Dampak Perubahan Sosial: Faktor dan Penyebab

Siapa bilang hidup itu datar dan biasa-biasa saja? Nyatanya hidup selalu ada banyak kejutan. Salah satunya dalam berkehidupan masyarakat, kita pun juga mengalami banyak sekali fenomena perubahan sosial di masyarakat. Emangnya, apa sih dampak perubahan sosial sendiri?

Pada dasarnya terjadinya proses perubahan sosial dan budaya di masyarakat sebagai bentuk hal yang wajar. Itu bagian dari dinamika hidup. Dimana terjadinya perubahan sosial sebagai gejala normal yang konstan terjadi di sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Nah, berbicara tentang perubahan sosial, ada banyak faktor penyebab, dampak positif dan negatifnya. Nah, sebelum mengetahui itu semua, mari kita simak terlebih dahulu pengertian perubahan sosial. Langsung saja, kita simak ulasan berikut.

Pengertian Perubahan Sosial

Apa itu perubahan sosial? Perubahan sosial adalah proses di mana struktur sosial, pola hubungan, norma, nilai, dan perilaku dalam masyarakat mengalami transformasi atau perkembangan dari waktu ke waktu. Perubahan ini bisa terjadi secara cepat atau lambat, disebabkan oleh berbagai faktor seperti teknologi, ekonomi, politik, budaya, serta interaksi dengan masyarakat lain.

Perubahan sosial dapat berdampak positif, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat, atau negatif, seperti konflik sosial. Contoh perubahan sosial adalah pergeseran dari masyarakat agraris ke masyarakat industri, atau dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang lebih mengandalkan teknologi digital.

Program Afiliasi

Pelajari lebih lanjut: Contoh Perubahan Sosial Budaya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Berbicara tentang faktor apa saja sih yang menyebabkan terjadi perubahan sosial? Ternyata ada banyak pandangan dari masing-masing ahli. Ada yang menggolongkan faktor penyebab perubahan sosial yang dipengaruhi oleh faktor internal dan internal. Namun ada juga yang berpandangan lain. 

Mengingat ada banyak pendapat tentang faktor penyebab perubahan sosial, berikut rangkuman faktor penyebabnya. 

Terjadinya perubahan sosial tidak lahir dan muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya perubahan. Diantaranya dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut. 

1. Perubahan Kondisi Geografis 

Dikatakan terjadi perubahan sosial yang diakibatkan oleh kondisi geografis apabila mengalami perubahan pola hidup masyarakat yang disebabkan oleh kondisi geografis. Kita tahu bahwasanya secara geografis Indonesia itu berbeda-beda. 

Tentu saja kondisi di perkotaan dengan kondisi pedesaan saja sudah sangat berbeda. Belum lagi kondisi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dengan masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan aktif. 

Contoh terjadinya perubahan sosial akibat kondisi geografis adalah kasus alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri, tentu akan mengubah kehidupan sosial masyarakat setempat secara besar-besaran.

2. Faktor Biologis 

Sudah rahasia umum jika mayoritas masyarakat Indonesia adalah keluarga menengah ke bawah. Lebih banyak orang yang tergolong miskin daripada yang mapan. Dari segi biologis disini mengaitkan masalah kesadaran terhadap kebutuhan gizi makanan bagi masyarakat.

Hanya berawal dari kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan gizi setiap makanan yang dikonsumsi mampu mempengaruhi seseorang memiliki kemampuan berfikir cerdas. Dimana kecerdasan inilah yang diharapkan mampu melahirkan inovasi di kalangan masyarakat.

Sayangnya, kesadaran akan faktor biologis ini kurang dipahami dengan baik oleh masyarakat. 

3. Kebudayaan 

Masalah budaya juga menjadi salah satu faktor penyebab perubahan sosial. Terjadinya perubahan sosial karena pengaruh kebudayaan sah-sah saja, asal tidak bertentangan dengan tradisi. 

Sementara ketika kita berbicara kebudayaan, Indonesia salah satu negara yang memiliki keragaman kultural yang luar biasa. Menariknya setiap daerah memiliki budaya khasnya sendiri-sendiri. Maka tidak heran jika setiap daerah pun memiliki perubahan sosial yang berbeda-beda pula. 

Promo Buku

4. Sifat Anomie Manusia 

Perubahan sosial bisa saja terjadi karena sifat anomie manusia. Dimana manusia memiliki keinginan untuk bergerak dan melakukan sesuatu secara bebas. Tanpa ada ikatan, aturan dari pihak manapun.

5. Ketidakpuasan Masyarakat 

Faktor penyebab perubahan sosial yang lain bisa jadi karena terjadi ketidakpuasan yang dirasakan oleh masyarakat. Dimana masyarakat menginginkan situasi dan kondisi yang berbeda dari apa yang sudah terjadi. 

Baca Juga: 11 Contoh Perubahan Sosial Budaya: Pengertian & Penyebab

Dampak Positif Perubahan Sosial

Setelah mengetahui faktor penyebab perubahan sosial di atas, setidaknya ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Tapi tahukah kamu, jika dampak terjadinya perubahan sosial tidak selamanya buruk loh.

Ada dampak positif yang ditimbulkan akibat terjadinya perubahan sosial.Apa sajakah itu? Langsung saja kita simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Perkembangan teknologi yang pesat

Dampak positif akibat terjadinya perubahan sosial adalah kemajuan terhadap teknologi. Jika tidak ada perubahan sosial, bisa kita bayangkan kehidupan kita saat ini masih seperti 30 tahun yang lalu. Dimana susah sekali akses internet dan tidak berkenalan dengan berbagai macam teknologi. 

Tentu saja pesatnya teknologi yang terjadi saat ini menawarkan kemudahan dan peluang bagi para pengguna. Mulai dari pekerjaan rumah hingga pekerjaan kantor semua sudah dibantu dengan teknologi super canggih.

Bahkan, masalah sederhana seperti masak memasak pun sekarang sudah banyak teknologi canggih. Misalnya blender, kulkas, oven dan masih banyak lagi. 

2. Industrialisasi cepat

Selain masalah teknologi, ada keuntungan lain yang secara tidak sadar mempengaruhi perubahan sosial. Yap, beberapa tahun belakangan banyak sekali industrialisasi bermunculan. Berbeda 30 tahun yang lalu, hanya beberapa industri atau pabrik yang ada di Indonesia. Namun sekarang? Hampir setiap regional daerah memiliki industrialisasi. 

Setidaknya kehadiran dari industrialisasi tersebut juga memberikan keuntungan bagi masyarakat. Setidaknya masyarakat bisa bekerja di perusahaan tersebut. Dengan kata lain, kehadiran industrialisasi mengurangi angka pengangguran sekaligus membantu pemerintah dalam mensejahterakan rakyat. 

3. Demokrasi dan partisipasi aktif dalam politik

Dampak positif terjadinya perubahan sosial yang lain adalah memberikan perubahan dalam aspirasi masyarakat dalam mengutarakan pendapat terhadap politik. Setidaknya sedikit ada demokrasi dan partisipasi aktif dalam politik. Setidaknya tidak kaku saat pemerintahan Soeharto. 

4. Mobilitas menjadi lebih mudah

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, berkat perkembangan teknologi, semakin banyak sarana-prasarana yang memudahkan akses. Setidaknya dari kemutakhiran teknologi yang ada, memudahkan mobilitas lebih praktis, efektif, efisien dan cepat. 

Contoh, kita ingin masak cukup menghidupkan kompor gas. Dulu kita harus mencari kayu bakar terlebih dahulu sebelum memasak. Sekarang? Hanya sedikit orang yang masih menggunakan kayu bakar. 

5. Kesetaraan Gender

Seiring kemajuan teknologi, sejalan dengan kesadaran masyarakat terhadap wawasan baru dan ilmu-ilmu baru. Salah satunya pandangan terhadap peran antara perempuan dan laki-laki yang dulu menjadi pembeda dasar, sehingga perempuan memiliki batasan-batasan dalam menjalankan kegiatan. 

Sekarang, berkat pengetahuan, masyarakat pun memiliki pandangan baru tentang kesetaraan gender. Maka tidak heran jika sekarang tidak hanya laki-laki saja yang bekerja, tetapi perempuan juga memiliki hak untuk bekerja jika itu kemauannya. 

6. Tenaga kerja profesional semakin banyak

Kita tahu bahwasanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sudah sangat bagus. Hal ini dapat dilihat dari kesadaran masyarakat menyekolahkan anak-anak mereka hingga perguruan tinggi, meski dari segi ekonomi mereka sangat kesulitan. Namun mereka tetap berjuang menyekolahkan mereka sampai jenjang yang terbaik. 

Sehingga banyak orang-orang yang ahli, professional dan berpendidikan. Terlalu banyak lulusan dari perguruan tinggi, angka pengangguran untuk lulusan tenaga terdidik pun juga mengikuti. 

7. Munculnya banyak lapangan kerja baru

Memang banyak pengangguran terdidik. Ternyata terjadinya pengangguran tidak melulu karena tidak ada peluang lapangan kerja. Tetapi karena dorongan atau kemauan pelamar yang tidak menginginkan pekerjaan yang tersedia. 

Padahal, jika tidak ideologis bekerja di ini dan itu ada banyak lapangan kerja yang bisa kita jajal. Misalnya lapangan kerja sebagai content writer, SEO, marketing online, dan masih banyak pilihan karir yang bisa kita coba dan pelajari. 

Itulah beberapa dampak positif  terjadinya perubahan sosial. Agar lebih lengkap, kita simak dampak negatif dari perubahan sosial di bawah.

Baca Juga:

Dampak Negatif Perubahan Sosial

Ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari perubahan sosial. Diantaranya sebagai berikut. 

1. Budaya konsumtif (e-commerce)

Semenjak hadirnya teknologi dan pengetahuan dasar masyarakat dalam menggunakan teknologi yang ada. Ternyata memberikan budaya baru dalam hal berbelanja. Akibat kemudahan berbelanja secara online, entah sadar atau tidak disadari semakin banyak masyarakat yang konsumtif terhadap produk tertentu.

2. Kesenjangan sosial akan semakin terlihat

Lagi-lagi masih ada kaitannya dengan kemajuan teknologi. Saat berbicara media sosial, pasti ada banyak platform yang sering digunakan untuk hiburan. Dimana platform media sosial tersebut memberikan kemudahan akses terhadap masyarakat melihat hidup orang lain. 

Berkat kebebasan akses inilah yang semakin memperlihatkan kesenjangan sosial yang terjadi. Setidaknya kita jadi tahu orang-orang tajir melintir, kekayaannya tidak akan habis sampai 7 turunan.

3. Penyimpangan sosial akibat internet

Penyimpangan sosial berkat kemutakhiran teknologi. Misalnya, penyimpangan sosial karena pencurian, klitih, pelecehan seksual, narkoba hingga bunuh diri. Rata-rata dari kasus-kasus tersebut dilatarbelakangi akibat penggunaan teknologi seperti smartphone yang tidak tepat. 

Berbicara tentang penyimpangan sosial memang beragam. Tidak melulu karena akses internet saja. Umumnya juga ada faktor lain seperti kurang perhatiannya orang tua. Bisa karena orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan, sibuk dengan ponsel mereka atau memang karena tuntutan orangtua yang berlebihan kepada anak-anak mereka. 

4. Sopan dan santun semakin turun

Sudah menjadi keprihatinan bersama tentang sopan santun. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal sederhana yang terjadi dalam hidup kita. Dua puluh tahun yang lalu, saya selalu diajarkan sopan santun dari orangtua, kakak dan lingkungan tempat tinggal saya. Setiap kali ada orang duduk, kita selalu mengucapkan “nderek langkung” sambil menundukan sedikit badan dan kepala. 

Sekarang? 1:10 generasi millennial dan generasi Z yang melakukannya. Nyaris saya tidak pernah menemukan lagi. Dari sini setidaknya kita bisa melihat bahwa sopan santun semakin turun.

5. Tidak ada batas negara dengan adanya internet (cinta tanah air jadi turun)

Tidak adanya batas negara yang dimaksudkan adalah seseorang bisa tau dan bahkan bisa mencampuri negara lain dengan adanya sosial media. Bahkan, kadang sebuah paham bisa masuk dan mempengaruhi budaya dan pola pikir dari masyarakat di dalamnya.

Dengan adanya ini, perubahan sosial yang ada di dalam sebuah negara dapat bercampur dengan budaya lain yang bahkan terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai dari negara kita sendiri.

Dilain sisi, selain masalah budaya, masalah lain yang bisa masuk juga adalah perdagangan internasional yang mulai bebas dan tanpa batas dengan perdagangan bebas, contoh MEA di Asia Tenggara.

6. Lupa budaya bangsa sendiri

Dampak negatif perubahan sosial akibat teknologi, gaya hidup dan cara pandang yang salah akibat penggunaan teknologi yang tanpa pengawasan yang benar dapat menimbulkan lunturnya nasionalisme. Salah satu bentuknya adalah lupa akan bangsanya sendiri. Lupa siapa kita. 

Saya yakin, banyak dari kita yang tidak tahu sejarah, asal usul leluhur kita dan sejarah kenapa harus ada Pancasila. 

Kita harusnya malu, karena kita masih lebih dominan memiliki mental miskin daripada memiliki mental orang kaya.Jika ada kalimat yang menohok, itu bukan nyinyir, tetapi sebagai bentuk sentilan, agar kita merenung dan berharap kita bisa mengubah dari diri kita sendiri.

Misalnya dengan mengubah cara pandang kita dan mengubah sikap kita. Semoga sedikit ulasan di atas ada manfaatnya. (Irukawa Elisa).

Tinggalkan komentar