Kuesioner penelitian menjadi alat untuk mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Namun, banyak yang mengabaikan cara membuat kuesioner ini. Supaya tidak salah, lebih baik pahami mengenai jenis dan isi kuesioner.
Kuesioner tidak hanya diperlukan dalam analisis psikologis, tetapi juga sebuah penelitian yang disebut kuesioner penelitian. Banyak peneliti biasanya menggunakan kuesioner dalam proses pengumpulan data dengan metode kuantitatif.
Tapi sekarang, tak jarang pula peneliti menggunakan kuesioner penelitian pada metode kualitatif. Pembuatan kuesioner penelitian pun tak bisa sembarangan, karena berkaitan dengan tujuan penelitian.
Daftar Isi
Pengertian Kuesioner
Apa itu kuesioner penelitian? Kuesioner penelitian adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara langsung maupun tidak langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
Para peneliti biasanya menggunakan kuesioner penelitian untuk mengumpulkan data dari responden yang relatif cepat. Kuesioner penelitian merupakan alat yang paling efektif untuk mengukur perilaku, sikap, preferensi, pendapat dan niat dari respons penelitian.
Responden hanya perlu memilih atau menjawab daftar pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian. Karena itu, kuesioner penelitian sudah bisa dianggap sebagai wawancara tertulis yang ditentukan berdasarkan jawaban responden.
Jenis-Jenis Kuesioner Penelitian
Ada 3 jenis kuesioner penelitian yang daftar pertanyaan dan cara pengisian jawabannya berbeda-beda, antara lain:
1. Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner penelitian yang memberi kesempatan kepada responden untuk menuliskan pendapat pribadinya terhadap daftar pertanyaan atau pernyataan yang tercantum. Tapi, para peneliti perlu memperhatikan daftar pernyataan atau pertanyaan dalam kuesioner penelitian mudah dipahami.
2. Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner penelitian dengan daftar pertanyaan atau pernyataan yang sudah dilengkapi pilihan jawabannya sekaligus. Umumnya, kuesioner tertutup ini menggunakan pilihan jawaban, seperti ya atau tidak dan sebagainya.
Penelitian dengan kuesioner tertutup ini termasuk cukup efektif, karena responden bisa langsung memberikan tanda centang (√) dalam kolom jawaban yang disediakan dan sesuai dengan pilihannya.
3. Kuesioner campuran
Kuesioner campuran adalah kuesioner penelitian dengan perpaduan antara kuesioner terbuka dan tertutup. Metode penelitian ini digunakan untuk membahas topik lebih mendalam. Umumnya, para peneliti menggunakan kuesioner campuran untuk mendapatkan serangkaian data-data penelitian berupa angka.
Isi Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian harus sesuai dengan permasalahan yang dibahas dan informasi yang ingin dihimpun. Karena kuesioner berisi daftar pertanyaan atau pernyataan, Kamu harus membuatnya lebih mudah dipahami oleh responden yang tidak bertemu secara langsung. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat isi kuesioner penelitian, antara lain:
1. Sederhana
Kuesioner penelitian harus dibuat sederhana, to the point, tidak kompleks, dan mudah dipahami responden agar lebih sesuai tujuannya. Sehingga, informasi yang diperoleh dari kuesioner sesuai dengan kebutuhan penelitian.
2. Ukuran jelas
Kuesioner penelitian yang bertujuan mengumpulkan data berupa angka harus menggunakan satuan ukur yang jelas. Misalnya, gunakan satuan ukur yang jelas seperti m2 ketika menanyakan luas lahan sehingga responden paham dan tidak kebingungan.
3. Pertanyaan tidak bertele-tele
Jika kuesioner berupa daftar pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya sudah berupa pilihan maupun tidak, maka pastikan pertanyaan dalam kuesioner penelitian tidak bertele-tele.
Kamu memang perlu membuat pernyataan kuesioner lebih jelas, tapi kamu juga menghindari penjelaskan yang bertele-tele. Pertanyaan yang bertele-tele akan bisa menimbulkan pemahaman yang berbeda atau membuat responden jenuh menjawabnya.
4. Pertanyaan harus dikategorikan
Kamu juga perlu mengelompokkan atau mengkategorikan setiap daftar pertanyaan dalam kuesioner penelitian agar sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
5. Jangan membingungkan
Daftar pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner penelitian seharusnya tidak membingungkan. Supaya, responden bisa memberikan jawaban yang lebih sesuai harapan.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Buku Metode Penelitian [Update 2024]
Cara Membuat Kuesioner Penelitian
Ada beberapa cara membuat kuesioner penelitian agar lebih mudah dipahami dan sesuai dengan tujuan dari melakukan penelitian, antara lain sebagai berikut.
1. Menentukan tujuan kuesioner penelitian
Langkah pertama membuat kuesioner penelitian adalah memahami data atau rumusan pertanyaan yang diperlukan dalam penelitian. Maka, kamu juga akan lebih paham tujuan menggunakan kuesioner penelitian, yakni mengumpulkan data dan informasi penting dari responden sebagai bahan penelitian.
2. Membuat daftar pertanyaan kuesioner penelitian
Langkah kedua membuat kuesioner penelitian adalah membuat daftar pertanyaan atau membuat kisi-kisi yang meliputi indikator serta jumlah item pertanyaan. Jadi, data dan informasi yang dibutuhkan untuk penelitian bisa dikonversikan menjadi sebuah pertanyaan atau pernyataan mendetail dalam kuesioner penelitian.
3. Menentukan jenis kuesioner penelitian
Langkah ketiga membuat kuesioner penelitian adalah menentukan jenis kuesioner yang dibutuhkan, yakni kuesioner terbuka, tertutup atau campuran. Karena itu, kamu perlu menentukan jenis kuesioner yang sesuai dengan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
4. Membuat kuesioner penelitian terstruktur
Langkah keempat membuat kuesioner penelitian adalah membuat angket atau kuesioner yang terstruktur. Lembar kuesioner harus diawali dengan identitas dan karakteristik respondennya. Selain itu, peneliti juga harus mengklasifikasikan setiap jenis pertanyaan dan menyusunnya secara runtut agar pengumpulan data lebih mudah.
5. Membuat pertanyaan lanjutan di kuesioner penelitian
Langkah kelima membuat kuesioner penelitian adalah membuat pertanyaan lanjutan. Setelah membuat kisi-kisi atau pertanyaan yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi, Kamu bisa membuat daftar pertanyaan lanjutan yang lebih jelas dan detail.
Penjelasan pertanyaan lanjutan dari kuesioner bertujuan menggali informasi yang dibutuhkan penelitian lebih dalam.
6. Uji coba kuesioner penelitian
Langkah terakhir membuat kuesioner penelitian adalah bisa melakukan uji coba dulu untuk mengukur seberapa baik kuesioner. Kamu bisa melakukan survei lapangan untuk menguji kuesioner penelitian, supaya bisa memperbaiki kekurangannya sebelum diberikan kepada responden penelitian.
Baca Juga: Paradigma Penelitian: Pengertian, Jenis dan Contoh
Karakteristik Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian tidak hanya sekedar membuat daftar pertanyaan atau pernyataan untuk mengumpulkan informasi dan data. Tapi, ada beberapa karakteristik kuesioner penelitian yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. Keseragaman
Kuesioner penelitian berguna untuk mengumpulkan informasi demografis, pendapat orang, fakta, dan sikap responden. Karena itu, salah satu hal terpenting dalam membuat kuesioner penelitian adalah standarisasi yang seragam supaya responden melihat pertanyaan yang sama.
Misalnya, kuesioner penelitian mengenai evaluasi sebuah perusahaan. Maka, daftar pertanyaannya harus seputar pengalaman para karyawan, ritme kerja, suasana kantor dan sebagainya yang berhubungan dengan perusahaan.
2. Eksplorasi
Kamu juga harus melakukan eksplorasi untuk mengumpulkan data kualitatif, sehingga tidak hanya terpaku dengan jawaban dari kuesioner penelitian saja.
Kamu bisa memanfaatkan data yang dari hasil kuesioner penelitian untuk mengamati kebiasaan atau keseharian seorang responden. Karena, kuesioner terbuka bisa memberikan wawasan lebih banyak.
3. Urutan pernyataan
Kuesioner penelitian biasanya dikemas mengikuti aliran pertanyaan yang terstruktur untuk meningkatkan jumlah respons. Kamu harus mengurutkan pertanyaannya, dari pertanyaan saringan, pertanyaan pemanasan, pertanyaan transmisi, pertanyaan lewati, pertanyaan menantang, dan pertanyaan klasifikasi.
Kelebihan dan Kekurangan Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian memang memudahkan pengumpulan informasi dan data tanpa tatap muka dengan responden. Peneliti juga bisa melibatkan lebih banyak orang secara meluas ketika menggunakan kuesioner.
Tapi, penggunaan kuesioner penelitian memiliki kelebihan dan kekurangannya. Karena itu, kamu perlu memahami kelebihan dan kekurangannya sebelum mengumpulkan data penelitian menggunakan kuesioner.
1. Kelebihan Kuesioner Penelitian
Wawancara langsung memang menghasilkan data yang lebih akurat dalam sebuah penelitian. Tapi, penggunaan kuesioner penelitian juga memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
a. Tidak memakan waktu
Penggunaan kuesioner penelitian tidak membutuhkan banyak waktu dalam proses pengerjaan dan penyebarannya ke responden. Bahkan, kamu bisa menyebarkan kuesioner penelitian menggunakan platform media sosial, WhatsApp, dan sebagainya.
Di sisi lain, responden juga bisa memiliki waktu sendiri untuk mempertimbangkan pilihannya ketika menjawab pertanyaan kuesioner penelitian lebih hati-hati tanpa gangguan.
b. Bisa menyasar banyak orang
Kuesioner penelitian bisa membantu kamu untuk menjangkau lebih banyak orang, sehingga pengumpulan data akan lebih beragam. kamu bisa memberi kuesioner penelitian ini kepada banyak orang secara bersamaan, misalnya melalui pesan bersantai WhatsApp dan media sosial.
c. Tidak harus tatap muka
Kuesioner penelitian merupakan wawancara tertulis tanpa tatap muka langsung untuk mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Karena tak perlu tatap muka, kamu bisa mengirimkan kuesioner penelitian kepada sejumlah orang menggunakan pesan dan media lainnya.
d. Responden bisa merahasiakan identitas
Kuesioner penelitian tidak hanya menguntungkan responden dari segi waktu, tetapi juga privasinya. Responden bisa merahasiakan identitasnya atau mengisi kuesioner penelitian sebagai anonim.
Sehingga, responden bisa lebih jujur untuk mengisi jawaban kuesioner penelitian. Anonimitas dalam kuesioner penelitian akan memperbesar tingkat tanggapan dan menurunkan potensi jawaban yang tidak benar.
2. Kekurangan Kuesioner Penelitian
Kuesioner penelitian memang memudahkan peneliti mengumpulkan data dan informasi lebih cepat, lebih banyak, singkat dan tanpa tatap muka. Tapi, penggunaan kuesioner penelitian juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
a. Informasi tidak valid
Kuesioner penelitian bisa menghasilkan informasi yang tidak valid karena beberapa faktor, salah satunya responden tidak menjawab dengan jujur dan sesuai pandangannya sendiri.
Karena itu, penggunaan kuesioner dalam penelitian seringkali tidak mendapatkan respons yang baik dari responden. Sebab, responden sering tidak memiliki motivasi kuat untuk menjawabnya dengan baik.
b. Berisiko menimbulkan salah paham
Kuesioner penelitian bisa menimbulkan kesalahpahaman, karena responden yang kurang memahami setiap pertanyaan. Sehingga, responden akan memberi jawaban yang asal-asalan atau tidak sesuai harapan peneliti. Oleh sebab itu, pastikan daftar pertanyaan dalam kuesioner penelitian dirancang dengan baik dan tidak membingungkan.
c. Kualifikasi responden terbatas
Penggunaan kuesioner penelitian biasanya terbatas hanya pada kelompok responden tertentu, seperti orang dari kelompok usi dan pendidikan tertentu. Sebab, kuesioner penelitian adalah metode pengumpulan data yang sulit bagi responden lansia, tidak bisa baca tulis atau orang yang sedang sakit.
d. Kualitas data kurang
Data yang terkumpul dari hasil kuesioner penelitian biasanya tidak sebaik data hasil wawancara atau pengamatan langsung. Karena, responden bisa memberi jawaban yang tidak jujur, asal-asalan atau saling mencontek dengan responden lainnya sehingga kualitas datanya kurang.
Jadi, Kamu tidak bisa menggunakan kuesioner penelitian untuk penyelidikan karena tidak ada kemungkinan untuk menindaklanjuti jawaban responden.
Semoga artikel tentang pengertian kuesioner penelitian ini dapat bermanfaat dan dijadikan landasan dalam menyusun penelitian yang lebih baik.
Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)
Metode Penelitian | Buku Metode Penelitian Kuantitatif |
Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.