Konseling Kelompok: Pengertian, Tujuan dan Tahapan

Sedang mencari tahu informasi tentang apa itu konseling kelompok? Artikel ini akan mengulas mengenai pengertian konseling kelompok, tujuan dan juga tahapan-tahapannya. Simak sampai selesai ya.

Konseling Kelompok Menurut Para Ahli

Ada beberapa ahli yang mendefinisikan apa itu konseling kelompok. Berikut ini pendapat dari para ahli tersebut.

1. Winkel dan Hastuti (2004)

Konseling kelompok menurut Winkel dan Hastuti adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan dalam suasana kelompok. Dalam proses tersebut, konseling diusahakan dalam suasananya hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban.

2. Lumongga (2011)

Lumongga berpendapat, konseling kelompok adalah proses antar pribadi yang dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku yang disadari serta dibina dalam suatu kelompok. Proses tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan diri menuju perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Kurnanto (2014)

Menurut Kurnanto, konseling kelompok adalah suatu bantuan kepada individu dalam situasi kelompok yang bersifat pencegahan dan penyembuhan. Selain itu, juga diarahkan pada pemberian kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhan.

Affiliate Buku

4. Adhiputra (2015)

Adhiputra mengatakan, konseling kelompok adalah suatu proses antara pribadi yang dinamis, terpusat pada pemikiran dan perilaku yang sadar dan melibatkan fungsi-fungsi seperti berorientasi pada kenyataan, saling mempercayai, saling pengertian, saling menerima, dan saling mendukung.

5. Prayitno (2017)

Prayitno mengartikan konseling kelompok adalah usaha pemberian bantuan yang diberikan oleh seorang konselor kepada orang-orang yang membutuhkan untuk mengentaskan masalah yang sedang dihadapinya dalam suasana kelompok.

Setelah mengetahui apa itu konseling kelompok, yuk kita pahami, apa sih sebenarnya tujuan utama konseling kelompok?

Tujuan Utama Konseling Kelompok

Berkaitan dengan tujuan utama konseling kelompok ini, Winkel dan Hastuti (2004), menerangkannya sebagai berikut.

  1. Para anggota kelompok memahami dirinya dengan baik dan menemukan dirinya sendiri. Berdasarkan pemahaman itu, harapannya dia lebih rela menerima dirinya sendiri dan lebih terbuka terhadap aspek-aspek positif dalam kepribadiannya.
  2. Para anggota kelompok mengembangkan kemampuan komunikasi satu sama lain.  Sehingga, mereka dapat saling membantu menyelesaikan tugas-tugas perkembangan yang khas pada fase perkembangan mereka.
  3. Para anggota kelompok memperoleh kemampuan untuk mengatur dirinya sendiri dan mengarahkan hidupnya sendiri. Awalnya dalam kontra antar pribadi di dalam kelompok dan kemudian juga dalam kehidupan sehari-hari di luar kehidupan kelompoknya.
  4. Para anggota kelompok menjadi lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan mampu menghayati perasaan orang lain. Kepekaan dan penghayatan ini akan membuat mereka lebih sensitif juga terhadap kebutuhan-kebutuhan dan perasaan-perasaan sendiri.
  5. Masing-masing anggota kelompok menetapkan tujuan yang ingin mereka capai. Hal itu diwujudkan dalam sikap dan perilaku yang lebih konstruktif.
  6. Para anggota kelompok lebih berani melangkah maju dan menerima risiko, daripada tinggal diam dan tidak berbuat apa-apa.
  7. Para anggota kelompok lebih menyadari dan menghayati makna dan kehidupan manusia sebagai kehidupan bersama, yang mengandung tuntutan menerima orang lain dan harapan akan diterima orang.
  8. Masing-masing anggota kelompok semakin menyadari bahwa hal-hal yang memprihatinkan bagi dirinya sendiri kerap juga menimbulkan rasa prihatin dalam hati orang lain. Dengan demikian dia tidak merasa terisolir, atau seolah-olah hanya dialah yang mengalami ini dan itu.
  9. Para anggota kelompok belajar berkomunikasi dengan anggota-anggota yang lain secara terbuka, dengan saling menghargai dan menaruh perhatian. Pengalaman bahwa komunikasi demikian dimungkinkan akan membawa dampak positif dalam kehidupan dengan orang-orang yang dekat di kemudian hari.

Tujuan dari konseling kelompok sudah, saatnya kita cari tahu tahapan-tahapan dari konseling kelompok.

Tahapan Konseling Kelompok.

Reseller Buku

Namora Lumongga dalam bukunya yang bertajuk Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan Praktik menjelaskan langkah atau tahapan-tahapan dalam pelaksanaan konseling kelompok. Apa sajakah itu? Berikut ini uraiannya.

1. Tahap Pra Konseling

Tahap pertama ini adalah tahap awal pembentukan kelompok. Pada tahap awal ini, para anggota kelompok yang telah lolos seleksi dimasukkan ke dalam keanggotaan yang sesuai dengan pertimbangan homogenitas.

2. Tahap Permulaan

Tahap kedua adalah tahap permulaan. Pada tahap ini, struktur kelompok mulai dibentuk. Selain itu, harapan anggota kelompok mulai dieksplore. Anggota juga mulai belajar fungsi kelompok dan juga tujuan kelompok. 

Tahap ini juga ditandai dengan perkenalan antar setiap anggota dan juga menjelaskan tujuan dan harapannya. Selanjutnya, kelompok mulai membangun norma untuk mengontrol aturan-aturan kelompok dan juga menyadari makna kelompok untuk mencapai tujuan. Dalam tahap kedua ini, konselor membantu menegaskan tujuan dari adanya kelompok tersebut.

3. Tahap Transisi

Tahap transisi atau tahap peralihan ini diharapkan masalah masing-masing anggota kelompok dipetakan, dirumuskan sehingga diketahui penyebabnya. Dalam hal ini, pemimpin kelompok bertugas mempersiapkan anggota kelompok agar merasa memiliki kelompok. Pada tahap ini juga, anggota kelompok akan diarahkan memasuki tahap inti atau tahap kegiatan.

4. Tahap Kerja

Tahap kerja atau tahap keempat ini, anggota kelompok menyusun rencana-rencana tindakan. Pada tahap ini, anggota kelompok merasa berada di dalam kelompok, mendengar pendapat yang lain dan merasa puas dengan kegiatan kelompok.

5. Tahap Akhir

Tahap kelima atau dikenal dengan tahap penutupan. Pada tahap ini, anggota kelompok mulai mencoba melakukan perubahan tingkah laku dalam kelompok. Nah, setiap anggota kelompok kemudian memberi umpan balik terhadap perubahan yang dilakukan oleh anggota yang lain. Umpah balik ini sangat berguna untuk perbaikan dan dilanjutkan atau diterapkan dalam kehidupan anggota kelompok jika dipandang telah memadai

6. Pasca konseling

Pada tahap pasca konseling ini, sebaiknya konselor menetapkan adanya evaluasi sebagai bentuk tindak lanjut dari konseling kelompok tersebut. Evaluasi ini sangat diperlukan apabila terdapat hambatan yang terjadi dalam proses pelaksanaan kegiatan. Selain itu, evaluasi juga dibutuhkan untuk mengetahui perilaku anggota kelompok setelah proses konseling berakhir.

Promo Buku

Pengertian, tujuan dan tahapan konseling kelompok sudah tuntas kita bahas. Selanjutnya, apa sih perbedaan antara layanan konseling pribadi dan konseling kelompok?

Perbedaan Antara Layanan Konseling Pribadi Dan Konseling Kelompok

Menurut Winkel dan Sri Hastuti dalam buku berjudul Bimbingan dan Konseling di Institusi (2004), ada beberapa perbedaan yang tampak dalam pelaksanaan layanan konseling pribadi atau individu dengan konseling kelompok. Berikut ini beberapa perbedaan tersebut.

  1. Dalam konseling kelompok terdapat kesempatan luas untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok sementara dalam konseling pribadi, komunikasi terbatas pada interaksi dengan konselor.
  2. Dalam konseling kelompok para anggota tidak hanya menerima bantuan psikologis, tetapi mereka juga saling memberikan bantuan. Dalam konseling pribadi unsur saling memberi tidak  ada.
  3. Dalam konseling kelompok, konselor mengemban tugas yang lebih berat karena harus membagi perhatiannya dan mengikuti jalannya pembicaraan bersama secara seksama sedangkan dalam konseling individual tugas konselor lebih ringan.
  4. Dalam konseling kelompok para konseli ikut bertanggung jawab terhadap pembinaan persatuan kelompok dan terhadap kelancaran proses konseling. Dengan demikian, motivasi para konseli mendapat orientasi tambahan. Sementara konseli dalam konseling pribadi hanya menghadapi dirinya sendiri.
  5. Bahan pembicaraan atau materi diskusi dalam konseling kelompok dan individu sama-sama menyangkut ragam bimbingan akademik, bimbingan jabatan, atau ragam bimbingan pribadi-sosial, namun kelihatannya ada persoalan- persoalan yang lebih cocok untuk ditangani dalam konseling pribadi
  6. Konseling kelompok dan konseling individual dapat sangat bermanfaat bagi seseorang, namun orang yang satu lebih tertolong dalam konseling individual dan yang lain lebih tertolong dalam konseling kelompok.

Akhirnya selesai juga pembahasan mengenai konseling kelompok, mulai dari pengertian, tujuan, tahapan dan juga perbedaan antara konseling pribadi dan juga konseling kelompok. Semoga bermanfaat.

Baca juga artikel-artikel terkait tentang psikologi berikut ini.

Penulis: Nur Rokhim

Tinggalkan komentar