Bagi kaum milenial mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata personal branding. Personal branding menjadi aktivitas familiar setelah perkembangan dunia digital semakin pesat.
Melalui platform media sosial, sekarang masyarakat dapat membangun image alias citra yang mereka inginkan lebih mudah. Jangan salah, personal branding sangat berpengaruh untuk jenjang karir kita kedepan lho.
Lalu apa itu personal branding?
Daftar Isi
Pengertian Personal Branding
Personal branding adalah sebuah proses membentuk, menarik dan memelihara persepsi masyarakat berkaitan dengan aspek-aspek yang dimiliki seseorang seperti keahlian, prestasi, kepribadian atau nilai-nilai yang dibangun secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan menampilkan citra positif sehingga dapat berlanjut kepada kepercayaan dan loyalitas yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
Adanya personal branding membuat orang lain dapat memandang seseorang dengan unik dan berbeda.
Dengan personal brading, kita dapat menjelaskan 3W kepada seseorang:
- Tentang siapa kita (who are you)
- Apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya (what have you done)
- Apa visi masa depan (what will you do)
Baca juga : Cara Menjadi Asisten Dosen, Ada Tiga Poin yang Harus Dimiliki
Penjelasan Personal Branding Oleh Para Ahli
Secara lebih spesifik, berikut adalah pengertian personal branding dari para ahli yang telah kami rangkum dari berbagai sumber buku dan literasi.
- McNally dan Speak (2004:21) menjelaskan bahwa personal brand merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara di benak orang lain, yang memiliki tujuan akhir agar publik punya pandangan positif terhadapnya sehingga dapat berlanjut kepada kepercayaan dan loyalitas.
- Haroen (2014), menjelaskan personal branding adalah proses membentuk persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang, seperti kepribadian, kemampuan, atau nilai-nilai dan bagaimana semua itu menciptakan persepsi positif dari masyarakat yang dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
- Menurut Montoya (2006), personal branding adalah sebuah seni dalam menarik dan memelihara lebih banyak klien dengan cara membentuk persepsi publik secara aktif.
- Menurut Wasesa (2011), personal branding adalah proses ketika orang menggunakan dirinya atau karirnya sebagai merek (brand). Personal branding merupakan seni untuk menarik dan menjaga persepsi publik secara aktif yang mana membangunnya bisa dari orang, nama, tanda, simbol atau desain yang dapat dijadikan pembeda dari kompetitornya.
- Menurut Parengkuan dan Becky (2014), personal brand adalah suatu kesan yang berkaitan dengan keahlian, perilaku maupun prestasi yang dibangun oleh seseorang baik secara sengaja maupun tidak sengaja dengan tujuan untuk menampilkan citra dirinya. Personal brand dapat dijadikan suatu identitas yang digunakan orang lain dalan mengingat seseorang.
Manfaat Personal Branding
Ada beberapa manfaat personal branding yang bisa kita dapatkan, diantaranya:
1. Meningkatkan kredibilitas dan rasa percaya diri
Personal branding yang anda bangun dapat secara nyata diimplementasikan secara nyata sehingga kredibilitas anda menjadi meningkat.
Sebaiknya apa yang anda tampilkan di media sosial selaras dengan kehidupan nyata agar brand yang anda bangun secara personal tidak terlihat seperti dibuat-buat atau berbohong.
Selain itu, tujuan personal branding adalah menunjukkan keunggulan anda yang menjadi ciri khas sehingga kepercayaan diri anda juga semakin meningkat.
2. Membantu memperluas koneksi
Era digital membuat kita tidak sulit untuk membangun koneksi secara luas. Memiliki personal brand yang kuat dapat membantu anda untuk memperluas dan membangun koneksi dengan orang-orang berbagai bidang.
Hal tersebut juga dapat membantu anda bertemu dengan mentor yang pastinya dapat membantu kamu berkembang dalam dunia profesional.
3. Menunjukkan dan mengembangkan kemampuan
Personal branding yang dibangun seiring berjalannya waktu membantu anda menunjukkan dan mengembangkan kemampuan yang anda miliki. Kamu juga menjadi lebih fokus untuk bisa mengenali diri anda secara strategis.
4. Bernilai lebih tinggi
Kalau personal branding kamu sudah bersinar, nilai jual kamu pun ikut meroket. Artinya kamu bisa mendapatkan penghasilan lebih tinggi karena kamu menjadi profesional.
5. Membedakan kamu dengan Kompetitor
Hanya mereka yang berwarna merah yang akan dipilih di lautan orang-orang berwarna hitam. Personal branding adalah pembeda antara Anda dengan pesaing yang menawarkan hal yang sama.
Mengapa klien harus memilih kamu? Nilai apa yang ada pada dirimu yang membuat kamu lebih unggul dibanding orang lain?
Semakin berbeda kamu dengan pesaing dalam artian positif, semakin mudah kamu memenangkan persaingan di pasar.
Atau jika kamu menawarkan jasa atau keahlian secara individu, kamu bisa menaikkan harga yang sesuai dengan brand yang sudah terbangun.
6. Meningkatkan Daya Jual
Kalau Anda sudah terkenal dan dianggap pakar, otomatis nilai jual kamu akan naik. Kamu akan dipercaya banyak orang, diundang orang-orang, diajak kerjasama, dan hal-hal positif lainnya.
Baca juga : Cara Menjadi Dosen: Syarat, Tugas dan Gaji Dosen
Karakteristik Personal Branding
Ada tiga hal mendasar yang merupakan karakteristik yang harus diperhatikan dalam merancang personal brand yang kuat, yaitu memiliki ciri khas, relevan, dan konsisten.
Personal branding yang dibangun apabila memiliki kekhasan atau khusus/berbeda, relevan, dan konsisten, maka orang lain atau publik akan cepat menangkap dan memahami personal brand tersebut.
Karakteristik dijelaskan sebagai berikut:
a. Memiliki ciri khas
adalah personal brand yang kuat menjelaskan sesuatu yang sangat spesifik yang merupakan cerminan dari ide-ide dan nilai-nilai dalam diri kamu yang membedakan dari oranglain. Kekhasan ini dapat dipresentasikan dalam bentuk kualitas pribadi, tampilan fisik, atau keahlian.
b. Relevan
merupakan personal brand yang berkaitan dengan karakter orang tersebut yang menjelaskan sesuatu yang dianggap penting atau dibutuhkan oleh masyarakat. Jika relevansi (keterikatan) tidak ada maka akan sulit terjadi penguatan mind masyarakat.
c. Konsisten
yaitu upaya menjalankan personal brand secara terus menerus (konsisten) sehingga orang lain dapat mengidentifikasi personal brand tersebut dengan mudah dan jelas, sehingga terbentuk brand equity (keunggulan merek).
Cara Membangun Personal Branding
1.Tujuan Personal Branding
Sebelum membahas lebih jauh tentang personal branding, paling tidak kamu harus bisa menjawab pertanyaan esensial berikut kepada dirimu sendiri:
Kamu harus menentukan “Apa tujuan Anda ingin dikenal orang”
Tujuan personal branding harus bersifat jangka panjang, spesifik dan ambisius, seperti:
- Menjadi pembicara dari satu event disrupsi ekonomi ke event lain
- Menjadi figur yang menjadi referensi atau top of mind bidang yang berhubungan dengan profesi.
- Dikenal sebagai key opinion leader
- Dikenal tokoh politik yang cerdas dan baik hati.
- dan lain sebagainya.
Pada saat kamu membangun personal branding, kamu harus bisa melihat bagaimana orang kamu gemari menampilkan diri mereka secara online. Hal ini termasuk pelajari bagaimana ia menyampaikan idenya melalui tulisannya, videonya, hingga fotonya.
2. Riset Personal Branding
Selanjutnya kamu harus dapat menjawab pertanyaan “bagaimana kamu ingin dikenal oleh orang lain?”
Apakah kamu ingin dikenal sebagai orang mudah dan yang cerdas? Cerdas dan humoris? Stylish dan humoris? Citra Diri adalah bagaimana kamu ingin dilihat orang lain.
Maka kamu harus dapat melakukan riset mengenai hal ini. Pahami unique selling point atau hal yang dapat membedakan kamu dengan publik figur lain.
Hal yang paling penting adalah kamu harus menemukan atau mendapatkan sesuatu yang kamu kuasai atau yang kamu bisa tetapi orang lain tidak atau belum. Hal tersebut bisa menjadi “superpower” bagi dirimu.
3. Personal Brand Kamu
Jika sudah menentukan tujuan personal branding dan sudah melakukan riset seperti pada point 1 dan 2 diatas. Step berikutnya kamu dapat melangkah ke tahap menentukan personal brand.
Apapun yang kamu lakukan menulis, fotografi, aktivitas sosial dan lain-lain, selalu ada ratusan hingga ribuan orang yang sama di luar sana melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan.
Bagaimana kamu bisa memenangkan persaingan dengan yang lain?
Ya, kamu dapat menjadi pribadi yang berbeda dari ratusan atau ribuan orang lain yang melakukan hal yang sama dengan kamu dengan personal brand.
Personal brand adalah keunikan yang kamu punya sejak dulu atau baru kamu coba temukan/ciptakan.
Temukan keunikanmu dengan menjawab pertanyaan Bagaimana dan/atau Mengapa kamu melakukan apa yang kamu lakukan, posisikan diri kamu di antara teman atau audiens-mu.
4. Konten yang Otentik dan Bernilai
Ingat, Menemukan keunikan diri saja tidak cukup. Kamu juga harus melangkah lebih jauh dengan “memasarkan” personal brand yang telah kamu tentukan di langkah sebelumnya.
Bagaimana caranya? Ya, yakni dengan membuat konten.
Komunikasikan dan pasarkan semua nilai dari personal brand kamu melalui konten-konten yang berkualitas.
Tulisan, video, presentasi, foto, dan berbagai macam konten akan berhasil memasarkan Citra Diri Anda hanya ketika konten tersebut otentik dan bernilai bagi audiens mu.
Content marketing adalah suatu hal yang tidak bisa ditawar lagi oleh brand manapun. Salah satu channel yang bisa kamu gunakan adalah blog atau menulis buku.
Blog merupakan yang bagus untuk membangun citra diri melalui konten. Selain itu, kamu juga harus memiliki strategi dalam membuat konten termasuk membuat variasi konten melalui video, tulisan, ebook, foto, infografik, presentasi, dan masih banyak lagi.
Jadilah kamu yang otentik karena audiens bukan mengharapkanmu menjaga imej secara sempurna di dunia digital.
5. Konsisten
Konsistensi adalah kata kunci dalam membangun personal brand. Jika kamu selalu konsisten maka kamu telah membuktikan kalau kamu pantang menyerah dan dipastikan cepat atau lambat kamu akan memetik buahnya.
6. Fokus Pada Niche
Memang benar jika kamu berpikir bahwa, “kita tidak akan bisa membangun sebuah brand tanpa audiens.”
Tidak ada yang salah dari pernyataan itu. Yang salah adalah ketika mencoba sangat keras untuk membuat semua orang tertarik kepada personal brand.
Hal tersebut jangan menjadi orientasi ketika membangun personal brand.
Fokuslah pada niche pilihanmu yang telah dibahas di atas, dan berusahalah untuk hanya menarik mereka yang memilki pemikiran yang sama disetiap konten yang kamu tawarkan.
Bangunlah sebuah komunitas di media sosial yang platform-nya sesuai dengan personal brand yang ingin kamu bangun. Facebook page dan LinkedIn misalnya, bagus untuk membangun jejaring profesional.
7. Investasi Untuk Personal Branding
Kalau kamu sudah memiliki konsep yang baik tentang personal branding, dan hal ini adalah aspek strategis yang bagus.
Melakukan investasi dalam personal branding bukanlah hal yang selalu harus mahal. Platform Social media dan website adalah cara untuk membantu mengembangkan citra diri seseorang.
Rekomendasi Buku Public Speaking
Buku Menjadi Public Speaker Andal | Buku Communication Skills “Sukses Komunikasi, Presentasi dan Berkarier”! | Buku Jago Ngomong Bahasa Inggris |
Dapatkan buku terbaik lainnya disini: Buku Personal Branding
Penutup
Kesimpulannya, membangun personal branding memang tidak bisa dalam waktu instan, butuh proses yang konsisten jika kamu ingin dilihat orang sebagai seseorang sesuai dengan ekspektasimu. Tapi tidak ada yang sulit apabila kamu mau berusaha dan menerapkan tips-tips di atas.
Semoga artikel ini bermanfaat, ya! Kontributor : (Novia Intan)
Sangat menginspirasi tulisannya sehingga, sehingga dapat membuka wawasan kami untuk melangkah lebih lanjut ke depannya
Semoga bermanfaat yaa