Teks anekdot merupakan teks yang dibuat dengan tujuan menghibur dan biasanya menyindir kondisi sekitar dengan lelucon.
Teks anekdot memang tidak banyak yang mengenal dan mempopulerkannya. Namun, teks satu ini memiliki daya tarik tersendiri untuk para pembaca karena pembawaanya yang berbeda dan unik. Lantas apa sih yang dimaksud teks anekdot itu? Langsung simak ulasan lengkapnya di bawah.
Daftar Isi
Pengertian Teks Anekdot
Secara umum, Anekdot adalah teks singkat yang menceritakan sesuatu secara menarik, lucu, dan mengesankan. Salah satu pembeda teks anekdot dengan cerita yang lain, anekdot menceritakan tentang orang-orang penting dan terkenal.
Jadi, anekdot ditulis berdasarkan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat. Hanya saja teks ini banyak digunakan untuk kritik.
Tujuan Teks Anekdot
Setiap karya lahir pasti memiliki tujuannya. Begitupun Dengan teks anekdot, setidaknya ada beberapa manfaat dari teks anekdot, diantaranya sebagai berikut.
- Sebagai sarana untuk membangkitkan emosi humor bagi pembaca.
- Sebagai bacaan yang bersifat menghibur, karena memang dikemas lucu.
- Sebagai kritik terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan sosial dan kehidupan sehari-hari.
- Melatih sensitifitas penulis terhadap isu yang tengah terjadi masyarakat sosial.
- Melatih kreativitas, daya analitis penulis dalam mengembangkan keterampilan menulis.
Kaidah Kebahasaan Anekdot
Ketika kita mempelajari tentang teks anekdot, ada banyak yang bisa kita pelajari. Seperti yang disebutkan sebelumnya.
Nah, ada satu pembahasan yang tidak kalah penting, yaitu memahami unsur kebahasaan teks anekdot. Dalam teks anekdot, berikut beberapa unsur kebahasaan teks anekdot yang paling sering kita temukan.
1. Kalimat Langsung
Hampir disetiap teks anekdot, jika kamu amati, kamu akan menemukan kalimat langsung. Apa sih yang dimaksud dengan kalimat langsung? Kalimat langsung adalah dialog atau petikan atau percakapan tokoh di dalam cerita anekdot.
2. Sudut Pandang
Adapun unsur kebahasaan teks anekdot yang yang akan kamu temukan, yaitu sudut pandang. Sudut pandang itu sendiri ada beberapa jenis. Yaitu sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang kedua, sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang campuran.
3. Keterangan Waktu
Unsur kebahasaan yang wajib ada di dalam teks anekdot adalah keterangan waktu. Kenapa harus ada? Jawabannya pun sederhana, yaitu memberikan jawaban atau gambaran kepada pembaca kapan waktunya.
Keterangan waktu tidak melulu ditunjukan dalam bentuk jam, tetapi dapat ditunjukan lewat keterangan waktu hari. Misalnya, kemarin sore, kemarin pagi, kemarin malam, suatu ketika, suatu hari dll.
4. Kata Kiasan
Kata kiasan juga disebut-sebut sebagai unsur kebahasaan teks anekdot. Kata kiasan ini ada juga yang menyebutnya dengan konotasi. Dimana kata yang digunakan adalah kata yang memiliki makna yang tidak sebenarnya. Atau bisa juga kita sebut sebagai majas yang memiliki makna dibalik nah. Untuk pembahasan lebih lengkap tentang majas, kamu bisa baca artikel sebelumnya di sini.
5. Kalimat Sindiran
Jika kita intip ciri-ciri teks anekdot, ternyata teks anekdot juga berisi kritik atau sindiran, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Umumnya kalimat sindiran dapat ditandai lewat kata pengandaian, penggunaan kata yang berlawanan dan ada juga yang menggunakan perbandingan.
6. Konjungsi Penjelas
Ada juga yang disebut dengan konjungsi penjelas. Kata hubung satu ini berperan untuk menjelaskan. Fungsinya untuk menjelaskan dan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman antara penulis dengan pembaca.
7. Kata Kerja Material
Unsur kebahasaan teks anekdot ada yang juga kata kerja material. Kata kerja material merupakan kata yang ditulis dengan melibatkan panca indera manusia. Cara setia penulis berbeda-beda, ada yang dilakukan dengan cara membuat alur atau penokohan.
8. Kata Kerja Mental
Sementara yang dimaksud dengan kata kerja mental adalah perkiraan kata yang dirasakan oleh si tokoh. Kata kerja mental ini juga bisa berbentuk membuat keputusan dan membuat kesimpulan.
9. Konjungsi Sebab Akibat
Sesuai dengan namanya, konjungsi sebab akibat adalah kata hubung yang menceritakan sebab dan akibat yang terjadi. Selain konjungsi sebab akibat, ada juga yang disebut dengan konjungsi temporal, yang sering menggunakan kata “kemudian”;”akhirnya”; “lalu” dsb.
10. Kalimat Imperative
Kalimat imperatif lebih familiar kita dengar dengan kalimat perintah. Penggunaan kalimat imperatif ini juga dapat digunakan untuk kalimat larangan dan peringatan.
Ciri-Ciri Teks Anekdot
Memang ada banyak sekali jenis teks. Dari sekian banyak jenis teks, jenis anekdot lah yang paling menarik bagi saya pribadi. Kenapa? Karena teks ini tidak sekedar memberikan informasi, tetapi juga ada unsur humornya. Nah, buat kamu yang masih bingung mengetahui tanda spesifik. Berikut ciri-ciri teks anekdot.
- Anekdot bersifat humor, berisi bualan atau kisah-kisah lucu.
- Selain lucu, anekdot juga mampu mengajak pembaca geli dan mengundang tawa.
- Meskipun anekdot bersifat lucu, secara isi dan pesan bersifat menyindir. Baik itu menyindir pemerintah, orang-orang terkenal atau perlakuan orang-orang tertentu.
- Jika diperhatikan lagi, anekdot juga sering menggunakan tokoh atau orang-orang penting dan publik figur. Kenapa publik figur dan orang penting? Karena nama nya lebih banyak dikenal orang.
- Dari segi penyampaiannya, anekdot dikemas dalam bentuk kisah cerita dongeng.
- Meskipun ditulis dalam seperti kisah dongeng, tetap memiliki pesan moral dan tujuan yang penting.
Struktur Teks Anekdot
Mungkin ada diantara kamu yang ingin menulis teks anekdot, tetapi bingung bagaimana caranya. Nah, ada beberapa struktur menulis teks anekdot yang runtut. Sebagai Berikut.
1. Abstrak
Abstrak adalah bagian paling awal, atau bagian pembuka teks anekdot. Secara teknis, di bagian abstrak tidak perlu ditulis terlalu panjang. Cukup ditulis secara singkat, padat namun tetap menarik. Ada juga beberapa penulis yang tidak menggunakan abstrak. Karena abstrak memang sifatnya opsional, dapat digunakan dan bisa ditiadakan.
2. Orientasi
Struktur yang harus ada bagian awal teks anekdot adalah orientasi. Orientasi adalah awal teks yang hendak dituliskan oleh penulis. Oh iya, meskipun abstrak dan orientasi adalah bagian awal, keduanya berbeda. Jika abstrak bersifat opsional, maka pada orientasi wajib ada.
Mungkin kamu bingung, apa yang harus ditulis di bagian orientasi? Yap, di bagian ini kamu bisa menuliskan latar belakang dan peristiwa yang terjadi. Di Bagian orientasi inilah bertujuan untuk membangun teks, membangun timbulnya krisis.
3. Komplikasi
Nah, jika dibagian orientasi kamu mengarahkan pembaca dari perkenalan menuju ke bagian krisis (komplikasi). Ketika komplikasi mulai mengarah pada kejanggalan, ketidakpuasan dan berbagai bentuk konflik, atau mengarahkan pada kekonyolan yang mampu membuat pembaca tergelitik dan tertawa.
4. Reaksi
Struktur teks anekdot yang selanjutnya adalah reaksi. Di Bagian ini kamu fokus menerangkan bagaimana cara penulis keluar dari permasalahan atau krisis yang terjadi. Tentu saja setiap penulis anekdot memiliki cara dan gayanya sendiri-sendiri.
Ada yang menuliskan reaksi mencela, menertawakan atau mengkritik pedas. Dibagian inilah momen yang pas untuk membuat pembaca terkejut, tercengang dan tidak heran. Tentu saja, di bagian ini, perlu seni agar tulisan tetap menarik.
5. Koda
Koda adalah struktur teks anekdot paling akhir. Di bagian inilah kamu harus bisa mendeskripsikan atau menuliskan kesimpulan atas apa yang sudah ditulis sebelumnya.
Koda dapat pula sebagai bagian penutup atau bagian kesimpulan. Koda bisa berisi persetujuan, penjelasan, komentar terkait topik yang bahas sebelumnya.
Itulah kelima struktur anekdot yang bisa kamu praktekan. Setidaknya dengan struktur ini memudahkan kamu untuk menuliskan anekdot tersebut.
Cara Membuat Teks Anekdot
Kamu ingin menjadi seorang penulis anekdot? Tetapi tidak percaya diri memulainya bagaimana? Berikut ada beberapa cara membuat teks anekdot yang bisa kamu praktekkan.
1. Menentukan Ide
Langkah pertama, tentu saja kamu harus memiliki ide terlebih dahulu. Karena teks anekdot mengacu pada tokoh dan orang yang ternama. Maka kamu bisa mengawalinya dengan cara banyak membaca.
Baca sebanyak mungkin tentang tokoh-tokoh yang membahas tentang tema tersebut. Pasti ada satu tokoh yang membuat kamu berkesan dan kamu sukai bukan? Jika tidak suka tokohnya, minimal kamu tertarik terhadap apa yang sudah diperjuangkan dan pengorbanannya.
2. Menentukan Tokoh
Seperti yang sudah disinggung di paragraf di atas. Setelah membaca banyak kiprah dan informasi banyak tentang tokoh. Langkah selanjutnya adalah kamu memilih salah satu tokoh tersebut.
Caranya bagaimana? Kamu bisa memilih bacaan yang sesuai yang kamu sukai. Misalnya kamu suka dengan bacaan pluralisme. Maka kamu bisa membaca tokoh-tokoh yang berbicara atau tokoh yang memperjuangkan pluralisme. Kamu bisa mendalami salah satu tokoh.
3. Menentukan Peristiwa
Jika sudah menentukan tokoh yang akan ditulis, dan data dan informasi juga sudah terkumpul. Langkah selanjutnya cukup menuliskan ulang versi bahasa kamu, berdasarkan data dan informasi yang sudah dikantongi. Nah, dibagian inilah kamu bisa menggunakan struktur teks anekdot yang sudah dibahas di atas tadi, yang terdiri dari orientasi, krisis, reaksi dan koda.
4. Mengembangkan Cerita
Jika struktur sudah kamu kuasai dan sudah dibuat kerangkanya. Tugas kamu tinggal sedikit lagi, yaitu mengembangkan kerangka. Tulis menggunakan kreasi, dan seni menulis kamu. Buat sesuai dengan karakter kamu. Jangan terpaku pada karya orang. Selama informasi, data dan fakta sudah dikantongi, akan mudah untuk mengembangkannya.
5. Editing
Cara membuat teks anekdot yang paling akhir adalah melakukan proses editing. Bagian akhir ini memiliki peranan yang sama-sama penting. Sebuah tulisan akan menarik dan bagus karena kesempurnaan. Baik itu kesempurnaan gagasan maupun kesempurnaan dalam memilih diksi dan kata.
Padahal selama proses penulisan, seorang penulis hal biasa melakukan sebuah kesalahan. Mulai dari kesalahan typo, kesalahan merangkai kalimat dan masih banyak lagi. Alasan terjadinya kesalahan pun banyak alasan. Diantaranya, karena mengejar kecepatan otak dalam bekerja. Sehingga ada beberapa kata kalimat yang tidak sesuai dengan apa yang hendak disampaikan.
Contoh Teks Anekdot
Untuk contoh anekdot singkat, sudah kami tulis secara lengkap banyak contohnya pada artikel berikut ini: Contoh Teks Anekdot Singkat
Nah, itulah beberapa ulasan tentang teks anekdot. Semoga sedikit ulasan ini sedikit banyak membantu kamu. Siapa tahu kamulah calon penulis anekdot masa depan yang brilliant. (Irukawa Elisa)
Artikel pertama kali ditulis oleh Yusuf Abdul Aziz, kemudian diperbarui oleh Muhammad Luqman H pada 11 Maret 2025.
Referensi:
Alfari, Shabrina. “Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri, Tujuan, & Contoh.” Brain Academy, 22 Agustus 2024, https://www.brainacademy.id/blog/teks-anekdot. Diakses pada 11 Maret 2025.
Badriyah, Siti. “Pengertian Teks Anekdot: Ciri-Ciri, Tujuan, Struktur, dan Contohnya.” Gramedia Literasi, https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-teks-anekdot/. Diakses pada 11 Maret 2025.
Lulusan Sarjana Teknik Sipil serta memiliki ketertarikan di bidang Pendidikan, Bisnis dan Wisata, saya juga memiliki ketertarikan di dunia penulisan SEO, copywriting, content writing, dan content marketing.