Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki): Format dan Contoh

Cara menulis footnote yang benar seperti apa? Soalnya kalau salah malah berakibat buruk pada hasil tulisan artikel ilmiah kita. Namun, sebelum membahas cara menulis footnote yang benar, sudahkah kamu paham apa itu footnote? Supaya kamu dapat memahami dengan mudah, berikut ini kami ulas tentang pengertian, fungsi, hingga cara menulis footnote yang benar. 

Sebelum membahas lebih dalam, kita harus memahami bahwa untuk menulis sebuah tulisan ilmiah tidak dapat lepas dari sitasi. Sitasi adalah cara kita memberitahu pembaca bahwa bagian-bagian tertentu dari tulisan kita berasal dari sumber yang ditulis penulis lain.

Tujuan dilakukannya sitasi untuk menjunjung kejujuran akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme.

Nah menurut (Kate L. Turabi (2007:151) ragam sitasi bermacam-macam. Tergantung bidang ilmunya, tergantung target pembacanya dan kebiasaan yang dipakai dalam project (bisa dimaknai kebiasaan institusinya).

Namun secara garis besar, sitasi dibagi menjadi tiga macam kelompok:

  1. Footnotes (catatan kaki)
  2. Endnotes (catatan diakhir paper)
  3. Body notes/ in text citation (catatan /sitasi dalam teks)

Pada artikel ini kita hanya akan fokus dalam pembahasan footnotes saja. Simak baik-baik, ya. 

Affiliate Buku

Pengertian Footnote

Footnote atau catatan kaki biasanya dapat kamu temui ketika membuat sebuah makalah atau tulisan ilmiah.

Footnote atau yang sering disebut dengan catatan kaki menurut Keraf (1971:190) adalah :

berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Pengertian catatan kaki Menurut Prof. Dr. Gorys Keraf dalam bukunya Komposisi Terbitan Nusa Indah, catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan.

Dalam menulis buku, adanya catatan kaki bukanlah semata-mata dimaksudkan untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan untuk memberi keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki dengan teks dijelaskan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat pada teks maupun yang terdapat pada catatan kaki itu sendiri.

Keterangan yang termuat dapat berupa sumber pustaka yang dikutip atau penjelasan atas istilah yang dikemukakan tepat di halaman itu.

Jika dalam satu naskah terdapat beberapa catatan kaki maka kutipan atau keterangan yang diberi penjelasan diberi nomor-nomor secara berurutan.

Besar font catatan kaki adalah lebih kecil dari teks utama, yakni dengan besar font 10.

Kenapa karya ilmiah harus mencantumkan Footnote?

Mengapa tulisan ilmiah membutuhkan catatan kaki? Ini dia alasannya:

Dalam sebagian tradisi ilmu sosial dan ilmu hukum, penulis lebih cenderung menggunakan footnotes dibandingkan bodynote atau endnotes

Footnotes lebih memudahkan pembaca dalam melacak keterangan atau referensi yang dikutip.

Endnotes memiliki kesulitan tersendiri, karena pembaca harus membolak-balik halaman bacaan dan sumber

Sedang bodynote, informasinya statis, tidak bisa terbaca secara langsung oleh pembaca dan tidak bisa menambahkan informasi lainnya

sumber : fh.unnes.ac.id

Fungsi Catatan Kaki (Footnote)

Dilansir dari laman gurupendidikan.co.id, footnote atau catatan kaki memiliki beberapa fungsi, yaitu: 

  • Untuk memberikan keterangan dan penjelasan tentang sumber dari kutipan penyusunan daftar bacaan pada karya ilmiah supaya dapat dimengerti oleh pembaca.
  • Untuk menghargai sumber kutipan yang dikutip, supaya pembaca karya ilmiah mengetahui sumber kutipan yang digunakan.
  • Untuk menunjukan referensi lain supaya pembaca karya ilmiah dapat mengetahui ulasan yang lebih jelas mengenai istilah yang digunakan.
  • Untuk memperluas diskusi suatu masalah tertentu di luar konteks dan teks
  • Untuk menunjukkan adanya peminjaman atau pengambilan dari bahan yang digunakan. (Untuk fakta-fakta yang bersifat umum tidak perlu diberi footnote)
  • Menunjukkan sumber lain yang membicarakan hal yang sama (content footnote). Jenis catatan kaki ini biasanya menggunakan kata-kata: Lihat…, Bandingkan…, dan Uraian lebih lanjut dapat dilihat dalam…, dan sebagianya.

Unsur dalam penulisan Footnote

Cara menulis footnote terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan saat mencantumkan dalam tulisan ilmiah. Unsur tersebut sebagai berikut:

  • Nama penulis/pengarang, penerjemah, dan editor ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor.
  • Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
  • Tahun penerbitan, tahun berapa sumber kutipan atau referensi diterbitkan atau dipublikasikan.
  • Nomor halaman, dalam footnote – nomor halaman disingkat “hal” kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan sela satu ketukan.

Aturan Penulisan Catatan Kaki (Footnote)

Selain unsur, cara menulis footnote juga perlu mempehatikan ketentuan penulisan yang sudah diatur. Aturan tersebut adalah:

  • Catatan kaki berada di bagian bawah halaman. Letaknya dipisahkan dengan garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan empat spasi dari teks.
  • Penulisan catatan kaki menggunakan spasi 1
  • Catatan kaki diberi nomor.
  • Jika ditulis lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya dimulai seperti margin teks biasa atau tepat pada margin kiri
  • Jarak antarnomor pada catatan kaki sama dengan jarak spasi teks
  • Jarak baris terakhir setiap catatan kaki adalah 3 cm dari tepi bawah halaman
  • Catatan kaki yang terlalu panjang hingga menjangkau halaman selanjutnya tidak diperkenankan. Untuk menghindarinya, penulis bisa memotong isi tulisan daripada catatan kaki.
  • Jika catatan kaki mengacu pada sumber yang sama dalam dua nomor berturut-turut tidak perlu ditulis lengkap dengan identitas yang sama. Pada nomor yang terakhir cukup cantumkan “Ibid”.
  • Kemudian jika sumber yang sama dipakai dalam nomor yang tidak berurutan atau melompati catatan kaki dengan nomor lain, cukup tuliskan “ cit.”
  • Nama pengarang dari sumber tidak dibalik, baik nama asing atau nama Indonesia
  • Jika sumber berupa buku, majalah, atau koran, dan ditulis oleh dua atau tiga orang, maka nama penulis ditulis semua.
  • Pengarang yang jumlahnya lebih dari 3 orang bisa ditulis nama pengarang pertama dalam catatan kaki, diikuti “dkk.” atau “ al.”
  • Pangkat dan gelar tidak ditulis, kecuali gelar kebangsawanan yang memang menjadi bagian dari nama.

Rekomendasi Buku Metode Penelitian (PROMO)

Metode Penelitian Buku Metode
Penelitian Kuantitatif
Buku Metodologi
Penelitian Kuantitatif Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Promo Buku

Cara Menulis Footnote yang Baik dan Benar

cara membuat footnote
cara membuat footnote

Secara umum, menulis footnote adalah menulis secara urut mulai dari nama depan penulis nama belakang, judul buku (huruf miring), edisi buku (kota penerbit, nama penerbit, tahun), halaman yang dikutip.

Untuk penjelasan lengkapnya, silakan ikuti panduan berikut ini.

Waktu yang dibutuhkan: 15 menit

Cara menulis footnote perlu menggunakan prinsip penulisan yang tidak sama dengan ukuran font makalah. Perhatikan aturannya berikut ini.

  1. Penggunaan nomor urut yang benar

    Penggunakan nomor urut penunjukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan ½ spasi ke atas

  2. Pastikan dengan benar nomor urut penunjukan

    Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman

  3. Buka Ms. Word dan Klik Catatan Kaki

    Letakkan kursor atau klik di mana Anda ingin merujuk ke catatan kaki atau catatan akhir. Bisa juga langsung menekan shortcut tombol Alt + CTRL + F

  4. Pilih Tab Referensi

    Pada tab Referensi/ References, pilih Sisipkan Catatan Kaki atau Sisipkan Catatan Akhir.

  5. Masukkan Catatan Kaki

    Masukkan apa yang Anda inginkan di catatan kaki atau catatan akhir

  6. Selesai

    Kembali ke tempat Anda dalam dokumen dengan mengklik ganda angka atau simbol di awal catatan

Teknik Cara Menulis Footnote

Setelah memahami langkah singkat membuat catatan kaki diatas, yuk pahami teknik lebih dalamnya di bawah ini.

  • Pada bagian bawah halaman harus di setting ruang yang memadai untuk penulisan
  • catatan kaki (layout paper)
  • Secara system bisa menggunakan garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman atau tanpa garis
  • Nomor penunjukkan di bawah garis akan secara otomatis muncul ketika diklik, tinggal diatur jarak yang cukup dan biasanya menjorok ke dalam 5-7 ketukan
  • Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
  • Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama 
  • Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam
  • halaman yang sama

Di dalam teknis tersebut, ada unsur catatan kaki atau footnote yang perlu kamu perhatian sebagai sumber referensi. Salah satunya adalah: 

  • Pengarang 
  • Judul 
  • Data publikasi 
  • Nomor halaman

Contoh Footnote dari Berbagai Sumber

Berikut ini cara menulis footnote untuk penelitian, paper, skripsi atau laporan lainnya.

1. Contoh Catatan Kaki dari Buku

Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

Baca lebih lengkap mengenai Footnotebersumber dari buku di artikel : Cara Membuat Footnote Dari Buku Disertai Contohnya

2. Contoh dari Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)

Gemala Rabi’ah Hatta, “Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.

3. Contoh Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)

David Roberts, “Managing Records in Special Formats”, dalam Judith Ellis (ed.), Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

4. Catatan Kaki Sumber Makalah Seminar

Machmoed Effendhie, “Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan”, Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11 September 2001, hlm. 14.

5. Sumber Terbitan Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

6. Sumber Terbitan Organisasi

Developing and Operating a Records retention Programmer, ARMA, 1986, hlm. 52.

7. Contoh Footnote dari Sumber Lisan Wawancara

Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan Yogyakarta.

8. Sumber Karya Ilmiah Tidak diterbitkan (LTA, Skripsi, Tesis, Disertasi, dll.)

Erna Handayani dkk., “Perubahan Pengelolaan Arsip Aktif dari Sentralisasi ke desentralisasi di P.T. Sari Husada”, LTA D-III Kearsipan Fakultas Ilmu Budaya, UGM, 2000, hlm. 28.

Rekomendasi Buku Penunjang SKRIPSI (Spesial)

Buku Aplikasi Metodologi Penelitian Buku Belajar Microsoft Office 2019
(Word, Excel, Powerpoint)
Buku Teknik Penulisan Skripsi

Dapatkan buku pendukung skripsi & penelitian lainnya di Buku penelitian

Format Membuat Footnote

Lebih lanjut cara menulis catatan footnote dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Contoh Footnotes berisi URL panjang

Jika referensi yang dicantumkan berupa alamat website (URL) panjang dicantumkan, hyperlinknya dihilangkan dan tanggal aksesnya dicantumkan.

Jika URL-nya tidak cukup dalam satu baris, pemisahan dilakukan di belakang tanda baca (“/”, “_”, “+”, “=” dan lain sebagainya), angka atau kata tertentu.

Contoh:

Contoh footnote dari website dengan uRL panjang
Contoh footnote dari website dengan uRL panjang

2. Contoh Footnote berisi penjelasan panjang

Catatan kaki bisa digunakan jika penulis ingin memberi penjelasan tambahan sebuah istilah, frase, kalimat, dan sejenisnya.

Seperti contoh berikut ini:

Contoh footnote berisi penjelasan panjang.
Contoh footnote berisi penjelasan panjang.

3. Contoh Footnote berisi Penjelasan dan Running Notes

Footnote ini digunakan jika penulis inging memberi penjelasan tambahan, lengkap dengan referensinya.

Dimana running notes atau referensi langsung adalah penyebutan sumber yang dirujuk (referensi) yang diletakkan di teks utama sebuah karya ilmiah.

Contoh :

Footnote berisi penjelasan dan running note
Footnote berisi penjelasan dan running note

Istilah Singkatan Dalam Catatan Kaki Footnote

Di dalam tulisan footnote kamu juga akan menemukan singkatan yang memiliki arti berbeda. Contohnya seperti ibid. op. cit. loc. cit dan singkatan lain (supra, infra, c. atau ca., ms., et.seq. dan sebagainya. 

Lalu apa arti singkatan tersebut? Mari kita ulas satu per satu. 

1. Ibid

Ibid berasal dari bahasa Latin, yang merupakan kependekan dari kata “ibidem” dimana yang berarti “tempat yang sama”.

Ibid merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana menerangkan jika catatan tersebut sama dengan catatan yang ada sebelumnya atau dengan kata lain catatan yang berada di atasnya.

Ibid merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya di tempat yang sama. Jika suatu pustaka atau sumber yang baru saja dikutip (belum diselingi sumber pustaka lain) akan dikutip lagi, maka cukup menggunakan ibid dan diikuti dengan nomor halaman buku (dengan catatan masih dalam tempat yang sama), contoh ibid. hal 13. Jika ibid, itu merujuk halaman yang sama dengan karangan yang sebelumnya, maka ibid harus diganti dengan Loc.cit.

Ibid (bahasa Latin, kependekan dari ibidem, maknanya “di tempat yang sama” adalah sebuah catatan kaki (footnote) atau catatan akhir (endnote) yang menerangkan bahwa catatan tersebut sama dengan catatan yang ada sebelumnya atau catatan yang berada di atasnya secara langsung tanpa disela-sela dengan kutipan dari sumber lain.

Sama saja catatan/kutipan kedua itu berada di halaman yang sama, atau halaman yang berbeda. Apabila catatan kedua berada di halaman berbeda, maka ada tambahan nomor halaman yang dikutip.

Contoh Penggunaan Footnote IbiD

Penggunaan Footnote Ibid
Penggunaan Footnote Ibid

2. Op. cit

op.cit merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana menerangkan jika catatan tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lainnya.

op.cit digunakan dimana untuk menunjukkan jika catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lainnya serta dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya namun berbeda halaman.

op.cit. merupakan singkatan dari Opere citato, artinya telah dikutip. Jika suatu pustaka atau sumber telah dikutip dalam catatan kaki dan telah diselangi oleh satu atau beberapa sumber lain hendak dikutip lagi, maka penulisan catatan kakinya dapat disingkat dengan hanya menuliskan penulisnya saja diikuti op.cit.

op.cit (bahasa latin, singkatan dari opere citato, artinya, “pada karya tulis yang disebut”). Op.cit.

Contoh Penggunaan Footnote op.cit

Contoh penggunanaan footnote

3. Loc.cit

Loc.cit merupakan sebuah catatan kaki (footnote) dimana menerangkan jika catatan tersebut menunjukkan halaman yang sama dari salah satu sumber yang telah atau sudah disebutkan.

Loc.cit digunakan dimana untuk menunjukkan jika catatan kaki tersebut diselingi oleh catatan kaki yang lain serta dijelaskan dengan menuliskan nama pengarangnya dan mempunyai halaman yang sama dengan catatan kaki yang ada sebelumnya tersebut.

Loc.cit merupakan singkatan dari Loco citato yang artinya dikutip dari tempat yang sama. Bila hendak mengutip halaman yang sama dari sumber yang baru saja dikutip (belum diselang oleh sumber lain) maka catatan kaki cukup disingkat Loc.cit.

Loc.cit (bahasa Latin, singkatan dari loco citato, artinya “di tempat yang disebut”) adalah sebuah catatan kaki yang menerangkan bahwa catatan tersebut menunjukkan halaman yang sama dari salah satu sumber yang telah disebutkan di atasnya. 

Loc.cit merujuk pada sumber kutipan yang sama baik dari segi nama penulis, buku/artikel yang ditulis, dan nomor halaman.

Contoh Penggunaan Footnote Loc.Cit

Contoh penggunaan footnote loc. cit
Contoh penggunaan footnote loc. cit

4. Singkatan lainnya (Ini biasanya dipakai di Jurnal-Jurnal Amerika)

  • Supra: di atas, sudah terdapat lebih dulu pada teks yang sama
  • Infra: di bawah, lihat artikel/tulisan yang sama di bawah
  • c. atau ca. singkatan circa yang artinya kira-kira/sekitar untuk tahun yang meragukan
  • Cap atau chap singkatan caput (Latin) atau chapter (Ing.) yang berarti bab
  • Et.seq singkatan et sequens artinya halaman-halam berikutnya
  • Passim tersebar sana-sini, kompilasi
  • C.f. atau conf. bandingkan dengan

Artikel Penting Lainnya Terkait Kepenulisan dan Penelitian

Rekomendasi Buku

Yuk, buat kamu yang masih ragu untuk menulis bisa banget mendalaminya pada buku-buku berikut ini.

FAQ Mengenai Menulis Footnote

ibid adalah

Ibid merupakan singkatan dari ibidem, yang artinya di tempat yang sama. Jika suatu pustaka atau sumber yang baru saja dikutip (belum diselingi sumber pustaka lain) akan dikutip lagi, maka cukup menggunakan ibid dan diikuti dengan nomor halaman buku (dengan catatan masih dalam tempat yang sama).

Apa yang dimaksud dengan catatan kaki?

Footnote merupakan berbagai keterangan tambahan dari bagian-bagian naskah tulisan ilmiah yang diletakkan di kaki halaman (di bagian bawah), dan jika keterangan tersebut ditulis di akhir tulisan atau bab.

Cara menulis footnote yang sudah ditulis sebelumnya

Menulis footnote ini dengan cara menerapkan ibid.

Sumber tulisan dan Gambar:
https://fh.unnes.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/Catatan-Kaki-Footnote_new.pdf
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g064/
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/61628/7.+KUTIPAN%2C+CATATAN+KAKI%2C+DAN+BIBLIOGRAFI.pdf
https://www.pexels.com/photo/woman-writing-on-a-notebook-4240571/

Kontributor : Novia Intan

Edito : Ridwan Karim

Tinggalkan komentar