Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok, Ini Rahasia Suksesnya

Cara Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok – Ingin punya usaha yang menguntungkan? Nah, buat kamu nih yang memiliki lahan besar atau memiliki halaman lebih lebar. Kamu bisa mencoba untuk berbudidaya ikan lele, selain lebih tahan dengan penyakit. Ikan lele juga memiliki prospek bisnis yang sangat baik, bahkan di beberapa kota pasokan ikan lele terbilang masih kurang.

Dalam budidaya ikan lele dikenal berbagai macam metode budidaya, seperti sistem tradisional, sistem terpadu, model polikultur, hidroponik dan sistem bioflok. Mungkin Anda sedikit tahu beberapa metode budidaya di atas, agar lebih paham lagi kita akan membahas salah satunya yaitu budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.

Kita juga akan mengulas tentang kebutuhan pasar/prospek, teknik pemasangan dan mengupas pula pengendalian hama dan penyakit. Tentu saja sudah tidak sabar masuk ke intinya bukan, kalau begitu check it outs..

Prospek Agrobisnis Budidaya Ikan Lele Dengan Sitem Bioflok

Sebelum masuk pada cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok. Saya akan mengajak kamu melihat prospek agrobisnis budidaya lele terlebih dahulu di pasaran. Kini lele menjadi makanan yang paling mudah ditemui. Banyak penjaja lele seperti pecel lele, lele bakar yang mencari dari ujung ke ujung. Bahkan lestoran dan warung kecil sekalipun pasti ada menu lele. Tidak perlu jauh-jauh ke lestoran deh, di nasi padang juga ada lele, di penjaja pinggir jalan seperti pecel lele juga ada lele.

Dengan kata lain, potensi usaha lele masih terbuka lebar dan potensial. Permintaan pasar terhadap lele masih luar biasa. Data dari Dinas Peternakan di Jawa Timur, kebutuhan lele dalam 65 hari mencapai 20.000 ton, padahal di kapasitas produksi lele hanya sekitar 42.000 ton per tahun. Apalagi jika mengingat modal yang bisa dibilang sangat kecil, tapi hasil yang akan kamu dapatkan mengiurkan.

Affiliate Buku

Karena cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok salah satu usaha yang tidak membutuhan modal tinggi. Dari segi pakan pun, kita bisa lebih bisa menekan dengan cara memberikan pakan olahan sendiri yang lebih miring. Apalagi melihat si lele tipe ikan rakus yang bisa makan tanpa pilih-pilih. Dari segi waktu panen pun juga cepat, karena dalam waktu 2-3 bulan saja, kamu bisa memanen lele tersebut sebar di pasaran.

Rahasia Sukses Budidaya Ikan Lele Dengan Sistem Bioflok

Cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok memiliki syarat agar pertumbuhannya maksimal. Jadi buat kamu nih yang belum tahu secara detail, agar kualitas dan pertumbuhan lele baik, akan mempengaruhi tumbuh kembang lele pun lebih cepat. nah, ada syarat yang perlu diperhatikan.

Pertama memperhatikan suhu optimal dalam melakukan pemeliharaan lele. Suhu yang baik antara 20-30 derajat celsius. Di antara suhu tersebut, lele bisa berkembang lebih maksimal ketika berada di suhu 27 derajat celcius.

Poin kedua yang tidak seringkali tidak diperhatikan oleh pelaku budidaya ikan lele tidak memperhatikan kandungan oksigen. Lele ternyata juga seperti manusia, membutuhkan oksigen. Meskipun hidupnya di dalam air, pastinya di dalam air juga harus memiliki oksigen terlarut minimal 3 miligram per liter (ppm). Nah, ini juga bisa kita lihat menggunakan alat ppm.

Ketiga, cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok adalah perhatikan derajat keasaman (pH) air. pH yang memicu pertumbuhan ikan lele berada di angka 6,5 sampaih 8 pH saja.

Keempat, selain memperhatikan pH, perhatikan kandungan karbondioksida dalam air. Pastikan karbondioksida di dalam air kurang dari 14 ppm; NH, sebesar 0,05 ppm; no, sebesar 0,25 ppm; dan NO, sebesar 250 pm (Ita Apriyani, 2017).

Teknik Bioflok

Cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dapat diterjemahkan sebagai teknik untuk meningkatkan kualitas air dalam budidaya. Jadi, buat kamu nih yang ingin hasil panen lele lebik maksimal dan potensial, perlu memperhatikan penyeimbang karbon dan nitrogen dalam sistem budidaya. Jadi teknik bioflok ini sebenarnya adalah teknik yang meminimalisir terjadinya dampak lingkungan dan mengefisiensikan pakan ikan lele tersebut. Dimana di sana kamu akan belajar tentang biomassa mikroba yang menjadi sumber makanan ikan lele.

Reseller Buku

Tahukah kamu, cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok ternyata juga dapat menyediakan protein untuk merangsang aktivitas enzim protease dalam pencernaan ikan. Tidak sekedar itu, juga membantu dalam meningkatkan pertumbuhan vaname. Cara ini juga pernah diterapkan pada pemeliharaan ikan nila, hasilnya mampu meningkatkan kualitas produksi larva lebih terkontrol.Nah, buat kamu nih yang penasaran, kamu bisa dapatkan bukunya secara lengkap di sini.

Kontrol Kualitas Air Ikan Bioflok

Seperti yang dituliskan dalam buku berjudul Panduan budidaya ikan lele sistem bioflok terbitan Deepublish menyebutkan bahwa air ikan perlu diberi cairan bioflokulan sebanyak 1/2 tutup botol yang telah dicampur dengan air bersih. Kemudian di aduk hingga merata.

Larutkan cairan bioflokulan di tempat wadah terpisah terlebih dahulu. Setelah tercampur, barulah di masukan ke dalam kolam. Lakukan setiap pagi hari sampai pemberian pakat disebar mera ke permukaan. Hal yang tidak kalah penting kamu perhatikan juga adalah, ganti kolam seminggu sekali. Carannya cukup dengan menyurutkan kolam setengahnya, barulah diganti dengan air bersih seperti semula.

Selain memperhatikan kualitas air ikan lele, ada cara budidaya ikan lele dengan sistem bioflok dengan memperhatikan kesehatan. Tentu saja kesehatan si ikan. Mengingat lele juga rentan terhadap virus dan jamu jika tidak dirawat dengan baik. Maka, perlu observasi. Ada ciri-ciri ikan mengalami stress dan sakit atau terserang virus. Diantarannya ikan akan menyendiri, sering mengapung di permukaan, gerakan lambat, warna kulit pucat, tidak lahap makan.

Nah, jika gejala-gejala tersebut kamu temukan, kamu bisa segera melakukan tindakan pengobatan. Nah, terkait tindakan dosisnya bagaimana dan diberikan setiap apa, kamu bisa juga dapatkan bukunya di sini.

Manajemen Panen

Kesalahan yang sering diabaikan dalam budidaya ikan lele dengan sistem bioflok adalah manejemen panen. Di pasaran, permintaan ukuran ikan sangat penting. Oleh sebab itu, buat kamu nih yang ingin panen, juga perlu memperhatikan panjang ukuran lelenya.

Umumnya, lele siap panen usia 2 bulan standarnya memiliki 10, jika di takar dalam kg, kira-kira satu kg berisi 10 ekor. Maka, agar terjadi keseragaman pembesaran lele, perlu tindakan dan perlakuan khusus. Misalnya dalam kolam pembesaran diperhatikan taraf kesehatan ikan.

Nah, ketika musim hujan juga perlu diperhatikan, apakah air luber sehingga ikan keluar dari kolam, kemudian rentan terkena jamur dan semacamnya. Atau saat musim kemarau, kolam ikan pastinya tidak sering dikuras karena air sulit. Faktor-faktor semacam ini yang juga perlu mendapatkan perhatian khusus dan bisa mempengaruhi hasil panen maksimal.

Promo Buku

Dapatkan lebih banyak informasi dan cara-caranya, dengan beli bukunya dari kami !

Kamu bisa mendapatkan manfaat yang sangat banyak tersebut hanya dengan uang Rp 59.500. Untuk pemesanan dapat dilakukan melalui halaman ini >> Beli Bukunya Sekarang

Buku Budidaya Ikan Lele

Pengarang Ita Apriyani
Institusi
Kategori Buku Referensi
Bidang Ilmu Ilmu Terapan
ISBN 978-02-453-345-8
Ukuran 14×20 cm
Halaman vi, 88 hlm
Harga Rp 59.500
Ketersediaan Pesan Dulu
 Tahun Terbit  2017

Kesimpulan :

Semoga ulasan kali ini bermanfaat. Siapa tahu, buat kamu yang sedang binggung ingin menjalankan ide usaha apa yang pas dan menguntungkan, kamu bisa mencoba cara ini. Karena dari segi modal, tentu lebih terjangkau, dan hasil pun lumayan. Apalagi prospek pasar yang dapat dikatakan lumayan tinggi.

Terkait dengan cara budidaya dengan sistem bioflok secara teknis pemasangan atau pembuatan kolam. Kamu bisa baca langsung di bukunya. Karena tentu saja saya tidak mungkin menuliskan cara dan langkahnya secara teknis di sini, karena keterbatasan fitur dan semacamnya. Di jamin, dari segi pembuatan kolam pun juga tidak memakan banyak modal. Dari segi pembuatannya juga lebih mudah, lebih praktis, dibandingkan jika kita membuat kolam dari semen atau bata.

Dari faktor risiko, budidaya ikan lele dengan sistem bioflok memiliki risiko yang relatif tidak besar. Karena pengalaman saya dulu, pernah budidaya lele di area persawahan dan membuat kolam tanah, hasilnya banyak di curi ular dan musang sawah.

Baca juga : Rekomendasi Buku Tentang Perikanan

Tinggalkan komentar