Pengertian populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif serta bagaimana cara menentukan yang benar dan juga baik. Metode serta tahapan dalam suatu penelitian menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami oleh peneliti dalam menulis karya ilmiahnya.
Hal ini mengingat bahwa penulisan yang sistematis merupakan salah satu ciri khas dalam penulisan karya ilmiah. Tidak heran jika kemudian peneliti dalam melakukan penulisan karya ilmiah dituntut untuk memiliki kecermatan dan ketelitian yang cukup.
Metode dalam penelitian pun beragam tergantung dari penelitian yang dipilih. Jenis penelitian yang cukup memerlukan kecermatan lebih bagi peneliti, dikenal dengan penelitian kuantitatif.
Kecermatan dan ketelitian diperlukan lebih dalam penelitian ini mengingat data yang nantinya harus diolah berupa angka. Penelitian jenis ini juga menitik beratkan pada penggunaan perhitungan matematis dalam menjawab masalah sebagai hasil penelitiannya.
Dalam penelitian jenis kuantitatif dikenal dengan adanya istilah populasi dan sampel. Penelitian kualitatif-jenis penelitian lain yang bersifat lebih deskriptif, tidak cukup familiar dengan penggunaan istilah populasi dan sampel dalam menyebut subjek penelitiannya.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tuntas mengenai populasi dan sampel pada penelitian kuantitatif. Mengapa keduanya sangat penting dan perlu dicermati dalam menentukan hasil dari sebuah penelitian? Yuk, kita bahas lebih lanjut di bawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Populasi dan Sampel
Populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Mudahnya, sampel penelitian dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang dijadikan subyek penelitian dan merupakan “wakil” dari anggota populasi tersebut.
Keduanya merupakan dua hal yang sangat menentukan dalam penelitian karena dapat memberikan generalisasi pada kesimpulan hasil penelitian yang didapat.
Oleh karenanya, penting bagi peneliti untuk dapat bersikap cermat dan teliti dalam menentukan besaran populasi dan sampel yang akan digunakan. Untuk lebih jelasnya bisa kita cermati terlebih dahulu pengertian masing-masing dari populasi dan juga sampel di bawah ini.
Pengertian Populasi Menurut Para Ahli
Menurut Sugiyono (2005), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Populasi yang digunakan dalam penelitian pun cukup beragam. Terdapat beberapa hal yang dapat membedakannya. Menurut Supardi (1993) populasi penelitian dapat dibedakan menjadi populasi “finit” dan populasi “infinit”.
Populasi finit merujuk pada suatu populasi yang jumlah anggotanya sudah dapat diketahui secara pasti oleh peneliti. Sementara populasi infinit kebalikannya, merupakan suatu populasi yang jumlah anggotanya masih belum atau tidak dapat diketahui.
Berdasarkan sifatnya populasi juga terbagi menjadi dua bagian, yakni populasi homogen dan heterogen. Populasi homogen berarti populasi yang memiliki unsur-unsur bersifat sama. Populasi jenis ini tidak mempersoalkan jumlah secara kuantitatif. Penelitian di bidang eksakta memiliki populasi bersifat homogen seperti larutan air, cairan, dsb.
Sementara populasi heterogen berarti unsur-unsur dalam populasi tersebut memiliki sifat yang beragam atau bervariasi. Populasi jenis ini memerlukan batas-batas yang harus ditetapkan terlebih dahulu baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Pada penelitian di bidang sosial populasi yang digunakan cenderung bersifat heterogen karena subjeknya yang seringkali adalah manusia serta gejala-gejala sosial dalam kehidupan manusia.
Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
1. Sugiyono
Menurut Sugiyono, Sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Pengukuran sampel dilakukan melalui statistik atau berdasar pada estimasi penelitian guna menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu objek.
Pengambilan besar sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang dapat menggambarkan keadaaan populasi yang sebenarnya.
2. Supardi
Sementara itu, definisi oleh Supardi (1993), Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling merupakan suatu cara atau teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian.
2. Margono
Menurut Margono (2004), menambahkan penentuan sampel ini harus disesuaikan dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar sampel yang diperoleh dapat mewakili populasi (bersifat representatif).
Penggunaan sampel diperlukan dalam penelitian kuantitatif karena akan sangat menghabiskan banyak waktu, tenaga dan biaya apabila peneliti harus meneliti seluruh individu dalam suatu populasi.
Terdapat beberapa manfaat atau kegunaan lain dalam penggunaan sampel dalam penelitian, selengkapnya akan kami bahas di bawah berikut ini:
- Menghemat biaya, tenaga, dan waktu peneliti. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, meneliti menggunakan sampel akan sangat meringankan tugas peneliti karena tidak harus harus meneliti keseluruhan populasi cukup dengan beberapa sampel yang terpilih.
- Perolehan data akan menjadi lebih cepat. Karena cukup beberapa sampel yang diteliti waktu yang digunakan pun relatif sebentar.
- Menghasilkan gambaran perwakilan (representative) dari seluruh populasi. Penggunaan sampel yang tepat diharapkan mampu memberikan informasi terkait populasi yang diteliti melalui perwakilan beberapa sampel saja sehingga informasi yang dibutuhkan mampu menjawab tujuan dari penelitian yang dilakukan.
- Menentukan presisi atau ketepatan yang ditentukan oleh perbedaan hasil yang diperoleh.
- Cara penggunaanya cenderung lebih sederhana sehingga mudah untuk dilaksanakan.
- Memberikan informasi yang banyak dengan biaya yang rendah.
Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)
Metode Penelitian | Buku Metode Penelitian Kuantitatif |
Buku Metodologi Penelitian Kuantitatif Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Hal yang Harus Diperhatikan Dalam Menentukan Sampel
Supardi (1993) menyebutkan hal penting lainnya mengenai sampel dalam penelitian. Yaitu terkait dengan hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam menentukan besar sampel, di antaranya adalah :
- Tingkat homogenitas anggota populasi. Semakin tinggi tingkat homogenitas suatu populasi maka semakin rendah sampel yang bisa diambil.
- Presisi yang diharapkan peneliti. Presisi merupakan derajat perbandingan hasil yang didapat dari sampel dengan hasil yang didapat dari populasi. Semakin tinggi presisi yang diharapkan maka semakin besar jumlah sampel yang diambil.
- Rancangan analisis data penelitian. Jumlah sampel yang ditentukan harus dapat menjamin bahwa data yang diperoleh akan dapat dianalisis dengan rancangan analisis data yang sudah ditentukan.
- Ketersediaan dana, waktu dan tenaga penelitian.
Perbedaan Populasi dan Sampel
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti, sedangkan sampel hanya sebagian dari populasi itu sendiri.
Nah, diantara keduanya terdapat istilah parameter dan statistik. Lantas, apa yang dimaksud dengan parameter? Dikatakan parameter apabila keseluruhan anggota populasi memiliki ukuran karakteristik, sedangkan ukuran karakteristik dari sampel disebut dengan statistik. Untuk mempermudah pemahaman, berikut perbedaan populasi dan sampel.
A. Ditinjau dari pengertian
- Populasi: Adalah seluruh objek yang diteliti
- Sampel: Bagian dari populasi
B. Ditinjau dari Karakteristik
- Populasi: parameter
- Sampel: Statistik
C. Ditinjau dari Pengumpulan Data
- Populasi: Dapat dilakukan dengan metode sensus
- Sampel: Dapat dilakukan dengan metode survei
D. Ditinjau dari Fokus
- Populasi: Mengidentifikasi karakteristiknya
- Sampel: menduga karakteristik populasi
Itulah sedikit pemahaman sederhana untuk mengetahui perbedaan populasi dan sampel agar lebih paham lagi.
Sekian pembahasan tentang populasi dan sampel. Sebenarnya jika mempelajari secara detail tentang metodologi penelitian, tidak hanya membahas tentang sampel saja. tetapi juga membahas banyak hal lain di dunia penelitian. Tentu saja yang masih ada kaitannya dengan dunia penelitian, pengambilan data dan macam-macam.
Semoga sedikit pembahasan ini bisa memberikan pengetahuan dan wawasan seputar populasi dan sampel.
Langkah Penggunaan Sampling dalam Penelitian
Untuk bisa menjalankan penggunaan teknik sampling ini untuk penelitian, ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh peneliti.
1. Menentukan besar atau luas populasi yang akan diteliti
Menentukan besar populasi diperlukan sebagai tahapan awal dalam penentuan sampel karena nantinya dapat memberi batas kepada peneliti tentang populasi yang harus diteliti agar tidak melebar pada populasi lain yang dianggap kurang relevan.
2. Mengenali kualitas anggota populasi yang akan diteliti
Tahapan ini diperlukan agar peneliti dapat mengambil kesimpulan di awal mengenai keadaan anggota populasi. Misalnya seperti apakah populasi yang ada cenderung bersifat homogen atau heterogen, dan lain sebagainya.
Selain itu juga mengenali keadaan anggota populasi yang akan diteliti nantinya akan memudahkan kerja peneliti untuk menentukan langkah penentuan besar sampel hingga teknik pengambilan sampel yang harus digunakan.
3. Menetapkan besaran sampel yang akan digunakan
Sama halnya dengan populasi, besaran atau jumlah sampel juga harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga dapat diperkirakan sampel mana saja yang sekiranya mampu mewakili anggota populasi dalam penelitian.
Sedang akan melakukan penelitian? Dapatkan buku-buku referensi di Penerbit Deepublish. Atau dapatkan buku-buku seputar penelitian berikut ini :
Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)
Buku Aplikasi Metodologi Penelitian | Buku Belajar Microsoft Office 2019 (Word, Excel, Powerpoint) |
Buku Teknik Penulisan Skripsi |
Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian
Terimakasih sudah membaca artikel berjudul “Pengertian Populasi dan Sampel”, baca juga artikel lain berikut ini :
Contoh Populasi dan Sampel
Contoh 1
Penelitian dilakukan terhadap siswa SMK N 2 Pengasih. Jumlah SMK di Kabupaten Pati ada 10. Lokasi yang berjauhan antara satu SD dengan SD yang lain membuat peneliti hanya meneliti sampel yang diambil dari 3 SD di Kabupaten Pati tersebut.
Dari kalimat di atas, maka contoh populasi sampel penelitian tersebut adalah:
Contoh populasi : seluruh siswa SMK N 2 Pengasih dari 10 SD di Kabupaten Kulon Progo
Contoh sampel : siswa SMK N 2 Pengasih di Kabupaten Pati
Contoh 2
Penelitian tentang kualitas bawang di Desa Mangunan, Yogyakarta. Jumlah bawang di satu desa ini tentu sangat banyak. Bisa dari jumlah dalam bentuk kilogram sampai dari segi jenis bawang yang tersedia.
Saking banyaknya jenis beras yang akan diteliti, maka peneliti mengambil sampel dari beberapa jenis beras yang paling mudah didapatkan. Hasil penelitian terhadap sampel beras ini kemudian dianggap mewakili hasil penelitian semua beras di desa Pringapus.
Dari kalimat di atas, maka contoh populasi sampel penelitian tersebut adalah:
Contoh populasi: Semua jenis bawang yang ada di Desa Mangunan, Yogyakarta
Contoh sampel: Beberapa jenis bawang yang ada di Desa Mangunan, Yogyakarta
Contoh 3
Penelitian dilakukan di PGRI Margosari untuk mengetahui jumlah mahasiswa yang masuk ke jurusan PGSD. Diketahui jumlah mahasiswa di BK Ini sangat banyak sampai ribuan. Maka peneliti kemudian mengambil sampel, beberapa mahasiswa saja. Katakanlah hanya melakukan penelitian terhadap 30 atau 35 mahasiswa PGSD.
Dari kalimat di atas, maka contoh populasi sampel penelitian tersebut adalah:
Contoh populasinya adalah seluruh mahasiswa PGSD di PGRI Margosari. Sementara contoh sampelnya adalah 25 atau 50 mahasiswa PGSD di PGSD di PGRI Margosari.
Contoh 4
Penelitian dilakukan untuk mengetahui jumlah kambing dan sapi qurban di kota Semarang. Jumlahnya tentu sangat banyak, apalagi di kota Semarang sendiri ada beberapa peternak kambing maupun sapi. Meneliti semuanya tentu akan sulit dan sekalipun bisa akan memakan waktu yang lama dan biaya tidak sedikit.
Maka diambil sampel, misalnya hanya meneliti jumlah kambing di 5 kecamatan di kota Semarang. Dari lima kecamatan ini kemudian akan didapatkan total jumlah kambing dan kemudian dibuat rata-rata dan dikalikan dengan jumlah kecamatan di kota Semarang.
- Apa Itu Metodologi Penelitian? Jenis, Contoh dan Kegunaannya
- 7 Jenis Metodologi Penelitian dan Pengertiannya
- Perbedaan Penelitian Skripsi Kualitatif dan Kuantitatif
sumber:
“https://penerbitdeepublish.com/populasi-dan-sampel/” di akses 14 Mei 2024