Tipografi Dalam Puisi Adalah: Pengertian, Contoh dan Unsur

Puisi merupakan bentuk karya sastra berupa ungkapan isi hati dalam bentuk imajinatif, padat, dan penuh makna. Penulisan puisi biasanya cukup sulit karena banyak hal yang perlu diperhatikan

Puisi termasuk karya sastra yang cukup unik dan menarik. Dibutuhkan seni untuk bisa membuat tipografi puisi ini. Buat kamu yang penasaran mempelajari lebih dalam tentang tipografi puisi, bisa baca artikel ini sampai selesai. 

Pengertian Tipografi Puisi

Apa itu pengertian tipografi dalam puisi? Tipografi dalam puisi adalah teknik penataan kata,huruf dan baris pada puisi agar menciptakan kesan estetik dan tetap berirama. Adapun tujuan penulisan tipografi puisi, yaitu memberikan pengaruh tambahan pada makna atau ekspresi puisi secara keseluruhan. 

Selain itu, tipografi puisi juga dapat memberikan kesan estetik, menyentuh emosi dan indah. Dari segi visual, tipografi puisi juga sangat mendukung. Sehingga puisi tersebut memiliki rasa dan interaksi dengan pembaca.

Unsur Fisik Tipografi

Setelah mengetahui pengertian tipografi puisi di atas, maka kamu juga bisa melakukanya sendiri namun harus memperhatikan beberapa unsur. Berikut ini adalah unsur fisik tipografi puisi:

1. Diksi

Unsur fisik dalam tipografi puisi terdiri dari diksi. Diksi adalah pemilihan kata-kata yang dijadikan sebagai sarana penyampai pesan kepada pembaca. Pemilihan diksi dalam tipografi puisi harus indah dan unik. Oleh karena itu, beberapa penulis fiksi memilih diksi dengan bahasa majas. 

Pemilihan diksi yang menarik akan menentukan rasa puisi yang diciptakan. Untuk mendapatkan pilihan kata yang indah tidaklah mudah, karena ini ditentukan oleh kualitas wawasan yang dimiliki oleh penulis.

2. Rima

Rima juga termasuk unsur fisik dalam tipografi puisi. Pola yang membentuk kesesuaian bunyi antara akhiran kata di baris-baris yang berdekatan. Rima inilah yang akan memberikan kesan yang menarik dari puisi.

Perlu kamu ketahui, kehadiran rima dapat berperan membentuk struktur puisi dan meningkatkan daya tarik sebuah karya puisi. Rima juga memberikan aksen pembeda antara karya puisi dari penulis satu dengan yang lain.

3. Tipografi

Sementara istilah tipografi merujuk pada seni menciptakan estetika secara visual. Meskipun terlihat mudah, namun tipografi pada puisi sangat penting. Sehingga kamu harus memperhatikan bagian ini. 

Salah satu fungsi tipografi puisi adalah meningkatkan keterbacaan serta mengkomunikasikan pesan lebih jelas. Seperti yang kita tahu, bahwa puisi memiliki makna tidak sebenarnya dan banyak majas yang digunakan.

Adapun peran tipografi seperti pengaturan visual teks, mengatur spasi, membentuk baris serta memberikan identitas visual puisi. 

4. Imaji 

Unsur yang tidak terlihat namun menjadi dasar dalam pembuatan puisi adalah unsur imaji. Imaji secara fisik pada puisi mengacu pada penggunaan bahasa dan visual. Tujuan dari imaji adalah menciptakan imajinasi atau gambaran mental lewat kata-kata. Sehingga pembaca seolah merasakan pengalaman secara sensorik. 

Seorang penyair puisi memang harus memiliki landasan imaji ini. Karena dengan imaji penyanyi bisa lebih mudah menuangkan ide, perasaan, pengalamannya dalam sebuah kata. Itu sebabnya seorang penyair perlu memiliki kepekaan agar bisa berelaborasi. Adapun tips menciptakan kepekaan, yaitu mengaktifkan semua panca indra tubuh kita.

5. Bahasa Figuratif 

Bahasa figuratif adalah penggunaan kata atau frasa yang memiliki makna kiasan. Buat kamu yang bingung memilih bahasa kiasan, kamu bisa memanfaatkan pemilihan kata bermajas. Karena kata-kata bermajas salah satu trik untuk menciptakan efek estetika yang memiliki nilai sentimental. 

Bahasa figuratif juga bisa mendorong penyair lebih emosional ketika menuliskan kata-kata puisinya. Ketika penyair menulis dengan rasa, maka pembaca pun juga bisa merasakan apa yang dirasakan.

6. Bahasa Konkret 

Bahasa konkrit adalah bahasa yang disampaikan menggunakan bahasa yang sebenarnya, bisa dilihat, diraba, didengar, atau dirasakan oleh panca indra. Jadi tidak ada salahnya dalam puisi juga perlu menggunakan bahasa sebenarnya untuk membantu pembaca lebih mudah memahami. 

Bahasa konkret juga bisa membantu pembaca puisi, karena dengan menggunakan bahasa konkret akan mengarahkan pembaca bisa merasakan apa yang dirasakan oleh penyair.

Baca Juga:

• Pengertian Antologi Puisi: Ciri-Ciri, Struktur dan Contoh
• Pengertian Puisi: Jenis, Ciri-Ciri dan Contoh

Unsur Batin Tipografi 

Terdapat juga unsur batin tipografi puisi yang tertidur dari sense, feeling, tone dan intention. Berikut penjelasanya lengkapnya::

1. Sense 

Sense atau yang lebih mudah kita pahami dengan tema/makna. Dimana kehadiran tema puisi ini menjadi dasar dalam pembuatan puisi. Pembuatan puisi tanpa tema, rasanya kurang afdol dan kurang terarah. 

Salah satu fungsi tema puisi adalah memudahkan penyair untuk menyampaikan ide, gagasan, perasaannya lewat bahasa. Dimana tema inilah yang menjadi akar dasar dari pikiran si penyair. Kemudian dari dasar akar inilah yang dikembangkan si penyair ke dalam puisi. 

2. Feeling 

Feeling adalah rasa yang identik dengan sikap penyair terhadap apa yang dirasakan. Apa yang dirasakan penyair inilah yang akan dituangkan dalam puisi. Terkait apa yang disampaikan, tergantung perspektif si penyair. 

Sebagai penyair memang dituntut memiliki rasa kepekaan terhadap fenomena atau isu-isu sosial. Atau kritik terhadap fenomena yang terjadi di masyarakat. Kemudian dari kekritisan, keprihatinan dan apapun itu yang dirasakan penyair bisa dikemas lebih indah dan tersirat lewat puisi. 

3. Tone 

Seorang penyair harus memiliki nada untuk menyampaikan kekritisannya. Penyair memiliki kebebasan untuk menyampaikan dengan nada mendikte, mengurai, memandang rendah, bersikap bijak dan masih banyak ekspresi.

Umumnya setiap penyair memiliki tonenya sendiri-sendiri. Rata-rata nada yang disampaikan adalah cerminan kepribadian, sudut pandang dan wawasan dari penyair.

4. Intention

Intention dalam bahasa umum lebih dikenal dengan amanat/tujuan atau maksud. Dimana setiap penulis puisi memiliki tujuannya sendiri-sendiri. Ada yang bertujuan untuk menyindir, menyadarkan atau sekedar mengkritisi. 

Bisa juga penulis puisi sengaja membuat puisi untuk memberikan anjuran, pelajaran hidup, ajakan ataupun petuah yang bisa dijadikan pembelajaran hidup bagi para pembacanya.

Cara Memilih Tipografi Puisi

Buat kamu yang ingin menulis tipografi puisi, ada beberapa tips cara memilih tipografi, diantaranya sebagai berikut:

1. Pilih tipografi yang sesuai dengan nuansa yang sedang kamu rasakan 
2. Pilih tipografi puisi yang memiliki kesesuaian dengan tema
3. Jaga kreatifitas saat menuangkan ke dalam kata-kata puisi 
4. Menyesuaikan dengan gaya penulisan agar tidak terlalu jauh melenceng 
5. Memastikan bahwa kamu sudah memiliki tujuan.

Itulah beberapa cara memilih tipografi puisi bagi pemula. Bagi kamu yang barus pertama menulis puisi tentu sedikit cukup sulit.

Contoh Tipografi Puisi

Setelah mengetahui banyak hal tentang tipografi dalam puisi di atas. Rasanya kurang lengkap jika tidak disertai dengan contoh. Berikut adalah contoh tipografi puisi:

1. Puisi karya W.S. Rendra yang berjudul “Dua Mata Hitam”

Dua Mata Hitam

2. Puisi karya Soni Farid Maulana yang berjudul Nyanyian Gerimis

Nyanyian Gerimis

Kesimpulan