesulitan menentukan dan menemukan fenomena penelitian? Berikut beberapa cara menemukan dan mencari fenomena penelitian yang bisa dicoba. 

1. Menentukan Topik Yang Menarik 

Cara yang sering dianggap sepele, namun sangat berpengaruh pada hasil penelitian akhir nanti. Yaitu pentingnya memilih topik yang menarik. Pilih fenomena penelitian yang kamu pun memiliki ketertarikan di dalamnya.

Dengan daya tarik yang kamu rasakan, akan memudahkan selama proses pengumpulan data/informasi. Rasa tertarik dan antusiasme akan sangat membantu dalam mengurangi rasa bosan, lelah melanjutkan penelitian dan kendala-kendala peneliti yang bersifat subjektif. 

Lalu bagaimana cara menentukan fenomena penelitian? Kamu bisa melihat yang ada di sekeliling kamu. Jangan terlalu berpikir terlalu jauh, karena umumnya justru akan menyulitkan kamu sendiri saat pengambilan informasi.

Cukup ambil topik yang ada disekitar kita karena selain memudahkan dalam pengambilan data, penelitian kamu juga lebih bisa diterima oleh semua kalangan, biak dari kalangan akademis maupun untuk masyarakat sekitar.

2. Cek Penelitian Sebelumnya

Cara yang bisa kamu coba yang kedua, kamu bisa cek terlebih dahulu penelitian terdahulu. Baca dan pahami. Biasanya kamu pun akan menemukan kekurangan dari penelitian tersebut yang bisa kamu jadikan sebagai peluang untuk meneliti dan menyempurnakan hasil penelitian tersebut. 

Adapun kasus lain, setelah membaca pembahasan penelitian terdahulu, biasanya kamu akan mendapatkan ide dan gagasan baru.dimana kamu pun bisa membuat penelitian dari perspektif lain. Atau saat membaca hasil penelitian terdahulu, sering juga akan menemukan research gap. 

Reseller Buku

Research gap adalah fenomena tersebut terdapat kesenjangan hasil, yang disebabkan karena ada bagian yang terlewatkan. Selangkapnya terkait gap penelitian, bisa dibaca pada artikel “Cara Menentukan Gap Penelitian“.

3. Mencari Inkonsistensi Pada Penelitian Sebelumnya 

Adapun cara mudah menemukan fenomena penelitian, yaitu menemukan inkonsistensi dari penelitian-penelitian sebelumnya. Apakah disana ditemukan bagian proses yang terlewatkan? Atau ada sesuatu hal yang  luput belum dibahas.

Jadi dengan mengetahui kekurangan penelitian sebelum-sebelumnya sangat efektif untuk dapat dijadikan benang merah, topik yang akan dibahas.

Bagaimana? Dari sini, kamu sudah tidak lagi mengalami kesulitan menemukan dan mencari fenomena penelitian bukan? Selamat mencoba. 

Contoh Fenomena Penelitian

Setelah mengetahui pengertian fenomena penelitian singkat dan cara menemukan fenomena penelitian. Kamu pasti penasaran contoh fenomena penelitian itu seperti apa bukan? Buat kamu yang penasaran dan ingin mengetahui contoh konkritnya, anda bisa lihat contoh fenomena penelitian sebagai berikut.

Artikel terkait: Perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif

Contoh Fenomena Penelitian Kuantitatif

Dunia sudah berubah. Jika dulu masih serba manual dan konvensional. Sekarang serba digital. Bahkan, apa-apa sekarang diukur dari pencapaian di media sosial mereka. Misalnya orang sukses dan banyak uang apabila sudah memiliki follower yang banyak, memiliki like, komentar dan share yang banyak. Karena jumlah akan menentukan nilai kesuksesan dan kepopuleran seseorang. 

Promo Buku

Itu sebabnya sekarang banyak pelaku usaha yang memanfaatkan media sosial untuk membangun citra dan personal branding. Agar produk mereka tampil dengan citra yang positif. Pertanyaannya sekarang adalah, seberapa berpengaruh media sosial untuk membangun persepsi positif terhadap merek? Buat kamu yang ingin membuat studi kuantitatif dampak media sosial terhadap persepsi merek bisa dilihat https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jkom/article/download/13261/pdf

Contoh Fenomena Penelitian Kualitatif

Judul

Kesadaran Masyarakat di Kota T Masih Rendah Sehingga Terjadi pencemaran Lingkungan 

Latar belakang 

Sampah, menjadi isu hangat. Sampah awalnya adalah masalah yang sepele, namun kini menjadi masalah serius. Bagaimana tidak? Dampak pengolahan sampah yang tidak tepat akan menimbulkan kerusakan lingkungan. Tidak tanggung-tanggung, dampaknya bisa semua masyarakat mengalaminya. 

Sebagai contoh, jika sampah dibuang ke sungai, dapat menimbulkan banjir. Jika sampah yang dibuang di TPA hanya ditimbun, maka akan menimbulkan kerusakan kualitas tanah dan pencemaran udara. Dimana masyarakat serikat akan mencium aroma tidak sedap. Ironisnya, polusi udara ini akan tercium tidak hanya masyarakat sekeliling, tetapi bisa dalam radius kilometer. 

Salah satu penyebab mengapa sampah menjadi masalah yang sangat membahayakan karena kesadaran kolektif masyarakat. Banyak masyarakat yang lepas tanggung jawab. Setiap kepala, pasti menghasilkan sampah, dimana setiap kepala memiliki tanggung jawab untuk mengolah sampah tersebut. Dan, ketika satu kepala ditambah satu dusun, satu kelurahan, ditambah lagi satu kecamatan dan satu kota yang memilih membuang sampah. Maka ada berapa ton sampah akan menumpuk. 

Pada penelitian akan mengangkat motif dasar kenapa kesadaran masyarakat di kota T memilih membayar retribusi petugas pengambil sampah, daripada mengolah sampah secara mandiri. Padahal, sampah yang diolah secara mandiri misalnya mengolah kompos organik menjadi pupuk dan media tanam yang baik untuk tanaman. 

Rumusan Masalah 

Untuk memudahkan penyusunan tugas akhir, penulis merumuskan masalah ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut. 

  • Apa masalah dasar kesadaran kolektif di kota T rendah? 
  • Apakah masyarakat di Kota T menyadari dampak 5-10 tahun dari aksi buang sampah mereka?

Itulah dua contoh fenomena penelitian yang pastinya masih ada banyak lagi contoh-contoh dari topik yang berbeda-beda. Kamu pun bisa melihat contoh fenomena penelitian di perpustakaan di kampus kamu loh. Biasanya di sana ada banyak contoh yang bisa kamu jadikan acuan. 

Semoga sedikit ulasan seputar fenomena penelitian ini tidak sekedar memberikan gambaran, tetapi juga memberikan semangat agar segera bergegas menyelesaikan pendidikan S1, agar bisa melanjutkan tantangan kehidupan selanjutnya. (Irukawa Elisa)

Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)

Buku Aplikasi Metodologi Penelitian Buku Belajar Microsoft Office 2019
(Word, Excel, Powerpoint)
Buku Teknik Penulisan Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Tinggalkan komentar