Quasi Eksperimen: Pengertian, Cara Menentukan dan Contoh Penelitian

Dalam penelitian ilmiah, eksperimen adalah metode yang sering digunakan untuk menguji hipotesis dan mengidentifikasi hubungan sebab-akibat antara variabel. Namun, terkadang ada kendala etika, praktis, atau sumber daya yang membuat pelaksanaan eksperimen sesuai standar menjadi sulit. Sehingga kemudian ada konsep quasi eksperimen.

Tetapi apa quasi eksperimen itu? Di bawah ini akan dijelaskan dengan detail mengenai quasi eksperimen dan berbagai hal mengenai quasi eksperimen.

Pengertian Quasi Eksperimen

Quasi eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan dalam ilmu sosial dan ilmu perilaku ketika pelaksanaan eksperimen sejati tidak memungkinkan atau praktis. Meskipun mirip dengan eksperimen sejati, quasi eksperimen memiliki beberapa perbedaan utama dalam hal pengaturan subjek, kontrol variabel, dan randomisasi.

Dalam quasi eksperimen, peneliti mencoba mendekati struktur eksperimen sejati dengan mengendalikan variabel independen dan mengukur efeknya pada variabel dependen. Namun, pengacakan acak tidak selalu dapat dilakukan. Sebagai gantinya, peneliti mungkin menggunakan metode pemilihan subjek yang lebih selektif atau kelompok yang sudah ada.

Hasil dari quasi eksperimen tetap memberikan wawasan tentang hubungan sebab-akibat antara variabel, tetapi perlu diingat bahwa tingkat validitas internal dan eksternalnya mungkin lebih rendah dibandingkan dengan eksperimen sejati. Karena kurangnya randomisasi yang ketat, faktor-faktor yang tidak terkontrol dapat mempengaruhi hasil.

Quasi Eksperimen Menurut Sugiyono

Menurut Sugiyono, 2010, adapun quasi eksperimen atau eksperimen semu merupakan salah satu bentuk desain eksperimen yang dikembangkan dari true eksperimental design. Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang memengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Kenapa Menggunakan Jenis Penelitian Quasi Eksperimen?

Penggunaan jenis penelitian quasi eksperimen dapat disebabkan oleh beberapa alasan yang praktis dan kontekstual. Meskipun memiliki keterbatasan tertentu dibandingkan dengan eksperimen sejati, metode ini tetap memiliki manfaat. Beberapa alasan mengapa menggunakan jenis penelitian quasi eksperimen antara lain:

1. Keterbatasan Etika

Terkadang, eksperimen sejati dengan pengacakan acak dapat melibatkan perlakuan atau intervensi yang tidak etis pada kelompok kontrol. Dalam kasus ini, quasi eksperimen memberikan alternatif yang memungkinkan penelitian dilakukan tanpa melanggar prinsip etika.

2. Keterbatasan Sumber Daya

Pelaksanaan eksperimen sejati seringkali memerlukan sumber daya yang signifikan, seperti waktu, dana, dan personel. Jika keterbatasan sumber daya menjadi hambatan, quasi eksperimen dapat menjadi solusi yang lebih terjangkau.

3. Keterbatasan Populasi

Jika populasi yang relevan untuk penelitian sangat terbatas dalam ukuran atau karakteristik, pengambilan sampel yang acak mungkin tidak memungkinkan. Dalam hal ini, menggunakan kelompok yang sudah ada dalam quasi eksperimen dapat memberikan data yang bermanfaat.

4. Pengaruh Variabel Eksternal yang Sulit Dikendalikan

Terkadang ada faktor-faktor eksternal yang sulit atau tidak mungkin dikendalikan dalam eksperimen sejati, seperti faktor lingkungan atau faktor historis. Dalam quasi eksperimen, peneliti dapat mencoba mengendalikan faktor-faktor ini sedapat mungkin meskipun tidak secara sempurna.

5. Studi Longitudinal

Dalam penelitian jangka panjang atau studi longitudinal, penggunaan eksperimen sejati mungkin tidak praktis. Dalam konteks ini, quasi eksperimen dapat memberikan wawasan yang lebih baik terhadap perubahan dalam waktu.

6. Studi dalam Kasus Unik

Dalam kasus-kasus di mana suatu peristiwa langka atau unik terjadi, eksperimen sejati mungkin sulit atau tidak mungkin. Quasi eksperimen dapat digunakan untuk memahami dampak dari peristiwa semacam ini.

Baca juga:

Program Afiliasi

Cara Melakukan Quasi Eksperimen

Quasi eksperimen merupakan pendekatan penelitian yang mencoba mendekati struktur eksperimen sejati, namun dengan kendala dalam pengacakan subjek ke kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berikut adalah cara melakukan quasi eksperimen

1. Identifikasi Pertanyaan Penelitian

Tentukan pertanyaan penelitian Anda dengan jelas. Apa yang ingin Anda teliti? Apa hipotesis yang ingin Anda uji?

2. Pilih Desain Quasi Eksperimen

Pilih desain quasi eksperimen yang paling sesuai dengan pertanyaan penelitian Anda. Beberapa desain yang umum digunakan termasuk desain one-group pretest-posttest, desain pretest-posttest non-equivalent control group, dan desain time-series.

3. Pilih Subjek atau Kelompok yang Sesuai

Pilih subjek atau kelompok yang akan Anda telit, bisa berupa kelompok yang sudah ada, seperti kelas di sekolah atau unit dalam suatu organisasi.

4. Identifikasi Variabel

Tentukan variabel independen dan variabel dependen.

5. Pengukuran Pra-Intervensi (Pretest)

Lakukan pengukuran awal terhadap variabel dependen sebelum melakukan intervensi untuk membantu Anda memahami kondisi awal subjek.

6. Intervensi atau Perlakuan

Lakukan intervensi atau perlakuan terhadap kelompok yang Anda pilih bisa berupa pemberian program, pelatihan, atau tindakan lainnya yang ingin Anda teliti.

7. Pengukuran Pasca-Intervensi (Posttest)

Lakukan pengukuran terhadap variabel dependen setelah intervensi dilakukan.

8. Analisis Data

Analisis data quasi eksperimen melibatkan perbandingan hasil pra-intervensi dan pasca-intervensi untuk melihat perubahan yang terjadi.

9. Pertimbangkan Faktor Eksternal

Perhatikan faktor-faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi hasil, seperti variabel pengganggu yang tidak terkendali. 

Ebook Bisnis

10. Kesimpulan

Tafsirkan hasil penelitian dengan hati-hati, dan perhatikan bahwa karena keterbatasan dalam pengacakan, interpretasi sebab-akibat mungkin lebih lemah dibandingkan eksperimen sejati. 

Perbedaan Pre-eksperimen dan Quasi Eskperimen

Pre-eksperimen

Peneliti melakukan intervensi hanya pada satu kelompok tanpa adanya kelompok kontrol yang sebanding. Fokusnya pada hasil kelompok yang menerima perlakuan, dengan pengendalian variabel yang minim.

Quasi-eksperimen

Penelitian ini menyerupai eksperimen sejati, dengan kontrol variabel dan pengukuran efek intervensi. Meskipun tidak menggunakan pengacakan penuh, terdapat perbandingan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang sebanding.

Pengukuran

Pre-eksperimen: Bisa ada pengukuran pra-intervensi, tetapi tanpa perbandingan kelompok kontrol.

  • Quasi-eksperimen: Mengukur kondisi sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.

Contoh Penelitian Quasi Eskperimen

Judul Penelitian

Pengaruh Pelatihan Keterampilan Komunikasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Tujuan Penelitian

Menilai dampak pelatihan keterampilan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan di sebuah perusahaan.

Desain Penelitian

Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group Design

Langkah Penelitian

  1. Pemilihan Kelompok
    • Departemen A sebagai kelompok perlakuan
    • Departemen B sebagai kelompok kontrol
  2. Pengukuran Pra-Intervensi
    • Mengukur tingkat kepuasan kerja di kedua departemen menggunakan kuesioner sebelum pelatihan.
  3. Intervensi (Pelatihan)
    • Kelompok perlakuan diberikan pelatihan keterampilan komunikasi selama dua minggu.
    • Kelompok kontrol tidak menerima pelatihan.
  4. Pengukuran Pasca-Intervensi
    • Mengukur kembali tingkat kepuasan kerja di kedua kelompok menggunakan kuesioner yang sama.
  5. Analisis Data
    • Membandingkan perubahan tingkat kepuasan kerja antara kelompok perlakuan dan kontrol dengan uji statistik.
  6. Interpretasi Hasil
    • Menilai efektivitas pelatihan berdasarkan hasil analisis data.
    • Pelatihan dianggap efektif jika terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kepuasan kerja.

Semoga penjelasan tentang Quasi Eksperimen tersebut mudah dipahami ya dan pastinya bisa membantu penelitianmu. Sedang mencari referensi penelitian berkualitas? Tak perlu membuang waktu berjam-jam mencari sumber terpercaya! Buku Penelitian kami hadir dengan pilihan cermat, berisi hasil riset terbaru dari para pakar di bidangnya.

Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 9 Februari 2025.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar