Di dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah kata imbuhan. Nama lain dari kata imbuhan adalah afiks. Beberapa jenis kata imbuhan adalah awalan, akhiran, dan sebagainya. Kata imbuhan bisa mengubah makna dari kata dasar.
Sebenarnya, kata dasar sendiri sudah memiliki makna. Tidak hanya makna, imbuhan juga bisa mengubah bentuknya. Jadi, pemberian imbuhan dapat mempengaruhi makna sebuah kalimat secara keseluruhan.
Sebelum menulis karya tulis atau karya sastra, kamu harus memahami imbuhan terlebih dahulu. Apa saja jenis dan fungsi dari kata imbuhan? Bagaimana penggunaannya dalam kalimat? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.
Daftar Isi
Pengertian Kata Imbuhan
Sebelum membahas jenis dan contoh kata imbuhan, kami akan membahas terlebih dahulu apa itu kata imbuhan? Kata imbuhan adalah kata yang ditambahkan ke kata dasar. Sehingga, terbentuk kata baru. Biasanya diletakkan di awal, tengah, akhir, atau gabungan ketiganya.
Contohnya, kata dasar “makan” jika diberi imbuhan -an di akhir, maka akan membentuk kata “makanan”. Pemberian imbuhan ini tidak hanya membentuk kata yang baru, melainkan juga mengubah maknanya secara keseluruhan. Makan adalah kata kerja, sedangkan makanan adalah kata benda. Makan dan makanan memiliki arti yang berbeda.
Memahami penggunaan kata imbuhan dapat membantu kita lebih mudah memahami makna dari kata-kata yang baru. Dengan memahami imbuhan, kamu bisa membentuk berbagai kata baru. Penggunaan imbuhan yang tepat juga membuat tulisan kita menjadi lebih menarik.
Jenis-Jenis Kata Imbuhan
Kata imbuhan terdiri atas beberapa jenis dengan makna yang berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis-jenis kata imbuhan.
1. Berdasarkan Frekuensi Pemakaiannya
Menurut frekuensi pemakaiannya, ada dua jenis kata imbuhan, yaitu:
- Imbuhan Produktif: Imbuhan yang frekuensi pemakaiannya tingg. Misalnya, per-, peng-, se-, ber-, meng-, dan sebagainya. Imbuhan ini sering digunakan. Sama seperti imbuhan lainnya, imbuhan ini bisa membentuk banyak kata yang baru. Imbuhan produktif sangat fleksibel sehingga bisa dipadukan dengan berbagai kata dasar.
- Imbuhan Tak Produktif: Imbuhan dengan frekuensi pemakaian yang rendah, seperti -er, -is, -wati, -em, -el, dan sebagainya. Dibandingkan dengan imbuhan produktif, imbuhan ini lebih terbatas dan tidak bisa dipadukan dengan sembarang kata dasar. Imbuhan ini hanya bisa dipadukan dengan kata dasar tertentu.
2. Berdasarkan Posisinya
Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan dapat dibedakan menurut posisinya. Menurut posisinya, jenis-jenis imbuhan meliputi:
- Sufiks (Akhiran): Imbuhan yang ditambahkan di akhir kata dasar, seperti -i, -nya, -kan, -i, dan -an. Imbuhan ini memiliki fungsi untuk mengubah kata dasar menjadi kata sifat, kata kerja, atau kata benda. Contohnya, timbangan dan makanan.
- Infiks (Sisipan): Imbuhan yang ditambahkan di tengah kata dasar, seperti -er-, -eh-, -el-, -em-, -in-. Fungsinya untuk menunjukkan proses atau perbuatan. Contohnya, telunjuk dan telapak.
- Konfiks (Gabungan): Imbuhan yang dapat ditambahkan baik di awal maupun di akhir kata dasar. Misalnya, per-an, ber-an, ke-an, di-i, di-kan, me-kan, memper-kan, memper-i, ke-an, dan peng-an. Contoh katanya adalah seandainya dan menuliskan.
- Prefiks (Awalan): Imbuhan yang ditambahkan di awal kata dasar. Contohnya, memper-, meng-, peng-, per-, ter-, ber-, dan ke-. Fungsinya adalah untuk menunjukkan keadaan, arah, tindakan, dan sebagainya. Contoh katanya adalah pengerat dan berjalan.
3. Imbuhan untuk Serapan Bahasa Asing
Imbuhan bisa diserap dari bahasa asing. Berikut ini adalah beberapa jenis imbuhan menurut bahasanya.
- Imbuhan Bahasa Inggris: Imbuhan yang membentuk kata sifat. Misalnya, -al, -if, -en, -is, dan -an. Contoh katanya adalah egois.
- Imbuhan Bahasa Arab: Imbuhan yang membentuk kata sifat. Misalnya, -i dan -ah. Imbuhan Bahasa Arab sering dipakai untuk menciptakan kata yang baru. Contoh katanya adalah alamiah.
- Imbuhan Bahasa Sansekerta: Imbuhan yang membentuk kata benda. Misalnya, -i -wati, -wan, dan -man. Imbuhan Bahasa Sansekerta bisa ditambahkan pada awal atau di akhir kata dasar. Contoh beberapa katanya adalah wartawan, olahragawan, seniman, dan karyawati.
Baca Juga: Contoh Kata KPTS Luluh dan Tidak Luluh Setelah
Fungsi Kata Imbuhan
Berikut ini adalah fungsi dari kata imbuhan.
1. Membentuk Kata Keterangan
Kata keterangan adalah kata yang memberikan keterangan, seperti kata kerja, kata sifat dan masih banyak lagi. Salah satu fungsi kata imbuhan, yaitu membentuk kata keterangan. Dengan menambahkan imbuhan pada kata dasar, kamu bisa membentuk kata keterangan yang spesifik dan bervariasi.
Kata keterangan memberikan informasi atau keterangan tentang waktu, tempat, alat, cara, tingkat, dan sebab-akibat dalam kalimat. Kata ini memberikan keterangan terhadap kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya. Dengan menambahkan kata keterangan, kalimat akan semakin jelas.
Untuk membentuk kata keterangan, biasanya kata dasar ditambahkan imbuhan, seperti di, se-nya, -nya, -an. Contohnya, sepertinya, perlahan-lahan, dan seandainya. Contoh penggunaan kata keterangan yaitu:
- Surya mendapat peringkat pertama di kelas.
- Kurnia menjual makanan ringan di kantin sekolah kemarin.
- Seandainya anaknya kecelakaan, ibu Hasan akan merasa sedih.
2. Membentuk Kata Sifat
Kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menerangkan ciri-ciri, benda, hewan sehingga dapat mengetahui perbedaanya dengan yang lainnya. Pemberian kata imbuhan juga dapat membentuk kata sifat. Kata sifat dapat membuat kalimat menjadi lebih mudah dipahami.
Pembentukan kata sifat umumnya memerlukan imbuhan, seperti -wi, -i, -iah, -er, -is, -ik, -al, dan ter-. Contohnya, manusiawi, duniawi, personal, dan ternama.
Beberapa contoh pemakaian kata sifat dalam kalimat, yaitu:
- Yohan adalah orang yang tidak egois.
- Lia merupakan siswa terajin di kelasnya.
- Minah adalah guru tercantik di sekolahnya.
3. Membentuk Kata Kerja
Kata kerja adalah tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh seseorang. Kata kerja memiliki peran sebagai predikat. Sebagai predikat, kata kerja menjelaskan sesuatu yang dikerjakan oleh subjek.
Untuk membentuk kata kerja, imbuhan perlu diberi imbuhan, seperti mem-, ber-, ter-, per-, me-, di-, -kan, di-i, dan ter-kan. Contohnya, menyanyi, bertamasya, dan bersuara. Contoh kalimatnya adalah:
- Ibu memasak mie ayam di dapur.
- Saki membawakan jeruk untuk ayahnya di rumah.
- Bu Mitha berlibur bersama keluarganya.
4. Membentuk Kata Bilangan
Kata bilangan adalah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah, urutan, dan bagian. Kata bilangan biasanya menggunakan satuan jumlah atau angka. Imbuhan untuk membentuk kata bilangan, yaitu se-, ber-, ke-, dan sebagainya. Contoh, kedua, bertiga, sekali, dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh pemakaian kata bilangan dalam kalimat.
- Peserta ketiga lomba tari itu memberikan pertunjukan yang menarik.
- Adik pertama saya akan masuk SD tahun ini.
- Anak kedua Pak Rudi memiliki hobi memancing.
5. Membentuk Kata Benda
Kata benda adalah kata yang sering digunakan untuk menggambarkan nama benda, orang, atau tempat. Kata benda bisa dibentuk dengan kata imbuhan. Kata benda bisa diberi peran sebagai subjek, objek, atau pelengkap dan diikuti dengan kata sifat, namun tidak bisa diikuti dengan kata tidak.
Untuk membentuk kata benda, kata dasar harus diberi imbuhan, seperti pe-, pen-, per-, ke-, -wan, -isme, -tas, -sasi, pe-an, per-an, pen-an, dan ke-an. Contohnya, perkantoran, pembaca, dan penulis. Beberapa contoh pemakaian kata benda dalam kalimat, yaitu:
- Minuman itu enak diminum pada siang hari.
- Aiki terkenal sebagai penari yang bertalenta.
- Sebelum membuka usaha, seseorang harus memiliki perencanaan yang matang.
20 Contoh Kata Imbuhan
Berikut ini adalah dua puluh contoh kata imbuhan beserta maknanya.
- Berjalan (ber- + jalan): Melangkahkan kaki bergerak maju dari satu tempat ke tempat lain.
- Terlihat (ter- + lihat): Dapat dilihat, kelihatan, tampak.
- Makanan (makan + -an): Segala sesuatu yang dapat dimakan.
- Bersamaan (ber- + sama + -an): Berbarengan atau bertepatan.
- Berubah (ber- + ubah): Berbeda dari yang semula.
- Memikirkan (me- + pikir + -an): Mencari upaya untuk menyelesaikan sesuatu dengan memakai akal budi.
- Penyelidik (pe- + selidik): Orang yang menyelidiki sesuatu.
- Memahami (me- + paham + -i): Mengerti benar.
- Ter (ter- + gambar): Terlukis.
- Mengenali (meng- + kenal + -i): Mengetahui tanda-tanda atau ciri-cirinya.
- Mewarnai (me- + warna + -i): Memberi warna, mengecat, dan sebagainya.
- Mengajar (meng- + ajar): Memberi pelajaran.
- Menghormati (meng- + hormat + -i): Menaruh hormat kepada; menghargai.
- Penulis (pe- + tulis): Orang yang menulis atau pengarang.
- Perumahan (pe- + rumah + -an): Kumpulan beberapa rumah.
- Penonton (pe- + tonton): Orang yang menonton pertunjukan.
- Tarian (tari + -an): Jenis tari atau gaya tari.
- Tayangan (tayang + -an): Sesuatu yang ditayangkan (dipertunjukkan).
- Terkejut (ter- + kejut): Terperanjat atau kaget.
- Memindahkan (me- + pindah + -kan): Menempatkan ke tempat lain.
Kesimpulan
Demikian penjelasan tentang pengertian, fungsi, jenis, dan contoh kata imbuhan. Dalam Bahasa Indonesia, imbuhan perlu dipelajari dengan baik. Agar lebih paham kamu juga bisa membeli Buku Bahasa Indonesia di Deepublish Store dengan harga yang cukup terjangkau dan banyak promo yang menunggu!
Sumber:
Liputan 6. https://www.liputan6.com/hot/read/5471795/mengenal-kata-imbuhan-berikut-fungsi-jenis-dan-contohnya diakses pada 8 November 2024
Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/kata-imbuhan/ diakses pada 8 November 2024