Teks Diskusi: Pengertian, Struktur, Tujuan dan Contoh

Pernah melakukan diskusi? Dalam suatu acara atau kesempatan formal, maka diskusi ini akan menghasilkan teks diskusi. Teks jenis ini adalah salah satu jenis tulisan yang berisi rangkuman mengenai suatu diskusi atau pembahasan dengan kaidah kebahasaan yang unik. 

Teks jenis ini umum digunakan untuk menyusun artikel berita, seperti yang dirilis di portal berita online maupun dicetak di koran harian. Adanya teks yang berisi rangkuman hasil diskusi kemudian memaparkan informasi secara valid dan bisa dipercaya. 

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan teks diskusi? Bagi siapa saja yang ingin menjadi penulis profesional maupun menjadi jurnalis. Maka penting untuk mengenal apa itu teks diskusi, tujuan, dan hal-hal penting lain yang berhubungan dengan teks jenis ini.

Pengertian Teks Diskusi

Hal pertama yang perlu dipahami adalah pengertian teks diskusi. Teks ini terdiri dari dua kata, yakni “teks” dan juga kata “diskusi”. Diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.

Baca tentang: Pengertian Teks

Affiliate Buku

Sehingga, teks diskusi adalah bahan tertulis sebagai media untuk mencatat hal-hal penting tentang suatu masalah dalam pertemuan ilmiah. Sehingga secara sederhana, teks ini merupakan rangkuman dari proses diskusi yang dilakukan di sebuah pertemuan ilmiah. 

Pertemuan ilmiah ini sifatnya formal, sehingga diskusi yang membahas tema atau masalah apapun dan digelar secara formal. Dijamin akan menghasilkan teks yang kemudian isinya adalah dua bentuk argumen atau pendapat yang saling bertolak belakang. 

Teks diskusi kemudian bisa disebut sebagai pengembangan dari argumen suatu isu. Diskusi dilakukan biasanya mengangkat isu terkini. Kemudian dibahas dengan menghadirkan setidaknya dua ahli di bidang yang sama atau di beberapa bidang yang saling berhubungan. 

Misalnya saja di acara Mata Najwa, ada proses diskusi tentang isu politik. Bintang tamu yang diajak berdiskusi tidak hanya para tokoh politik sejumlah partai di Indonesia. Ada kalanya menghadirkan ahli hukum seperti pengacara dan narasumber lainnya untuk diajak berdiskusi. 

Adapun tujuan disusunnya teks ini adalah untuk menyampaikan pendapat untuk bertukar ide atau gagasan, serta melihat dari sudut pandang yang lebih luas. Sehingga di dalam teks diskusi dijamin akan selalu ada dua bentuk argumen berlawanan. 

Meskipun begitu, beberapa bentuk diskusi tidak berisi argumen yang berlawanan. Melainkan argumen atau pendapat yang memiliki satu frekuensi yang sama dan kemudian saling menguatkan pendapat yang sama tadi.  

Tujuan Teks Diskusi

Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, teks yang berisi diskusi disusun karena suatu tujuan. Yakni untuk menyampaikan suatu argumen atau pendapat dan kemudian dipertemukan dengan argumen lainnya. 

Reseller Buku

Sehingga terjadi proses pertukaran pendapat dan kemudian diharapkan bisa berakhir pada kesepakatan bersama. Teks diskusi diharapkan bisa menjadi wadah untuk saling menyampaikan pendapat masing-masing terkait suatu isu atau masalah. 

Sekaligus menjadi wadah untuk menciptakan kesepakatan bersama yang menjadi titik tengah dari dua argumen yang berbeda tadi. Selain itu, kondisi lain bisa terjadi. Dimana satu pihak memiliki argumen lebih kuat sehingga pihak lain perlu mengakui dan kemudian mengikuti argumen yang lebih kuat tersebut. 

Teks yang berisi diskusi kemudian mencegah terjadinya konflik atas perbedaan pendapat yang dimiliki antara dua pihak atau lebih. Sebab diskusi digelar secara formal dan kemudian dihadiri oleh para pakar yang diselenggarakan dengan persiapan matang.

Struktur Teks Diskusi

Dalam menyusun teks diskusi kemudian akan mengikuti suatu struktur yang memang sudah berlaku sejak lama. Adapun struktur dari jenis teks ini adalah sebagai berikut.

1. Isu 

Struktur atau bagian pertama dari teks diskusi adalah isu yakni suatu permasalahan atau gambaran mengenai suatu masalah yang akan dibahas dalam kegiatan diskusi formal tersebut. 

Sehingga dalam teks diskusi selalu diawali dengan proses menjelaskan masalah yang akan dibahas dalam diskusi. Entah itu masalah sosial, politik, ekonomi, maupun budaya. 

Umumnya isu atau masalah yang didiskusikan adalah isu terkini, yang sedang hangat diperbincangkan, sekaligus yang menyita banyak perhatian publik. Meskipun begitu mengusung isu-isu yang tidak selalu berdampak luas sering dilakukan. 

Contoh isu di dalam struktur teks diskusi ini adalah sebagai berikut: 

Promo Buku

dalam pertemuan kali ini, akan membahas mengenai permasalahan sampah yang semakin menumpuk dan semakin susah untuk ditemukan solusinya..”

2. Argumen 

Struktur atau bagian kedua adalah argumen yakni menjelaskan mengenai semua argumen yang dipaparkan dalam diskusi tersebut. Penulis teks diskusi kemudian wajib menjelaskan mengenai siapa yang menyampaikan argumen dan bentuk argumennya. 

Diskusi adalah kegiatan yang bertujuan untuk mempertemukan banyak argumen dari suatu isu atau masalah. Sehingga dalam diskusi lebih sering terjadi perbedaan argumen dibandingkan yang satu frekuensi. 

Adapun contoh penulisan bagian argumen di dalam teks diskusi, adalah sebagai berikut:

mengenai isu penumpukan sampah di daerah X, kemudian dijelaskan oleh bapak Y bahwa penumpukan sampah ini disebabkan oleh minimnya pemahaman masyarakat tentang tata cara pengelolaan sampah. Sementara oleh Ibu Z dijelaskan sumber persoalan ini adalah dari sosialisasi tentang sampah yang setengah-setengah..”

3. Simpulan atau Saran 

Bagian akhir dari teks diskusi adalah simpulan atau saran, dimana penulis perlu menarik kesimpulan dan memberi saran atas isu yang didiskusikan. Sehingga perlu memahami argumen semua pihak dan kemudian menarik kesimpulan terbaik.

Contohnya:

“pada akhirnya, masalah sampah adalah masalah bersama yang tentu perlu diselesaikan bersama. Dimulai dari sosialisasi tentang pengolahan sampah kemudian membangun area khusus untuk menampung hasil pengolahan sampah masyarakat luas..”.

Ciri-Ciri Teks Diskusi

Teks diskusi memiliki sejumlah ciri yang membuatnya khas, sehingga berbeda dengan jenis teks lainnya. Ciri-ciri yang dimiliki teks ini adalah sebagai berikut: 

  1. Menggunakan konjungsi perbandingan yang bertujuan untuk mempertegas perbedaan argumen dari dua atau lebih narasumber dalam suatu diskusi. 
  2. Teks ini terdiri dari isu, argumen pendukung, argumen penentang, dan kesimpulan atau saran. 
  3. Dalam membentuk kesimpulan di akhir teks, digunakan teknik modalitas. Modalitas adalah klasifikasi pernyataan pro dan kontra atas keharusan atau kemungkinan.
  4. Menggunakan tiga jenis verba atau kata kerja secara proporsional. Yakni verba  relasional, verba mental, dan verba material.

Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi

Dalam teks diskusi juga memiliki kaidah kebahasaan yang khas, berikut kaidah-kaidah yang dimaksudkan:

1. Menggunakan Konjungsi Perlawanan 

Kaidah kebahasaan yang pertama adalah menggunakan konjungsi perlawanan, yakni kata hubung yang menjelaskan tentang suatu hal yang saling berlawanan atau bertentangan. Yakni kata tidak, tetapi, sedangkan, melainkan, dan, dan lain sebagainya. 

2. Menggunakan Pengulangan Kata 

Berikutnya adalah menggunakan pengulangan kata yang bertujuan untuk mempertegas maksud yang disampaikan dalam penyampaian argumen. Sehingga ada kata yang sengaja diulang agar pembaca teks mudah memahami isi teks secara keseluruhan, sebab isinya memang membandingkan dua argumen yang berlawanan. 

3. Penggunaan Kata yang Menunjukan Suatu Sikap 

Teks diskusi umumnya juga menggunakan kata yang bertujuan untuk menunjukan suatu sikap. Baik itu sikap untuk mendukung suatu argumen maupun menolak atau melawan suatu argumen dalam kegiatan diskusi.

Contoh Teks Diskusi 

Supaya lebih mudah lagi untuk memahami teks ini dan bagaimana menyusunnya sesuai struktur khas yang dimiliki. Maka berikut beberapa contoh teks diskusi tentang sejumlah tema: 

1. Contoh Teks Diskusi Tentang Sampah

a. Isu 

Sampah merupakan limbah yang dihasilkan setiap hari oleh masyarakat, dan jika tidak dikelola dengan baik maka bisa menjadi masalah besar. Masalah pengolahan sampah sendiri sudah ada sejak dulu sampai sekarang. 

b. Argumen mendukung 

Pengelolaan sampah sebenarnya bisa dilakukan dengan cara sederhana dan praktis, yakni dengan membakarnya. Hanya saja bagi pecinta alam, membakar sampah berpotensi merusak alam dan menimbulkan bencana atau masalah baru. 

c. Argumen menentang 

Pihak yang mencintai dan memperdulikan alam akan memilih melakukan komposting sampah. Yakni memilah sampah dan mengolah sampah organik untuk dijadikan pupuk. Sekaligus memanfaatkan sampah anorganik untuk berbagai keperluan, salah satunya diubah menjadi produk kerajinan tangan. 

e. Simpulan 

Sampah yang terus menumpuk pada dasarnya bisa diolah kembali, sehingga perlu dilakukan proses sortir. Sehingga solusi ini tidak membahayakan kondisi lingkungan. 

2. Contoh Teks Diskusi Tentang Pendidikan

a. Isu 

Kegiatan pendidikan sejak pandemi Covid-19 merebak menjadi perbincangan hangat. Pada saat kasus positif berhasil ditekan, muncul pertentangan apakah harus melaksanakan pembelajaran tatap muka atau bertahan dengan pembelajaran jarak jauh. 

b. Argumen mendukung 

Pembelajaran tatap muka sangat penting untuk segera dilakukan mengingat banyaknya kendala dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Khususnya bagi siswa yang lokasinya berada di pedalaman, sehingga akses ke internet susah. Belum lagi dengan kondisi dimana ada keterbatasan perangkat sehingga susah mengikuti kelas. 

c. Argumen menentang

Menerapkan pembelajaran tatap muka di tengah kondisi pandemi yang belum pasti adalah tindakan yang perlu dikaji ulang. Sebab keselamatan para siswa taruhannya. Sehingga ada baiknya mempertimbangkan untuk tetap bertahan dengan pembelajaran jarak jauh. 

d. Simpulan

Pembelajaran jarak jauh menjadi solusi untuk tetap bisa melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah pandemi. Hanya saja efektivitasnya masih rendah dibandingkan pembelajaran tatap muka. Idealnya adalah menerapkan blended learning, sehingga dalam sepekan 3 hari tatap muka dan 3 hari berikutnya daring. 

3. Contoh Teks Diskusi Tentang Covid-19

a. Isu 

Covid-19 merupakan satu di antara jenis penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus Corona, yang dapat membuat pengidapnya mengalami berbagai gejala. Seperti merasa sakit di tenggorokan, sesak napas, sakit kepala, dan parahnya bisa membuat pengidapnya meninggal dunia. 

Virus ini mudah menular dari satu orang ke orang lain melalui droplet yang akan menular dari pasien ke orang sehat saat bersin, berbicara dalam jarak terlalu dekat, dan lain sebagainya.

b. Argumen mendukung 

Virus corona yang menjadi penyebab Covid-19 memang sangat berbahaya, terlihat dari jumlah pasien positif dalam kurun waktu satu bulan. Dimana angkanya menembus jutaan di seluruh dunia. Kemudian angka pasien meninggal juga sangat tinggi. 

Adapun contoh bahaya yang disebabkan oleh Covid-19 ini dan sudah banyak buktinya, antara lain:

  • Membuat tenggorokan terasa kering.
  • Gangguan pernapasan sehingga sesak untuk bernapas.
  • Gangguan fungsi pada paru-paru.

c. Argumen menentang 

Tetapi, Covid-19 ini tidak akan bisa menyerang apabila kita mau menjaga pola hidup kita. Seperti menjaga kebersihan badan, tempat, pakaian, lingkungan dan makanan. Serta mematuhi seruan dari pemerintah.

d. Simpulan

Jika sudah diketahui beberapa bahaya yang ditimbulkan oleh virus Corona,. Maka sebaiknya kita menghindari penularannya dan bersama untuk melakukan pencegahan. Pencegahan tersebut adalah dengan melaksanakan pola hidup bersih serta mematuhi aturan pemerintah demi kebaikan bersama. 

Melalui penjelasan dan sejumlah contoh yang dipaparkan di atas, maka bisa dengan mudah memahami apa itu teks diskusi. Sekaligus bisa dengan mudah menyusunnya dengan baik dan benar. Yakni menjelaskan dua argumen berbeda dan menarik kesimpulan dari keduanya dengan tepat.

Penulis: Pujianti

Baca artikel lain tentang teks eksposisi lengkap dengan pembahasan yang mendalam :

Tinggalkan komentar