Teks Negosiasi: Pengertian, Struktur, Ciri dan Contoh

Sebuah kesepakatan dapat dicapai bersama dengan kedua belah pihak atau lebih dengan cara melakukan negosiasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), negosiasi adalah proses tawar-menawar dengan jalan berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak dan pihak lainnya.

Selain itu, negosiasi juga dapat diartikan sebagai penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.

Negosiasi yang dilangsungkan tidak hanya dilakukan secara lisan. Terkadang, negosiasi juga dilakukan dengan cara menuliskan negosiasi yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Cara ini akan menghasilkan hal yang disebut dengan teks negosiasi.

Teks negosiasi ini berisi perjanjian yang sudah dibuat oleh kedua belah pihak dan isinya juga ditentukan oleh pihak-pihak yang bernegosiasi. Agar dapat menghasilkan atau menuliskan teks negosiasi dengan tepat, berikut ini adalah penjelasan mengenai teks negosiasi, mulai dari pengertian, tujuan, hingga bahasa yang digunakan.

Pengertian Teks Negosiasi

Sebelum mengerti lebih jauh mengenai teks negosiasi, kita harus tahu dulu pengertian teks negosiasi. Secara umum, teks negosiasi dapat diartikan sebagai sebuah bentuk kesepakatan antara beberapa pihak untuk mencapai kesepakatan dan dituliskan atas kesepakatan bersama.

Program Afiliasi

Selain pengertian teks negosiasi secara umum, pengertian teks negosiasi juga diungkapkan oleh para ahli sebagai berikut:

1. Priyatni dan Harsiati

Pengertian teks negosiasi menurut Priyatni dan Harsiati adalah teks yang menjabarkan tentang proses tawar-menawar dengan melalui perundingan. Tujuannya adalah untuk mencapai kesepakatan bersama di antara pihal pertama dan pihak kedua yang melakukan negosiasi atau perundingan.

2. Agnesia

Pengertian teks negosiasi juga dipaparkan oleh Agnesia, yang menuliskan bahwa teks negosiasi adalah teks yang berbentuk interaksi sosial, yang fungsinya adalah untuk mencari atau mendapatkan kesepakatan antara pihak-pihak dengan kepentingan yang berbeda.

3. Lumumba

Menurut Lumumba, teks negosiasi merupakan sebuah proses yang sifatnya kompleks serta harus ada kegiatan di dalamnya. Kegiatan atau aktivitas yang ada dalam pembuatan teks negosiasi ini harus melibatkan kedua belah pihak, baik secara individual maupun kolektif.

Tujuan Teks Negosiasi

Negosiasi yang diartikan sebagai proses tawar-menawar dengan cara berunding untuk mencapai kesepakatan bersama membuat kita tahu apa tujuan teks negosiasi secara umum. Seperti yang sudah dituliskan pada pengertian teks negosiasi, fungsi dari teks negosiasi adalah teks tertulis yang digunakan untuk mencapai sebuah kesepakatan.

Berikut ini adalah tujuan teks negosiasi secara lebih rinci dan detail:

1. Mencapai Kesepakatan

Tujuan pertama dari dibuatnya teks negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan bersama antara kedua belah pihak. Teks negosiasi yang dibuat membantu kedua belah pihak yang sedang melakukan negosiasi mengetahui apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak.

Program Afiliasi

Maka dari itu, dengan mengetahui hal-hal yang diinginkan bersama, maka akan membuat kedua belah pihak mencapai kesepakatan yang diinginkan.

2. Menyelesaikan Masalah

Teks negosiasi yang dibuat bisa membantu kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan, dengan begitu hal ini juga bisa membantu menyelesaikan masalah yang terjadi pada kedua belah pihak.

Jika kedua belah pihak mengetahui apa yang diinginkan oleh masing-masing pihak melalui teks negosiasi, maka nantinya apa yang dituliskan dalam teks negosiasi ini bisa membantu untuk menyelesaikan masalah.

3. Mendapatkan Solusi

Negosiasi yang dilakukan secara lisan oleh kedua belah pihak kadang tidak menemukan jalan tengah atau tidak mendapatkan solusi. Membuat teks negosiasi adalah cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk kedua belah pihak.

4. Kedua Belah Pihak Diuntungkan

Solusi yang didapatkan dari negosiasi dan dituliskan dalam teks negosiasi pada akhirnya nanti dapat menguntungkan kedua belah pihak. Hal ini disebabkan karena teks negosiasi sudah dibuat berdasarkan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak yang melakukan negosiasi.

Ciri-Ciri Teks Negosiasi

Teks negosiasi bisa dibedakan dengan teks lainnya berdasarkan ciri-ciri berikut ini:

1. Bentuk Teks

Ciri teks negosiasi yang pertama dapat dilihat dari bentuknya. Teks negosiasi memiliki bentuk berupa dialog dari negosiator pertama dan negosiator kedua antara kedua belah pihak yang terlibat negosiasi.

2. Pihak yang Terlibat

Negosiasi yang berlangsung melibatkan dua pihak atau lebih, sehingga pihak yang terlibat dalam pembuatan teks negosiasi adalah pihak yang terlibat dalam negosiasi yang berlangsung.

3. Tujuan Teks

Negosiasi yang dilangsungkan bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama antara pihak-pihak yang melakukan negosiasi. Maka tujuan dari teks komunikasi adalah sebagai alat kegiatan komunikasi lisan yang diubah menjadi bentuk tulisan.

4. Isi Teks

Teks negosiasi berisi tentang penawaran atau saling tukar-menukar kepentingan yang bertujuan untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama.

5. Hasil Akhir

Teks negosiasi yang dibuat bertujuan untuk mencapai kesepakatan, sehingga akan ada hasil akhir berupa kesepakatan yang dicapai bersama. Hasil akhir ini dapat berupa kesepakatan maupun tidak sepakat.

Unsur Kebahasaan Teks Negosiasi

Teks negosiasi yang dibuat untuk mencapai sebuah kesepakatan juga harus memerhatikan unsur kebahasaannya. 

1. Menggunakan Kalimat Persuasif

Teks negosiasi dapat merupakan dialog tawar menawar untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak. Maka dari itu, menggunakan kalimat persuasif menjadi unsur kebahasaan yang pertama dalam teks negosiasi.

Penggunaan kalimat yang persuasif ini akan membantu untuk membujuk atau mengajak salah satu pihak dalam menarik perhatiannya. Contohnya adalah dalam teks negosiasi yang berlangsung antara penjual dan pembeli.

2. Menggunakan Kalimat Deklaratif

Unsur kebahasaan yang kedua dalam teks negosiasi adalah dengan menggunakan kalimat deklaratif. Kalimat deklaratif merupakan kalimat pernyataan, yang digunakan untuk menyampaikan informasi maupun berita tentang suatu hal.

3. Menggunakan Bahasa yang Sopan

Penggunaan bahasa yang sopan juga menjadi unsur kebahasaan teks negosiasi lainnya. Bahasa yang sopan dalam pembuatan teks negosiasi akan membuat komunikasi yang terjadi antara kedua belah pihak yang terlibat dalam negosiasi menjadi lebih baik untuk dilakukan.

Selain itu, bahasa yang sopan juga akan membantu tujuan dari negosiasi dapat tersampaikan dengan baik, sehingga dapat mencapai kesepakatan bersama.

4. Kalimatnya Efektif

Unsur kebahasaan teks negosiasi juga sebaiknya menggunakan kalimat yang efektif, yaitu kalimat yang singkat, padat, jelas, serta mudah dipahami. Meski menggunakan kalimat efektif, kalimat yang yang digunakan dalam teks negosiasi harus bisa membuat informasi tersampaikan dengan baik.

Sehingga pendengar atau pembaca teks negosiasi dapat mengerti maksud yang ingin disampaikan dari teks negosiasi.

5. Menggunakan Konjungsi

Penggunaan konjungsi juga menjadi unsur kebahasaan pada sebuah teks negosiasi. Konjungsi adalah ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, atau antarkalimat. Konjungsi yang digunakan dapat memiliki berbagai fungsi, yaitu untuk menghubungkan kalimat yang sederajat dan menghubungkan kalimat yang bertingkat.

6. Menggunakan Kalimat Langsung

Unsur kebahasaan lainnya dalam teks negosiasi adalah menggunakan kalimat langsung. Hal ini disebabkan karena teks negosiasi berbentuk dialog antara pihak-pihak yang bernegosiasi, maka dari itu penggunaan kalimat langsung yang diucapkan oleh pihak-pihak dalam negosiasi penting digunakan.

7. Kalimat Kesepakatan

Tujuan dari negosiasi yang dilakukan adalah untuk mencapai kesepakatan, sehingga dalam teks negosiasi fungsinya juga adalah menunjukkan kesepakatan yang sudah disetujui.

Maka dari itu, kalimat kesepakatan dalam teks negosiasi merupakan unsur kebahasaan yang penting. Adanya kalimat kesepakatan dalam teks negosiasi menunjukkan apakah penawaran yang dilakukan disepakati atau tidak oleh pihak-pihak yang bernegosiasi.

Kaidah Kebahasaan Teks Negosiasi

Selain unsur kebahasaan, kaidah kebahasaan dalam teks negosiasi juga harus diperhatikan. Kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks negosiasi ini mirip dengan unsur kebahasaan dalam teks negosiasi. Berikut ini adalah empat kaidah kebahasaan teks negosiasi yang berbeda dengan unsur kebahasaan.

1. Penggunaan Kalimat Berita, Tanya, dan Perintah

Teks negosiasi akan mengandung tiga jenis kalimat ini, yaitu kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah. Ketiga jenis kalimat ini sebaiknya digunakan secara seimbang dalam teks negosiasi.

Teks negosiasi memiliki bentuk yang sama seperti percakapan sehari-hari, sehingga ketiga jenis kalimat ini sangat mungkin muncul secara seimbang.

2. Menggunakan Kalimat untuk Menyatakan Keinginan

Fungsi dari teks negosiasi adalah untuk mencapai kesepakatan antara pihak-pihak yang bernegosiasi. Inilah sebabnya, dalam teks negosiasi haruslah menggunakan kalimat untuk menyatakan keinginan.

Kalimat ini berguna untuk menyampaikan keinginan, harapan, atau kepentingan dari salah satu pihak kepada pihak lainnya.

3. Menggunakan Kalimat Bersyarat

Penggunaan kalimat bersyarat ini masih berhubungan dengan kaidah kebahasaan sebelumnya, yaitu menyatakan keinginan. Dalam mencapai kesepakatan dari keinginan salah satu pihak atau semua pihak, maka pihak lainnya biasanya akan menyatakan syarat tertentu.

Syarat ini nantinya diharapkan dapat menguntungkan pihak-pihak yang ikut bernegosiasi.

4. Menggunakan Konjungsi Penyebab

Sama seperti unsur kebahasaan teks negosiasi, konjungsi menjadi salah satu kaidah kebahasaan teks negosiasi yang digunakan. Bedanya, pada kaidah kebahasaan ini konjungsi yang digunakan adalah konjungsi penyebab.

Penggunaan konjungsi penyebab ini berkaitan dengan argumen atau pernyataan pihak-pihak yang terlibat, untuk menyampaikan alasan dan penyebab dalam bernegosiasi.

Struktur Teks Negosiasi

Secara umum, teks negosiasi terbentuk dari empat unsur utama, yaitu orientasi, pengajuan atau permintaan, penawaran, dan kesepakatan.

1. Orientasi

Percakapan pembuka pada teks negosiasi ini disebut dengan orientasi. Topik atau masalah yang ingin dibicarakan dalam teks negosiasi ini dituliskan dalam struktur pertama teks negosiasi, yaitu orientasi.

Selain berisi pengenalan masalah, orientasi juga berisi salam pembuka.

2. Pengajuan

Pengajuan atau permintaan pada teks negosiasi berisi tentang pernyataan dari pihak pertama kepada pihak kedua untuk mengajak atau meminta agar tuntutan atau permintaannya dikabulkan.

3. Penawaran

Setelah pihak pertama mengajukan permintaan kepada pihak kedua, maka kedua belah pihak kemudian mengajukan penawaran maupun penolakan untuk mencapai kesepakatan bersama.

4. Kesepakatan

Struktur terakhir dari teks negosiasi adalah kesepakatan. Pada bagian ini, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi sudah menemukan kesepakatan akhir dari tawar-menawar yang dilakukan.

Hasil dari kesepakatan ini bisa berbentuk pihak-pihak yang terlibat negosiasi setuju atau tidak setuju dengan kesepakatan yang sudah dibicarakan.

5. Pembelian

Selain empat struktur utama yang sudah dituliskan sebelumnya, beberapa teks negosiasi juga memiliki struktur tambahan, yaitu bagian pembelian.

Struktur kelima, yaitu pembelian ini akan dituliskan jika kesepakatan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat sudah dicapai. Setelah kesepakatan tercapai, maka pihak pembeli akan melakukan transaksi pembelian kepada penjual dengan harga yang sudah disepakati.

Artikel Terkait Teks Negosiasi

Contoh Teks Negosiasi Singkat

  1. Contoh Teks Negosiasi Sepakat

Pembeli: Selamat siang, bu.

Penjual: Selamat siang. Mau mencari apa, mbak?

Pembeli: Bu, apa ibu ada daging rendang dan daging untuk sop?

Penjual: Ada, mbak. Kebetulan dagingnya barusan dating, jadi masih segar semua. Butuh berapa kilogram, mbak?

Pembeli: Masing-masing harganya berapa, ya, bu?

Penjual: Daging rendangnya Rp 160.000 per kilo, kalau daging sopnya Rp 120.000 per kilo, mbak.

Pembeli: Wah, tidak bisa kurang harganya, bu?

Penjual: Kalau beli banyak bisa saya beri diskon, mbak.

Pembeli: Saya mau beli daging rendang dua kilogram, daging sop setengah kilogram, bu. Bisa dapat diskon, ‘kan?

Penjual: Daging rendang dua kilogram totalnya jadi Rp 300.000 mbak. Daging sopnya juga saya diskon, jadi Rp 50.000 saja setengah kilogram.

Pembeli: Baik kalau begitu, bu. Saya beli daging rendang dua kilogram dan daging sop setengah kilogram, ya.

Penjual: Total semuanya jadi Rp 350.000, ya, mbak.

Pembeli: Ini uangnya, bu. Terima kasih.

Penjual: Terima kasih, mbak.

  1. Contoh Teks Negosiasi Tidak Sepakat

Dea: Bu, aku ingin meminta izin untuk menginap di rumah Saras akhir pekan ini.

Ibu: Ada acara apa, kok mau menginap di rumah Saras?

Dea: Tidak ada acara apa-apa, sih, bu. Kebetulan kami memang ingin menginap saja di rumah Saras.

Ibu: Siapa saja yang akan ikut menginap?

Dea: Aku, Dina, Brenda, dan Saras.

Ibu: Hmm… Sebaiknya kamu dan teman-teman menginapnya lain kali saja, Dea.

Dea: Wah, kenapa begitu, bu?

Ibu: Ibu dengar beberapa waktu lalu ayah Saras barusan selesai operasi. Jadi ibu rasa ayahnya Saras masih butuh banyak istirahat. Kalau banyak yang menginap di rumah Saras, nantinya ayah Saras bisa terganggu.

Dea: Tapi Saras bilang tidak apa-apa menginap di rumahnya, bu.

Ibu: Ibu rasa lain kali saja, ya. Jadi akhir pekan ini kamu tetap di rumah saja.

Dea: Benar tidak boleh menginap di rumah Saras, bu?

Ibu: Iya, untuk kali ini tidak boleh. Mungkin minggu depan atau dua minggu lagi boleh.

Dea: Baiklah kalau begitu, bu.

(Penulis: Tyas Wening)

Sebagai seorang SEO Spesialis, telah berpengalaman dalam membantu berbagai bisnis meningkatkan visibilitas online mereka melalui optimasi mesin pencari. Dengan keahlian dalam riset kata kunci, optimasi konten, dan strategi backlink,  berfokus pada peningkatan trafik organik dan peringkat situs web di mesin pencari

Tinggalkan komentar