Study Plan Beasiswa: Definisi, Cara Membuat dan Contoh

Jika sedang berusaha mencari atau melamar beasiswa, tentu akan diminta menulis atau merumuskan study plan. Study plan beasiswa ini biasanya menjadi syarat yang paling umum dan wajib ada ketika seorang mahasiswa mendaftar beasiswa untuk sekolah lanjutannya.

Akan tetapi, apa itu study plan? Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu study plan, bagaimana cara menulis study plan, hingga bagaimana contoh study plan untuk beasiswa LPDP, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Study Plan?

Sebelum mengetahui bagaimana cara menulis study plan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu study plan? Pada dasarnya, study plan beasiswa adalah rencana belajar atau garis besar rencana belajar selama kamu akan berkuliah. Oleh sebab itu, kamu harus merumuskan dengan baik study plan tersebut.

Di dalam study plan, biasanya berisi mengenai apa saja yang akan dipelajari, apa tujuan mempelajari bidang studi yang akan kamu tuju, dan bagaimana cara agar dapat mencapainya di kemudian hari. Di dalam study plan yang baik, juga harus menyambungkan antara tujuan dan juga visi misi dari beasiswa yang ingin dituju.

Study plan juga dapat diartikan sebagai dokumen atau syarat yang diperlukan untuk aplikasi beasiswa. Biasanya di dalamnya menggambarkan tujuan dari pelamar beasiswa, tujuan, waktu studi, hingga rencana pencapaian. Namun meski jadi syarat utama, tidak semua beasiswa mewajibkan pelamarnya melampirkan study plan.

Program Afiliasi

Beberapa universitas atau perguruan tinggi meminta lampiran study plan tersebut dikirim secara terpisah. Tujuan utama diperlukannya study plan ini adalah agar universitas atau perguruan tinggi tersebut mengetahui tujuan dari pelamar untuk belajar, khsusunya di luar negeri dengan jalur beasiswa.

Selain itu, tujuan dari diperlukannya study plan ini adalah sebagai perencanaan waktu sehingga universitas atau perguruan tinggi mengetahui bagaimana target dari pelamar dan agar pelamar tersebut dapat melakukan rencananya dengan baik sehingga dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan beasiswa.

Di dalam study plan, biasanya berisi poin-poin penting yang harus tercantum, misalnya sebagai berikut.

  • Nama lengkap dan latar belakang akademis pelamar
  • Informasi gelar terakhir
  • Hasil akademis
  • Keyakinan terhadap bidang studi
  • Pemahaman mengenai budaya tujuan studi
  • Alasan pemilihan negara tempat studi
  • Tujuan belajar
  • Rencana untuk mencapai tujuan dan sasaran pembelajaran
  • Kemampuan atau skills dan kesimpulan pengajuan beasiswa

Baca juga: Rencana atau Future Plan Setelah Lulus Kuliah

Cara Menulis Study Plan

Setelah memahami apa itu study plan, selanjutnya kamu harus mengetahui bagaimana cara membuat atau menulis study plan yang baik dan tepat. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana langkah dan cara menulis study plan.

1. Menjelaskan Tujuan Utama Pendidikan

Hal pertama yang harus tercantum di dalam study plan adalah bagaimana cara menjelaskan apa tujuan utama untuk mendapatkan beasiswa. Kamu bisa memulai dengan menceritakan mengenai bidang studi atau jurusan yang diinginkan. Misalnya ingin belajar bisnis di Inggris, kamu harus mengetahui bagaimana tujuan utama .

Kemudian apa saja permasalahan bisnis di Indonesia dan juga di Inggris. Apa saja hal yang harus dilakukan, serta bagaimana rencana dalam menghadapi hal tersebut. Dengan demikian, maka kamu mampu menjelaskan tujuan utama pendidikan yang sesuai dengan jurusan dan tempat di mana kamu ingin belajar.

2. Menjelaskan Alasan Memilih Perguruan Tinggi

Program Afiliasi

Kamu juga harus menjelaskan mengapa memilih perguruan tinggi tersebut. Untuk melamar beasiswa, biasanya akan diminta mencantumkan perguruan tinggi tujuan. Oleh sebab itu, kamu harus mampu menjelaskan dengan baik mengapa memilih perguruan tinggi tersebut.

Misalnya ingin memilih menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi Amerika Serikat. Kamu harus menjelaskan mengapa jurusan tersebut harus menempuh pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Apa relevansinya terhadap capaian dan juga tujuan yang ingin kamu raih, dan lain sebagainya.

3. Melakukan Riset

Sebelum memilih perguruan tinggi dan negara tempat menempuh pendidikan, Kamu harus melakukan riset yang cukup. Riset tersebut dilakukan agar pilihan tepat dan tidak sia-sia. Misalnya, sesuaikan kemampuan dengan bagaimana nilai yang harus dipenuhi di perguruan tinggi yang kamu maksud.

Selain itu, Anda juga harus melakukan riset terhadap jurusan yang ada di perguruan tinggi tersebut, apakah sesuai dengan tujuan dan apakah jurusan tersebut memiliki nilai atau akreditasi yang baik di perguruan tinggi tersebut dan bagaimana perbandingannya dengan perguruan tinggi yang lainnya.

Riset ini sangat perlu dilakukan agar tidak salah langkah dan tidak salah memilih baik itu jurusan, perguruan tinggi, hingga negara tempat yang diinginkan untuk belajar.

4. Persempit Riset

Tak hanya sekadar melakukan riset, kamu juga harus melakukan riset yang lebih sempit dan lebih serius. Ini penting agar kamu mengetahui mana tujuan terbaik, mulai dari jurusan, perguruan tinggi, hingga negara tempat yang ingin kamu tuju.

Pilihlah yang memang sesuai dengan minat dan kemampuan dengan melihat berbagai riset lain yang serupa.

5. Ceritakan Bagaimana Studi Tersebut akan Bermanfaat

Terakhir, kamu harus mampu menceritakan mengapa tujuan studi lengkap dengan jurusan dan tujuan lainnya akan bermanfaat. Misalnya jika ada permasalahan di Indonesia yang harus diselesaikan dengan tujuan belajar.

Dengan demikian, kamu akan lebih percaya diri dan juga study plan kamu juga tersusun lebih sistematis dan juga terstruktur dengan baik.

Baca juga: Contoh Motivation Letter Beasiswa

Contoh Study Plan untuk Beasiswa LPDP

Berikut ini adalah contoh study plan untuk beasiswa LPDP secara singkat yang bisa kamu jadikan contoh.

Rencana Studi

Calon Penerima Beasiswa LPDP

A. Latar Belakang dan Motivasi

Salah satu tantangan terbesar Indonesia adalah di bidang transportasi. Tidak hanya dituntut untuk membuat sistem transportasi terintegrasi yang mumpuni dan modern untuk memudahkan mobilisasi penduduknya, Indonesia juga perlu memikirkan aspek keselamatan dari sistem transportasinya, baik yang existing maupun yang akan dibuat.

Sejauh yang saya amati, kebijakan ataupun program yang dikeluarkan sebagai solusi atas permasalahan keselamatan transportasi lebih banyak berfokus pada aspek teknis. Pertimbangan faktor manusia (human factors atau disebut juga ergonomi) masih belum menjadi prioritas. Hal ini merupakan sesuatu yang bisa dimaklumi, karena praktisi dan akademisi di bidang human factors masih terbilang

sedikit. 

Hal ini membuat otoritas terkait kurang mendapatkan masukan dari praktisi maupun akademisi human factors sebelum mengeluarkan suatu kebijakan atau program yang berkaitan dengan keselamatan transportasi. Menghadapi tantangan besar ini, saya termotivasi untuk belajar lebih jauh mengenai human factors terutama penerapannya di bidang keselamatan transportasi.

B. Program Studi

Program studi yang saya ajukan adalah Master of Science (M.Sc.) in Transport Planning. 

C. Waktu Rencana Studi

Waktu pelaksanaan studi direncanakan selama 12 bulan, dimulai pada akhir bulan September 2013 dan selesai pada akhir Agustus 2014.

D. Rencana Anggaran Biaya

Untuk menyelesaikan studi pada program Master of Science in Transport Planning di Institute for Transport Studies (ITS), University of Leeds. Rencana anggaran biaya yang diajukan merupakan perkiraan umum mengenai biaya studi (termasuk biaya pra dan pasca studi) dan biaya hidup selama satu tahun sebagai mahasiswa pasca sarjana dengan status tinggal sendiri/single (tidak membawa keluarga). 

Rincian mengenai rencana anggaran biaya studi adalah sebagai berikut

(Buatlah tabel isian anggaran biaya)

F. Rencana Pasca Studi

Setelah menyelesaikan studi, diharapkan ilmu yang telah dipelajari, Adapun cita-cita dan harapan pribadi setelah menyelesaikan studi ini adalah sebagai berikut.

  • Mampu melakukan analisis dan kajian dalam bidang human factors in transport safety sehingga dapat menawarkan solusi yang tepat atas permasalahan-permasalahan terkait.
  • Mampu melakukan penelitian secara mandiri di bidang human factors in transport safety dan memberikan kontribusi bagi pengembangan disiplin ilmu tersebut.

Nah, itulah penjelasan mengenai study plan beasiswa yang bisa dijadikan rujukan dan dibuat menjadi lebih baik supaya lebih besar peluang lolosnya.

Baca Artikel Beasiswa Penting Lainnya

FAQ Study Plan Beasiswa

Apa yang dimaksud dengan study plan?

Study plan adalah sebuah rangkaian rencana oleh pelamar beasiswa yang akan dilakukan dan diraih ketika menerima sebuah beasiswa.

Poin-poin penting yang wajib ada di study plan?

1. Tulis nama lengkap dan latar belakang akademis.
2. Informasi gelar terakhir.
3. Hasil akademis.
4. Keyakinanmu tentang budaya negara tujuan studi.
5. Alasan untuk belajar di negara itu.
6. Tujuan belajar.
7. Rencanamu untuk mencapai tujuan / sasaran pembelajaran.
8. Kemampuan (skills) dan kesimpulan.

Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 17 Desember 2024.

Luqman Hakim

Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.

Tinggalkan komentar