Pengertian Kegiatan Produksi – Apa yang kamu bayangkan pertama kali ketika mendengar kegiatan produksi? Tanpa disadari kehidupan manusia dekat dengan kegiatan produksi. Bahkan terjadi di sekitar kita. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan ekonomi. Selain produksi, kegiatan ekonomi juga terdiri dari kegiatan distribusi dan konsumsi.
Mahasiswa jurusan ekonomi pasti sangat lazim dengan tiga kegiatan dalam kegiatan ekonomi tersebut. Kegiatan tersebut tidak bisa dipisahkan begitu saja dengan ilmu ekonomi. Bahkan dalam mempelajari ilmu ekonomi, mahasiswa harus memahami betul tentang tiga kegiatan tersebut. Pemahaman mengenai kegiatan ekonomi adalah hal mendasar.
Namun kegiatan ekonomi terutama produksi belum tentu dimengerti oleh sebagian orang. Misalnya, mahasiswa di luar jurusan ilmu ekonomi belum tentu memahami tentang pengertian kegiatan ekonomi. Lantas sebenarnya apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Simak penjelasannya di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Kegiatan Produksi
Apa itu kegiatan produk? kata produksi berasal dari bahasa Inggris yakni production. Jadi kegiatan produksi adalah suatu proses menghasilkan sesuatu baik berupa barang atau jasa dalam periode waktu tertentu.
Barang/jasa yang dihasilkan ini mempunyai nilai tambah untuk pihak yang menghasilkan barang/jasa tersebut. Sederhananya, kegiatan produksi adalah proses menghasilkan barang atau jasa.
Tujuan Kegiatan Produksi
Nah, membicarakan tujuan kegiatan produksi, berikut ini adalah tujuan lain dari kegiatan produksi:
- Mendapatkan keuntungan yang optimal
- Dalam lingkup lebih luas, meningkatkan produksi nasional sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat
- Menghasilkan barang setengah jadi untuk memenuhi kebutuhan produksi selanjutnya
- Meningkatkan kegiatan ekonomi nasional
- Meningkatkan pendapatan baik level individu maupun negara, dan sebagainya
Faktor-Faktor Kegiatan Produksi
Setelah memahami pengertian kegiatan produksi, kita beranjak ke pembahasan tentang faktor-faktor kegiatan produksi. Untuk mengubah sesuatu menjadi bernilai guna maka diperlukan faktor-faktor yang mendukung kegiatan tersebut. Ada empat faktor kegiatan produksi, yaitu:
1. Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
SDA diartikan sebagai segala sesuatu yang ada di alam dan dapat digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. SDA menyediakan bahan mentah yang banyak dan dapat diolah oleh manusia. Contoh SDA adalah tanah, hutan, hewan, mineral, bahan tambang, air, dan sinar matahari.
Penting dipahami bahwa SDA digolongkan menjadi dua yakni dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. Untuk itu manusia harus cermat dan bijak mengolah SDA agar tidak terjadi eksploitasi besar-besaran dan berakibat pada kelangkaan SDA.
2. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Selanjutnya adalah ketersediaan SDM. Percuma SDA melimpah tapi tidak SDM yang mampu mengolah SDA menjadi sesuatu yang bernilai tambah. Untuk itu, adanya SDM menjadi faktor penting dalam kegiatan produksi.
SDM menawarkan kemampuan baik jasmani dan rohani. Tenaga kerja (SDM) jasmani adalah tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga untuk melakukan pekerjaan.
3. Faktor Sumber Daya Modal
Tanpa modal, kegiatan ekonomi tidak akan berjalan. Modal tidak hanya berupa uang. Modal juga bisa alat produksi berupa mesin dan peralatan. Selain itu bangunan dan bahan baku juga tergolong modal.
Modal bermacam-macam sesuai dengan pengkategoriannya. Modal berdasarkan sifatnya terbagi menjadi modal tetap (dapat dipakai secara berulang-ulang) dan modal lancar (habis digunakan dalam sekali proses produksi). Ada pula modal sendiri dan modal asing, modal individu dan modal publik, modal konkret dan modal abstrak.
4. Faktor Kemampuan Kewirausahaan (Keahlian)
Kemampuan kewirausahaan menjadi faktor lainnya yang tak kalah penting. Meskipun memiliki SDA, SDM, dan modal, bila tidak punya kemampuan berwirausaha maka kegiatan produksi tidak akan berlangsung dengan baik.
Kemampuan ini perlu diasah sebab seorang produsen harus memiliki pemahaman dan kemampuan yang berhubungan dengan pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
5. Faktor Sumber Daya Informasi
Di era sekarang, sumber daya informasi merupakan faktor krusial dalam kegiatan produksi. Apalagi arus informasi semakin cepat dan seolah tidak mengenal batas geografis.
Selain mengubah sesuatu menjadi barang atau jasa bernilai guna, produsen juga harus menyediakan sumber daya informasi untuk mengenalkan produk dan jasa kepada masyarakat luas.
Baca juga:
- 5 Contoh Ekonomi Deskriptif Dalam Kehidupan Sehari Hari
- 5 Permasalahan Ekonomi Makro di Indonesia
- 8 Permasalahan Ekonomi Mikro di Indonesia
- 4 Masalah Mendasar Dalam Ekonomi Produksi
Contoh Kegiatan Produksi
Mempelajari kegiatan produksi tanpa disertai contoh-contoh pasti cukup membingungkan. Setelah membahas tentang pengertian kegiatan produksi, kini kita akan mengulas contoh kegiatan produksi agar semakin mudah memahami apa yang dimaksud kegiatan produksi.
Eits, sebelum membahas contoh, kita perlu mempelajari bahwa terdapat level kegiatan produksi. Mengutip situs Simplicable, berikut ini adalah level kegiatan produksi.
Sektor | Definisi | Contoh |
Sektor Primer | Memproduksi bahan mentah | Pertambangan, kehutanan, kelautan, dan pertanian |
Sektor Sekunder | Menghasilkan produk jadi, siap pakai | Industri manufaktur, kuliner, pakaian, dan sebagainya |
Sektor Tersier | Mengubah nilai tidak berwujud (intangible values) menjadi sesuatu yang bernilai. Jadi sektor ini menghasilkan jasa, bukan barang | Layanan keuangan, layanan informasi, hiburan (entertainment), layanan kesehatan, layanan bisnis, dan lainnya |
Sektor Kuaterner | Menghasilkan layanan/jasa dalam bentuk pengetahuan | Layanan konsultasi, layanan bisnis profesional, dan sebagainya |
Sektor Publik | Kegiatan produksi yang dilakukan oleh pemerintah | Infrastruktur, pendidikan, keamanan, dan kesehatan |
Sektor Sukarela | Kegiatan produksi yang dilakukan tanpa pemberian gaji karena sifatnya sukarela | Komunitas sukarelawan |
Terdapat beberapa pendapat yang menambah satu sektor lagi yakni Quinary Sector. Sektor ini merupakan kegiatan produksi yang berhubungan dengan pembuatan kebijakan dan strateg contohnya konsultan investasi.
1. Produksi Pembuatan Film
Kegiatan produksi ini tergolong dalam sektor tersier. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah sesuatu yang menghibur yakni film.
Dalam dunia entertainment, film merupakan salah satu produk yang dihasilkan selain musik, program televisi, dan lainnya. Film bisa menjadi sarana edukasi dan sarana hiburan. Tak sedikit dari kita memilih film untuk melepaskan penat.
Kegiatan produksi ini melibatkan banyak pihak. Dalam pembuatan film, terdapat produser, sutradara, kameramen, penulis skenario, penata musik, aktor, hingga make up artist yang terlibat dalam proses produksi.
2. Produksi Pembuatan Susu Kedelai
Selain susu hewani, susu nabati seperti susu kedelai menjadi alternatif yang digemari oleh masyarakat terutama untuk orang-orang yang tidak bisa mengkonsumsi olahan susu hewani. Dalam proses pembuatan susu ini, kedelai menjadi bahan baku utama.
Bahan mentah ini diolah melalui serangkaian proses sehingga menjadi susu yang bisa diminum oleh konsumen.
3. Pembuatan Tahu dan Tempe
Tahu dan tempe adalah makanan khas Indonesia yang sejak lama ada dan kerap dikonsumsi oleh masyarakat. Kita bisa menemukan tahu dan tempe dengan mudah di pasar, di warung, atau di tempat makan.
Olahan tahu dan tempe hampir selalu menjadi menu makanan di rumah atau di tempat makan. Makanan dari bahan kacang-kacangan ini memang banyak disukai.
Bahan baku tahu dan tempe adalah kedelai. Agar menjadi tahu dan tempe, kedelai perlu diolah melalui beberapa tahapan pembuatan. Produsen tempe biasanya juga memproduksi tahu. hal ini lebih menguntungkan bila produsen menghasilkan keduanya karena berasal dari bahan baku yang sama.
4. Layanan Psikologi
Layanan Psikologi semakin lumrah ditemukan. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental, masyarakat pelan-pelan mengakses layanan kesehatan mental tanpa malu. Tidak ada yang salah pergi ke Psikolog. Sama halnya dengan pergi ke dokter umum.
Layanan Psikologi dapat diakses mudah. Bahkan sudah tersedia di puskesmas tiap daerah. Nah layanan Psikologi ini tergolong ke dalam kegiatan produksi di level kuarterner. Hasil dari kegiatan ini adalah pengetahuan yang bermanfaat untuk orang lain.
5. Pengolahan Padi
Pengolahan padi adalah kegiatan produksi yang paling sering kita sebutkan setiap kali menjawab soal tentang contoh kegiatan produksi. Prosesnya cukup rumit dan lama karena untuk menghasilkan padi, petani harus melakukan kegiatan.
6. Proses Pembuatan Berita
Nah, pembuatan berita juga tergolong kegiatan produksi. Kegiatan ini dilakukan oleh perusahaan media untuk mengubah intangible values menjadi sesuatu yang dikonsumsi oleh masyarakat. Hasil dari kegiatan produksi ini adalah berita.
Jadi berita yang kita baca melalui koran atau media online perlu melalui proses produksi terlebih dahulu. Sebelum menjadi berita, wartawan harus melakukan rapat redaksi untuk brainstorming, mencari narasumber, mengumpulkan data, mewawancarai narasumber, menulis berita, dan melakukan revisi bila dibutuhkan.
7. Pembuatan Keripik Singkong
Bisnis kuliner seperti pembuatan kripik singkong juga termasuk ke dalam kegiatan produksi. Untuk menghasilkan keripik singkong, pihak produsen harus mencari bahan baku yakni singkong. Selain itu menyiapkan bahan-bahan pendukung lain seperti bumbu agar keripik singkong yang dimasak rasanya tidak hambar.
Setelah itu, melakukan penggorengan keripik singkong. Lantas dikemas ke dalam wadah plastik sebelum akhirnya dipasarkan.
8. Pembuatan Kosmetik
Industri kecantikan juga melakukan kegiatan produksi. Perusahaan yang terjun ke bisnis kecantikan biasanya menciptakan kosmetik seperti bedak, lipstik, pembersih wajah. blush on, dan segala keperluan kecantikan untuk masyarakat.
Proses pembuatan kosmetik yang dilakukan oleh perusahaan adalah contoh kegiatan produksi karena melibatkan proses pengolahan bahan mentah (bahan baku) menjadi barang yang punya nilai tambah. Sehingga dapat digunakan oleh konsumen.
Nah, apakah sudah paham mengenai kegiatan produksi? Apakah contoh-contoh di atas cukup memberikan gambaran mengenai kegiatan produksi?
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.