Psikopatologi: Pengertian, Jenis dan Contoh

Sehat dan gila terkadang tidak ada bedanya. Ada yang terlihat baik-baik saja,namun jiwanya sakit. Ada yang berlaku sebaliknya. Lantas, apa saja sih tanda-tanda psikopatologi? Nah, kamu bisa temukan jawabannya di artikel ini. Di artikel ini kita juga akan melihat tujuan, jenis dan contoh serta penyebab seseorang mengalami psikopatologi. 

Pengertian Psikopatologi

Psikopatologi adalah gangguan jiwa atau gangguan perilaku yang dialami oleh seseorang. Istilah psikopatologi adalah istilah kekinian. Dalam ilmu psikologi, psikopatologi disebut juga dengan psikologi abnormal.

Sesuai dengannya nama nya, psikologi abnormal adalah cabang ilmu yang fokus mempelajari perilaku/jiwa yang tidak normal pada umumnya. Atau yang kita sebut dengan kelainan dan ketidakwajaran atau gangguan jiwa.

Psikopatologi dapat pula diartikan gangguan perilaku seorang psikopat. Dimana salah satu faktor utamanya disebabkan oleh gejala neurotik. 

Ketika seseorang tidak dapat mengendalikannya, maka akan bermanifestasi menjadi gejala penyerta lain seperti muncul perasaan lain seperti mereka tertekan, sulit konsentrasi, mudah marah, energi rendah, mengalami gangguan tidur, ada dorongan ingin bunuh diri, kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari dan antisosial. 

Program Afiliasi

Bagaimana dengan dirimu? Apakah ada tanda-tanda tersebut? Jika iya, segera benahi atau segera dikonsultasikan ke psikolog.

Tujuan Mempelajari Psikopatologi

Seiring kemajuan teknologi, tidak semua orang mampu memproses informasi dengan baik. Sehingga menimbulkan beban pikiran dan bisa berdampak pada stress. Stress yang tidak terkelola dengan baik, dapat menimbulkan perubahan sikap dan perilaku seseorang. Maka dari itu, tidak heran jika jurusan psikopatologi ini penting untuk dipelajari. Karena ada banyak manfaat yang akan diperoleh, sebagai berikut.

1. Lebih Memahami Gangguan Kejiwaan 

Salah satu manfaat mempelajari psikopatologi, kamu akan mendapatkan ilmu tentang ilmu kejiwaan. Dimana kamu pun juga bisa lebih memahami orang lain yang sehat dan orang lain yang memiliki kecenderungan abnormal. 

2. Membantu Orang Lain Kembali Sehat 

Tidak ada orang yang ingin sakit. Nah, manfaat mulia yang akan kamu rasakan ketika mempelajari cabang ilmu ini adalah. Kamu bisa menyelamatkan dan meringankan beban orang lain (pasien) dan keluarga pasien. Ketika pasien berhasil keluar dari sakit mental, tidak hanya memberikan kepuasan pada pasien, tetapi bagi diri sendiri. 

3. Menyelidiki Gangguan Mental 

Karena sakit mental sifatnya jauh berbeda dengan penyakit fisik. Maka, ilmu psikopatologi cukup efektif digunakan untuk menyelidiki penyakit atau gangguan mental seseorang. Sekedar untuk mengetahui apakah seseorang tersebut mengalami gejala abnormal ataupun tidak. Dimana secara fisik, orang yang mengalami masalah kejiwaan akan tampak seperti normal. 

Program Afiliasi

Namun, di dalam jiwanya ada yang mengalami gangguan, ketidakwajaran. Ketika gangguan dan ketidakwajaran didalamkan di dalam diri seseorang, dapat menimbulkan penyimpangan perilaku yang tidak hanya berbahaya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang lain.

Baca juga: Apa Itu Ilmu Psikologi? Ini Penjelasan yang Tepat

Jenis Psikopatologi

Jenis psikopatologi itu sendiri memiliki banyak sekali jenis-jenisnya. Ada yang bersifat gangguan ringan, gangguan sedang hingga gangguan tingkat berat. Berikut beberapa jenis yang paling sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Gangguan kecemasan 

Memiliki rasa cemas itu hal yang wajar dan normal. Apabila kecemasan kadarnya berlebihan, tidak dapat dikontrol dan mengganggu aktivitas sehari-hari, maka bisa masuk ke dalam kategori gangguan. Timbulnya gangguan kecemasan yang dialami seseorang memiliki pemicunya yang berbeda-beda.

Tergantung pula dari fungsi otak selama mengatur emosi dan rasa takut. Bisa pula disebabkan karena beberapa faktor, ada yang karena faktor keturunan, karena mengalami gangguan kepribadian, karena efek samping obat dan mengalami penyakit tertentu misalnya gangguan irama jantung dsb.

2. Gangguan bipolar 

Bipolar adalah gangguan mental yang dipicu oleh perubahan suasana hati secara drastis. Orang yang bipolar akan merasa bahagia, tiba-tiba merasa sedih.

Adapun gejala penderita bipolar, yaitu memiliki semangat yang menggebu-gebu, memiliki minat pada pekerjaan atau kegiatan yang terlalu rendah, mengalami insomnia, memiliki perasaan bersalah. Umumnya gangguan bipolar disebabkan oleh faktor genetik.

Adapun faktor eksternal yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan gaya hidup.

3. Gangguan depresi 

Gangguan depresi adalah gangguan mental yang paling sering ditemukan dalam lingkungan terdekat kita sehari-hari. Depresi adalah gangguan suasana hati. Seperti rasa sedih yang tidak memiliki minat tertarik pada sesuatu hal.

Kategorisasi orang yang mengalami depresi apabila seseorang sudah merasa sedih, merasa tidak berharga, merasa tidak ada manfaatnya dan merasa putus asa selama dua minggu. Jika lebih dari 2 minggu dan tidak segera ditindak lanjuti, akan dikhawatirkan menimbulkan lebih parah.

4. Gangguan makan 

Gangguan makan juga dapat menimbulkan masalah. Umumnya, seseorang yang mengalami gangguan makan adalah orang yang sedikit makan dan memiliki obsesi pada berat dan bentuk tubuh. Adapun faktor seseorang mengalami gangguan makan, yaitu faktor genetik, keturunan, biologis dan psikologis. 

Adapun ciri-ciri orang yang sudah masuk dalam kategori gangguan makan,yaitu sakit tenggorokan, pembengkakan wajah, gangguan menstruasi, gusi berdarah, kulit kering, rambut rontok, abnormal irama detak jantung, tubuh lemas dan mengalami tekanan darah rendah.

Jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan anoreksia dan berdampak pada kematian.

5. Gangguan kepribadian 

Gangguan kepribadian adalah kondisi seseorang yang memiliki cara berfikir dan perilaku yang tidak normal. Dimana hal tersebut sulit diubah sesuai dengan kehendak dirinya. Gangguan kepribadian muncul karena ada banyak penyebab.

Ada yang disebabkan oleh struktur otak dan komposisi kimia di dalam otak. Ada pula yang karena memiliki pengalaman traumatis seperti perasaan tidak diperhatikan, mendapat perlakuan buruk, keluarga tidak harmonis dan masih banyak lagi. 

Gangguan kepribadian itu sendiri ada tiga kelompok. Yaitu gangguan kelompok a, b dan c. Gangguan kepribadian yang masuk dalam kelompok a adalah gangguan kepribadian skizotipal, skizoid, dan paranoid. Sementara kelompok b meliputi gangguan kepribadian ambang, antisosial, narsistik, dan histrionik. Terakhir adalah kelompok c yang meliputi gangguan kepribadian dependen, menghindar dan obsesif kompulsif.

6. Gangguan tidur

Jangan anggap sepele gangguan tidur. Sulit tidur termasuk ke dalam psikopatologi. Kesulitan tidur dalam  waktu lama dapat berdampak pada kesehatan dan keselamatan hidup. Menyepelekan sulit tidur dapat menimbulkan risiko seperti hipertensi dan jantung. 

Adapun jenis-jenis gangguan tidur, seperti insomnia, hipersomnia, tidur berjalan, mimpi buruk, dan teror tidur. Adapun gejala yang dialami, diantaranya sering terbangun saat sudah tidur, lemah otot, badan lemas, kesemutan, mengantuk di siang hari dan bisa tidur sewaktu-waktu, dan memiliki kebiasaan bangun dan tidur tidak tepat waktu.

Itulah beberapa jenis psikopatologi yang paling umum kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.  Termasuk gangguan neurokognitif dan gangguan perkembangan saraf. 

Contoh Psikopatologi Dan Penyebabnya

Adapun contoh psikopatologi dan penyebabnya, seperti gangguan makan yang bisa diakibatkan karena terobsesi pada bentuk tubuh tertentu, sehingga mengharuskan untuk diet secara berlebihan. Atau bisa juga gangguan depresi yang disebabkan oleh tekanan hidup dan pengalaman-pengalaman yang tidak menyenangkan untuk dirinya. 

Sebenarnya ada banyak sekali psikopatologi yang disebabkan oleh banyak faktor. Semoga sedikit ulasan tentang  pengertian, tujuan dan jenis psikopatologi ini memberikan wawasan dan manfaat. (Irukawa Elisa)

Artikel Terkait Psikologi

Tinggalkan komentar