Dalam lingkungan bermasyarakat, ketimpangan sosial bisa terjadi. Ketimpangan sosial merupakan perbedaan yang signifikan dari segi peluang, akses, dan hak. Melalui artikel ini, kami akan menjelaskan contoh-contoh ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Ketimpangan sosial menunjukkan ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Hal ini juga menunjukkan adanya ketidakadilan dan ketidakmerataan yang mencolok dari bidang ekonomi, budaya, dan sosial.
Hal tersebut juga bisa dilihat dari berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, pendapatan, dan kesempatan kerja. Lantas, apa saja contoh ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat?
Daftar Isi
Pengertian Ketimpangan Sosial
Apa itu ketimpangan sosial? Ketimpangan sosial adalah kesenjangan atau ketidaksetaraan yang terjadi di masyarakat. Hal ini bisa terjadi karena akses yang tidak seimbang dalam pemanfaatan sumber daya.
Ketimpangan sosial merupakan masalah sosial global yang dapat dialami oleh negara maju dan berkembang. Hal ini bisa menyebabkan berbagai dampak dalam bidang ekonomi dan budaya. Ketimpangan sosial bisa terjadi karena berbagai faktor, seperti kemampuan, pendidikan, etos kerja, kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi global, dan diskriminasi.
Bentuk Ketimpangan Sosial
Berikut ini adalah beberapa ketimpangan sosial yang sering terjadi di Indonesia:
1. Ketimpangan Antara Desa dan Kota
Ada banyak perbedaan mencolok antara desa dan kota, terutama dalam hal fasilitas, infrastruktur, pendidikan, pekerjaan, dan kondisi geografis. Di kota, semuanya terasa lebih modern dan serba cepat karena pembangunan yang pesat. Sementara itu, desa sering kali terkesan tertinggal karena pembangunan belum merata ke seluruh wilayah.
Masalah lainnya adalah kondisi geografis desa yang kurang mendukung. Banyak desa yang berada di daerah terpencil atau sulit dijangkau. Akibatnya, pilihan pekerjaan pun terbatas, tidak sebanyak peluang yang ada di kota besar. Jadi, nggak heran kalau banyak orang desa akhirnya merantau ke kota untuk mencari hidup yang lebih baik.
2. Ketimpangan SDM
Pendidikan adalah salah satu faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Sayangnya, nggak semua orang bisa menikmati pendidikan yang layak dan berkualitas.
Biasanya, mereka yang punya pendidikan dan keterampilan lebih tinggi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan dengan gaji bagus. Sebaliknya, yang kurang terampil sering kali kesulitan mencari pekerjaan.
3. Ketimpangan Ekonomi
Di tengah masyarakat, ada perbedaan besar dalam hal pendapatan dan kesejahteraan. Misalnya, kelas atas, menengah, dan bawah memiliki kondisi hidup yang jauh berbeda. Kelas atas biasanya punya akses lebih mudah ke berbagai layanan dan peluang ekonomi.
Sementara itu, golongan bawah sering kali harus berjuang keras hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Faktor Penyebab Ketimpangan Sosial
Faktor Internal
1. Perbedaan Akses terhadap Pendidikan
Orang yang punya akses ke pendidikan berkualitas biasanya lebih mudah mendapatkan pekerjaan bagus, pendapatan lebih tinggi, dan akhirnya bisa memperbaiki kualitas hidup mereka. Sayangnya, nggak semua orang punya kesempatan yang sama. Ketidakmerataan akses pendidikan membuat sebagian masyarakat tetap terjebak dalam kemiskinan.
2. Kesenjangan Ekonomi
Ketimpangan sosial di masyarakat sering terjadi karena distribusi kekayaan yang nggak merata. Orang yang sudah mapan secara finansial cenderung lebih mudah menambah penghasilan. Sementara itu, orang yang kondisi ekonominya kurang baik sering kesulitan untuk meningkatkan pendapatan, karena peluang seperti itu jarang datang atau sulit dijangkau.
3. Perbedaan Keterampilan
Orang yang punya keterampilan bagus biasanya lebih gampang dapat pekerjaan yang layak. Sebaliknya, mereka yang kurang terampil sering terjebak di pekerjaan bergaji rendah. Masalahnya, teknologi terus berkembang, dan ini bikin banyak pekerjaan butuh keterampilan baru. Kalau nggak bisa beradaptasi, masyarakat yang kurang terampil bisa makin tertinggal.
4. Struktur Sosial dan Budaya
Di masyarakat yang masih menganut sistem sosial berbasis hierarki, seperti kasta, kelas sosial, atau diskriminasi gender, ada kelompok-kelompok tertentu yang sulit mendapatkan akses ke sumber daya dan peluang. Misalnya, dalam masyarakat patriarki, perempuan sering kali punya kesempatan yang lebih kecil untuk mendapat pendidikan atau pekerjaan dibandingkan laki-laki.
Hal ini membuat kesenjangan sosial makin lebar dan menyulitkan kelompok-kelompok tersebut untuk maju. Karena itu, penting untuk memperjuangkan kesetaraan agar semua orang punya peluang yang sama.
Faktor Eksternal
1. Globalisasi
Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi negara berkembang. Di satu sisi, pasar global membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memasarkan produk mereka ke berbagai negara. Namun, di sisi lain, globalisasi juga bisa memperlebar kesenjangan.
Perusahaan besar internasional sering mendominasi pasar dan menguasai sumber daya, membuat usaha kecil lokal kesulitan bersaing. Akibatnya, banyak masyarakat lokal menjadi semakin bergantung pada perusahaan multinasional, yang akhirnya mengurangi peluang ekonomi bagi mereka.
2. Teknologi dan Inovasi Global
Perkembangan teknologi global, seperti digitalisasi, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi bagi mereka yang mampu mengakses dan menggunakannya. Namun, bagi yang tidak memiliki akses atau keterampilan teknologi, justru akan semakin tertinggal.
Contohnya, masyarakat di daerah pedesaan yang belum memiliki akses internet sering ketinggalan dalam peluang bisnis online dan pendidikan digital. Ketimpangan ini menciptakan jurang antara mereka yang melek teknologi dan yang tidak.
Baca Juga:
- Institusi Sosial Adalah: Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Contoh
- Faktor Pembentuk Kelompok Sosial dan Contohnya
Contoh Ketimpangan Sosial di Masyarakat
Berikut ini adalah contoh ketimpangan sosial di masyarakat.
1. Akses Pendidikan Dasar yang Tidak Merata
Akses pendidikan yang tidak merata merupakan contoh ketimpangan sosial. Orang-orang yang berkecukupan secara ekonomi biasanya memiliki akses yang lebih baik ke sekolah-sekolah yang berkualitas.
Sedangkan, orang-orang yang kekurangan secara ekonomi sering kesulitan mengakses pendidikan yang berkualitas. Anak-anak yang berasal dari keluarga yang terbatas secara ekonomi sering putus sekolah dan membantu orang tua mereka mencari nafkah. Hal tersebut mengakibatkan perbedaan kesempatan untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi.
2. Akses Fasilitas Kesehatan yang Tidak Merata
Ketimpangan sosial dapat terjadi saat tidak semua wilayah mempunyai fasilitas kesehatan yang memadai. Di banyak negara, terdapat perbedaan dalam mengakses layanan kesehatan di perkotaan dan pedesaan.
Biasanya, kita bisa menemukan banyak rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan yang memadai di perkotaan. Namun, akses ke layanan kesehatan yang memadai biasanya terbatas di pedesaan.
Selain itu, masyarakat yang kekurangan secara ekonomi dan tinggal di daerah terpencil sering kesulitan mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Mereka juga kesulitan untuk membayar biaya pengobatan yang mahal.
3. Ketimpangan Geografis dalam Pembangunan
Contoh ketimpangan sosial lainnya yang terjadi di masyarakat adalah ketimpangan geografis. Hal ini terjadi sewaktu terdapat perbedaan kualitas pembangunan antardaerah. Pembangunan di perkotaan biasanya lebih maju daripada pedesaan.
Pembangunan seringkali terjadi di kota-kota besar, sedangkan daerah-daerah lain tertinggal. Hal tersebut mengakibatkan ketimpangan dalam fasilitas publik, infrastruktur, dan lapangan kerja.
4. Akses Fasilitas Umum yang Tidak Setara
Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat adanya ketimpangan sosial bagi kelompok difabel dalam mengakses fasilitas umum. Misalnya, transportasi umum tidak selalu dirancang atau disesuaikan dengan kebutuhan mereka yang difabel.
Sebagai contoh, tidak ada penjagaan khusus bagi penyandang tunanetra. Hal ini dapat menyebabkan kelompok difabel kesulitan untuk menggunakan transportasi umum. Kondisi ini dapat menyebabkan ketimpangan sosial yang mempengaruhi mobilitas kelompok difabel.
5. Sistem Peradilan yang Tidak Setara
Contoh ketimpangan sosial lainnya adalah sistem peradilan yang tidak setara ketika sistem cenderung mendukung individu dengan status sosial yang lebih tinggi. Individu dengan tingkat ekonomi yang tinggi mungkin mampu menyewa jasa pengacara dan mempunyai jaringan yang lebih luas.
Setiap orang memiliki hak yang sama di depan hukum, namun kenyataannya, ada kelompok masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses keadilan. Masyarakat dengan ekonomi rendah mungkin tidak mampu membayar pengacara atau biaya pengadilan, sementara kelompok minoritas mungkin mengalami diskriminasi dalam sistem peradilan.
Itulah contoh ketimpangan sosial yang bisa terjadi di masyarakat. Mulai dari akses pendidikan sampai diskriminasi ras. Hal ini dapat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Yuk, lengkapi kebutuhan belajarmu dengan Buku Mahasiswa di sini, kamu bisa menemukan berbagai buku yang akan membantu perjalanan kuliahmu lebih mudah dan terarah.
Sumber:
Mamikos. https://mamikos.com/info/contoh-ketimpangan-sosial-pljr diakses pada 30 Januari 2025
Ruang Guru. https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-bentuk-ketimpangan-sosial diakses pada 30 Januari 2025
Detik. https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7012451/ketimpangan-sosial-pengertian-contoh-dan-faktor-yang-memengaruhi diakses pada 30 Januari 2025
Brain Academy. 2025. Ketimpangan Sosial. Diakses dari https://www.brainacademy.id/blog/ketimpangan-sosial pada 6 Februari 2025.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.