Agar dapat menulis dengan baik, kamu perlu memahami penyusunan kalimat. Dalam penyusunan kalimat, terdapat istilah klausa. Sama seperti kata, frasa, dan kalimat, klausa merupakan salah satu elemen dalam tatanan bahasa dan merupakan salah satu bagian dari kalimat.
Lantas, apa yang dimaksud dengan klausa dan bagaimana ciri-cirinya? Simak artikel berikut untuk mendapatkan jawabannya.
Daftar Isi
Pengertian Klausa
Klausa adalah gabungan antara dua kata atau lebih yang memiliki subjek dan predikat serta dilengkapi dengan objek, pelengkap, dan keterangan. Meskipun tampak mirip seperti kalimat, sebenarnya kedua istilah ini berbeda.
Berbeda dengan kalimat, klausa tidak dilengkapi dengan tata baca dan tidak mempunyai intonasi akhir, seperti tanda tanya, perintah, maupun berita. Klausa bisa menjadi sebuah kalimat jika dibubuhi tanda baca dan memiliki intonasi akhir.
Ciri-Ciri Klausa
Berikut ini merupakan ciri-ciri klausa yang membedakannya dengan kalimat.
- Memiliki subjek.
- Mempunyai satu predikat.
- Merupakan bagian dari kalimat plural.
- Tidak mempunyai intonasi akhir.
- Akan membentuk sebuah kalimat apabila ditambahkan intonasi akhir.
- Merupakan gabungan antara dua kata atau lebih.
- Tidak dibubuhi tanda baca.
Jenis Klausa
Jenis-jenis klausa diklasifikasikan menurut indikator tertentu. Klausa dapat dikelompokkan menurut kelengkapan unsur, struktur, fungsi, dan kata negatifnya. Nah berikut ini jenis dan contoh kalimat klausa:
1. Jenis Klausa Menurut Kelengkapan Unsurnya
Berdasarkan kelengkapan unsurnya, ada dua jenis klausa yang meliputi klausa lengkap dan klausa tidak lengkap.
Klausa Lengkap
Klausa lengkap adalah klausa yang unsurnya lengkap. Unsur tersebut meliputi subjek dan predikat. Berikut ini adalah beberapa contoh klausa lengkap.
- Mereka sedang bermain (Mereka adalah subjek, sedang bermain adalah predikat)
- Sandra menyapu (Sandra adalah subjek, menyapu adalah predikat)
- Samuel menonton (Samuel adalah subjek, menonton adalah predikat)
Klausa Tidak Lengkap
Klausa tidak lengkap merupakan klausa yang unsurnya tidak lengkap. Klausa ini hanya memiliki predikat, namun tidak memiliki subjek. Berikut ini merupakan beberapa contoh klausa tidak lengkap.
- Sedang mengepel
- Sudah mandi hari ini
- Sudah makan tadi sore
2. Jenis Klausa Menurut Unsur yang Menjadi Predikat
Dilihat dari unsur yang menjadi predikat, klausa terdiri atas lima jenis.
Klausa Preposisional
Sesuai dengan namanya, klausa preposisional merupakan klausa yang predikatnya berupa kata depan (preposisi). Contoh kata depan adalah di, ke, dari, dan sebagainya. Kata depan yang menyatakan tempat harus dipisah dengan kata yang berada di belakangnya.
Namun, kata depan yang digunakan untuk kata sifat atau keterangan tidak perlu dipisah. Beberapa contoh klausa preposisional, yaitu:
- Radit dari restoran (Radit adalah subjek, dari adalah predikat, restoran adalah objek)
- Baim dari kedai kopi (Baim adalah subjek, dari adalah predikat, kedai kopi adalah objek)
- Laras ke pasar diantar oleh adiknya
- Silvia dari Jakarta (Silvia adalah subjek, dari adalah predikat, Jakarta adalah objek)
Klausa Verbal
Pengertian klausa verbal adalah klausa yang mempunyai predikat berupa kata kerja. Beberapa contoh klausa verbal, yaitu:
- Nelayan memancing ikan dengan tekun (Nelayan adalah subjek, memancing adalah predikat, iklan adalah objek, dengan tekun adalah keterangan)
- Mimi sedang mengelap jendela kaca rumahnya dengan teliti (Mimi adalah subjek, sedang mengelap adalah predikat, kaca rumahnya adalah objek, dengan teliti adalah keterangan)
- Toni dan Tomi memainkan alat musik di studio musik (Toni dan Tomi adalah subjek, memainkan adalah predikat, alat musik adalah objek, di studio musik adalah keterangan)
Menurut struktur internalnya, klausa verbal dibagi menjadi dua jenis, yaitu klausa transitif dan intransitif. Klausa transitif merupakan klausa yang mengandung kata kerja transitif, yaitu kata kerja yang memerlukan kehadiran objek.
Klausa Verbal Transitif Aktif
Pada klausa verbal transitif aktif, subjeknya berperan aktif sebagai pelaku. Umumnya, predikatnya diikuti dengan imbuhan me-kan, me-, atau me-i. Berikut ini merupakan beberapa contoh klausa verbal transitif aktif.
- Endah membeli sapu (Endah adalah subjek, membeli adalah predikat, sapu adalah objek)
- Dia memberikan hadiah kepada adiknya. (Dia adalah subjek, memberikan adalah predikat, adiknya adalah objek)
- Sang surya menyinari dunia (Sang surya adalah subjek, menyinari adalah predika, dunia adalah objek)
Klausa Verbal Transitif Pasif
Dalam klausa verbal transitif pasif, subjeknya berperan sebagai penderita. Biasanya, predikatnya ditambahkan imbuhan ber-an, di-, atau ter-. Klausa ini juga bisa menggunakan kata kena di awal predikatnya. Berikut ini adalah beberapa contohnya.
- Mereka dipanggil polisi (Mereka adalah subjek, dipanggil adalah predikat, polisi adalah objek)
- Mandra dimarahi ibunya (Mandra adalah subjek, dimarahi adalah predikat, ibunya adalah objek)
- Sam kena marah gurunya (Sam adalah subjek, kena marah adalah predikat, gurunya adalah objek)
Klausa Verbal Transitif Medial
Klausa verba transitif medial adalah klausa yang subjeknya mempunyai dua peran sekaligus, yaitu sebagai pelaku dan penderita atau korban. Berikut ini adalah contoh klausa verbal transitif medial.
- Dia menyalahkan dirinya sendiri (Dalam klausa ini, dia yang merupakan subjek berperan sebagai pelaku dan korban)
- Kalian tidak usah menyembunyikan diri dari mereka
- Mereka merenungkan perbuatan mereka sendiri
Klausa Verbal Transitif Resiprokal
Klausa ini adalah klausa yang predikatnya menyatakan adanya kaitan antara subjek dan objeknya. Subjek dan objeknya saling membalas. Berikut ini adalah beberapa contoh klausa verbal transitif resiprokal.
- Rina dan adiknya saling menyayangi (Dalam klausa ini, Rina sebagai subjek dan adiknya sebagai objek saling menyayangi. Kata saling menyayangi menunjukkan adanya hubungan saling balas antara subjek dengan objeknya.
- Mereka bersalaman saat pertama kali bertemu
- Boni dan Kino saling mengejek kelemahan satu sama lain (Boni dan Kino merupakan subjek dan objek. Kata saling mengejek menunjukkan adanya hubungan saling balas antara Boni dengan Kino)
Klausa Adjektiva
Klausa adjektiva memiliki subjek berupa kata benda dan predikat berupa kata sifat. Contoh klausa adjektiva, yaitu:
- Harga sepatu itu sangat murah (Harga sepatu itu adalah subjek, sangat murah adalah predikat)
- Suasana pagi ini sangat menyenangkan (Suasana pagi ini adalah subjek, sangat menyenangkan adalah predikat)
- Anak itu tinggi sekali (Anak itu adalah subjek, tinggi sekali adalah predikat)
Klausa Nominal
Klausa nominal adalah klausa yang memiliki predikat berupa kata benda. Sama seperti klausa pada umumnya, klausa ini juga terdiri atas subjek dan predikat. Contoh klausa nominal, antara lain:
- Staf bidang keuangan (Staf adalah subjek, bidang keuangan adalah predikat)
- Bu Marlina seorang guru (Bu Marlina adalah subjek, seorang guru adalah predikat)
- Sepatu baru kakaknya (Sepatu baru adalah subjek, kakaknya adalah predikat)
Klausa Adverbia
Klausa adverbia merupakan klausa yang memiliki predikat berupa kata keterangan. Berikut ini adalah contoh klausa adverbia.
- Kiki siswa paling rajin di sekolah ini
- Sisil adalah mahasiswi paling cantik di kampusnya
- Bisma adalah anak paling tinggi di keluarganya
Klausa Numeralia
Klausa numeralia merupakan klausa dengan predikat berupa bilangan angka. Contohnya adalah:
- Sepasang sandal sudah dibeli oleh adik
- Dua pasang anting sudah dijual oleh ibu
- Tiga buah apel telah dimakan oleh Sandra
Baca Juga:
- Hakikat Bahasa: Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat dan Fungsi
- Penulisan Sintaksis: Pengertian, Fungsi dan Hakikat
- Konjungsi Temporal: Contoh, Pengertian, Ciri dan Jenis
3. Jenis Klausa Menurut Kata Negatifnya
Ada dua macam klausa menurut kata negatifnya, yaitu klausa positif dan klausa negatif.
Klausa Positif
Klausa positif merupakan klausa dengan predikat yang bersifat positif dan tidak mempunyai kata negatif. Berikut adalah contoh klausa positif.
- Sita berhasil membujuk adiknya (Sita adalah subjek, berhasil membujuk adalah predikat, adiknya adalah objek)
- Panitia sukses menyelenggarakan acara seminar di aula serbaguna
- Karnawi berhasil memenangkan perlombaan di sekolahnya
Klausa Negatif
Klausa negatif adalah klausa yang memiliki kata negatif sehingga predikatnya bersifat negatif. Beberapa kata yang termasuk kata negatif adalah jangan, bukan, tidak, dan sebagainya. Contoh klausa negatif, yaitu:
- Bintang belum lulus sekolah (Bintang adalah subjek, belum lulus adalah predikat)
- Bukan Mita yang mengantar adiknya (Mita adalah subjek, yang mengantar adalah predikat)
- Paman tidak pergi ke luar kota (Paman adalah subjek, tidak pergi adalah predikat)
4. Jenis Klausa Menurut Strukturnya
Menurut strukturnya, klausa terbagi menjadi dua jenis yaitu klausa bebas dan klausa terikat.
Klausa Bebas
Klausa bebas adalah klausa yang memiliki unsur yang lengkap sehingga dapat berdiri sendiri sebagai kalimat utama. Contoh klausa bebas, antara lain:
- Melati memasak
- Nelayan memancing
- Koki memasak
Klausa Terikat
Klausa terikat merupakan klausa yang merupakan anak kalimat dan selalu memakai kata hubung. Contoh klausa terikat ialah:
- Fernando pergi ke bioskop
- Belinda pulang tadi sore
- Mereka pergi menuju lokasi dengan kereta
5. Jenis Klausa Menurut Fungsinya
Klausa juga dibagi berdasarkan fungsinya. Ada lima jenis klausa menurut fungsinya, yaitu fungsi sebagai subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan.
Fungsi Sebagai Subjek
Biasanya, subjek dalam kalimat adalah kata benda. Namun, subjek juga bisa berupa kata kerja, kata bilangan, dan kata sifat. Dalam klausa ini, klausa berperan sebagai subjek dalam kalimat dan subjeknya merupakan frasa nominal. Contohnya adalah sebagai berikut.
- Pongki belum mendengar kabar dari ayahnya (Dalam kalimat ini, subjeknya adalah Pongki).
- Adik itu menangis karena jatuh dari sepeda (Subjeknya adalah adik itu)
- Guru Bahasa Indonesia itu sedang mengajar murid-muridnya (Guru Bahasa Indonesia adalah subjek)
Fungsi Sebagai Predikat
Fungsi predikat dapat menggunakan kata benda, kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan. Berikut ini adalah contohnya.
- Sepupu Farah hanya dua (Predikatnya adalah hanya dua)
- Kakakku seorang dokter (Predikatnya adalah seorang dokter)
- Pamanku seorang koki (Predikatnya adalah seorang koki)
Fungsi Sebagai Objek
Kata yang bertindak sebagai objek biasanya adalah kata atau frasa benda. Dalam hal ini, frasa yang digunakan adalah frasa nominal. Sesuai dengan namanya, klausa objek berperan sebagai objek dalam kalimat.
Objek terdiri atas dua jenis, yaitu objek langsung dan objek tidak langsung. Objek langsung biasanya ditandai dengan kata kerja yang berimbuhan me-, sedangkan objek tidak langsung ditandai dengan kata kerja berimbuhan me-….-an. Berikut ini adalah contohnya.
- Ada banyak negara yang masih mengalami krisis ekonomi saat ini (Objek langsung)
- Satria membelikan buku cerita bergambar untuk adiknya (Objek tidak langsung)
- Suwandi menulis cerpen (Objek langsung)
Fungsi Sebagai Pelengkap
Klausa ini adalah klausa yang memiliki fungsi sebagai pelengkap kalimat. Dalam klausa ini, kata pelengkap sering disalahartikan sebagai objek. Letaknya tidak bisa di awal kalimat, biasanya berada di sebelah predikat atau objek. Berikut adalah contohnya.
- Bani makan kue cokelat di rumah temannya (Kue cokelat adalah pelengkap)
- Siwi minum jus di rumah makan milik Bu Kinan (Jus adalah pelengkap)
- Saswi menjadi penyanyi tertampan di Kalibata (Penyanyi tertampan adalah pelengkap)
- Adik saya sedang belajar bernyanyi (Bernyanyi adalah pelengkap)
Fungsi Sebagai Keterangan
Klausa yang satu ini berfungsi sebagai keterangan yang menjelaskan kalimat. Keterangan bisa berupa frasa benda, frasa depan, dan kata keterangan. Jenis-jenis keterangan, antara lain keterangan waktu, tempat, subjek, cara, sebab, alat, dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa contohnya.
- Kemarin, saya baru tiba di Jakarta (Keterangan dalam kalimat ini adalah kemarin dan di Jakarta)
- Burhan bekerja dengan cepat (Keterangan dalam kalimat ini adalah dengan cepat)
- Megan membaca naskahnya dengan teliti (Keterangan dalam kalimat ini, yaitu dengan teliti)
Kesimpulan
Sekian penjelasan dari Deepublish Store tentang mengenai klausa. Apakah kamu sudah mengerti tentang klausa? Semoga informasi ini bermanfaat. Kalau kamu mempunyai pertanyaan atau komentar, kamu bisa menulisnya pada kolom komentar. Mari bagikan artikel ini kepada teman-temanmu dengan klik tombol share.
Rekomendasi Buku Bahasa Indonesia
Buku Ajar Apresiasi Prosa Indonesia | Buku Apresiasi Prosa Indonesia | Buku Bahasa Indonesia |