Discovery learning atau model pembelajaran melalui penyingkapan (penemuan) adalah salah satu model pembelajaran yang tercantum dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016. Model pembelajaran discovery learning ini diterapkan dengan harapan dapat membentuk perilaku saintifik, sosial dan juga dapat mengembangkan rasa keingintahuan. Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Tapi, sebenarnya, apa sih model pembelajaran discovery learning ini? Nah, artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai pengertian discovery learning dan juga langkah-langkah atau tahapan dalam proses pembelajaran tersebut. Berikut ini ulasannya. Simak sampai akhir ya.
Daftar Isi
Apa itu Discovery Learning?
Ada banyak pendapat mengenai apa itu discovery learning. Para ahli mendefinisikan discovery learning dengan definisi yang berbeda namun hakikatnya sama. Langsung saja, Inilah beberapa pendapat para ahli mengenai apa itu discovery learning.
Kemendikbud
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (discovery learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery learning dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferensi.
Jerome Bruner
Menurut Jerome Bruner, discovery learning adalah model pembelajaran yang meminta siswa agar mampu mengorganisasi permasalahan yang didapatkan secara mandiri.
Richard
Model pembelajaran discovery learning menurut Richard adalah suatu cara mengajar yang melibatkan peserta didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar mandiri dengan cara menemukannya sendiri.
Bell
Bell berpendapat, discovery (penemuan) adalah belajar yang terjadi sebagai hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur, dan mentransformasi informasi sehingga dia menemukan informasi baru.
Arends
Arends mengemukakan, discovery learning merupakan model pembelajaran yang yang berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar secara aktif. Dalam proses pembelajaran ini, siswa didorong untuk aktif menemukan dan mengemukakan gagasannya terkait dengan topik yang dipelajari.
M. Hosnan
Hosnan berpendapat, discovery learning adalah model pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan cara menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, sehingga hasil yang didapatkan bisa bertahan lebih lama.
Rusman
Rusman mengungkap, discovery learning merupakan model pembelajaran yang membuat seorang individu atau kelompok bisa aktif menemukan pengetahuannya sendiri berdasarkan dengan pengalaman yang didapatkannya.
Dari berbagai pendapat tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa discovery learning adalah proses pembelajaran yang didesain untuk mendorong siswa berpikir kreatif menemukan pengetahuan melalui sejumlah pengalaman yang didapatkannya secara mandiri.
Rekomendasi Buku Psikologi
Buku Dasar-Dasar Psikologi | Buku Psikologi Komunikasi: Teori Dan Praktik | Buku Psikologi Pendidikan |
Tahapan Discovery Learning
1. Stimulation (stimulus)
Tahapan pertama dalam proses pembelajaran discovery learning adalah stimulation atau stimulus. Pada tahap ini, guru dapat memulai kegiatan proses belajar mengajar dengan mengajukan pertanyaan, memberikan anjuran kepada siswa untuk membaca buku dan aktivitas belajar lainya sebagai persiapan untuk pemecahan masalah.
2. Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah)
Tahapan kedua dalam discovery learning adalah problem statement atau identifikasi masalah. Artinya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan identifikasi terhadap masalah-masalah yang relevan dengan bahan pelajaran. Setelah itu, salah satu dari banyak pertanyaan masalah tersebut dipilih. Kemudian guru mendorong siswa untuk menemukan hipotesis atau jawaban sementara atas pertanyaan masalah yang telah dipilih.
3. Data collection (pengumpulan data)
Tahap ketiga ini, merupakan lanjutan dari tahap kedua. Jika rumusan masalah dan hipotesis sudah ada, maka guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi dan data di lapangan terkait pertanyaan masalah tersebut. pengumpulan data ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti studi literatur, observasi lapangan dan juga wawancara terhadap beberapa narasumber. informasi dan data yang dikumpulkan berguna untuk menguji atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
4. Data processing (pengolahan data)
Pada tahap keempat ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengolah data yang sudah ditemukan sendiri terkait permasalahan yang dihadapi. Setelah diolah, informasi dan data tersebut kemudian ditafsirkan.
5. Verification (pembuktian)
Tahap kelima dari discovery learning adalah verifikasi atau pembuktian. Sebelum dilakukan pembuktian, siswa didorong untuk melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap data dan informasi yang telah diolah dan ditafsirkan.
Setelah itu, data tersebut disandingkan dengan hipotesis yang telah ditetapkan. Jika terjadi kesamaan, berarti hipotesis atau jawaban sementara selaras dengan hasil olahan data.
6. Generalization (generalisasi)
Tahap terakhir atau tahap keenam adalah generalisasi atau menarik kesimpulan. Setelah selesai pencocokan antara hipotesis dengan hasil olahan data selesai, maka tugas siswa selanjutnya membuat kesimpulan.
Tentunya, dalam membuat kesimpulan, siswa mendapatkan bimbingan langsung dari guru.
Kesimpulan
Model pembelajaran discovery learning adalah salah satu model pembelajaran yang tercantum dalam Permendikbud No. 22 tahun 2016. Model pembelajaran ini mengajak siswa untuk aktif dalam menemukan pengetahuan secara mandiri melalui sejumlah penyelidikan dan penelitian.
Dalam discovery learning, ada setidaknya lima langkah atau tahapan yang harus dilalui. Lima tahapan tersebut di antaranya adalah stimulation (stimulus), problem statement (pernyataan atau identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan data), verification (pembuktian) dan terakhir generalization. Semua tahapan discovery learning tersebut harus dilalui dari awal sampai akhir agar proses pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Demikian pembahasan mengenai model pembelajaran discovery learning, mulai dari pengertian dan juga tahapan-tahapannya. Bagi kamu yang sedang membutuhkan buku-buku terkait metode pembelajaran, dapatkan hanya di Penerbit Deepublish.
Kamu akan mendapatkan buku-buku bertema pendidikan dengan kualitas terjamin. Dapatkan sekarang juga, jangan sampai kehabisan.
Rekomendasi Buku Pengantar Pendidikan
Buku Pengantar Pendidikan | Buku Pengantar Model Pembelajaran Pendidikan Kejuruan | Buku Pengantar Supervisi Pendidikan |
Artikel-artikel penting terkait pendidikan.
- Penerapan dan Contoh Model Pembelajaran Inkuiri
- Kelebihan Metode Diskusi dalam Pembelajaran
- Model Pembelajaran Kooperatif
Nama Penulis: Nur Rokhim