Pengertian Paper: Tujuan, Fungsi, Sistematika, dan Jenis

Program Afiliasi

Menulis paper sudah seperti makanan sehari-hari untuk mahasiswa. Biasanya dosen memberikan tugas kepada mahasiswa untuk menulis paper. Entah itu untuk tugas individu, tugas kelompok, tugas UTS, atau bahkan UAS. Tugas menulis paper kerap diberikan kepada mahasiswa untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa mengenai topik tertentu.

Mahasiswa baru mungkin akan kebingungan ketika mendengar paper saat awal perkuliahan. Hal itu wajar. Mengingat di sekolah tidak ada tugas paper. Walaupun ada, tugas berupa menulis paper masih jarang ditemui dalam pembelajaran sekolah.

Nah, kamu sebagai mahasiswa baru tidak perlu bingung lagi. Berikut ini ulasan lengkap mengenai paper. Kamu bisa memahami pengertian paper, fungsi, sistematika penulisan, hingga apa saja macam-macam paper. Penasaran dengan penjelasan lengkapnya? Simak di bawah ini. 

Pengertian Paper

Apa itu paper? Paper adalah tulisan yang membahas topik tertentu dengan didukung data dan argumen yang valid dan kuat sebagai ringkasan dari penelitian yang dilakukan. Dalam pengertian yang lain, paper semacam tugas akhir. Hanya saja lebih ringkas dan rinci. Umumnya paper ditulis sebanyak 6 halaman. 

Melansir penelitianilmiah.com, definisi paper menurut Pen & Pad adalah tentang mengatur ide-ide dalam format linier dan mudah dimengerti. Berbeda dengan makalah, paper harus memuat perspektif dan argumen yang kuat. 

Selama ini kita mungkin menyamakan makalah dan paper. Padahal keduanya berbeda. Makalah berisi penelitian yang telah dilakukan terhadap satu topik tertentu. Namun lebih dari sekadar pembahasan topik dan penelitiannya. Paper harus didasari argumen dan data yang kuat. Poinnya adalah adanya perspektif yang ditonjolkan dalam paper.

Tujuan dan Fungsi Paper

Tujuan penulisan paper adalah untuk melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau penelitiannya secara ilmiah. Mahasiswa dapat melatih kemampuan membuat tulisan secara sistematis dan metodologis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi paper adalah alat mengukur atau mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa terhadap suatu topik yang ditulis. Selain itu paper ini dapat menunjukkan bagaimana mahasiswa menyusun kerangka berpikir dan argumennya.

Baca juga: Perbedaan Paper dan Makalah: Pengertian, Sistematika

Ebook Bisnis

Sistematika Penulisan Paper

Ringkasnya, sistematika paper meliputi 7 bagian pokok yakni Judul, Abstrak, Pendahuluan, Metodologi, Pembahasan, Penutup, dan Daftar Pustaka.

Sementara itu, untuk ketentuan penulisan seperti ukuran huruf, ukuran kertas, jenis font, dan sebagainya disesuaikan dengan aturan dosen.

Artinya setiap dosen sangat mungkin mempunyai ketentuannya sendiri. Berbeda dengan dosen lainnya. Sehingga mahasiswa harus memastikan ketentuan tersebut secara jelas kepada dosen bersangkutan.

Rincian Sistematika Paper:

  • Judul: Bagian ini berisi judul paper dan nama penulis. Kamu juga bisa menambahkan informasi lain di halaman judul seperti nama program studi, fakultas, perguruan tinggi, dan tahun penulisan
  • Abstrak: Merupakan ringkasan atau rangkuman dari isi paper. Buatlah secara singkat. Biasanya cukup satu halaman saja. Kamu bisa melihat abstrak dalam skripsi untuk mendapatkan gambaran abstrak itu seperti apa.
  • Pendahuluan: Seperti karya tulis ilmiah lainnya, bagian ini juga ada dalam paper. Isinya pun tidak jauh berbeda. Isi pendahuluan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
  • Penelitian Terdahulu: Penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi untuk mendasari penulis dalam membuat paper tersebut. Sehingga penulis dapat menjustifikasi kalau apa yang digunakannya cukup unik dan berbeda dengan penelitian terdahulu. Hal ini juga mencegah penulis melakukan penelitian yang sama dengan penulis lainnya.
  • Metodologi: Bagian lainnya adalah metodologi. Bagian menjelaskan teori yang penulis gunakan serat metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data. Selain itu, bagian ini berisi kerangka berpikir dan hipotesis.
  • Pembahasan: Berisi hasil penelitian yang ditemukan. Analisis dari penulis atas temuan-temuan yang telah ditemukan.
  • Penutup: Bagian ini berisi kesimpulan, saran, dan rekomendasi.
  • Daftar Pustaka: Kumpulan sumber referensi yang dipakai penulis untuk membuat paper. Umumnya penulis memerlukan minimal 10 referensi mulai dari buku, jurnal, artikel media cetak, dokumen resmi, dan sebagainya.

Langkah-Langkah Menulis Paper

Nah, pertanyaannya bila menulis paper, seperti apa langkah-langkahnya? Tenang, berikut ini adalah langkah-langkah yang perlu kamu perhatikan saat memulai menulis paper. Berikut cara menulis paper yang benar:

  • Tentukan topik terlebih dahulu
  • Tentukan pernyataan paper. Harus singkat dan mencerminkan jenis paper yang akan ditulis. Perkuat pernyataanmu dengan data dan literatur.
  • Mulai penelitian
  • Buatlah outline untuk memudahkan kamu menemukan poin-poin penting yang perlu dikembangkan dan didukung data
  • Buat draft pertama. Buat rencana bagaimana kamu akan menulis paper termasuk bab-bab di dalamnya. Sehingga kamu bisa menulis sesuai dengan topik, tidak keluar konteks, da masih sesuai dengan gagasan ide.
  • Tulis dan revisi
  • Memasukkan sumber referensi secara lengkap
  • Koreksi kembali. 

Jenis-Jenis Paper

Paper bukan hanya satu jenis. Ada banyak macamnya. Saat menulis pun kamu harus tentukan paper jenis apa yang digunakan. Hal ini menentukan bagaimana kamu merancang isi paper tersebut. Macam-macam paper meliputi:

1. Paper Argumentatif

Paper jenis ini memuat dua masalah sekaligus. Membahas dua masalah secara kritis. Penulis paper jenis ini diharapkan dapat menentukan posisi, apakah memihak masalah A atau masalah B dengan tak luput menggunakan argumen yang jelas dan kuat.

Jadi penulis harus mampu menyajikan fakta dan data akurat serat valid untuk mendukung argumennya dalam menganalisis kedua masalah. Sebelum akhirnya menentukan keberpihakan, penulis perlu memaparkan data yang lengkap, Sehingga pembaca memahami apa yang disampaikan dan menemukan titik bahwa keberpihakan penulis memang berdasar.

2. Paper Analitik

Mengutip penelitianilmiah.com, paper analitik berisi informasi dari berbagai sumber. Tidak hanya itu, penulis harus memberikan analisanya terhadap informasi yang didapatkan.

Apabila kamu menulis paper analitik maka kamu fokus pada temuan, metodologi, atau kesimpulan dari peneliti lain. Kemudian kamu bisa menyimpulkan paper tersebut. Kesimpulan dapat berisi saran kerangka kerja untuk studi kasus masalah serupa.

3. Paper Definisi

Berbeda dengan jenis paper Argumentatif, Paper Definisi ini menggambarkan topik dari sudut pandang faktual. Jadi dalam paper ini tidak ada pendapat penulis. 

Paper ini berisi informasi dan fakta dari berbagai sumber. Namun tidak ada proses analisis informasi dan fakta yang didapatkan. Sehingga isi paper hanyalah fakta-fakta yang ditemukan. Paper Definisi ini sangat bagus untuk dijadikan bahan pendukung laporan argumentatif atau analitik karena paper jenis ini memberikan kerangka kerja informasi cukup lengkap untuk bahan laporan.

4. Paper Komparatif dan Kontras

Selanjutnya adalah Paper Komparatif dan Kontras. Biasanya paper ini digunakan dalam bidang sastra. Dipakai untuk membandingkan dua penulis atau cerita dengan genre tertentu. Namun tidak menutup kemungkinan paper jenis ini digunakan pula untuk ilmu sosial.

Dalam konteks ilmu sosial, paper ini berisi perbandingan dua sudut pandang teoritis yang berbeda. Misalnya membandingkan pemikiran dua kerangka kerja filosofis, membandingkan gaya kepemimpinan, membandingkan sistem pemerintahan negara-negara, dan sebagainya.

Apa yang terpenting dari paper ini? Yakni kedua elemen yang dibahas dalam paper harus dijelaskan secara ringkas. Bagian utama adalah perbandingan dan contoh kontras kedua elemen yang diteliti.

Buku MetopenBuku Metode PenelitianBuku Metode Penelitian
Buku Metode PenelitianBuku Metode PenelitianBuku Metode Penelitian Sosial Edisi Revisi

Dapatkan Buku-Buku Penelitian Lainnya di Buku Penelitian

5. Paper Sebab-Akibat 

Kemudian ada yang namanya Paper Sebab-Akibat. Sesuai dengan namanya paper ini mengulas tentang kemungkinan dari tindakan atau kebijakan tertentu. Paper berisi tentang sebab-akibat terjadinya sesuatu. Paper ini sering dipakai dalam bidang bisnis dan pendidikan. 

Paper Sebab-Akibat ini menguraikan hasil yang diprediksi dari suatu tindakan atau situasi. Selain itu paper ini juga menjelaskan perkiraan hasil yang dapat muncul dari situasi tersebut. Penjelasan hingga kesimpulan dalam paper ini pun harus disampaikan secara logis.

6. Paper Interpretatif

Selanjutnya, paper ini kerap dibutuhkan oleh pendidikan di bidang sastra, humaniora, dan ilmu sosial. Sebagai tenaga pendidik, dosen biasanya meminta mahasiswa menulis paper Interpretatif dengan menggunakan teori yang dipelajari untuk menganalisis studi kasus yang telah ditentukan.

Kunci dari paper ini adalah mahasiswa dapat menulis berdasarkan kerangka teori dan menggunakan data pendukung dengan tepat untuk memperkuat argumen dan temuan dalam paper.

7. Laporan

Laporan juga tergolong paper. Contohnya adalah laporan penelitian. Apabila kamu diberi tugas menulis laporan penelitian maka hal tersebut sama dengan kamu menulis paper. 

Laporan berisi ringkasan tentang suatu topik atau penelitian. Isinya mulai dari identifikasi masalah utama, uraian unsur masalah, sampai rekomendasi untuk mengatasi masalah. Selain itu, laporan ditulis dengan data pendukung sehingga laporan semakin valid.

Saat mendapatkan tugas menulis paper, kamu harus memperhatikan sistematika penulisannya. Di lain sisi kamu harus menentukan akan menulis paper jenis apa. Bila perlu pastikan kepada dosen jenis paper yang ditulis. 

Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 15 April 2025.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar