Paid Promote Adalah: Pengertian, Manfaat dan Contoh

Dalam dunia bisnis, terutama yang sudah mulai terjun ke dunia digital tentu saja mengenal istilah paid promote (PP). Dalam artikel ini, Kami akan membahas mengenai contoh paid promote yang baik dan juga bagaimana melakukan best practice untuk PP ini.

Paid promote saat ini merupakan salah satu pilihan yang tepat untuk membuat sebuah bisnis bisa sukses dan memiliki penjualan yang melesat.

Akan tetapi, masih banyak juga yang belum mengetahui apa itu paid promote, sehingga tidak memahami juga manfaat dan juga keuntungan dari melakukan paid promote. Lalu, apa sebenarnya paid promote itu?

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu paid promote, apa saja yang harus diperhatikan saat melakukan paid promote, dan apa saja perbedaan paid promote dengan endorse lengkap dengan contoh materinya, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Paid Promote

Apa itu paid promote? Paid promote adalah iklan berbayar yang dilakukan oleh pengguna jasa kepada pemilik jasa dalam rangka melakukan promosi terhadap suatu produk. Jasa paid promote ini biasanya memiliki ketentuan tarif tertentu yang harus dibayarkan dan juga berbeda-beda tergantung pemilik jasa tersebut.

Affiliate Buku

Paid promote ini bisa mulai dari puluhan ribu, jutaan, bahkan hingga puluhan dan ratusan juta. Paid promote umumnya dilakukan melalui berbagai platform media sosial, misalnya Instagram, TikTok, YouTube, dan berbagai situs media sosial lainnya.

Untuk menjalankan paid promote ini, tak semua orang bisa menjadi pemilik jasa paid promote. Hal ini karena orang yang memiliki jasa paid promote harus mampu mempromosikan suatu produk dengan baik dan juga efektif, caranya adalah dengan memiliki jumlah pengikut yang banyak.

Manfaat Paid Promote

Melakukan paid promote tentu memiliki manfaat, terutama bagi bisnis yang sedang kamu jalankan. Berikut adalah beberapa manfaat dari melakukan paid promote:

1. Meningkatkan Engagement Rate

Menggunakan jasa paid promote ini bisa membantu bisnis dalam peningkatan engagement di media sosial. Hal ini karena media sosial bisnis mendapat bantuan dari key opinion leader yang pengaruh terhadap interaksi media sosialnya cukup tinggi.

2. Meningkatkan Brand Awareness

Meningkatkan brand awareness. Melakukan paid promote tentu dapat meningkatkan brand awareness dalam bisnis atau usaha karena konten yang disajikan secara menarik akan mudah diingat dan menarik perhatian para audiens sehingga bisnis dapat dikenal dengan lebih cepat.

3. Menghemat Budget Pemasaran

Menghemat budget pemasaran. Promosi melalui paid promote dinilai lebih terjangkau dari pada promosi dengan metode lain, sehingga dapat mengurangi pengeluaran.

4. Target Audiens

Membantu menyampaikan pesan ke target audiens. Melakukan paid promote bisa membantu pebisnis dapat menyampaikan pesan ke target audiensnya dengan tepat. Tetapi harus memastikan target audiens sesuai dengan tujuan produk dan harus menjalin hubungan baik dengan target audiens.

Reseller Buku

Baca juga: 9 Manfaat Instagram untuk Bisnis, Rugi Jika Tidak Punya!

Hal yang Diperhatikan Saat Paid Promote

Meski keberhasilannya tinggi, tetapi untuk mencapai keberhasilan tersebut harus memperhatikan beberapa aspek dalam melakukan paid promote. Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan paid promote.

1. Jumlah Followers

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah banyaknya followers. Jumlah followers yang semakin tinggi memperbesar peluang bisnis dapat dikenal lebih banyak orang, sehingga kemungkinan penjualan produk juga lebih tinggi dan lebih dikenal. Namun, pastikan akun yang melayani jasa paid promote tersebut memiliki followers asli atau real account dan bukan bot.

Hal ini karena saat ini banyak akun yang merupakan fake account dan hanya sebatas aun bot belaka, artinya engagement-nya tidak bagus dan tidak memiliki pengikut asli, sehingga akan merugikan promosi bisnis.

Kamu bisa memastikan ini dari interaksi kontennya. Misalnya membandingkan jumlah followers dengan jumlah like dan bagaimana komentarnya. Perhatikan juga berapa besar atau jumlah followers karena setiap segmen pasti memiliki keuntungan masing-masing tergantung targetnya.

2. Engagement Rate

Engagement rate merupakan sebuah metrik standar yang digunakan dalam pemasaran media sosia untuk mengukur suatu performa konten yang biasanya digunakan di media sosial Instagram. Engagement rate ini bisa dicek melalui phlanx.com atau analisa.io.

3. Platform Media Sosial

Selain itu, sesuaikan siapa target pasar atau bisnis kamu dengan media sosial yang sesuai. Misalnya apakah bisnis lebih cocok ke market Instagram, TikTok, Twitter, Facebook, YouTube, atau media sosia lainnya. 

Hal ini kaitannya dengan target pasar, jenis bisnis, usia, dan analisis tren yang ada karena tak bisa dipungkiri, setiap platform memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Promo Buku

4. Sesuaikan Budget

Kamu juga harus menyesuaikan berapa budget yang dimiliki dengan biaya paid promote yang dipilih. Biasanya, merk ternama tentu akan lebih memiliki dana yang besar sehingga masalah paid promote bukan jadi masalah. Namun jika sedang merintis, perhatikan budget yang kamu keluarkan agar saling menutupi satu sama lain.

Baca juga: 7 Contoh dan Cara Menangani Komplain Pelanggan yang Baik

Perbedaan Paid Promote dan Endorse

Dari penjelasan diatas, pasti banyak yang masih berpikir bahwa paid promote dan endorse adalah strategi yang sama. Padahal keduanya sangatlah berbeda. Pada paid promote, materi paid promote sudah disediakan oleh brand, sementara endorse biasanya tidak disediakan materi oleh brand sehingga influencer harus membuat kontens sendiri.

Selain itu, perbedaan juga ada pada harga jasanya. Biaya jasa paid promote biasanya sudah disepakati kedua belah pihak, sehingga brand tidak perlu mengirim barang atau produk yang diiklankan. Sementara pada endorsement, pemilik brand harus mengirimkan produk untuk diulas dan tujuannya mendapat ulasan positif.

Contoh Materi Paid Promote

Untuk dapat sukses dalam strategi paid promote, simal beberapa contoh materi di bawah ini.

1. Image Promotor Baik dan Brand Awareness

Promotor yang dipilih akan membangun brand awareness di mata masyarakat, sehingga harus bijak memilih influencer dan akun yang akan diajak bekerja sama. Biasanya dengan memilih influencer yang vira tanpa melihat background-nya. Tapi pertimbangkan juga apakah citra influencer yang viral tersebut baik atau buruk.

2. Mengikuti Trend

Dalam membuat materi, kamu harus menyesuaikan dan mengikuti trend yang berlaku. Misalnya saat ini materi paid promote dikemas dengan unsur pemandangan, maka juga harus belajar mencari dan menemukan objek tersebut karena followers akan merasa lebih relate.

3. Konten yang Soft Selling

Selain mengikuti trend yang berlaku, paid promote juga harus dijual dengan kualitas yang baik, baik mulai dari tulisan, font, warna, gambar, dan lain sebagainya. Jika visual paid promote bagus, maka pengikut juga akan menarik dan penasaran, kemudian membuka media sosial kita.

4. Poin Kerja Sama yang Jelas

Pastikan memiliki poin kerja sama yang jelas karena berkaitan dengan rate card atau pricelist dari promotor tersebut, sesuaikan dengan durasi tayangnya berapa lama, kapan jam tayangnya, perlukah melihat insight, seperti apa brief-nya, dan lain sebagainya.

5. Sesuai Niche

Terakhir, sesuaikan promotor yang melakukan paid promote dengan niche. Misalnya kosmetik akan lebih sesuai dengan promotor yang muda, cantik, dan terbiasa membagikan kegiatan perawatan kulitnya, dan lain sebagainya. Biasanya, followers mereka mengikuti mereka dengan tujuan tersebut sehingga targetnya tepat.

Bagi yang mau buka usaha, lebih baik Kamu menyiapkan strategi ini dengan baik, sebab daripada hanya iklan, paid promote ini bisa menjadi pilihan jika belum memahami iklan lebih mendalam. (Cynthia Paramitha).

MAU EBOOK BISNIS GRATIS? Ini ada 3 ebook untuk bisnis dan mengembangkan gratis untukmu tanpa syarat: Kumpulan Ebook Bisnis.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar