Kesenjangan Sosial: Pengertian, Faktor Penyebab dan Contoh

Pengertian kesenjangan sosial sebagai bentuk ketimpangan ekonomi antara miskin dan kaya. Baca ulasan faktor penyebab dan contoh di masyarakat khususnya di Indonesia. Harapannya, jangan sampai ada kesenjangan sosial yang terjadi sebab semakin jauh kesenjangan sangat bahaya bagi keseimbangan masyarakat.

Pengertian kesenjangan sosial beserta dengan dampak-dampak yang muncul akibat kesenjangan sosial di Indonesia tampaknya tidak sekedar bisik-bisik saja. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 yang di update pada September, setidaknya ada 27,55 juta jiwa penduduk miskin. Dimana tahun 2020 angka kemiskinan mengalami peningkatan.

Kesenjangan sosial memang bukan sesuatu hal yang mudah ditemukan jalan keluarnya. Pemerintah selalu mengupayakan, tetapi hasilnya tetap sama saja. Salah satu solusi mengurangi kesenjangan sosial adalah kesadaran kolektif para pejabat. Agar tidak fokus makan uang rakyat, tetapi fokus membangun perekonomian rakyat. 

Nah pada kesempatan kali ini kita tidak akan mengulas masalah peran pejabat dan solusi dari kesenjangan sosial. Tetapi akan mengintip pengertian kesenjangan sosial, penyebab kesenjangan sosial, dampak, hubungan dan bentuk dari kesenjangan sosial itu sendiri. Berikut adalah ulasannya.

Apa itu Kesenjangan Sosial?

Pengertian kesenjangan sosial menurut ahli dan lembaga memiliki pandangan yang berbeda-beda. seperti apa sih pendapat mereka? Langsung kita simak pendapat mereka seperti apa. 

Affiliate Buku

1. Robert Chambers 

Menurut Robert Chambers, pengertian kesenjangan sosial adalah gejala munculnya perbedaan hasil pendapatan atau keuangan di dalam lapisan masyarakat. 

2. Baldwin 

Menurut Baldwin mengartikan pengertian kesenjangan sosial sebagai bentuk ketimpangan distribusi pendapatan ekonomi seseorang (yang kaya) dengan orang miskin yang cukup jauh. 

3. Jhingan 

Sementara menurut Jhingan terjadinya ketimpangan atau kesenjangan sosial ini tidak sekedar masalah kelemahan distribusi pendapatan, tetapi juga dampak dari lemahnya dampak sebar di beberapa negara berkembangan. 

4. Sjafrizal 

Selain pengertian kesenjangan sosial, ada istilah disparitas daerah. Sjafrizal mengartikan disparitas atau kesenjangan sosial di suatu daerah karena disebabkan oleh perbedaan kandungan sumber daya alam yang terbatas atau memang belum dioptimalkan secara maksimal.

Bagi daerah yang mampu memanfaatkan sumber daya alam akan menjadi daerah maju, berlaku sebaliknya.

5. KBBI 

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan bahwa pengertian kesenjangan sosial sebagai perbedaan, jurang pemisah dan ketidakseimbangan di dalam lapisan atau tatanan masyarakat.

Dari beberapa pendapat ahli di atas, maka kesenjangan sosial dapat disimpulkan terjadinya ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat. Terutama ketidakseimbangan dalam hal kemapanan atau pendapatan. Terjadinya ketidakseimbangan inilah yang dapat menimbulkan sebuah perbedaan yang cukup drasti antar lapisan masyarakat. 

Oh iya, ternyata kesenjangan sosial tidak selalu tercermin dalam wujud ketidakseimbangan secara finansial atau pendapatan saja loh. Termasuk juga ketidakseimbangan terhadap barang, kesempatan dan hukuman yang diperoleh oleh seseorang.

Faktor Penyebab Kesenjangan Sosial

Saat membicarakan faktor penyebab kesenjangan sosial, memang ada banyak sekali faktor. Ada 5 faktor penyebab kesenjangan sosial, antara lain perbedaan sumber daya alam, kebijakan pemerintah, pengaruh globalisasi, demograf serta kondisi dan letak geografis.

1. Perbedaan Sumber Daya Alam 

Masalah sumber daya alam menjadi salah satu faktor utama di Negara atau wilayah tertentu mengalami kesenjangan sosial. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, bahwasanya sumber daya alam menjadi penentu utama terjadinya kesenjangan sosial. 

Sebut saja di kota A memiliki potensi dan sumber daya alam yang luar biasa. Kemudian sumber daya alam tersebut dikelola, dan dimanfaatkan secara bijak dan tepat. Maka masyarakat sekitar pun akan merasakan manfaatnya.

Setidaknya dari segi perekonomian menjadi lebih baik. Distribusi perekonomian juga berjalan. Jika terjadi seperti ini, maka kota A bisa menjadi kota yang maju. Secara pendapatan ekonomi pun mengalami perputaran. 

Sebaliknya, jika kota B secara sumber daya alam SEBENARNYA sangat potensial. Namun karena kurangnya kreativitas dan inisiatif. Maka kota tersebut akan menjadi daerah yang mengalami disparitas daerah. Banyak masyarakat yang miskin, dan roda perekonomian pun terbilang lambat bahkan jalan ditempat. 

2. Kebijakan Pemerintah 

Ternyata masalah kebijakan pemerintah juga menjadi faktor utama terjadinya kesenjangan sosial loh. Maka tidak heran jika menjadi Kepala Negara itu harus berhati-hati. Jika salah melakukan analisis, maka rakyat yang mengalami dampak terburuknya. 

Contoh kasus terjadinya kesenjangan sosial yang dibuat pemerintah, adalah aturan pemberlakuan PPKM selama beberapa bulan akibat covid-19. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi macet total. Banyak pedagang yang harus gulung tikar, banyak karyawan yang dirumahkan dan di PHK. Maka secara otomatis, semakin banyak orang-orang miskin baru. 

Promo Buku

3. Pengaruh Globalisasi 

Kesenjangan sosial yang saat ini paling kita rasakan adalah kesenjangan sosial akibat pengaruh globalisasi. Teknologi berkembang cepat. Bahkan, metode jual beli yang dulu dilakukan secara offline (datang langsung ke toko) sekarang beralih serba online. 

Bagi yang gagap dan tidak dapat mengikuti tren, maka akan tergilas dan tertinggal. Bagi yang mampu mengimbangi globalisasi, mereka akan tetap bertahan dalam dunia bisnis mereka. Apalagi sekarang ada istilah content creator youtube, banyak Orang Kaya Baru (OKB) yang mendapatkan penghasilan dari youtube. 

Tidak perlu pergi kemana-mana hanya buat konten, bermain-main dan edit video, maka uang datang sendiri. Jumlahnya pun cukup fantastis bagi yang memiliki banyak pengikutnya. Maka tidak heran jika orang-orang yang tidak memiliki keterampilan, kreativitas akan tertinggal, semakin sulit mendapatkan uang. 

4. Demografis 

Faktor kesenjangan sosial demografis lebih menekankan pada kualitas masyarakat yang tinggal disuatu daerah. Sebut saja daerah A yang memiliki kesadaran akan pendidikan, kesadaran untuk kesehatan, dan kesadaran untuk membuka lapangan kerja (meski kecil), serta struktur kependudukan yang sudah memiliki wawasan maju. Maka lebih mudah membuka kesempatan baru. Sehingga mampu mendapatkan penghasilan lewat kapasitas dan ilmu mereka. 

Sementara daerah yang tidak memiliki kesempatan pada pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja akan mengalami kesulitan secara finansial. Secara sederhana, demografis yang dinamis mampu menekan terjadinya kesenjangan sosial, sementara demografis yang cenderung kolot sulit berkembang. 

5. Kondisi dan Letak Geografis

Faktor kesenjangan sosial yang paling umum dipengaruhi oleh kondisi dan letak geografis. Contohnya di pulau Jawa. Sebagai pulau terpadat dan didatangi dari berbagai pulau di Indonesia bahkan berbagai Negara. Maka dari segi pembangunan dan infrastruktur lebih memadai. Karena memang banyak stakeholder yang tinggal disitu dan memiliki kepentingan, dana dan tenaga banyak. 

Sementara di beberapa pulau lain, dari infrastruktur ala kadarnya. Karena memang dari segi sumber daya manusia, mobilitas dan kepentingannya pun juga berbeda. Sehingga ketika disandingkan dan dibandingkan, terjadi kesenjangan. 

Itulah beberapa faktor penyebab kesenjangan sosial. Ternyata setiap ada permasalahan, pasti ada faktor penyebab. Dimana faktor-faktor yang sudah ditemukan dapat kita meminimalisir agar tidak berdampak lebih luas.

Dampak Negatif Kesenjangan Sosial

Tuhan menciptakan bumi ini sedemikian rupa. Salah satunya masalah kesenjangan sosial ini. Ada dampak yang cukup mengusik akibat terjadinya kesenjangan sosial. Apa saja itu? Langsung saja kita inti di bawah ini. 

1. Pengangguran 

Dampak yang paling terlihat dan sering kali kita temukan adalah pengangguran. Ironisnya, angka pengangguran terbanyak adalah angka pengangguran terdidik. Ketika angka pengangguran semakin tinggi, akan mempengaruhi pendapatan negara yang terbilang rendah.

Ya iya dong ya. Jika banyak rakyat yang nganggur, gimana mau meningkatkan pendapatan Negara. Uang saja tidak ada, mau belanja pakai uang daun? Tentu saja ini juga tidak sekedar berdampak pada Negara. Tetapi juga berdampak pada penjual-penjual juga. 

Contoh yang paling kita rasakan saat ini adalah kasus covid-19 yang mampu meluluhlantakkan perekonomian. Ya, meskipun ada juga beberapa sektor perekonomian yang justru tumbuh eksis saat musim corona seperti sekarang ini. 

Baca artikel terkait: Pengertian Pengangguran dan jenisnya

2. Kemiskinan 

Semakin banyak orang yang menganggur, maka secara otomatis semakin banyak orang yang masuk ke golongan orang miskin. Jika ditelisik lebih dalam lagi, kemiskinan ini sangat mengerikan. Karena orang yang ada di garis kemiskinan akan rentan terhadap penyakit akibat malnutrisi, sakit dan seharusnya segera diobati di rumah sakit. Akibat tidak ada uang, pasrah menunggu waktu kembali Tuhan. 

Kasus-kasus seperti ini menurut saya paling mengerikan. Orang miskin tidak memiliki power apapun. Sementara kanan kiri kita banyak orang kaya. Makan enak sepuas mereka. Orang kaya memiliki akses lebih mudah, tidak seperti orang yang ada di garis bawah kemiskinan. 

3. Tingginya Kasus Kejahatan

Kesenjangan sosial akan berdampak pada tingginya kasus kejahatan. Akibat pengangguran dan kemiskinan, memicu stress dan depresi. Akibat depresi inilah melahirkan kasus-kasus kejahatan. Banyak orang yang rela melakukan pencurian, pemerkosaan, bahkan membunuh saudara kandung sendiri hingga kasus bunuh diri. 

Jika kasus-kasus kejahatan ini dibiarkan secara terus-menerus akan mempengaruhi kenyamanan masyarakat. Itu sebabnya kesenjangan sosial ini berusaha agar tidak berlarut-larut. 

4. Target Pasar Tidak Jelas 

Dampak kesenjangan sosial yang lain juga akan terjadi target pasar tidak jelas. Target pasar yang tidak jelas terjadi akibat target pasar tidak tepat. Terutama untuk pengusaha yang menargetkan masyarakat kelas bawah. Lah gimana masyarakat kelas bawah bisa membeli, jika mendapatkan uang saja susah. Maka pihak perusahaan pun akan terkena dampak. 

Misalnya hasil keuntungan tidak sesuai target. Jika target akan disasarkan ke kalangan menengah ke atas, tetapi mengalami dilema, karena umumnya kelas menengah atas lebih senang dengan produk-produk luar negeri dibandingkan produk buatan negaranya sendiri. Yah, meskipun tidak semua seperti itu.

5. Tenaga Kerja Berkompeten Terbatas

Kesenjangan sosial juga berdampak sulitnya menemukan tenaga kerja berkompeten. Menurut saya ini menarik. Pasalnya, banyak perusahaan yang ada di Indonesia yang mencari tenaga kerja. Sementara kita tahu bahwa banyak sekali angka pengangguran. 

Pihak perusahaan tentu saja tidak ingin ambil sembarang tenaga kerja yang menawarkan diri, jika tidak memiliki kompeten yang sesuai dengan perusahaannya. Mereka tetap idealis, mencari tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang mumpuni. 

Kompetensi yang dicari dari masing-masing perusahaan pun berbeda-beda. Ada yang fokus menekankan pada nilai akademik, lulusan dari perguruan tinggi tertentu, da nada juga yang fokus pada pengalaman dan prestasi yang sudah mereka dapatkan. 

Dari kalimat dampak kesenjangan sosial di atas, mungkin kamu menemukan dampak kesenjangan yang kamu temukan di daerah kamu? Saya yakin ada lebih banyak dampak yang tidak cukup untuk kita tuliskan.

Bentuk Bentuk Kesenjangan Sosial

Dilihat dari bentuknya, kesenjangan sosial memiliki empat bentuk yang akan kita ulas satu persatu di bawah ini. 

1. Desa Dan Kota

Kesenjangan sosial antara orang desa dengan orang kota tentu saja berbeda jauh. Tentu ada alasan kenapa terjadi kesenjangan sosial. Sebagai contoh masyarakat di desa, tidak banyak alternative pekerjaan menjanjikan yang bisa mereka lakukan. Salah satu pilihan mereka adalah menjadi petani. Padahal kita tahu hasil panen petani dihargai murah, padahal perawatannya mahal. 

Dari pihak pemerintah atau investor besar tidak tertarik menginvestasikan usaha mereka di kawasan pedesaan. Apalagi dipedesaan yang dari segi tipografinya kurang memadai. Banyak investor atau perusahaan yang tertarik di sektor industri. Dimana industry itu banyak ditemukan di perkotaan. Maka tidak heran jika orang yang tinggal di daerah perkotaan memiliki banyak alternative pekerjaan yang lebih menjanjikan secara finansial. 

2. Kualitas SDM

Bentuk kesenjangan sosial yang kedua adalah masalah kualitas SDM. Jika suatu daerah mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik, maka kualitas hidup dan perekonomian di daerah tersebut akan berjalan lancar. 

Berlaku sebaliknya, jika suatu daerah tidak mampu mengelola sumber daya manusia dengan baik. Maka daerah tersebut secara perekonomian akan jalan ditempat, semakin banyak orang miskin, banyak orang sakit dan segala problem penyerta lainnya. 

3. Antar Pulau

Bentuk-bentuk kesenjangan sosial yang terjadi antar pulau juga sudah disinggung sebelumnya. Kita melihat dari pertumbuhan pembangunan infrastruktur di pulau jawa, sangat pesat dan banyak Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimanfaatkan sedemikian rupa. 

Sementara, banyak pulau-pulau lain di Indonesia tidak mendapatkan perhatian secara optimal, seperti halnya di pulau jawa. Maka tidak heran jika banyak masyarakat merantau di pulau jawa dengan harapan bisa memperbaiki nasib keluarga mereka. 

4. Kekayaan/Ekonomi

Bentuk kesenjangan sosial kekayaan atau ekonomi lebih menekankan pada kesenjangan pendapatan dan jumlah kekayaan dari individu dengan individu yang lain. Sehingga terkesan memberikan tembok penghalang yang tinggi. Meskipun di mata Tuhan keduanya sama-sama mahluk ciptaannya. Tetapi di mata manusia, strata ekonomi tetap menjadi patokan untuk memberikan penghormatan. 

Sebenarnya bentuk-bentuk kesenjangan sosial tidak hanya ada empat yang sudah disebutkan di atas. Tetapi juga masih ada kesenjangan antar wilayah dan subwilayah, kesenjangan penyebaran aset swasta, kesenjangan ekonomi antar kelompok masyarakat dan masih banyak lainnya.

Hubungan Kesenjangan Sosial Dan Covid-19

Di sub bab terakhir akan mengulas kesenjangan sosial akibat covid-19. Semenjak jumlah kasus covid-19 naik tajam, dampak yang ditimbulkan tidak sekedar jumlah korban meninggal meningkat. Tetapi juga menambah daftar pengangguran dan daftar orang miskin di Indonesia. 

Tidak hanya itu saja, banyak masyarakat menengah ke bawah yang menjalankan usaha di dunia perdagangan juga mengalami kesulitan yang luar biasa. Sempat perekonomian terpuruk, meski saat ini bulan Oktober 2021 perekonomian perlahan mulai bangkit. 

Yang mengalami kesusahan tidak hanya pedagang, tetapi juga para pebisnis. Seperti hotel, tempat pariwisata dan mal-mal. Banyak dari pelaku bisnis yang harus banting setir dan mendadak menjadi miskin. Tentu ini bukan sekedar masalah tingginya jumlah penderita covid-19, tetapi lebih berpengaruh besar terhadap perekonomian. 

Meskipun, ada juga beberapa sektor industri yang justru naik daun eksis karena covid-19 ini. Sisi lain, justru banyak pelaku UKM yang jual dipinggir jalan saat malam hari. Semoga langkah mereka membuahkan hasil dan menjadi jembatan melahirkan entrepreneur yang lebih mandiri.

Diharapkan juga, kedepannya langkah ini pulalah yang mampu menguatkan perekonomian lokal. 

Ulasan tentang kesenjangan sosial ini semoga tidak hanya menjadi penghias konten di website. Tetapi juga bisa memberikan wawasan dan bahan perenungan untuk kita semua.

Baca Artikel terkait kesenjangan sosial

FAQ Mengenai Kesenjangan Sosial

Apa itu kesenjangan sosial?

Kesenjangan sosial dapat disimpulkan terjadinya ketidakseimbangan yang terjadi dalam masyarakat. Terutama ketidakseimbangan dalam hal kemapanan atau pendapatan.

Apa sajakah yang menyebabkan kesenjangan sosial?

Ada 5 faktor penyebab kesenjangan sosial, antara lain perbedaan sumber daya alam, kebijakan pemerintah, pengaruh globalisasi, demograf serta kondisi dan letak geografis. Penjelasan masing-masing ada dalam bahasan di artikel ini.

Mengapa globalisasi dapat menyebabkan kesenjangan sosial?

Bagi yang gagap dan tidak dapat mengikuti tren, maka akan tergilas dan tertinggal. Bagi yang mampu mengimbangi globalisasi, mereka akan tetap bertahan dalam dunia bisnis mereka.

Penulis: Irukawa Elisa

Tinggalkan komentar