Setiap penelitian seperti skripsi, tesis atau jurnal harus memiliki landasan teori yang kuat. Nah, landasan teori inilah yang membuat bahwa penelitian kita kuat dan ada kaitannya dengan penelitian lain. Oleh karena itu, pahami
Landasan teori menjadi dasar terpenting di setiap menjalankan penelitian ilmiah. Landasan teori wajib digunakan dalam setiap penelitian. Buat kamu yang masih asing dengan istilah landasan teori, maka pada kesempatan kali ini akan kita ulas tentang pengertian, perbedaan, fungsi, tahapan, ciri, hal yang dibolehkan dan tidak dibolehkan dalam membuat landasan teori. Langsung saja simak ulasan sebagai berikut.
Daftar Isi
Apa itu Landasan Teori?
Ditinjau dari landasan teori dapat dilihat berdasarkan pengertian secara umum dan pengertian menurut para ahli. Untuk lebih lengkapnya, dapat kita simak ulasannya sebagai berikut.
A. Pengertian Secara umum
Landasan teori secara umum dapat diartikan sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan hasil penelitian, dimana teori dan hasil penelitian yang digunakan ini digunakan sebagai kerangka teori peneliti untuk menyelesaikan penelitian.
Pengertian secara umum, landasan teori dapat pula diartikan sebagai pernyataan atau asumsi secara eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan evaluasi dan penelitian kritis. Tidak hanya itu saja ternyata, kerangka teori berperan untuk menghubungkan pada pengetahuan yang baru.
Oh iya, disebut-sebut juga, landasan teori dibuat untuk memudahkan peneliti menyusun hipotesis dan memilih metodologi penelitian.
B. Menurt Para Ahli
Jika dilihat dari pengertian para ahli, landasan teori memiliki makna atau perspektif berbeda-beda. Seperti apa? pendapat mereka? langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut.
1. Moleong
Teori didefinisikan sebagai seperangkat proposisi yang terintegrasi secara sintaksis (mengikuti aturan tertentu yang menghubungkan secara logis dengan data yang diamati) dan berperan sebagai wahana meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.
2. Sardar Ziauddin
Berbeda dengan pendapat Sardar Ziauddin yang mengartikan teori sebagai sistem konsep abstrak yang digunakan untuk melihat apakah ada hubungan konsep. Dimana teori ini digunakan untuk memahami sebuah fenomena yang terjadi. Sardar Ziauddin memandang landasan teori sebagai konsep dasar penelitian sosial yang dapat menjelaskan hubungan tersistematis, terperinci atau tidak.
3. Djojosuroto Kinayati & M.L.A Sumaryati
Teori dari perspektif yang lain, teori sebagai konsep, proposisi, dan asumsi yang menjelaskan fenomena sosial secara tertata dan dirumuskan hubungan antar konsep.
4. Neuman
Neuman mendefinisikan teori sebagai konsep, proposisi dan definisi yang digunakan untuk melihat sebuah fenomena secara tersistematis. Digunakan untuk melihat spesifikasi hubungan antar variabel yang memudahkan dalam meramalkan fenomena penelitian.
5. Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi
Teori adalah konsep dan preposisi yang menjelaskan tentang fenomena sosial secara tertata. Umumnya konsep ini dapat dilakukan dengan menentukan apakah terdapat hubungan antara konsep-konsep yang ada atau tidak.
6. Ismaun
Ismaun mendefinisikan, pengertian landasan teori lebih sederhana, yaitu sebagai pernyataan yang berisi kesimpulan substantive tentang keteraturan.
Jadi landasan teori dari pendapat di atas, dapat disimpulkan sebagai abstraksi dan hasil pemikiran yang bertujuan untuk membuat kesimpulan.
Dapat pula disimpulkan bahwa landasan teori adalah mengumpulkan hasil pemikiran secara teoritis yang memiliki hubungan yang erat dengan teori yang diangkat dalam kepentingan mengumpulkan, mengolah data dan membantu dalam proses analisis demi mengetahui sesuatu yang hendak diteliti.
Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)
Metode Penelitian | Buku Metode Penelitian Kuantitatif |
Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Fungsi dan Tujuan landasan teori
Jika dilihat dari alur logika atau penularannya, teori memiliki beberapa fungsi, yang akan kita ulas singkat sebagai berikut.
1. Menjelaskan
Berfungsi untuk menjelaskan atau yang disebut juga explanation yang dapat diartikan sebagai upaya untuk menjelaskan variabel yang akan dilakukan penelitian.
Contoh : mengapa air yang mendidih sempurna dapat mengeluarkan uap?
Nah, di sinilah teori yang akan menjelaskan kenapa air yang mendidih 100 derajat celcius bisa menguap secara gamblang dan teliti.
2. Meramalkan
Disebut juga predection yang mana landasan teori berperan untuk memprediksi dan merumuskan. Baik untuk merumuskan hipotesis ataupun menyusun instrumen penelitian.
Contoh : Ketika air mendidih di suhu 100 derajat celcius, berapa kira-kira besar penguapannya?
Fungsi landasan teori adalah meramalkan atau memperkirakan pesaran yang sifatnya mendekati.
3. Pegendali
Sementara fungsi landasan teori adalah pengendali, atau lebih familiar kita kenal dengan control. Jadi landasan teori dapat berperan untuk mengontrol masalah dalam sebuah penelitian. Selain itu juga dapat pula digunakan untuk memberikan pemberi saran.
Contoh : Kondisi iklim tropis di Indonesia, berapa jarak sambungan rel kereta api agar laju kereta tidak mengalami gangguan.
Jawabannya juga dapat dijabarkan secara landasan teori yang sifatnya mengendalikan.
Itulah fungsi dan tujuan dari landasan teori yang dapat dijadikan sebagai pijakan. Sebagai tambahan informasi penting. landasan teori memiliki peran penting di dalam penelitian. Yaitu sebagai dasar kokoh di setiap penelitian. Landasan teori juga sebagai ciri jika penelitian tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan data.
Hal Penting dalam Membuat Landasan Teori
Mungkin ada yang bertanya terkait pembuatan landasan teori, hal terpenting apa sih saat membuat landasan teori? Berikut tiga hal penting yang tidak boleh diabaikan.
A. Isi dalam landasan teori
Hal penting dalam membuat landasan teori tentu saja masalah isi dalam landasan teori itu sendiri. mengingat landasan teori sebagai dasar penelitian ilmiah, maka isi dari landasan teori pun tidak boleh seenaknya.
Terkait isi landasan teori, setidaknya memuat beberapa poin berikut.
- Kerangka teori variabel atau sub variabel pertama
- Kerangka teori variabel atau sub variabel kedua
- Kerangka teori variabel atau sub variabel ketika
- Kajian terdahulu
- Kerangka berpikir
Jadi selama pembuatan landasan teori secara isi sudah mengacu pada lima poin di atas, landasan teori kamu bisa dikatakan aman.
B. Tips memulai menyusun landasan teori
Setelah mengetahui isi dalam landasan teori di atas, ada tips memulai membuat landasan teorinya nih. Caranya dapat disimak sebagai berikut.
1. Ketetapan (adequacy)
Tips memilih sumber landasan teori harus memenuhi unsur ketepatan atau adequacy. Dikatakan adequacy apabila sumber yang dipilih memiliki derajat kesesuaian dengan sumber pendukungnya.
2. Kejelasan
Landasan teori yang tidak kalah penting harus memenuhi kejelasan atau clarity. Jadi peneliti memiliki tanggungjawab untuk memahami masalah dan menganalisis dan mengupasnya secara mendalam agar ditemukan kejelasan.
3. Empiris
Dari hasil analisis, penelitian dan kajian secara mendalam dan penelitian dilapangan inilah yang diharapkan ditemukan penemuan secara empiris maupun secara aktual.
4. Kemutakhiran
Landasan teori dibuat tidak asal-asalan, semua peneliti pasti sudah tahu akan hal ini bukan? Jadi landasan teori harus bersifat mutakhir, sehingga penelitiannya pun juga mutakhir. Setiap terdapat kutipan, harus berasal dari sumber yang jelas dan up to date.
5. Relevansi
Dikatakan relevansi apabila kutipan yang digunakan masih relevan dengan variabel dan hipotesis yang sedang terjadi dan menarik perhatian bagi si peneliti itu sendiri.
6. Organisasi
Landasan teori juga perlu memperhatikan organisasi, dimana kaitan organisasi ini mengacu pada keberadaan literatur yang tersusun secara sistematis.
7. Meyakinkan
Tips yang tidak kalah penting yang lain, landasan teori dibuat secara meyakinkan.
Itulah hal penting dalam membuat landasan teori yang perlu diperhatikan. Adapun tambahan teknik menyusun landasan teori, pastikan landasan teori dibuat secara tersistematis berdasarkan pada hasil penelitian yang pernah dilakukan. Kemudian kemukakan fakta yang dirujuk pada sumber yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
Ada satu hal penting yang tidak boleh terlewatkan, pastikan kamu membuat batasan masalah penelitian, agar penelitian tidak kemana-mana. Perhatikan pula terkait metodologi penelitian dan teori yang diambil.
Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)
Buku Aplikasi Metodologi Penelitian | Buku Belajar Microsoft Office 2019 (Word, Excel, Powerpoint) |
Buku Teknik Penulisan Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Cara Mengutip sitasi & mengutip yang benar dan baik untuk cek plagiarism
Saat meneliti, kita akan banyak membaca buku referensi bukan? Setelah membaca buku referensi disadari atau tidak disadari, kita cenderung mengikuti gaya penulisan dari sumber referensi yang kita gunakan. Dampaknya, tulisan rawan terkena plagiarism.
Apalagi saat mengutip situasi dari sumber referensi, jika salah dalam melakukan pengutipan, bisa masuk ke pelanggaran plagiarism. Nah, penting banget buat kamu menghindar tentang plagiarism.
Kamu juga dapat pelajari cara cek copy paste agar terhindar dari plagiarisme: Cara Mudah Cek Plagiarisme
Ciri-Ciri Landasan Teori yang Baik
Buat kamu nih yang masih bingung tentang landasan teori yang baik itu seperti apa. Kamu bisa beberapa ciri teori yang baik berikut.
- Teori memberikan kemudahan pemahaman dan menerangkan apakah terjadi hubungan dengan masalah satu dengan yang lain, dapat pula menyelidiki melihat gejalanya.
- Landasan teori yang baik juga dapat dilihat dari konsistensi data yang dipaparkan.
- Teori mampu membuktikan terhadap fenomena sosial yang masih dalam perdebatan atau pertanyaan bagi masyarakat. Jadi membuktikan asumsi atau hipotesis tersebut benar atau salah.
- Landasan teori yang baik bagian terakhir adalah mendorong adanya penemuan baru.
Itulah beberapa ciri landasan teori yang baik. semoga ciri di atas membantu kamu saat membuat landasan teori di penelitian kamu ya.
Contoh Singkat Landasan Teori
Buat kamu yang masih penasaran dan bingung tentang landasan teori, berikut adalah contoh landasan teori yang berjudul “Hubungan Antara Regulasi Diri Eksternal Dengan Aspirasi Karir Stereotip Gender pada Siswa Kelas 1 SD di Kota Yogyakarta” yang saya tulis saat skripsi 2014 yang lalu.
Landasan Teori A. Pilihan Aspirasi karir yang Stereotip Gender 1. Perspektif teori Stereotip peran gender adalah pengkategorian segala sesuatu berdasarkan alasan kesesuaian dengan peran gendernya. Hal ini berarti, seorang anak laki-laki akan memilih segala sesuatu (termasuk aspirasi karir) yang bersifat maskulin. Hal ini juga berlaku pada anak perempuan yaitu akan memilih segala sesuatu yang bersifat feminine. Pengkategorian itu akan digeneralisir pada hal-hal yang lain, tidak hanya aspirasi karir saja. Apabila terjadi penyimpangan, misal anak laki-laki memiliki aspirasi karir yang feminine atau anak perempuan memiliki aspirasi karir yang maskulin, maka anak itu akan mendapatkan sanksi sosial (Abouchedid & Nasser, 2007; Almutawa, 2005; Bartlett & Vasey, 2000: Crespi, 2003; Harrison & O’Neill, 2003, Teig & Suskind, 2008; Zadu Qisti, 2009). Jung mengaitkan sisi feminine kepribadian pria dan sisi maskulin kepribadian wanita dengan arkhetipe-arkhetipe. Archetype feminine laki-laki disebut anima, arkhetipe maskulin wanita disebut animus. Masing-masing jenis menunjukan ciri-ciri lawan jenisnya, tetapi mereka juga berperan sebagai gambaran kolektif yang memotivasi masing-masing jenis tertarik dan memahami anggota lawan jenisnya. Misalnya laki-laki memahami kodrat wanita berdasarkan animanya, wanita memahami kodrat pria berdasarkan animusnya (Lindzey & Hall : 1993) Dst… 2. Faktor yang mempengaruhi pilihan aspirasi karir yang stereotip gender a. Orangtua …Semua keperluan yang diperlukan si anak mampu dikuasai oleh orangtua. Alam bawah sadar, segala sesuatu yang diberikan/dilakukan secara berulang-ulang dan terus menerus akan menjadi sebuah watak, dan sifat yang kemudian tercermin di dalam sebuah perilaku. Diperkuat dengan teori Charlotte Buhler, anak usia 5-8tahun anak sedang berada di fase sosialisasi. Anak mulai memasuki masyarakat luas lewat Taman Kanak-kanak dan teman permainan. Anak mulai mengenal dunia secara objektif dan mulai mengenal arti prestasi pekerjaan dan tugas-tugas kewajiban. Termasuk kewajiban yang dibuat oleh orangtuanya (Kartono, 1995). b.Guru Guru juga mempengaruhi aspirasi karir yang stereotip gender pada anak. Misalnya, saat mengajarkan pada anak-anak kelas satu, kalimat “Ayah pergi ke sawah dan ibu sedang memasak”. Nah, dalam kalimat ini tanpa disadari adanya perbedaan peran gender yang membuat anak menjadi stereotip gender (Hess & Ferre, 1987). … B. Regulasi Diri Regulasi diri merupakan bentuk kontrol diri yang melibatkan kontrol emosi dan kognitif. Regulasi diri bisa berjalan dengan baik karena memiliki pengalaman (Bandura, 1994: Fasikhah & Fatimah, 2013; Nisfiannoor & Kartika, 2004). Jadi regulasi diri adalah anak mampu mengontrol perilakunya sesuai dengan norma lingkungan sosial yang berlaku di sekitarnya. Pembentukan regulasi berkaitan erat dengan kemampuan metakognitif anak itu sendiri. metakognitif adalah pengetahuan dan kesadaran tentang proses kognisi tentang pemikiran. Metakognitif suatu proses yang mengunggah rasa ingin tahu karena kita menggunakan proses kognitif yang mampu dijadikan panduan dalam menata sarana dan menyeleksi strategi (Desmita, 2005). … |
Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa landasan teori adalah lembar yang mengulas tentang penjabaran, sudut pandang dari para tokoh. Tentu saja peneliti mengemasnya dengan lebih rapi, terstruktur dan terkonsep. Karena memang landasan teori dibuat dengan konsep yang matang.
Kesimpulan Singkat
Dari ulasan tentang landasan teori di atas, maka landasan teori dapat disimpulkan bahwa Landasan teori dibuat berdasarkan panduan yang berhubungan dengan bermacam-macam permasalahan yang tengah diteliti atau yang sudah diteliti sebelumnya. Selain itu, harus ada keterhubungan antara sub bab satu dengan yang lain, dan menunjukan kesemuanya memiliki keterkaitan dan menjadi satu kesatuan.
Memang untuk menghasilkan landasan teori yang berkualitas, sangat dibutuhkan referensi yang mutakhir, informative dan baru. Tips agar hasil penelitian tetap fresh dan baru, kamu bisa mencari referensi jurnal nasional dan jurnal ilmiah yang terbaru.
Jika ingin menggunakan referensi jurnal atau penelitian ilmiah, jangan mengambil jurnal yang lebih dari 10 tahun. Lebih dari 10 tahun, maka ilmu tersebut sudah tidak update lagi. Kecuali kamu akan melakukan perbandingan antara hasil penelitian lama dan hasi penelitian yang terbaru.
Itulah pengertian landasan teori beserta dengan contoh yang semoga bermanfaat dan selamat mengerjakan penelitian. semoga hasil penelitian kamu cepat selesai dan mendapat nilai terbaik.
Baca Artikel Lain terkait “Penelitian“
- Pengertian dan Contoh Rumusan Masalah
- Cara Membuat Hipotesis Penelitian
- Pengertian Variabel Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
FAQ Landasan Teori
Landasan teori dapat diartikan sebagai pernyataan atau asumsi secara eksplisit terhadap sebuah teori yang akan dilakukan evaluasi dan penelitian kritis.
Landasan teori yang baik, yaitu kerangka teori variabel atau sub variabel pertama, kerangka teori variabel atau sub variabel kedua, kerangka teori variabel atau sub variabel, kajian terdahulu, dan kerangka berpikir
Dasar teori ini sebenarnya sama dengan landasan teori, yang artinya menngenai opini atau pernyataan yang kritis dan relevan dengan penelitian kita.
Penulis : Irukawa Elisa
Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink, berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari
Ihhh bagus bangettt dan lansung ngerti dongg cara buat landasan teori nyaa, aww😱🥇
Semoga membantu dan bermanfaat yaa kak.