7 Perbedaan Footnote dan Innote dalam Karya Ilmiah

program afiliasi

Salah satu hal penting dalam penulisan karya ilmiah adalah mencantumkan sumber. Dua metode yang sering digunakan untuk mencantumkan sumber, yaitu footnote dan innote. Walaupun kedua metode ini memberikan informasi referensi, keduanya tetap memiliki perbedaan. Apakah kamu sudah memahami perbedaan footnote dan innote?

Kedua metode ini mempunyai cara penyajian yang berbeda. Setiap metode memiliki keunggulan masing-masing. Memahami perbedaan dari kedua metode ini merupakan hal yang penting, bagi mahasiswa, peneliti, dan penulis akademik. Jika kamu ingin memahami perbedaannya, mari simak artikel berikut.

Pengertian Footnote dan Innote

Apakah yang dimaksud dengan footnote dan innote? Footnote adalah catatan khusus dalam sebuah teks yang terletak di bagian bawah halaman atau bab. Catatan ini memiliki fungsi untuk menjelaskan suatu istilah supaya lebih mudah dipahami.

Footnote juga dipakai sebagai keterangan sumber atau referensi. Umumnya, footnote berisi nama penulis, judul, penerbit, tahun terbit, dan nomor halaman. Misalnya: Chairil Anwar, Deru Campur Debu (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992) Hal 9.

Innote merupakan catatan yang berfungsi sebagai rujukan yang terletak dalam kalimat. Innote juga sering disebut dengan catatan perut atau in-text citation. Innote juga bisa diartikan sebagai catatan sumber dari suatu kutipan yang dicantumkan dalam kalimat dari sebuah tulisan. 

Sistem pencantuman sumber ini biasanya terletak di dalam teks dan menggunakan tanda kurung. Biasanya, innote dipakai dengan menggunakan gaya penulisan Chicago, MLA, dan APA. Misalnya: Dialektika merupakan metode metafisika yang menghasilkan pengetahuan (Lore Bagus, 1997, hlm: 164-167).

Perbedaan Footnote dan Innote

Berikut ini adalah perbedaan footnote dan innote yang perlu kamu ketahui.

1. Letak dalam Dokumen

Salah satu perbedaan footnote dan innote adalah letaknya dalam dokumen. Biasanya, footnote terletak di bagian bawah halaman. Sedangkan, innote terletak di dalam teks utama, biasanya dalam tanda kurung setelah kalimat atau kutipan yang membutuhkan sumber.

Karena terletak di bawah halaman, footnote dapat menjaga alur bacaan tetap mengalir tanpa gangguan. Sedangkan, innote membuat pembaca dapat langsung mengetahui sumber kutipan tanpa harus melihat ke bawah.

Ebook Bisnis

2. Format dan Gaya Penulisan

Sebagai penanda kutipan, footnote memakai angka superskrip. Penulisan footnote biasanya mengikuti format Chicago atau Turabian. Gaya ini sering ditemukan dalam bidang humaniora.

Sementara itu, innote biasanya langsung menuliskan sumber di dalam kalimat memakai nama belakang pengarang dan tahun terbit. Innote umumnya dipakai dengan beberapa gaya penulisan, seperti Chicago versi author-date, MLA, dan APA. Gaya APA sering dipakai dalam ilmu sosial, sedangkan MLA dalam bidang humaniora, terutama sastra.

3. Fungsi dan Tujuan

Footnote sering dipakai untuk memberikan penjelasan tambahan yang tidak dicantumkan dalam teks utama dan mencantumkan sumber kutipan. Penulis dapat menggunakannya untuk menjelaskan istilah, memberikan contoh lain, atau memberikan komentar terhadap suatu pendapat.

Sebaliknya, innote hanya dipakai untuk menginformasikan tentang sumber kutipan. Tujuannya agar pembaca bisa langsung mengetahui asal data atau argumen dalam kalimat. Tidak sama dengan footnote, innote tidak digunakan untuk mencantumkan catatan tambahan.

4. Kelengkapan Informasi Awal

Footnote menginformasikan bibliografi dengan lebih lengkap sewaktu sumber dikutip. Hal ini membuat pembaca tidak perlu selalu melihat daftar pustaka. Sedangkan, innote hanya memberikan informasi yang singkat. Sehingga, innote masih bergantung dengan daftar pustaka untuk memperoleh detail yang lebih lengkap.

Baca Juga:

5. Pengaruh Terhadap Panjang Dokumen

Karena catatan terletak di bagian bawah setiap halaman, footnote dapat menambah panjang dokumen secara fisik. Apabila jumlah kutipannya banyak, hal ini dapat membuat naskah menjadi lebih tebal. Sebaliknya, innote justru menghemat ruang karena tidak ada teks tambahan di luar paragraf, kecuali daftar pustaka di akhir.

6. Kesesuaian dengan Media Digital

Dalam penulisan berbasis web atau jurnal online, innote lebih unggul karena mudah dikodekan hyperlink, tidak mengganggu layout digital, dan lebih praktis dalam format e-book, PDF, atau blog ilmiah. Sedangkan, footnote bisa jadi rumit saat dibaca di smartphone, karena harus scroll ke bawah berulang kali untuk membaca catatannya.

7. Kemudahan Pembuatan dengan Software Referensi

Ketika memakai perangkat lunak referensi, seperti EndNote, Zotero, atau Mendeley, innote umumnya lebih mudah di-generate secara otomatis, apalagi jika menggunakan gaya APA atau MLA. Footnote juga bisa dibuat dengan menggunakan software referensi, tapi membutuhkan gaya khusus seperti Chicago Notes yang kadang tidak otomatis disediakan di semua sistem.

Demikian penjelasan dari Deepublish Store tentang perbedaan footnote dan innote. Apabila ada komentar dan pertanyaan yang berhubungan dengan topik ini, kamu bisa menuliskannya di kolom komentar. Kamu dapat mengklik tombol share apabila kamu ingin membagikan informasi ini kepada yang lain.

Sumber:

Penerbit Deepublish. https://penerbitdeepublish.com/perbedaan-footnote-dan-endnote/ diakses pada 17 Mei 2025

Kompasiana. https://www.kompasiana.com/haikalmaghfir8/648c3cb64addee36337c3992/penjabaran-definisi-dan-teknik-teknik-notasi-ilmiah-beserta-daftar-pustaka diakses pada 17 Mei 2025

Kompasiana. https://www.kompasiana.com/milda/563c42aee422bd91050e8bf9/notasi-ilmiah-tpki?page=2&page_images=1 diakses pada 17 Mei 2025

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar