Tindakan Ekonomi: Pengertian, Jenis dan Hubungan

Secara umum, tindakan ekonomi adalah segala upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. oleh karena itu, akan dibahas pengertian tindakan ekonomi, jenis-jenisnya (ekstrinsik dan intrinsik), serta hubungannya dengan motif ekonomi.

Dalam kehidupan manusia yang merupakan makhluk sosial maka ada banyak tindakan ekonomi yang dilakukan. Tindakan ini mencakup kepentingan setiap individu untuk bisa memenuhi segala kebutuhan hidupnya. 

Dalam proses ekonomi, tindakan ekonomi menjadi unsur pokok. Tanpa tindakan ekonomi maka kegiatan perekonomian tidak akan terjadi. Kemudian juga berhubungan erat dengan dua aspek ekonomi lainnya. 

Yaitu dengan motif ekonomi dan juga prinsip ekonomi. Ketiganya kemudian membangun kegiatan ekonomi yang sehat dan mampu mencapai tujuan semua pihak. Belajar tentang seluruh aspek ini tentu sangat penting. Khususnya untuk kamu yang terjun ke ilmu ekonomi.

Baca juga: Prinsip Ekonomi Islam

Pengertian Tindakan Ekonomi

Hal pertama yang perlu dipahami adalah definisi dari tindakan ekonomi. Dilihat dari asal kata, tindakan ekonomi terdiri dari dua kata, yakni “tindakan” dan juga “ekonomi”. Maka penting untuk mengetahui definisi dari masing-masing kata tersebut. 

Menurut Notoatmodjo, tindakan adalah mekanisme dari suatu pengamatan yang muncul dari persepsi sehingga ada respon untuk melakukan suatu tindakan. Jadi, tindakan adalah sebuah perbuatan yang merupakan respon dari hasil pengamatan yang memunculkan persepsi. 

Saat seseorang melihat sesuatu atau mendengarkan sesuatu. Maka akan membangun suatu persepsi, katakanlah suatu penilaian apakah suka dengan hal tersebut atau sebaliknya. Apakah membutuhkan hal tersebut atau tidak, dan seterusnya. 

Hasil persepsi ini kemudian memunculkan aksi, aksi inilah yang disebut sebagai tindakan. Sehingga perbuatan apapun yang merupakan bentuk reaksi seseorang terhadap suatu hal. Maka reaksi inilah yang disebut sebagai tindakan. Tindakan ini bisa hanya diam saja, berlari, tertawa, dan lain-lain. 

Sedangkan ekonomi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berfokus untuk mempelajari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Melalui ilmu ini akan dipelajari tentang semua hal dan aspek yang membentuk pola kegiatan ekonomi. 

Jika ada kegiatan produksi maka akan ada kegiatan distribusi. Maka produk akan sampai ke tangan konsumen. Jika konsumen merasa butuh atau tertarik. Maka terjadi kegiatan konsumsi. Ketiga kegiatan ini adalah kegiatan inti dari ilmu ekonomi. 

Jika dua kata tersebut digabung, maka didapatkan definisi dari tindakan ekonomi. Dimana pengertian tindakan ekonomi adalah tindakan yang dilakukan oleh semua manusia yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisik agar dapat mencapai suatu kesejahteraan. 

Reseller Buku

Jadi, lewat tindakan inilah setiap individu atau setiap manusia memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sekaligus bisa hidup sejahtera, adapun sejahtera disini tidak dalam konsep bergelimang harta. Melainkan semua kebutuhannya terpenuhi dengan baik. 

Tindakan ekonomi dilakukan oleh semua manusia dan melibatkan hubungan sosial dengan manusia lainnya. Tindakan yang diambil oleh setiap individu akan dipengaruhi banyak faktor. Misalnya faktor jumlah penghasilan, tingkat kebutuhan, selera, dan lain sebagainya. 

Tindakan Ekonomi Menurut Para Ahli

Membantu lebih memahami lagi tentang pengertian tindakan ekonomi. Maka berikut adalah sejumlah definisi yang disampaikan sejumlah ahli di dunia: 

1. Elias L. Khalil 

Melalui artikel yang ditulis oleh Elias L. Khalil dan diterbitkan dalam jurnal Journal of the History of Economic Thought. Elias mendefinisikan pengertian tindakan ekonomi sebagai hal yang tidak hanya menyoal proses individu dalam mengejar selera ekonomi tertentu, melainkan juga tentang proses meminimalkan biaya pada setiap tujuan ekonomi. 

Sehingga menurutnya, tindakan ekonomi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Melainkan juga meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Biasanya karena punya tujuan ekonomi, misalnya punya tujuan memiliki tabungan dalam jumlah besar. 

2. Alfred Marshal 

Pendapat kedua datang dari Alfred Marshal yang diketahui sebagai ahli ilmu ekonomi yang berkiblat pada mazhab ekonomi substantif. Menurutnya, pengertian tindakan ekonomi adalah pengejaran keuntungan material yang pada prosesnya bertentangan dengan prinsip-prinsip moral.

3. Lionel Robbins 

Pendapat berikutnya disampaikan oleh Lionel Robbins yang merupakan ahli ekonomi yang menganut ekonomi formalis. Menurutnya, definsi tindakan ekonomi adalah kalkulasi efisien dari sarana yang langka dalam kaitannya dengan mencapai tujuan beragam. 

Tujuan yang dimaksud oleh Lionel mengarah pada tujuan ekonomi baik yang bersifat finansial maupun non finansial. Sehingga tujuan seseorang melakukan perhitungan atau kalkulasi secara efisien pada pengeluaran. Tidak melulu karena ingin mencapai kesejahteraan finansial saja. 

Promo Buku

4. Rohmatul Hamidah 

Pendapat lainnya datang dari Rohmatul Hamidah. Dijelaskan bahwa tindakan ekonomi adalah segala upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga upaya apapun yang tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masuk ke dalam tindakan ekonomi. 

Upaya ini secara umum mencakup upaya untuk menghasilkan atau mendapatkan uang, mencari produk sesuai kebutuhan, mencari penyedia atau penjual produk, dan sebagainya. Sampai seseorang mampu memenuhi apa yang dibutuhkan. 

5. Rendy Andika 

Pendapat terakhir mengenai pengertian tindakan ekonomi disampaikan oleh Rendy Andika. Menurutnya, tindakan ekonomi merupakan seluruh usaha manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup yang jumlahnya tidak terbatas.

Sehingga definisi yang disampaikan tidak berbeda jauh dengan yang dijelaskan oleh Rohmatul Hamidah. Hanya saja ditambah mengenai kejelasan bahwa kebutuhan hidup sifatnya tidak terbatas. Sebab kebutuhan hidup memang sangat kompleks, hal ini berlaku sejak dulu sampai sekarang.

Jenis Tindakan Ekonomi

Tindakan ekonomi kemudian memiliki beberapa jenis, perbedaan terletak pada fokus atau tujuan suatu tindakan ekonomi dilakukan. Misalnya dalam membeli produk A, beberapa berfokus pada penghematan biaya dan beberapa lagi berfokus pada kuantitas maupun kualitas. 

Berikut adalah jenis-jenis tindakan ekonomi yang dimaksudkan: 

A. Tindakan Ekonomi Rasional 

Pengertian tindakan ekonomi rasional adalah tindakan ekonomi yang dipilih oleh seorang individu atau sebuah organisasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan realitasnya memang demikian. Yakni pelakunya memang mendapatkan keuntungan. 

Inilah alasan kenapa tindakan ekonomi yang dilakukan dikatakan rasional, sesuai dengan logika. Sebab tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan dan tindakan yang dilakukan mampu mencapai tujuan tersebut. 

Umumnya, tindakan ekonomi jenis ini membuat seseorang atau sebuah organisasi mempertimbangkan banyak faktor sebelum mengambil tindakan. Misalnya memperhatikan faktor biaya, kebutuhan, waktu, tenaga, dan lain sebagainya. 

Contoh dari tindakan ekonomi rasional cukup banyak, supaya bisa lebih paham berikut beberapa contohnya: 

  1. Menjalankan sebuah bisnis tentu bertujuan untuk mendapatkan profit atau keuntungan. Maka mencoba menyediakan produk yang bermanfaat, diminati masyarakat luas, harganya pas sesuai target pasar, dan dipasarkan dengan teknik yang tepat. Semua tindakan ini masuk tindakan ekonomi rasional. 
  2. Saat ingin membeli baju baru maka perlu memastikan beberapa hal. Mulai dari memastikan memang butuh baju baru, memastikan dananya ada, memastikan warnanya cocok, memastikan ukurannya pas, dan lain sebagainya. Jadi, sebelum memutuskan membeli baju mempertimbangkan banyak faktor agar tidak menyesal atas keputusan yang diambil. 
  3. Saat melakukan pengembangan bisnis, tentunya tidak serta merta langsung membuka cabang. Perlu memperhatikan kesiapan mental, kesiapan finansial atau modal usaha, kesiapan untuk merekrut SDM berkualitas, dan lain sebagainya. Sehingga proses pembukaan cabang membutuhkan waktu lama sampai keputusan ini benar-benar direalisasikan. Tujuannya agar perusahaan tidak rugi karena salah perhitungan. 
  4. Saat ingin membeli elektronik. Maka perlu memperhatikan dulu beberapa hal sebelum membeli. Misalnya model, berapa tegangan listriknya, mereknya apa, harganya berapa, ukurannya berapa, dan sebagainya. Sampai menemukan elektronik yang pas dari banyak aspek dan yakin elektronik tersebut tepat untuk dibeli. 

B. Tindakan Ekonomi Irasional 

Jenis tindakan ekonomi yang kedua adalah tindakan ekonomi irasional yang berkebalikan dengan tindakan ekonomi rasional. Tindakan ekonomi irasional adalah tindakan ekonomi yang dilakukan individu maupun organisasi atau kelompok dengan tujuan mendapatkan keuntungan namun realitanya justru merugi. 

Tindakan ekonomi jenis ini diambil atau dilakukan oleh seseorang atau sebuah organisasi yang menurutnya menguntungkan namun sebenarnya merugikan. Sehingga terjadi resiko dari pengambilan tindakan tersebut, yakni merugi. 

Umumnya tindakan ekonomi irasional juga mengambil tindakan secara irasional yang tidak bisa diterima oleh nalar atau logika. Idealnya untuk mendapatkan untung maka seseorang harus berbuat A, namun mereka memilih berbuat B yang merugikan. 

Sehingga dalam tindakan ekonomi ini tidak ada pertimbangan mengenai faktor biaya, waktu, tenaga, dan sebagainya. Supaya lebih paham mengenai apa itu tindakan ekonomi irasional. Maka berikut adalah beberapa contohnya: 

  1. Saat seseorang membutuhkan baju, maka perlu berkunjung ke beberapa toko untuk menemukan baju yang tepat. DIlihat dari segi model, kualitas bahan, ukuran, kondisi baju apakah jahitannya rapi atau tidak, dan lain sebagainya. 

    Namun karena tindakan ekonomi yang diambil irasional, maka hanya berkunjung ke satu toko baju dan asal dalam memilih dengan tujuan menghemat waktu. 

    Pada akhirnya justru kecewa karena belakangan baru mengetahui ada toko di sebelah yang kualitasnya lebih bagus dengan harga lebih murah. 
  1. Seorang pengusaha berencana untuk menyediakan produk varian baru. Namun, tanpa persiapan matang, sehingga produk tersebut gagal di pasaran setelah diluncurkan.

    Jika pengusaha memperhitungkan mengenai jenis produk yang tepat, harga yang pas, komposisi bahan sesuai kebutuhan konsumen, dan lain-lain. Maka resiko produk gagal seperti ini bisa dihindari sejak awal. 
  1. Seorang ibu rumah tangga mencoba untuk menghemat uang belanja, sehingga memutuskan untuk belanja sedikit dan bahan makanan murah. Ternyata saat selesai dimasak hasil masakan dalam jumlah sedikit dan hanya cukup untuk satu kali makan bersama keluarga. 

    Efeknya, satu keluarga kemudian jajan lewat aplikasi pemesanan makanan online untuk makan siang sampai makan malam. Bukannya hemat, tindakan ekonomi saat berbelanja di pagi hari justru membuat pengeluaran membengkak. 

Motif Tindakan Ekonomi 

Suatu tindakan ekonomi akan diambil oleh seorang individu atau kelompok (organisasi) dengan didasari motif ekonomi. Motif ekonomi bisa diartikan sebagai alasan yang mendorong seseorang atau kelompok untuk mengambil tindakan ekonomi. 

Motif ekonomi setiap orang dan setiap kelompok berbeda-beda karena dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Pada individu, motif ekonomi dipengaruhi oleh karakter diri sendiri dan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempatnya berada. 

Adapun motif ekonomi sendiri jenisnya ada dua, yaitu: 

A. Motif Intrinsik 

Motif intrinsik merupakan motif tindakan ekonomi yang berasal dari dalam individu atau organisasi. Sehingga motif ini sama sekali tidak ada pengaruh dari faktor luar atau lingkungan sekitar. 

Misalnya saja, sebuah perusahaan ingin memproduksi mesin untuk mendaur ulang sampah organik untuk kemudian bisa dijadikan kompos. Maka pihak manajemen melakukan jajak pendapat kepada seluruh jajaran direksi atau seluruh karyawan. 

Jika sebagian besar setuju untuk memproduksi mesin daur ulang sampah organik tersebut, maka proses produksi dilakukan. Perusahaan pun merilis mesin daur ulang sampah organik dan dikenal sebagai produsen mesin tersebut. 

Tindakan ekonomi yang diambil perusahaan disini adalah tindakan ekonomi dengan motif intrinsik. Sebab pihak perusahaan tidak melibatkan pendapat pihak luar, seperti pendapat masyarakat atau lembaga di lingkungan sekitar. 

Melainkan fokus pada pendapat internal, mulai dari jajaran direksi sampai ke seluruh karyawan. Baru kemudian tindakan ekonomi diambil, yakni melakukan produksi mesin daur ulang sampah organik tadi. 

B. Motif Ekstrinsik 

Motif ekstrinsik merupakan kebalikan dari motif intrinsik dimana tindakan ekonomi diambil dengan adanya pengaruh dari luar individu dan organisasi, yakni dari lingkungan sekitar. 

Pengambilan tindakan ekonomi dalam motif ekstrinsik kemudian memperhatikan faktor eksternal. Sehingga tidak hanya memperhatikan faktor internal, baik oleh individu maupun sebuah organisasi atau kelompok. 

Sebagai contoh, saat Ali yang merupakan siswa SMA kesulitan membayar uang sekolah karena orangtuanya kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Maka Ali berinisiatif untuk jualan. 

Oleh ibunya, Ali disarankan jualan donat karena ibunya punya keahlian membuat roti donat yang enak. Maka Ali mencoba membawa beberapa roti donat ke sekolah untuk ditawarkan ke teman sekolah maupun guru. 

Berhubung rasa roti donatnya enak, maka teman dan guru-guru menyarankan Ali untuk jualan terus. Pendapat orang-orang sekitar kemudian memotivasi Ali dan kedua orangtuanya untuk menggelar lapak jualan donat di depan sekolahan dan depan rumah. 

Tindakan Ali dan kedua orangtuanya termasuk tindakan ekonomi karena bertujuan untuk mendapatkan penghasilan supaya bisa dipakai memenuhi kebutuhan. Sebelum memutuskan membuka lapak profesional mereka memperhatikan pendapat, masukan, dan saran dari orang sekitar. 

Maka tindakan ekonomi yang dilakukan Ali dan keluarganya termasuk tindakan ekonomi dengan motif ekstrinsik. Sebab tanpa saran dari teman dan guru, Ali tidak akan termotivasi untuk membuka lapak di depan sekolah dan rumah. 

Lalu, dari kedua motif ekonomi tersebut. Mana yang lebih baik untuk dipilih atau digunakan? Jawabannya tentu saja disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing. Sebab keputusan untuk melakukan tindakan ekonomi kadang tidak perlu pendapat orang lain. 

Namun, pada beberapa kondisi pendapat dari orang lain diperlukan. Sehingga menentukan motif bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Sebab motif ekonomi apapun yang dipakai, fokusnya adalah sama. Yakni mencapai tujuan ekonomi, bisa mencukupi kebutuhan dan hidup sejahtera. 

Hubungan Tindakan Ekonomi dan Motif Ekonomi

Sebagaimana yang dijelaskan di awal, dalam proses ekonomi melibatkan tiga aspek. Dimulai dari tindakan ekonomi, motif ekonomi, dan kemudian prinsip ekonomi. Adapun tindakan ekonomi dan motif ekonomi memiliki hubungan erat dan berlanjut ke prinsip ekonomi. 

Tindakan ekonomi dan motif ekonomi bisa dikatakan sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Motif ekonomi akan mendorong dilakukannya tindakan ekonomi. Motif ekonomi mencakup tujuan dan tindakan adalah aksi untuk mencapai tujuan tersebut. 

Motif ekonomi ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, baik secara internal (intrinsik) maupun eksternal (Ekstrinsik). Motif ekonomi akan menjadi penguat bagi seseorang dan organisasi untuk mengambil tindakan ekonomi terbaik.

Pahami penjelasan lengkap motif ekonomi pada artikel Pengertian Motif Ekonomi

Jika tindakan ekonomi diambil tanpa motif ekonomi, maka dijamin tidak akan ada tindakan yang diambil alias diam saja. Sebaliknya, jika hanya memiliki motif ekonomi dan tidak melakukan tindakan ekonomi. Maka ibarat punya rencana namun tidak pernah direalisasikan atau diwujudkan. Hanya sebatas rencana saja tanpa ada kelanjutan. 

Melalui penjelasan di atas, tentunya bisa lebih paham mengenai pengertian tindakan ekonomi dan kenapa tindakan ini perlu dilakukan. Sekaligus apa motif yang mendasari tindakan ekonomi tersebut. Hal ini penting, agar segala tindakan yang diambil menguntungkan baik untuk diri sendiri maupun orang sekitar.

Penulis: Puji

Baca artikel terkait Ekonomi lainnya

Tinggalkan komentar